Anda di halaman 1dari 11

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional, dengan desain

penelitian cross-sectional.

4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian


4.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016 sampai Juli 2016

4.2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di :


1. Instalasi Rawat Darurat (IRD) Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. Soetomo untuk pemilihan dan pengambilan sampel.


2. Laboratorium IRD Instalasi Patologi Klinik FK

UNAIR/RSU Dr. Soetomo untuk pemeriksaan cardiac Troponin I next

generation dan high sensitive.

4.3 Populasi, Sampel Penelitian dan Cara Pengambilan Sampel

4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah semua penderita yang datang ke IRD RSUD

Dr. Soetomo pada bulan Maret – Juli 2016 dengan dugaan SKA.

4.3.2 Sampel Penelitian

1
Sampel penelitian adalah sebagian dari semua penderita yang datang ke

IRD RSUD Dr. Soetomo pada bulan Maret – Juni 2016 dengan dugaan SKA

yang memenuhi kriteria penerimaan sampel.

4.3.3 Kriteria Penerimaan Sampel

Kriteria penerimaan sampel pada penelitian ini meliputi :

1. Usia > 30 tahun


2. Pasien menunjukkan gejala sindroma koroner akut yaitu nyeri atau rasa

tidak nyaman di dada yang menjalar ke lengan, punggung, leher, rahang

dan epigastrium yang muncul selama 12 jam sebelumnya, dimana

penegakkan diagnosis dilakukan oleh klinisi kardiologi.


3. Bersedia ikut serta dalam penelitian dengan menandatangani lembar

persetujuan keikutsertaan dalam penelitian setelah diberi penjelasan.


4. Mempunyai catatan medis yang lengkap.
4.3.4 Kriteria Penolakan Sampel
Kriteria penolakan sampel pada penelitian ini adalah pasien yang dalam

data rekam medisnya tercantum data yang mendukung keadaan sebagai berikut :
1. Serum kreatinin penderita > 2 mg/dl atau penderita dengan penyakit

ginjal.
2. Penderita sepsis

4.3.5 Cara Pengambilan Sampel dan Besar Sampel Penelitian

Sampel yang diikutkan dalam penelitian dipilih secara consecutive

sampling. Besar sampel minimal dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(Dahlan, 2010)

(1-k) (2-k)
2
n = Zα ----------- (1-k) (1-2k) + -------------
K : nilai kappa minimal yang
d2dianggap memadai =2π(1-π)
0,85

2
Π : Prediksi hasil pemeriksaan positif yang sesungguhnya = 0,5

Zα : Harga kurva normal sesuai α (tingkat kepercayaan) Z = 1,96 untuk α =

0,05

d : Beda antara proporsi di sampel dengan populasi = 0,15

n : Besar sampel

Berdasarkan rumus tersebut, besar sampel minimal sebesar 48 sampel.

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


4.4.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah:

1. Hasil pemeriksaan cardiac Troponin I next generation


2. Hasil pemeriksaan cardiac Troponin I high sensitive
3. Pasien Sindroma Koroner Akut
4. Pasien Infark Miokard Akut
5. Pasien Unstable Angina
4.4.2 Definisi Operasional

1. Hasil pemeriksaan cardiac Troponin I next generation didapatkan dari

pemeriksaan troponin dengan metode Flourescent Energy Transfer Latex

(FELT) menggunakan alat Triage MeterPro. Hasil cTnI next generation

berupa kadar dengan satuan ng/ml dan dapat diinterpretasikan secara

kualitatif dengan menggunakan nilai cut off 0,02 ng/ml. Nilai rentang

kadar yang dapat terdeteksi dengan metode ini adalah 0,01 – 10 ng/mL.

Interpretasi secara kualitatif hasil cTnI next generation adalah

‘POSITIF’ bila kadar cTnI ≥ 0,02 ng/mL, dan ‘NEGATIF’ jika kadar cTnI

< 0,02 ng/mL.

3
2. Hasil pemeriksaan cardiac Troponin I high sensitive didapatkan dari

pemeriksaan troponin dengan metode Chemiluminescent Enzyme

Immunoassay (CLEIA) menggunakan alat Mitsubishi PATHFAST. Hasil

cTnI high sensitive berupa kadar dengan satuan ng/ml dan dapat

diinterpretasikan secara kualitatif dengan menggunakan nilai cut off 0,02

ng/ml. Nilai rentang kadar yang dapat terdeteksi dengan metode ini adalah

0,001 – 50 ng/mL. Interpretasi secara kualitatif hasil cTnI high sensitive

adalah ‘POSITIF’ bila kadar cTnI ≥ 0,02 ng/mL, dan ‘NEGATIF’ jika

kadar cTnI < 0,02 ng/mL.

3. Pasien SKA adalah pasien dengan nyeri dada tipikal dengan deskripsi

perasaan terasa tidak nyaman pada daerah dada yang bersifat menetap

selama > 20 menit. Nyeri dirasakan tembus ke punggung atau menjalar ke

bahu, lengan, leher, mandibula sisi kiri atau epigastrium, tidak

terlokalisir, tidak berhubungan dengan gerakan dan posisi, bisa disertai

sesak, keringat dingin, mual maupun sinkop, tidak menghilang dengan

istirahat, tidak berespon atau berespon minimal saja terhadap pemberian

obat golongan nitrat atau nyeri tanpa penjelasan lain dari penyebab nyeri

dada selain proses iskemia otot jantung.

4. Pasien Infark miokard akut (STEMI dan NSTEMI) adalah pasien SKA

yang diagnosisnya telah ditegakkan oleh klinisi kardiologi berdasarkan

kriteria diagnosis IMA yang direkomendasikan oleh WHO, yaitu

memenuhi minimal 2 kriteria dari kriteria berikut:

a) Terdapat nyeri dada tipikal/ angina pectoris

4
b) Terdapat peningkatan kadar penanda kerusakan otot jantung, yang

salah satunya digunakan pada penelitian ini yaitu cardiac troponin I

c) Terdapat perubahan EKG dengan pola tipikal peningkatan segmen ST

(STEMI) atau perubahan pola pada gelombang Q (NSTEMI).

5. Pasien Unstable Angina (UA) adalah pasien SKA yang diagnosisnya telah

ditegakkan oleh klinisi kardiologi berdasarkan klinis didapatkan nyeri

dada tipikal/angina pectoris tanpa disertai adanya peningkatan kadar

penanda kerusakan otot jantung dan adanya perubahan EKG dengan pola

tipikal peningkatan segmen ST atau perubahan pola pada gelombang Q.

5
4.5 Alur Penelitian

Populasi terjangkau :
Pasien diduga SKA yang datang ke IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya selama
bulan Maret – Juni 2016

Sampel : Pasien diduga SKA yang datang ke IRD RSUD Dr. Soetomo
Surabaya selama bulan Maret – Juni 2016 yang memenuhi kriteria penerimaan
sampel

Diambil sampel darah vena dengan antikoagulan EDTA

Pemeriksaan cardiac Troponin I Pemeriksaan cardiac Troponin I


dengan Mitsubishi PATHFAST dengan Triage MeterPro

Pengumpulan Data

Analisis Data

Kesimpulan hasil penelitian


Gambar 4.1 Alur penelitian

4.6 Prosedur Kerja Laboratorium

4.6.1 Pengambilan Sampel Darah untuk Pemeriksaan Laboratorium

Sampel darah vena sebanyak 3 ml diambil secara ‘lege artis’ dari vena

mediana cubiti kemudian dimasukkan ke dalam tabung berisi antikoagulan EDTA

(tutup lavender). Sampel darah dihomogenkan dengan cara membolak-balikan

tabung sebanyak 6-8 kali dan segera diperiksa.

6
4.6.2 Pemeriksaan cardiac Troponin I next generation

4.6.2.1 Prosedur Pengerjaan Sampel

Langkah pengerjaan pemeriksaan cTnI next generation sebagai berikut :

1. Alat Triage MeterPro dinyalakan


2. Code chip reagent test device yang terdapat di dalam kotak kemasan test

device di instal ke alat Triage MeterPro dengan cara memasang code chip

pada tempat memasukkan chip di bagian bawah sebelah kiri. Menu

“install new code chip” dipilih dan tekan “Enter”. Setelah proses instal

selesai, code chip dapat dilepas dari alat.


3. Poin menu “Run Test” pada layar monitor dipilih dan selanjutnya tekan

“Enter”. Menu “Patient Sample” dipilih dan tekan “ Enter”, selanjutnya

akan muncul permintaan nomor identitas pasien di layar monitor.


4. Nomor identitas pasien diinputkan ke alat dan tekan “Enter”. Menu

“Confirm Patient ID” akan muncul untuk mengkonfirmasi data pasien.

Poin “Correct Patient ID” dipilih dan tekan “Enter”.


5. Test device Troponin I yang tersimpan di suhu 2-8˚C diletakkan pada suhu

ruang selama 5 menit, ditandai dengan data pasien dan diletakkan

dipermukaan yang datar dan rata.


6. Sampel darah yang akan diperiksa dihomogenkan dengan cara membolak-

balikan dan dipastikan tidak terdapat bekuan pada sampel darah.


7. Sampel darah dipindahkan ke test device troponin I pada bagian sumuran

sampel menggunakan pipet yang tersedia pada kit. Spesimen darah

dibiarkan mengalir dan diserap dalam test device.


8. Test device yang berisi sampel pasien dimasukkan ke alat melalui tempat

memasukkan test device setelah perintah ”insert test device” selanjutnya

tekan “Enter”. Test device yang sudah ditetesi darah harus segera

dimasukkan ke alat dalam waktu 30 menit.

7
9. Hasil pemeriksaan cTnI akan tampil dilayar monitor dalam waktu 20 menit

dan dicetak secara otomatis oleh alat.


10. Test device yang telah selesai diperiksa, dilepaskan dari alat. Apabila hasil

tidak segera muncul di layar monitor dalam waktu 20 menit maka tes

tersebut dinyatakan tidak valid dan perlu pengulangan menggunakan test

device yang baru.


4.6.2.2 Prosedur Pengerjaan Kontrol Kualitas
Prosedur kontrol kualitas cardiac Troponin I next generation dikerjakan

setiap hari menggunakan QC device sebelum mengerjakan sampel pasien. QC

device adalah perangkat seperti Test Device yang dipakai untuk mengevaluasi

performa alat. Prosedur kontrol kualitas dengan QC device dikerjakan sebagai

berikut:
1. Alat Triage MeterPro dinyalakan.
2. Code chip QC device yang terdapat di dalam kotak kemasan QC device di

instal ke alat Triage MeterPro dengan cara memasang code chip pada

tempat memasukkan chip di bagian bawah sebelah kiri. Menu “install new

code chip” dipilih dan tekan “Enter”. Setelah proses instal selesai, code

chip dapat dilepas dari alat.


3. Poin menu “Run Test” dipilih pada layar monitor selanjutnya tekan

“Enter”. Poin menu “QC device” dipilih dan tekan “ Enter”.


4. QC device dimasukkan ke alat Triage MeterPro selanjutnya tekan “Enter”.
5. Hasil akan muncul di monitor. Kontrol kualitas berhasil bila hasil di

monitor “Calib Pass, Laser Pass, Align Pass” artinya alat selanjutnya

dapat digunakan untuk pemeriksaan sampel pasien.

4.6.3 Pemeriksaan cardiac Troponin I high sensitive

4.6.3.1 Prosedur Pengerjaan Sampel

Langkah pengerjaan pemeriksaan cTnI high sensitive sebagai berikut :

8
1. Alat Mitsubishi Pathfast dinyalakan.
2. Data pasien berupa nomor identitas, nama, dan kadar hematokrit

diinputkan ke alat.
3. Catridge reagent Troponin I yang tersimpan di suhu 2-8˚C diletakkan pada

suhu ruang selama 5 menit.


4. Sampel darah yang akan diperiksa dihomogenkan dengan cara

membolak-balikan dan dipastikan tidak terdapat bekuan.


5. Sampel darah sebanyak 100 µL dipindahkan sumuran untuk sampel pada

Catridge reagent.
6. Catridge reagent diletakkan pada rak catridge beserta pipetnya ke alat,

lalu tekan “Start”.


7. Hasil pemeriksaan cTnI akan tampil dilayar monitor dalam waktu 20 menit

dan dicetak secara otomatis oleh alat.


8. Catrigde reagent yang telah selesai diperiksa, dilepaskan dari alat.

Apabila hasil tidak segera muncul di layar monitor dalam waktu 20 menit

maka tes tersebut dinyatakan tidak valid dan perlu pengulangan

menggunakan Catrigde reagent yang baru.

4.6.3.2 Prosedur Pengerjaan Kontrol Kualitas

Prosedur kontrol kualitas cardiac Troponin I high sensitive dengan alat

Mitsubishi Pathfast terdiri dari proses kalibrasi dan pemeriksaan bahan kontrol.

Proses kalibrasi dilakukan pada saat akan menggunakan reagen dengan nomor lot

baru dan rutin dikerjakan setiap 4 minggu untuk memastikan alat dapat mengukur

dengan tepat. Proses kalibrasi dimulai dengan membuat kurva kalibrasi master

dari MC ENTRY CARD. Prosedur pengerjaan dimulai dengan memeriksakan

bahan CAL-1 dan CAL-2 pada sumuran sampel sebanyak 100µl, selanjutnya alat

akan mengukur dan mengeluarkan hasil serta membuat kurva kalibrasi master

secara otomatis. Pemeriksaan bahan kontrol dikerjakan setelah prosedur kalibrasi

9
dan setiap akan memeriksa sampel pasien. Bahan kontrol terdiri dari 2 level yaitu

level low dan level high. Prosedur pemeriksaan bahan kontrol dikerjakan seperti

pengerjaan bahan sampel pasien. Masing-masing level baik low dan high

dikerjakan di dua sumuran. Hasil pemeriksaan yang tampil dilayar monitor

dibandingkan dengan nilai rentang kontrol. Jika masuk rentang nilai masing-

masing level, artinya alat berfungsi baik dan pemeriksaan sampel pasien dapat

dikerjakan.

10
4.7 Analisis Statistik
4.7.1 Analisis Deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan karakter sampel dan

variabel penelitian. Karakter sampel yang berbentuk data kategorik (jenis

kelamin), data numerik (usia, hasil kadar cTnI next generation dan high

sensitive), proporsi kadar kedua cTnI yang sesuai dengan diagnosis dan

stratifikasi SKA. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.


4.7.2 Analisis Inferensial
Hasil cTnI next generation dan high sensitive dibandingkan dengan

analisis statistik uji dua sampel bebas. Uji kesesuaian cTnI next generation dan

high sensitive dianalisis dengan uji Kappa Cohen. Nilai kappa > 0,75 artinya

kedua variabel memiliki kesesuaian yang baik, nilai kappa 0,4 – 0,75 artinya

kedua variabel memiliki kesesuaian cukup, dan nilai < 0,4 artinya kedua variabel

memiliki kesesuaiam kurang. Nilai diagnostik masing-masing parameter meliputi

sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi negatif dan positif dihitung menggunakan

tabel 2x2 berdasarkan 95% Confidence Interval.

11

Anda mungkin juga menyukai