Disusun oleh :
Seli Safitri
1311E1024
Ahmad Taufik
1411E1009
1411E1015
1411E1016
Alisa Filda
1511E1061
D3 A Analis Kesehatan
Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu infeksi oleh -hemolitic Streptococcus grup-A akan merangsang beberapa
sel imonokompoten untuk memproduksi beberapa Ab,baik terhadap beberapa
produk
ekstraseluler
dari
kuman(streptolisin,hialuronidase,*9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Aglutinasi pasif
Streptolisin O merupakan antigen yang larut. Agar dapat menyebabkan aglutinasi
dengan ASO. Maka Streptolisin O perlu disalutkan pada partikel-partikel tertentu. Partikel
yangsering dipakai yaitu partikel lateks.Sejumlah tertentu Streptolisin O (yang dapat
mengikat 200 IU/ml ASO) di tambahkan pada serum penderita sehingga terjadi ikatan
Streptolisin O anti Strepolisin O (SO ASO).
Bila dalam serum penderita terdapat ASO lebih dari 200 IU/ml, maka sisa ASO
yang tidak terikat oleh Streptolisin O akan menyebabkan aglutinasi dari streptolisin O
yang disalurkan pada partikel partikel latex . Bila kadar ASO dalam serum penderita
kurang dari 200 IU / ml , maka tidak ada sisa ASO bebas yang dapat menyebabkan
aglutinasi dengan streptolisin O pada partikel partikel latex.
Tes hambatan hemolisis mempunyai sensitivitas yang cukup baik , sedangkan tes
aglutinasi latex memiliki sensitivitas yang sedang. Tes aglutinasi latex hanya dapat
mendeteksi ASO dengan titer di atas 200 IU/ml
2.3 Patogenesis
Streptococcus adalah bakteri gram positif yang khasnya berpasangan atau membentuk
rantai selama pertumbuhannya. Spesies yang virulen mungkin menghasilkan kapsul yang
terdiri dari acid hialuronik dan protein M, habitat dari spesies ini ialah saluran pernapasan
atas (rongga hidung dan faring). Antar infeksi-infeksi yang di sebabkan oleh spesies ini
adalah demam scarlet, faringitis, impetigo, demam rheumatic, dan lain-lain.
Penyakit demam rematik diawali dengan infeksi bakteri Streptococcus betahemolyticus golongan A pada kerongkongan. Infeksi ini menyebabkan penderita mengeluh
nyeri kerongkongan dan demam.
Jika infeksi tidak segera diobati, bakteri Streptococcus yang ada akan melakukan
perlengketan yang kuat (adherence) di daerah sekitarnya dan merangsang pengeluaran
antibodi (Ig-G). Antibodi yang dihasilkan akan mengikat kuman Streptococcus dan
membentuk suatu kompleks imun dan akan menyebar ke seluruh tubuh, terutama ke jantung,
sendi, dan susunan saraf.
1. Demam Rematik pada jantung
kompleks imun ini akan menimbulkan reaksi peradangan atau inflamasi yang
bermanifestasi sebagai peradangan otot jantung (myocarditis), peradangan lapisan
jantung (pericarditis), dan peradangan katup-katup jantung (valvulitis).
BAB III
LAPORAN PRAKTIKUM
3.1 Hari / Tanggal
3.2 Tujuan praktikum
Streptolisin O
3.3 Metode Praktikum
bereaksi dengan antigen Streptolisin O yang dilekatkan pada permukaan reagen lateks
sehingga menimbulkan aglutinasi
3.5 Alat dan Bahan
:
Alat
:
Pipet dispossible
Rotator
Slide hitam
Tissue
Bahan :
Sampel serum
Reagen kit ASTO test :
o Reagen lateks yang disensitasi Streptolisin O
o Kontrol positif
o Kontrol negatif
kerja kuantitatif
b. Cara kerja kuantitatif
1) Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu
2) Lalu dilakukan pengenceran
Pengenceran
1/2
1/4
1/8
NaCl 0.85%
50
50
50
Serum
50
50
50
Volume total
100
100
100
Volume akhir
50
50
50
50
dibuan
g
( Sumber : http://laboratoryinfo.com/aso/ )
3.8 Hasil Pengamatan :
1.Hasil kualitatif
kontrol(+)
kontrol (-)
Sampel
1/2
Pengenceran 1/4 = 4x
1/4
+
1/8
+
LD ASTO : 200IU/ml
Endokarditis bakterialis
Demam scarlet
Radang tenggorokan
Antibodi ini masih dapat ditemukan di dalam darah beberapa minggu atau beberapa bulan
setelah infeksi sembuh.
Hasil pemeriksaan yang negatif berarti bahwa Pasien tidak mengalami infeksi
streptococcus akhir-akhir ini. Dianjurkan agar Pasien melakukan pemeriksaan ASTO ulangan
dalam waktu 2-4 minggu setelah pemeriksaan pertama, karena hasil pemeriksaan seringkali
berubah menjadi positif pada pemeriksaan kedua. Hasil pemeriksaan ASTO yang positif
berarti bahwa Pasien pernah mengalami infeksi streptococcus akhir-akhir ini, walaupun
Pasien mungkin sama sekali tidak merasakan gejala apapun. Hasil pemeriksaan ASTO akan
tetap positif selama 2-4 bulan setelah infeksi terjadi.
3.10 Kesimpulan :
Dari hasil praktikum didapat hasil positif kualitatif, dan hasil positif kuantitatif dengan
LD = 800IU/ml pada sampel serum dengan terbentuk aglutinasi dan dapat disimpulkan
terdapat antibodi terhadap ASTO pada sampel serum.
http://veronica-nina-miyora-situmorang.blogspot.co.id/2013/05/laporan
praktihum-imunologi-pemeriksaan.html
http://dokumen.tips/documents/makalah-asto.html