PENDAHULUAN
2.3. Patogenesis
Streptococcus adalah bakteri gram positif yang khasnya
berpasangan atau membentuk rantai selama pertumbuhannya. Spesies yang
virulen mungkin menghasilkan kapsul yang terdiri dari acid hialuronik dan
protein M, habitat dari spesies ini ialah saluran pernapasan atas (rongga
hidung dan faring). Antar infeksi-infeksi yang di sebabkan oleh spesies ini
adalah demam scarlet, faringitis, impetigo, demam rheumatic, dan lain-lain.
Penyakit demam rematik diawali dengan infeksi bakteri
Streptococcus beta-hemolyticus golongan A pada kerongkongan. Infeksi ini
menyebabkan penderita mengeluh nyeri kerongkongan dan demam.
Jika infeksi tidak segera diobati, bakteri Streptococcus yang ada
akan melakukan perlengketan yang kuat (adherence) di daerah sekitarnya
dan merangsang pengeluaran antibodi (Ig-G). Antibodi yang dihasilkan akan
mengikat kuman Streptococcus dan membentuk suatu kompleks imun dan
akan menyebar ke seluruh tubuh, terutama ke jantung, sendi, dan susunan
saraf.
1. Demam Rematik pada jantung
kompleks imun ini akan menimbulkan reaksi peradangan atau
inflamasi yang bermanifestasi sebagai peradangan otot jantung
(myocarditis), peradangan lapisan jantung (pericarditis), dan
peradangan katup-katup jantung (valvulitis).
Bila proses penyebaran penyakit telah menyerang jantung,
penderita akan mengalami kelainan jantung (carditis), ditandai dengan
batuk-batuk, kesulitan bernapas, berdebar-debar, serta adanya tanda-
tanda pembesaran jantung
2. Demam Rematik menyerang pada sendi,
Keluhan yang paling sering muncul pada fase ini adalah gangguan
sendi berupa rasa nyeri dan pembengkakan yang biasanya berpindah-
pindah dari satu sendi ke sendi lainnya (polyartritis migran), kesulitan
menggerakkan sendi dan berjalan.
BAB III
METODE KERJA
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu : Selasa, 7 Oktober 2014
Tempat : Laboratorium Biologi Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih
+ Lateks
50
NaCl Fisiologis
Serum
50 50 50
Dihomogenkan
Dihomogenkan dan
digoyangkan selama 2 menit
4.2 Perhitungan
Sampel : Lia Maryana dan Cenia Putri Hanifah
Konsentrasi ASTO = Pengenceran x Limit deteksi
= 4 x 200
= 800 IU/mL
4.3 Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN
Pada sampel serum Lia Maryana dan Cenia Putri Hanifah terdapat Anti
Streptolisin O (ASTO) dengan kadar 800 IU/mL
DAFTAR PUSTAKA