Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum 8

A. Judul
Pemeriksaan Kadar Magnesium (Mg+)
B. Hari, Tanggal
Jumat, 9 Desember 2022
C. Tujuan
Untuk menentukan kadar magnesium dalam serum menggunakan metode
kolorimetri.
D. Prinsip

\ Magnesium (Mg+) + Xilidil biru Ungu

E. Metode
Kolorimetri
F. Dasar Teori
Magnesium merupakan kation keempat yang paling banyak dalam tubuh
setelah natrium, kalsium dan kalium. Magnesium juga merupakan kation
intraselular terbanyak dalam tubuh setelah kalium. Magnesium mempunyai
peran yang penting dalam mengkatalisis lebih dari 300 reaksi enzimatik di
dalam tubuh manusia (Iriani, 2016).
Kekurangan magnesium dapat menyebabkan kelemahan, tremor, kejang,
aritmia jantung, hipokalemia dan hipokalsemia. Penyebab hipomagnesemia
diantaranya yaitu kurangnya asupan, penyerapan terganggu dan peningkatan
ekskresi (obat, alkohol, diabetes melitus, ginjal gangguan tubular,
hiperkalsemia, hipertiroid, aldosteronisme, stres) (Elin, 2018).
Magnesium merupakan mineral serbaguna yang memiliki beberapa
implikasi besar berkaitan dengan aktivitas fisik. Ketika sedang melakukan
suatu aktivitas fisik, dapat terjadi perubahan pada kadar mineral tubuh sesuai
dengan intensitas dan durasi latihan (Hazar, 2013).
G. Alat dan Bahan
1. Alat
a.Spektrofotometer UV
b. Kuvet
c.Mikropipet
d. Blue Tip
e.Yellow Tip
f. Tissue
g. Vortex
h. Timer
2. Bahan
a.Reagen
b. Serum pasien
c.Aquadest
H. Cara Kerja
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Siapkan tiga kuvet untuk : blanko, standar, dan sampel
3. Reagen dipipet pada masing-masing kuvet sebanyak 1.000 µL
4. Kuvet blanko ditambahkan aquadest sebanyak 10 µL
5. Kuvet standar ditambahkan standar sebanyak 10 µL
6. Kuvet sampel ditambahkan serum sebanyak 10 µL
7. Campur dan homogenkan menggunakan vortex, inkubasi selama 5-60
menit pada suhu ruang
8. Baca absorbansi sampel dan standar terhadap blanko reagen pada panjang
gelombang 520 nm.
I. Hasil Pengamatan dan Perhitungan
1. Identitas Pasien
Nama : Rika Noviana
Usia : 22 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Sampel Pemeriksaan : Serum
Waktu Pemeriksaan : 10.30 WIB
Tanggal Pemeriksaan : 9 Desember 2022
2. Perhitungan Kadar Magnesium
Rumus :

A Sampel
× Konsentrasi Standar Magnesium(2 mg/dL)
A Standar
Diketahui :
A Sampel : 1,320 A
A Standar : 1,452 A
Konsentrasi Standar Fosfat : 2 mg/dL
Perhitungan :

A Sampel
× Konsentrasi Standar Magnesium
A Standar
1,320 A
×2 mg/dL=1,8 mg/ dL(≤ Normal)
1,452 A
Setelah dilakukan perhitungan didapatkan kadar magnesium sebanyak 1,8
mg/dL, dimana hasil kurang dari normal karena berada di bawah rentang
nilai normal.
3. Nilai Normal
Perempuan : 1,9 - 2,5 mg/dL
Laki-Laki : 1,8 – 2,6 mg/dL
J. Pembahasan
Magnesium merupakan kation tubuh keempat terbanyak. Sekitar 50-60%
terletak di tulang dan 1% di CES, sisa magnesium ada dalam sel (CIS), jadi
merupakan kation intraseluer terbanyak kedua setelah kalium. Secara khusus
magnesium mengaktivasi enzim yang terlibat dalam metabolism karbohidrat
dan protein. Mencetuskan pompa natrium kalium, sehingga mempengaruhi
kadar kalium intrasel. Magnesium penting dalam transmisi dalam sistem saraf
pusat (SSP) dan fungsi miokard.
Magnesium merupakan elektrolit ion + (kation), karena berada pada
cairan ekstraseluler dan sel menempati urutan terbanyak kedua, diekskresi
melalaui ginjal dan feses, berpengaruh pada peningkatan K, Ca da protein
yang berperan untuk aktivasi neuromuscular dan enzim pada metabolism
hidrat arang dan protein. Penurunan kadar Mg biasanya diikuti juga oleh
penurunan ion lain.
Penurunan magnesium terdapat pada malnutrisi protein, malabsorbsi,
sirosis hati, alkoholime, hipoparatiroid, hipoaldosteron, hipokalemia, diare
kronis, reseksi usus, dehidrasi dan karena penggunaan obat diuretic, kalsium
glukomnas, ampoterisin B, neomycin, dan insulin.
Peningkatan magnesium dalam darah terdapat pada penderita dehidrasi
berat, gangguan ginjal, leukemia limpasitik dan mielositik, DM awal, obat
antacid terutama MG dan Laksania Mg. Makanan sumber Mg seperti ikan
laut, daging, sayuran hijau, biji-bijian dan kacang-kacangan.
Dari hasil pengukuran laboratorium tersebut didapatkan kadar
magnesium (Mg+) probandus adalah 1,8 mg/dL. Nilai tersebut kurang normal
karena berada di bawah rentang nilai normal kadar fosfat pada perempuan
yaitu 1,9-2,5 mg/dl.
K. Kesimpulan
Pada praktikum yang telah dilakukan dengan materi Pemeriksaan Kadar
Fosfat pada serum menggunakan metode kolorimetri didapatkan hasil
pemeriksaan pada serum probandus atas nama Rika Noviana berjenis kelamin
perempuan (P) usia 22 tahun adalah 1,8 mg/dL. Berdasarkan hasil yang
diperoleh ini termasuk kurang normal karena berada di bawah rentang
normal.
Daftar Pustaka

Iriani S. 2016. The Reference Range of Serum, Plasma and Erythrocyte


Magnesium. Medical Journal of Indonesia.

Elin RJ. 2018. Magnesium Metabolism in Health and Disease. Dis Mon.

Hazar M, Sever O, Gurkan CA, Er FN, Erol M. 2013. Physiologic Responses of


Macro Elements to Maximal Aerobic Exercise in Male and Female
Footballers. Life Sci J.

Tanda Tangan Pengesahan

Yogyakarta, 9 Desember 2022

Koordinator Praktikum Praktikan

(Subrata Tri Widada, S.KM., M.Sc) (Mey Rena Wati)

Anda mungkin juga menyukai