Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN CRP

(C- REAKTIF PROTEIN)

C-reaktif Protein (CRP) adalah protein yang ditemukan dalam darah yang mengikat
sebagai respon terhadap peradangan.Peran fisiologinya adalah untuk mengikat fosfokolin
yang di ekspresikan pada Permukaan sel-sel mati atau sekarat (dan beberapa jenis bakteri)
untuk mengaktifkan system pelengkap melalu kompleks C1q. CRP disintesis oleh hati dalam
menanggapi factor yang dilepaskan oleh makrofag dan sel-sel lemak (adipocytes)

CRP diklasifikasikan sebagai reaktan fase akut, yang berarti bahwa tingkat protein akan
naik sebagai respon terhadap peradangan. Reaktan umum lainnya adalah fase akut termsuk
tingkat sedimentasi eritrosit (ESR) dan jumlah trombosit darah.

Banyak protein plasma meningkat secara akut sebagai respon terhadap penyakit infeksi
dan hekrosis jaringan , protein ini mencakup glikoprotein alfa-1-asam , alfa-1- antiripsin ,
seruplasmin hapto globin dan protein c-reaktif (CRP) yang paling bermanfaat dan zat ini
adalah CPR , berdasarkan cepatnya peningkatan sebagai respon terhadap penyakit akut dan
cepatnya pembersihan setelah stimulus mereda.

C-Reaktif protein merupakan protein fase, meningkat keadaannya 24 jam pasca infeksi,
peradangan atau kerusakan jaringan mampu meningkat unsur pokok dari mikrooorganisme
dan juga struktur sex manusia atau di sebut juga CRP karna mempunyai kemampuan untuk
berkaitan dengan C.Pneumococeal polisakarida.

Pemeriksaan C-Reaktive Protein Test C-Reaktive (CRP) pertama kali ditemukan sebagai
bahan dalam serum pasien dengan peradangan akut yang bereaksi dengan polisakarida C-
(kapsuler) dari pneumococcus. Ditemukan oleh Tillet dan Francis pada tahun 1930. Pada
awalnya diperkirakan bahwa CRP adalah sekresi pathogen seperti penemuan sintesis hati
menunjukkan bahwa CPR adalah protein asli.Gen CRp terletak pada pertama kromosom
(1q21-Q23).CRP adalah protein 224-residu dengan massa mo9lar dari monomer 25.106 Da.
Protein ini merupakan disc pentametric annular dalam bentuk dan anggota dari. Kecil family
pentraxins.
Pengertian C-Reaktif Protein

C-Reaktif Protein adalah salah satu darinprotein fase aktif yang didapatkan dalam serum
normal walaupun dalam jumlah yang kecil. Pada keadaan tertentu dimana didapatkan adanya
reaksi radang atau jaringan (meurosis), yaitu baik yang infektif maupun yang tidak
infektif.Kadar CRF dalam serum dapat meningkat sampai 1000 kali . (Handojo, 1982)

Banyak protein plasma meningkat secara akut sebagai respon terhadap penyakit, infeksi
dan hekrosis jaringan.Protein ini mencakup glikoprotein alfa-1-asam, alfa-1-
antitrypsin,serumplasmin hapto glogin, fibrinopgen, dan protein-C-Reaktif (CRP) yang
paling bermanfaat dari zat ini adalah CRP, berdasarkan ce[patnya peningkatan sebagai
respon terhadap penyakit akut dan cepatnya pembersian setelah stimulus mereda.(Sascher,
2004)

Fungsi Biologik CRP

Fungsi dan peranana CRP dalam tubuh (invivo0 belum di ketahui seluruhnya , banyak hal
– hal yang masih merupakan hipotesa –hipotesa meskipun CRP bukan merupakan antibody,
tetapi CRP mempunyai beberapa fungsi biologic yang menunjukkan peranan pada proses
peradngan dan metabolisme daya tahan tubuh terhadap infeksi. (Handoyo , 1982)

Beberapa hal yang diketahui mengenai fungsi biologiknya adalah:

1. CRP dapat meningkatkanC-Polisakarida 9CPS) dan berbagai laktay melalui reaksi


prespitasi atau aglutinasi
2. CRP dapat meningkatkan aktifitasdan motilitas sel- sel fagosit seperti aglutinasi
monosit-makrofag.
3. CRP dapat mengaktifkan komplemen, baik melalui jalur, klasik maupun jalur
alternative.
4. CRP dapat menghambat agregasi trombosit baik yang ditimbulkan adrenalin , ADP
maupun kolagen
5. CRP mempunyai daya ikat selektif (selektive-binding)terhadap limfosit . Dalam hal
ini CRP diduga memegang peranan dalam peraturan fungsi-fungsi tertentu selama
proses peradangan.

PRINSIP

Direct aglutinasi antara C-Reaktif protein dengan partikel antibody latex sebagai antigen
membentuk komplek antigen antibody yang membentuk aglutinasi

METODE

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah aglutinasi pasif menggunakan latex.

Alat dan Bahan

Alat

 Slide tes dasar hitm


 Yellow tip dan mikropipet
 Pipet tetes
 Batang Pengaduk
 Rotator
 Tabung reaksi dan rak
 Sentrifuge
Bahan

 Serum darah vena


 Reagen crp latex
 Reagen control positif CRP

CARA KERJA

C Reaktif protein (CRP)

a) Kualitatif

 Dibiarkan sampel dan reagen dalam suhu kamar


 Diambil 50 ul sampel, taruh dalam slide latar belakang hitam
 Lateks dicampur hingga homogen , kemdian taruh satu tetes dalam sampel
 Dicampur hingga homogen, kemudian taruh satu tetes dalam sampel
 Dirotator pada kecerpatan100 rpm selama 2 menit

b) Semi Kuantitatif

 Hasl pemeriksaan sampel positif, dilanjutkan dengan pengenceran terseri


 Diambil NaCL 0,85% 50 ul pada 6 tanda lingkaran slide
 Pada lingkaran pertama ditambahkan 50 ul serum , dicampur (2x)
 Dari lingkaran kedua , diambil 50 ul dicampur (4x)
 Dari lingkaran ketiga , diambil 50 ul lalu dicampur (8x)
 Dari lingkaran kempat , diambil 50 ul lalu dicampu (16x)
 Dari lilngkaran kelima , diambil 50 ul lalu dicampur (32x)
 Ditambahlkan masing-masing 1 tetes reagen latex , rotator 100 rpm 2 menit
 Hasil positif terakhir dikalikan 6 mikron/ml adalah dilaporkan sebagai titer CRP
PEMBAHASAN

C-Reaktif protein adalh globulan alfa abnormal yang cepat timbul. Dalam serum penderita
dengan penyakit karena infeksi atau karena sebab lain , dan dari hasil pemeriksaan CRP
tersebut didapat nilai (+) positif dan pada pengenceran berseri semi kuantitatif didapatkan
titer iu/ml.

SARAN

Adapun saran yang dapat disampaikan adalah :

Serum yang digunkan tidakn lisis, reagen yang digunakan tidak expired dan dibutuhkan
ketelitian saat pembacaan adanya aglutinasi.

Anda mungkin juga menyukai