Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DISENTRI

Pokok Bahasan : Disentri

Sub Pokok Bahasan : Cara Mencegah Penyakit Disentri

Sasaran : Warga Desa Sumber Maron

Hari/Tanggal : Senin , 15 Agustus 2017

Jam : 09:00 – 09:50 WIB

Waktu /tempat : 50 menit/ Balai Desa Sumber Maron

Petugas penyuluh : Emilia Dyah Novitasari

I. Tujuan Umum

Setelah di lakukan penyuluhan kesehatan mengenai kebersihan diri dan lingkungan


sebagai upaya pencegahan Disentri di harapkan warga Sumber Maron mampu memahami
tentang menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta membimbing anaknya.

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah di berikan penyuluhan atau promosi kesehatan di harapkan mampu,


1. Mampu menjelaskan pengertian penyakit Desentri
2. Mampu memahami tanda dan gejala
3. Mampu memahami penyebab Desentri
4. Mengetahui jenis-jenis Desentri
5. Megetahui cara pengobatan rumah dan pencegahan Disentri secara dini
III. Materi

1. Pengertian Disentri
2. Penyebab Disentri
3. Tanda dan gejala Disentri
4. Pengobatan Disentri

IV. Metode

Ceramah, diskusi dan tanya jawab

V. Media

Leaflet, LCD

VI. Strategi Pelaksanaan

No. Waktu Tahapan Kegiatan Peserta


1. 5 menit Pembukaan -Salam -Menjawab salam
-Perkenalan -Antusias
-Jelaskan -Kooperatif,
tujuan/persepsi Mendengarkan
(menggali Informasi)
2. 20 menit Pelaksanaan Menjelaskan: Memperhatikan dengan
-Pengertian Disentri Seksama
-Menjelaskan
penyebab Disentri
-Menyebutkan tanda
dan gejala Disentri
-Menjelaskan cara
pencegahan Disentri
-Menjelaskan
pengobatan disentri
3. 10 menit Sesi Tanya Menjawab pertanyaan Bertanya
jawab dan memberi
kesempatan untuk
bertanya.
4. 10 menit Evaluasi -Bertanya kepada Menjawab pertanyaan
peserta tentang materi
yang telah di
sampaikan:
1. Apa pengertian
disentri?
2. Apa saja penyebab
disentri?
3. Bagaimana cara
mencegahnya?
4. Bagaimana cara
mengobatinya?
5. 5 menit Penutup -Kesimpulan Menjawab salam
-Terminasi
-Salam

VII. Evaluasi

A. Sturktur :
a. Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang digunakan adalah leaflet dan slide.
b. Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan akan
disebarluaskan dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan tulisan
B. Proses penyuluhan :
a. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar dan sasaran
memahami tentang penyuluhan yang diberikan.
b. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan sasaran
c. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan.
d. Sasaran diharapkan kehadirannya 80% dan tidak ada yang meninggalkan tempat
saat penyuluhan berlangsung
C. Hasil Penyuluhan :
1. Jangka Pendek
(1) Sasaran mengerti sekitar 80% dari materi yang diberikan
(2) Sasaran memeahami tentang penyakit Disentri
2. Jangka Panjang
(1) Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai penyakit Disentri sehingga dapat
meminimalisir penyakit tersebut.
(2) Dapat menjadi agen perubahan dengan cara membagikan pesan tentang perilaku
hidup sehat kepada anggota keluarga yang lain dan masyarakat.

VIII. Sumber

Dharma, Andi Pratama. Buku Saku Diare Edisi 1. Bandung : Bagian/SMF IKA FK-
UP/RSHS; 2001
Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Volume 1. Jakarta : Bagian IKA FK-UI; 1998.
Gandahusada, Srisasi, et al. Parasitologi Kedokteran Edisi Ketiga. Jakarta : FK-UI; 2000.
A, Dini, et al. Pengaruh Pemberian Preparat Seng Oral Terhadap Perjalanan Diare Akut,
dalam Abstrak Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Kesehatan Anak II Ikatan Dokter
Anak Indonesia. Batam; 2004
www.alodokter.com/disentri
https://mediskus.com/penyakit/disentri
www.askepkeperawatan.com/2015/10/sap-disentri.html
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2010/08/24/diare-disentri/
http://amannj.blogspot.co.id/2011/11/sap-penyakit-disentri.html
www.alodokter.com/disentri/pengobatan
IX. Lampiran Materi

MATERI PENYULUHAN MENGENAI


Disentri
1. Pengertian Disentri
Lebih detilnya, penyakit disentri diartikan sebagai istilah medis yang
digunakan untuk sekumpulan gejala yang terdiri dari diare berdarah, lendir pada
tinja, dan nyeri pada saat mengeluarkan tinja. Diare atau mencret merupakan suatu
kondisi dimana seseorang mengalami buang air besar dengan konsistensi yang
lembek atau cair atau hanya air saja dengan jumlah yang melebihi tiga kali dalam
sehari. Seperti halnya mecret pada umumnya, anak dengan disentri juga bisa
mengalami dehidrasi (kekurangan cairan). Dehidrasi dapat terjadi karena
banyaknya cairan yang keluar bersamaan dengan mencret, dan tidak diimbangi
dengan asupan cairan yang cukup. Oleh karena itu disentri pada bayi dan anak-
anak sebaiknya dapat diberi minum yang cukup dan cairan Infus dapat diberikan
bila sampai mengalami dehidrasi berat dan sulit untuk minum.
Sekitar lima belas persen dari seluruh diare yang terjadi pada anak balita
adalah penyakit disentri. Terutama disentri pada bayi, dehidrasi akibat disentri
masih merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Pemberian ASI
sangat dianjurkan dalam penaganan disentri pada bayi karena disentri yang lebih
berat dilaporkan pernah terjadi pada bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif dan
pada anak yang mengalami gizi kurang.

2. Penyebab Disentri
Berdasarkan penyebabnya, penyakit disentri secara umum dikelompokkan
ke dalam dua tipe yaitu :
 Disentri basiler yaitu disentri yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dan
bakteri shigella merupakan penyebab disentri yang tersering terutama
disentri pada bayi dan anak.
 Disentri amoeba yaitu disentri yang disebabkan oleh infeksi amoeba. Infeksi
oleh kuman dapat menyebar melalui tangan, makanan dan air minum yang
terkontaminasi, serta peralatan makan yang tidak dicuci bersih dan biasanya
terjadi pada daerah dengan tingkat kebersihan perorangan yang buruk.
3. Tanda dan Gejala Disentri
Selain diare dengan darah dan lendir pada tinja, anak yang mengalami
disentri juga dapat mengalami demam dan tenesmus yaitu suatu perasaan nyeri
perut yang melilit terutama saat buang air besar. Nyeri perut saat buang air besar
sering kali tidak dapat dilihat pada anak bayi karena mereka pada umumnya masih
belum dapat menggambarkan dengan jelas gejala nyeri perut tersebut. Mungkin
yang terlihat hanyalah rewel atau ekspresi sakit lainnya.

4. Pencegahan Disentri
Menjaga kebersihan merupakan faktor utama dalam pencegahan disentri
Penyakit ini termasuk sangat mudah menular, terutama pada anggota keluarga.
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mencegah disentri dan penularannya:
 Senantiasa mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun setelah
menggunakan toilet.
 Selalu mencuci tangan sebelum makan, memasak, serta menyiapkan makanan
 Bersihkan toilet dengan disinfektan setelah buang air besar.
 Memisahkan pakaian pengidap saat dicuci.
 Jangan menggunakan handuk atau peralatan makan yang sama dengan
pengidap.
 Penderita sebaiknya tidak keluar rumah selama minimal 48 jam setelah periode
disentri berakhir.

5. Pengobatan Disentri
 Ramuan I
Bahan : daun sendok segar 7 lembar
Cara Pembuatan : Daun sendok direbus dalam tiga gelas air hingga tersisa satu
gelas.
Cara Pemakaian : Diminum dua kali sehari sebelum makan, masing-masing satu
gelas.
 Ramuan II
Bahan : Daun sambiloto segar tujuh lembar
Cara Pembuatan : Bahan direbus dalam tiga gelas air hinga tersisa satu gelas .
Cara Pemakaian : Ramuan diminum dua kali sehari sebelum makan masing-
masing satu gelas.

 Banyak Minum Cairan


Pencegahan dehidrasi pada bayi dan anak-anak sangatlah penting.
Dianjurkan memberi anak minum air putih sedikit demi sedikit dan sesering
mungkin walau mereka muntah. Sedikit minum lebih baik daripada tidak sama
sekali. Hindari memberi jus buah atau minuman bersoda pada anak Anda karena
bisa memperparah diare.

Sama halnya dengan anak-anak, orang dewasa sebaiknya banyak minum


agar cairan yang terbuang dapat digantikan dan terhindar dari dehidrasi.
Minumlah beberapa teguk air sesering mungkin. Pada kasus diare yang parah,
cairan perlu diberikan melalui infus di rumah sakit.

 Oralit
Penggunaan oralit dianjurkan jika:

 Penderita rentan terhadap dehidrasi, misalnya karena berusia 60 tahun ke


atas.

 Penderita anak-anak yang sudah atau berisiko mengalami dehidrasi.

Oralit biasanya bisa dibeli tanpa resep dokter. Cairan ini berfungsi
menggantikan garam, glukosa, dan mineral penting lainnya yang hilang dari
tubuh karena dehidrasi.
Namun harap diingat bahwa oralit bukan untuk menyembuhkan diare,
melainkan membantu mengobati atau mencegah dehidrasi.

 Pemberian Antibiotik
Penderita diare tingkat menengah sampai tingkat parah yang disebabkan
bakteri shigella biasanya dianjurkan untuk meminum antibiotik guna
mempercepat kesembuhan. Penderita diare dengan gejala yang bertambah parah
juga demikian. Jenis antibiotik yang diberikan akan ditentukan oleh dokter
setelah hasil pemeriksaan laboratorium membuktikan jenis disentri yang diidap
oleh pasien.

Pada pasien disentri amoeba, dokter biasanya akan menganjurkan konsumsi


antibiotik yang akan memberantas amoeba selama setidaknya 10 hari.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DISENTRI

Untuk memenuhi tugas matakuliah


Promosi Kesehatan
yang dibina oleh Ibu Ibu Fiashriel Lundy, S.Kep Ns, M.Kes

Oleh

Emilia Dyah Novitasari

1601460044

KEMENTERIAN KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN MALANG

Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai