V. Nilai Rujukan :
Duke : 1-3 menit
Ivy : 1-7 menit
VI. Landasan teori :
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang
berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari
bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Gambar : Darah
1
Sumber :
http://www.pennmedicine.org/encyclopedia/em_PrintArticle.aspx?gcid=003656
Darah merupakan salah satu cairan yang sangat penting yang juga sebagai
cairan terbesar dalam tubuh. Darah yang diedarkan melalui pembuluh darah, yang
banyaknya pada orang dewasa kurang lebih 5 liter ini, dapat mengalir karena kinerja
pompa jantung. Darah dialirkan keseluruh tubuh karena fungsinya yang khusus yaitu
sebagai system transportasi. Darahlah yang berjasa membawa oksigen dan nutrisi
yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Selain fungsi utamanya sebagai pembawa dan
pengedar oksigen dan nutrisi bagi tubuh, darah juga berperan penting dalam menjaga
keseimbangan cairan dalam tubuh dengan menjaga Ph tetap seimbang dan sebagai
bagian dari system perlindungan tubuh karena di dalam darah juga terdapat leukosit
atau sel darah putih yang berperan dalam system imun tubuh.
Darah agak lebih sedikit kental dan lengket dibandingakan air. Darah manusia
berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila
kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein
pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang
merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Sistem peredaran darah manusia ada dua yaitu system peredaran darah besar
dan system peredaran darah kecil.
Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung melalui aorta menuju
ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ bagian bawah). Melalui arteri darah
yang kaya akan oksigen menuju ke sistem-sistem organ, maka disebut sebagai sistem
peredaran sistemik. Dari sistem organ vena membawa darah kotor menuju ke jantung.
Vena yang berasal dari sistem organ di atas jantung akan masuk ke bilik kanan
melalui vena cava inferior, sementara vena yang berasal dari sistem organ di bawah
jantung dibawa oleh vena cava posterior. Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan
ke serambi kanan, selanjutnya akan dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
Arteri pulmonalis merupakan satu keunikan dalam sistem peredaran darah manusia
karena merupakan satu-satunya arteri yang membawa darah kotor (darah yang
mengandung CO2).
2
Urutan perjalanan peredaran darah besar : bilik kiri – aorta – pembuluh nadi –
pembuluh kapiler – vena cava superior dan vena cava inferior – serambi kanan.
Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa arteri pulmonalis
dari serambi kanan menuju ke paru-paru. Dalam paru-paru tepatnya pada alveolus
terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2. Gas O2 masuk melalui sistem respirasi dan
CO2 akan dibuang ke luar tubuh. O2 yang masuk akan diikat oleh darah (dalam
bentuk HbO) terjadi di dalam alveolus. Selanjutnya darah bersih ini akan keluar dari
paru-paru melalui vena pulmonalis menuju ke jantung (bagian bilik kiri). Vena
pulmonalis merupakan keunikan yang kedua dalam system peredaran darah manusia,
karena merupakan satu-satunya vena yang membawa darah bersih.
Urutan perjalanan peredaran darah kecil : bilik kanan jantung – arteri pulmonalis –
paru-paru – vena pulmonalis – serambi kiri jantung.
Pembuluh limfe kanan; dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan
sebelah kanan, bermuara di pembuluh balik yang letaknya di bawah tulang selangka
kanan. Pembuluh limfe dada; dari bagian lain, bermuara dalam vena di bawah tulang
selangka kiri.
Darah manusia tersusun atas beberapa komponen. Adapun komponen darah adalah :
1. Sel darah yang terdiri atas : sel darah merah (erytrosit), sel darah putih (leukosit)
dan keeping-keping darah pembeku (trombosit).
2. Plasma darah (cairan) yang terdiri atas :
a. Air, hamper 90% berupa cairan
b. Protein : albumin (53%) berperan dalam menjaga tekanan osmosis darah,
globulin (43%) berperan dalam pembuatan antibody, fibrinogen (4%)
berperan dalam pembekuan darah.
c. Gas berupa O2, CO2 dan N2.
3
d. Nutrien : lemak, glukosa, asam amino, vitamin, dll.
e. Garam mineral : NaCl, KCl, fosfat, sulfat, bikarbonat, dll.
f. Zat sisa : urea, kretinin, asam urat, bilirubin.
g. Hormone dan enzim
3. Dalam plasma terdapat antigen (protein asing) yang berguna untuk membentuk
antibody; presipitin yang menggumpalkan antigen; lisin yang mampu
menguraikan antigen; antitoksin untuk menawarkan racun.
Gambar : Eritrosit
Sumber :
http://www.pennmedicine.org/encyclopedia/em_PrintArticle.aspx?gcid=003656
Bentuk sel darah merah bulat gepeng, kedua permukaannya cekung
(bikonkaf), dan tidak berinti, pada pria jumlahnya kira-kira 5 juta/mm3
sedangkan wanita kira-kira 4 juta/mm3. Mengandung hemoglobin (zat warna
merah pada darah) yang berfungsi mengikat O2, mengandung zat besi (Fe),
berwarna merah. Sel darah merah dibentuk dalam sumsum merah tulang, pada
tulang pipih. Sel darah merah dapat hidup 120 hari, yang sudah tua/rusak akan
dirombak dalam limfa (kura). Hemoglobin yang terlepas akan dibawa ke hati
untuk dirombak menjadi zat warna empedu (bilirubin). Adapun zat besi yang
terlepas akan digunakan dalam membentuk sel darah merah baru.
Jika sel-sel darah kekurangan zat besi maka akan mengalami penyakit
yang disebut anemia. Adapun jika kekurangan darah O2 dinamakan sianosis.
4
B. Sel darah putih (leukosit)
Gambar : leukosit
Sumber :
http://www.pennmedicine.org/encyclopedia/em_PrintArticle.aspx?gcid=003656
Macam-macam sel darah putih :
a. Monosit, dengan ciri-ciri inti bulat, besar, bersifat fagosit dan dapat bergerak
cepat.
b. Limfosit, dengan ciri-ciri berinti satu, tidak dapat bergerak, berfungsi untuk
imunitas.
Gambar : Trombosit
Sumber :
http://www.pennmedicine.org/encyclopedia/em_PrintArticle.aspx?gcid=003656
5
Bentuk keping darah pembeku tidak tetap. Fungsinya untuk
pembekuan darah, jumlahnya kira-kira 200.000-400.000/mm3, dibuat dalam
sumsum tulang (megakariosit). Jika seseorang luka, keping darah mengalir
bersama darah luka, pada waktu menyentuh permukaan luka akan pecah dan
terbentuk trombokinase, dengan bantuan ion kalsium akan mengubah protrombin
(dalam plasma darah) menjadi trombin. Trombin yang terbentuk akan mengubah
fibrinogen menjadi fibrin (benang-benang halus) yang akan menutup luka
sehingga perdarahan berhenti.
6
faktor jaringan (en:tissue factor) dan fibrinogen sebagai inisiasi sebuah reaksi
berantai. Segera setelah itu keping darah bereaksi membentuk penyumbat pada
permukaan luka, reaksi ini disebut hemostasis awal (en:primary). Hemostasis
lanjutan (en:secondary) terjadi hampir bersamaan:protein dalam plasma darah
yang disebut faktor koagulasi merespon secara berjenjang dan sangat rumit untuk
membentuk jaring-jaring fibrin yang memperkuat penyumbatan keping darah.
Faktor I
Faktor II
Faktor IV
Faktor V
7
prothrombin trombin yang aktif. Kekurangan faktor ini, sifat resesif autosomal,
mengarah pada kecenderungan berdarah yang langka yang disebut
parahemophilia, dengan berbagai derajat keparahan. Disebut juga akselerator
globulin. Faktor VI
Faktor VII
Faktor VIII
Faktor IX
Faktor X
8
membentuk kompleks dengan kalsium, fosfolipid, dan faktor V, yang disebut
prothrombinase; hal ini dapat membelah dan mengaktifkan prothrombin untuk
trombin. Kekurangan faktor ini dapat menyebabkan gangguan koagulasi sistemik.
Disebut juga Prower Stuart-faktor. Bentuk yang diaktifkan disebut juga
thrombokinase. Faktor XI
Faktor XII
Faktor XIII
Ketika kita mengalami luka pada permukaan tubuh, maka tubuh akan
mengeluarkan darah. Terjadinya pendarahan itu disebabkan oleh sobeknya pembuluh
darah. Pada keadaan luka yang ringan, setelah beberapa saat darah akan berhenti
mengalir. Dalam hal ini tubuh kita memiliki keistimewaan bukan? Penghentian
pendarahan adalah proses yang kompleks. Pembekuan dimulai ketika keping-keping
darah dan faktor-faktor lain dalam plasma darah kontak dengan permukaan yang tidak
biasa, seperti pembuluh darah yang rusak atau terluka.Pada saat terjadi luka pada
permukaan tubuh, komponen darah, yaitu trombosit akan segera berkumpul
mengerumuni bagian yang terluka dan akan menggumpal sehingga dapat menyumbat
dan menutupi luka.
9
Di dalam plasma darah terdapat trombosit yang akan pecah apabila
menyentuh permukaan yang kasar. Jika trombosit pecah, enzim tromboplastin yang
dikandungnya akan keluar bercampur dengan plasma darah. Selain trombosit, di
plasma darah terdapat protombin. Protombin akan diubah menjadi trombin oleh enzim
tromboplastin. Perubahan protombin menjadi trombin dipicu oleh ion kalsium (Ca2+).
Protombin adalah suatu protein plasma yang pembentukannya memerlukan vitamin
K. Trombin akan berfungsi sebagai enzim yang dapat mengubah fibrinogen menjadi
fibrin.
Fibrinogen adalah suatu protein yang terdapat dalam plasma. Adapun fibrin
adalah protein berupa benang-benang yang tidak larut dalam plasma. Benang-benang
fibrin yang terbentuk akan saling bertautan sehingga sel-sel darah
1. Metode ivy
10
Waktu dari ketika luka menusuk dibuat sampai pendarahan semua telah
berhenti diukur dandisebut waktu perdarahan (Bleeding Time). Setiap 30 detik,
handuk kertas digunakan untuk membersihkan dari darah. Tes ini selesai ketika
pendarahan telah berhenti sepenuhnya. Nilai normal untuk bleeding time adalah
1- 7 menit.
Tes bleeding Time di lakukan untuk mengetahui aktivitas pembekuan
darah danmendiagnosa masalah pendarahan. Nilai normal untuk bleeding time
adalah 1-6 menit.
2. Metode Duke
11
Metode lain dapat menyebabkan bekas luka, garis rambut kecil di mana
luka tersebut dibuat. Namun, ini adalah sebagian besar perhatian kosmetik.Tidak
ada persiapan khusus yang dibutuhkan pasien untuk tes ini. daerah yang akan
ditusuk harus dibersihkan dengan alkohol.
Alkohol harus ditinggalkan di kulit cukup lama untuk membunuh bakteri
pada tempat luka. Alkohol harus dikeluarkan sebelum menusuk lengankarena
alkohol akan berdampak buruk hasil tes oleh pembekuan menghambat. Nilai
normal: 1-3 menit dgn batas toleransi 3-6 menit.
A. Metode Duke
1. Dibersihkan ujung daun telinga dengan alkohol 70%.
2. Tusuk dengan blood lanset
3. Hapus darah yang pertama keluar
4. Dihisap darah yang keluar dengan kertas saring setiap 30 detik (tapi jangan
sampai mengenai telinganya )
5. Dihentikan sampai darah tidak keluar lagi
B. Metode Ivy
1. Dibersihkan lengan bagian bawah 3 jari dari lipatan sikut
2. Dibuat lingkaran dengan diameter 5 cm pasang spignomonometer 40 mmhg
3. Ditusuk dengan Blood lanset pada lingkaran
4. Dihapus darah yang keluar dengan kertas saring setiap 30 detik
5. Dihentikan sampai tidak keluar lagi
12
IX. Hasil Pengamatan :
Metode Duke
13
Hasil : Waktu pembekuan darah 1 menit
X. Pembahasan :
Dari data yang telah diperoleh tes bleeding time dilakukan untuk mengetahui
aktivitas pembekuan darah atau waktu lamanya berdarah atau waktu yang diperlukan
untuk berhentinya darah mengalir. Berdasarkan prinsipnya, yaitu di buat pendarahan
buatan lihat lamanya sampai tidak terjadi pendarahan lagi. Dalam pemeriksaan bleeding
time terdapat dua metode yaitu metode Ivy dan Duke. Ada beberapa yang membedakan
antara metode Duke dengan Metode Ivy.
1. Tempat pembekuan darah
2. Alat yang di gunakan
3. Dan spesimen darah.
Metode Ivy adalah format tradisional untuk tes ini. Dalam metode Ivy, tekanan
darahmanset ditempatkan di lengan atas dan meningkat sampai 40 mmHg. Waktu dari
ketika luka menusuk dibuat sampai pendarahan semua telah berhenti diukur dandisebut
waktu perdarahan (Bleeding Time). Setiap 30 detik, handuk kertas digunakan untuk
membersihkan dari darah. Tes ini selesai ketika pendarahan telah berhenti sepenuhnya.
Nilai normal untuk bleeding time adalah 1- 7 menit. Pada pemeriksaan kali ini di
dapatkan waktu pembekuan darah selama 1 menit atas nama pasien M. Dhean Rizky.
Untuk metode Duke, dibuat di kuping telinga atau ujung jari yang ditusuk
untuk menyebabkan perdarahan. Metode Duke menggunakan lanset steril, dengan
lokasi di cuping telinga 1 lukastandar, dan memiliki waktu pendarahan normal 1-3
menit. Dengan metode ini, pasien ditusuk dengan jarum atau pisau bedah khusus,
terutama pada cuping atau ujung jari, setelah swabbeddengan alcohol. Tusukan adalah
sekitar 3-4 milimeter. Tiap 30 detik selanjutnya, hisap tetesandarah dengan kertas
saring. Pada pemeriksaan kali ini di dapatkan hasil pembekuan darah selama 1 menit
30 detik atas nama pasien M Dhean Rizky.
XI. Kesimpulan :
14
atas nama M. Dhean Rizky berumur 20 tahun jenis kelamin laki-laki dengan metode
Ivy didapatkan hasil yaitu 1 menit.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pennmedicine.org/encyclopedia/em_PrintArticle.aspx?gcid=003656
(diakses pada : 18 Juni 2016)
http://analislabkes.blogspot.com/2011/03/pemeriksaan-darah-lengkap.html
(diakses pada : 18 Juni 2016)
16