NAMA KELOMPOK :
2
(Identifikasi Serotipe Virus Dengue di RSUD
Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2016 dan hubungannya
dengan Deteksi Antigen NS1)
PENGANTAR
• DENV-1
• DENV-2 Dari genus
• DENV-3 Flavivirus
• DENV-4
4
DVI memiliki spektrum klinis yang luas dan perjalanan
penyakitnya sulit diprediksi dan juga tetap menjadi masalah
kesehatan global. Angka Insiden (IR) Demam Berdarah Dengue
(DBD) di Indonesia terus meningkat seiring dengan
meningkatnya keparahan.Ketika wabah DVI terjadi.Diagnosis
DVI dibuat berdasarkan deteksi virus dengue ribonucleic acid
(RNA) dan antigen non-struktural (NS1) (Ag).
5
• Sebuah studi epidemiologi molekuler virus dengue di Surabaya (2005)
menemukan bahwa DVI didominasi oleh DENV-2, diikuti oleh DENV-3
dan DENV-4, sementara DENV-1 tidak terdeteksi. Yamanaka, melaporkan
bahwa perpindahan Dominasi serotipe telah terjadi di Surabaya dari
DENV-2 pada 2008 hingga DENV-1 pada 2009. Pemindahan serotipe
muncul dengan perpindahan genotipe dan dikaitkan dengan wabah demam
berdarah. Proporsi kasus DBD di Surabaya meningkat tiga kali lipat
setelah pemindahan serotipe pada 2008.
6
METODE
Tes Anti dengue IgG dan Panbio Dengue Duo IgM and IgG capture ELISA
IgM (Panbio Diagnostics)
7
HASIL DAN DISKUSI
• Sensitivitas diagnostik NS1 dalam penelitian ini menggunakan
Kriteria WHO 2011 dan hasil positif PCR dan / atau IgM dan /
atau IgG anti dengue ELISA sebagai gold standar dengan
spesifisitas 75% (45/60) dan 100% (25/25). Sensitivitas NS1
dalam DVI primer adalah 95% (19/20) dan dalam DVI
sekunder 65% (26/40). Sensitivitas rendah NS1 disebabkan oleh
beberapa kemungkinan, seperti adanya antibodi spesifik yang
terikat ke NS1 mengarah ke level rendah NS1 bebas yang sulit
terdeteksi, khususnya dalam DVI sekunder,lamanya demam
yang dikaitkan dengan beban virus dan virulensi virus dengue
di mana serotipe tertentu memiliki kemampuan tinggi untuk
mereplikasi, menyebabkan tingkat tinggi viremia serta
antigenemia. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
apakah perbedaan serotipe berkorelasi dengan sensitivitas
deteksi NS1. 7
Persentase NS1 positif antara serotipesecara signifikan berbeda
(p= 0,002). Persentase NS1 positif di DENV-1 lebih rendah dari
DENV-2 (p = 0,007) serta DENV-3 (p = 0,003) (Gambar 2).
9
Deteksi NS1 dalam DVI primer untuk setiap serotipe tidak berbeda secara
signifikan, namun dalam DVI sekunder itu sangat berbeda (Tabel 4 dan 5).
NS1 terdeteksi di DENV-2 dan DENV-3 masih tinggi dalam DVI sekunder. Ini
menunjukkan perbedaannya dalam deteksi NS1 tidak hanya disebabkan
oleh respon imun humoral, tetapi juga karena perbedaan serotipe. Ada yang
moderat dan signifikan korelasi antara serotipe dan persentase dari deteksi
NS1 (p=0,005; C=0,447).
9
Tidak ada perbedaan dalam proporsi serotipe demam berdarah
menurut lamanya demam(p = 0,233). DENV-3 terdeteksi pada
subjek pada hari ketiga hingga ketujuh demam, dan deteksi NS 1di
DENV-3 lebih tinggi dari DENV-1 berdasarkan hari lamanya demam
(Tabel 6).
11
ANY QUESTION?
KESIMPULAN
13
OM SHANTI,SHANTI,SHANTI OM
14