Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rahmadiyah Azaria Rahmah

NIM : 0910710107

Pemeriksaan Darah Samar Benzidine Test

Tujuan : untuk mengetahui adanya perdarahan kecil yang tidak dapat dinyatakan secara
makroskopik atau mikroskopik.
Metode : metode yang digunakan adalah metode benzidine test.
Prinsip : hemoglobin yang bersifat sebagai peroksidase akan menceraikan hidrogen peroksida
menjadi air dan 0 nascens (On). On akan mengoksidasi zat warna tertentu yang menimbulkan
perubahan warna.
Dasar Teori : dalam keadaan normal dua pertiga tinja terdiri dari air dan sisa makanan, zat hasil
sekresi saluran pencernaan, epitel usus, bakteri apatogen, asam lemak, urobilin, gas indol,
skatol dan sterkobilinogen. Pada keadaan patologik seperti diare didapatkan peningkatan sisa
makanan dalam tinja, karena makanan melewati saluran pencernaan dengan cepat dan tidak
dapat diabsorpsi secara sempurna. Bahan pemeriksaan tinja sebaiknya berasal dari defekasi
spontan, jika pemeriksaan sangat diperlukan contoh tinja dapat diambil dengan jari dari rektum.
Untuk pemeriksaan rutin dipakai tinja sewaktu dan sebaiknya tinja diperiksa dalam
keadaan segar karena bila dibiarkan mungkin sekali unsur-unsur dalam tinja menjadi rusak.
Pemeriksaan tinja terdiri atas pemeriksaan makroskopik, mikroskopik dan kimia.
Pemeriksaan makroskopik tinja meliputi pemeriksaan jumlah, warna, bau, darah, lendir
dan parasit. Dalam keadaan normal jumlah tinja berkisar antara 100-250gram per hari. Tinja
normal mempunyai konsistensi agak lunak dan bebentuk. Pada diare konsistensi menjadi
sangat lunak atau cair, sedangkan sebaliknya tinja yang keras atau skibala didapatkan pada
konstipasi. Tinja normal kuning coklat dan warna ini dapat berubah mejadi lebih tua dengan
terbentuknya urobilin lebih banyak. Indol, skatol dan asam butirat menyebabkan bau normal
pada tinja. Bau busuk didapatkan jika dalam usus terjadi pembusukan protein yang tidak
dicerna dan dirombak oleh kuman.
Pemeriksaan mikroskopik meliputi pemeriksaan protozoa, telur cacing, leukosit, eritosit,
sel epitel, kristal dan sisa makanan. Dari semua pemeriksaan ini yang terpenting adalah
pemeriksaan terhadap protozoa dan telur cacing. Protozoa biasanya didapati dalam bentuk
kista, bila konsistensi tinja cair baru didapatkan bentuk trofozoit. Telur cacing yang mungkin
didapat yaitu Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Enterobius vermicularis, Trichuris
trichiura, Strongyloides stercoralis dan sebagainya. Dalam keadaan normal dapat terlihat
beberapa leukosit dalam seluruh sediaan. Eritrosit hanya terlihat bila terdapat lesi dalam kolon,
rektum atau anus. Dalam keadaan normal dapat ditemukan beberapa sel epitel yaitu yang
berasal dari dinding usus bagian distal. Dalam tinja normal mungkin terlihat kristal tripel fosfat,
kalsium oksalat dan asam lemak.
Pemeriksaan kimia tinja yang terpenting adalah pemeriksaan terhadap darah samar. Tes
terhadap darah samar untuk mengetahui adanya perdarahan kecil yang tidak dapat dinyatakan
secara makroskopik atau mikroskopik.

Adanya darah dalam tinja selalau abnormal.
Pemeriksaan darah samar dalam tinja dapat dilakukan dengan menggunakan tablet reagens.
Prinsip pemeriksaan ini hemoglobin yang bersifat sebagai peroksidase akan menceraikan
hidrogen peroksida menjadi air dan 0 nascens (On). On akan mengoksidasi zat warna tertentu
yang menimbulkan perubahan warna.
Persiapan pasien : perlu dihindari zat- zat yang mengandung besi, vitamin c, bromide, iodide,
makanan yang mengandung mioglobin (daging), klorofil dan peroksidase tumbuhan selama 2-3
hari. bila ditakutkan adanya perdarahan gusi yang mungkin tertelan, penderita sebaiiknya tidak
gosok gigi. perlu diperhatikan juga agar tinja tidak tercampur dengan urin. Beberapa obat- obat
dapat memberikan hasil positif palsu, misalnya aspirin, salisilat, steroid, indometasid, NSAIDS,
antikoagulan, preparat besi, iodium
Alat : -Objek glass
-Pipet tetes
-Pengaduk
Bahan : -Sampel feses
-Bubuk benzidine
-H
2
O
2

-Asam asetat
Cara Kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan,
2. Sampel feses ditetesi secukupnya pada objek glass,
3. Ditambahkan sedikit bubuk benzidine, dan dicampur homogen
4. Ditambahkan 2 tetes asam asetat dan dicampur homogen,
5. Ditambahkan 2 tetes H
2
O
2
, dicampur homogen dan diamati perubahan
warnanya.
Hasil Pengamatan
- Hijau = +
- Hijau kebiruan = ++
- Biru = +++
- Biru pekat = ++++

Anda mungkin juga menyukai