TINJAUAN KEPUSTAKAAN
korelasi dengan usia (19-79 tahun) dan tidak ada perbedaan antara lakilaki dan perempuan atau perempuan pre dan post menopause.23,24
Pada anemia
berkurangnya, tetapi
sTfR masih relatif stabil dalam batas normal sampai cadangan menjadi
kosong. Pada saat kompartemen besi
untuk
mengetahui
apakah
terdapat
defisiensi.20
Dengan
pemeriksaan feritin dan sTfR dapat dihasilkan nilai indeks sTfR-F yaitu
rasio sTfR/log feritin. Rasio ini sangat baik untuk mengestimasi cadangan
besi. Cut-off untuk indeks sTfRF adalah 1,5. Pada ADB indeks sTfRF
lebih besar dari 1,5, dan pada APK lebih kecil dari 1,5.6
Hb < 13 g/dl
Hb < 12 g/dl
Perempuan hamil
Hb < 11 g/dl
Hb < 12 g/dl
Hb < 11 g/dl
tidak menjadi pilihan pada keadaan sumber daya yang terbatas. Indikator
yang terbaik untuk deteksi defisiensi besi adalah feritin serum pada saat
tidak dijumpai infeksi.27,28
Feritin serum merupakan indikator yang terbaik untuk menilai
interfensi besi dan deplesi besi. WHO merekomendasikan
konsentrasi
sehingga
nilainya
meningkat
pada
keadaan
inflamasi.10,11
11
Pengukuran
protein
fase
akut
yang
berbeda
dapat
membantu
menginterpretasi nilai serum feritin, jika konsentrasi protein fase akut ini
meningkat menandakan dijumpai inflamasi. Pemeriksaan protein fase akut
yang sering digunakan adalah CRP, karena meningkat dengan cepat
terhadap inflamasi dan juga turun dengan cepat. 28
berdifusi
ferri (Fe3+) harus direduksi menjadi ferro (Fe2+) oleh ferrireductase, yang
diidentifikasi merupakan duodenal cytochrome b (DCYTB). Ion Fe
2+
asidifikasi
(pH
5-6)
melalui
influks
proton
sehingga
tempat
(mitokondria).
penyimpanan
Kompleks
(feritin)
dan
transferin-TfR
digunakan
kemudian
dalam
sel
mengalami
13
parameter ini pada defisiensi besi tidak dapat dibedakan dari APK. Hal ini
karena
inflamasi
menyebabkan
peningkatan
hepcidin
sehingga
telah dibakukan dengan baik dan merupakan indeks status besi yang
lebih dipercaya. Nilai feritin yang rendah merupakan diagnosa untuk ADB.
15
WHO merekomendasikan
deplesi cadangan besi pada anak-anak < 5 tahun, dan nilai < 15 ug/l
mengindikasikan deplesi cadangan besi pada umur > 5 tahun.10,11
Penelitian Pasricha dkk mendapatkan dengan pemakaian cut-off feritin
<15 ug/l memberikan sensitivitas 44% dan spesifisitas 80%, dan cut-off <
30% memberikan sensitivitas 72% dan spesifisitas 52%.12 Penelitian di
Bali dengan memakai feritin serum < 12 ug/l dan 20 ug/l memberikan
sensitivitas dan spesifisitas masing-masing 68% dan 98% serta 68% dan
96%.
13
spesivisitas 98% dengan memakai feritin < 12 ug/l. Akan tetapi dengan
memakai feritin < 30 ug/l diperoleh sensitivitas 92% dan spesifisitas
98%.14
Tetapi feritin merupakan protein fase akut dan pada keadaan
inflamasi akut atau kronis feritin meningkat tidak tergantung pada status
besi. Perbedaan antara APK dan ADB sangat sulit karena konsentrasi
feritin serum yang meningkat tidak mengeksklusi ADB yang bersamaan
dengan inflamasi. Sebaiknya pada negara berkembang dengan frekwensi
infeksi yang tinggi dilakukan pemeriksaan marker inflamasi seperti CRP.16
Dalam waktu relatif singkat (6-8) jam setelah terjadi reaksi radang akut /
kerusakan jaringan, sintesa dan sekresi CRP meningkat dengan tajam,
dan hanya dalam waktu 24-48 jam telah mencapai nilai puncaknya. Kadar
CRP akan menurun dengan tajam bila proses radan / kerusakan jaringan
16
telah mereda. Dalam waktu sekitar 24-48 jam telah dicapai nilai normalnya
kembali.33
saturasi transferin
dengan APK.16
1.
Prinsip
ELISA
berdasarkan
microplate
sandwich
enzyme
sebanding
dengan
konsentrasi
sTfR
pada
sampel.
37
2.
19