OLEH :
PUTU RINA WIDHIASIH
(P07134014002)
I.
Tanggal Praktikum
Materi Praktikum
TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
probandus.
METODE
Metode yang digunakan adalah apusan darah
PRINSIP
Apusan darah diamati dengan mikroskop binokuler pada perbesaran objektif
100X dengan penambahan oil imersi. Penghitungan trombosit dilakukan pada
IV.
sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit.
Volume darah secara keseluruhan adalah satu per dua belas berat badan atau kirakira lima liter. ( Evelyn C. Pearce, 2006)
Fungsi utama darah dalam sirkulasi adalah sebagai media transportasi,
pengaturan suhu, pemeliharaan keseimbangan cairan, serta keseimbangan basa
eritrosit selama hidupnya tetap berada dalam tubuh. Sel darah merah mampu
mengangkut secara efektif tanpa meninggalkan fungsinya di dalam jaringan, sedang
keberadaannya dalam darah, hanya melintas saja.
Darah berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai
merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam
bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir
dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh
1. MEMBRAN SEL
2. MIKROTUBULUS
3. SITOPLASMA
Fungsi Trombosit
Trombosit memiliki banyak fungsi, khususnya dalam mekanisme hemostasis.
Berikut fungsi dari trombosit (A.V Hoffbrand et al, 2005):
1. Mencegah kebocoran darah spontan pada pembuluh darah kecil dengan cara
adhesi, sekresi, agregasi, dan fusi (hemostasis). Sitotoksis sebagai sel efektor
penyembuhan jaringan.
2. Menghentikan pendarahan jika terjadi luka dengan cara membekukan darah
disekitar daerah luka sehingga darah berhenti mengalir. Jika terjadi luka,
trombosit dalam darah pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim
trombokinase merangsang protrombin untuk membentuk thrombin dengan
bantukan vitamin K dan ion Ca. Trombin merangsang fibrinogen dalam plasma
darah untuk membentuk fibrin, yaitu berupa benang-benang yang membentuk
anyaman dan dapat menjaring darah supayaeritrosit dalam darah tidak keluar
lagi dan menutup luka.
Pembentukan Trombosit
Sel trombosit berasal dari fragmentasi sitoplasma megakariosit sumsum tulang.
Megakariosit mengalami pematangan dengan replikasi inti endomitotik yang
sinkron, memperbesar volume sitoplasma sejalan dengan penambahan lobus inti
menjadi kelipatan duanya. Pada berbagai stadium dalam perkembangannya (paling
banyakpada stadium inti delapan), sitoplasma menjadi granular dan trombosit
dilepaskan.
Produksi trombosit mengikuti pembentukan mikrovesikel dalam sitoplasma sel
yang menyatu membentuk membran pembatas trombosit. Tiap sel megakariosit
menghasilkan 1000-1500 trombosit. Sehingga diperkirakan akan dihasilkan 35.000/
l trombosit per hari. Jumlah sel trombosit yang bersirkulasi dalam darah tepi
Seri Trombosit
1. Megakaryoblas
Ukuran 20-50 m. Sitoplasma: berwarna biru, pada umumnya lebih gelap
daripada mieloblas. Mempunyai pseudopodia tumpul, kecil. Jumlahnya sedikit
sampai sedang. Pada umumnya berbentuk pita pendek mengelilingi inti. Semakin
banyak sel matur jumlah sitoplasma semakin banyak. Pada umumnya non granular.
Inti : Bentuk bulat, oval, atau berbentuk ginjal. Kromatin halus. Anak inti multipel,
pada umumnya berwarna biru.
2. Promegakaryosit
Ukuran 20-50 m. Sitoplasma: Pada umumnya banyak. Kurang basofil
daripada stadium blas. Mulai terbentuk granula. Inti : Kromatin menjadi lebih besar.
Tampak anak inti multipel. Bentuknya iregular, kadang-kadang tampak sedikit
lobulasi.
3. Megakaryosit
Ukuran 30-100 m. Sitoplasma: Jumlahnya banyak Warna pinkish blue.
Banyak granula. Pada umumnya batas tepinya irregular. Granula
mengadakan agregasi
nantinya dari sini akan
mulai
dibandingkan dengan ukuran selnya. Inti multipel mungkin masih tampak, atau inti
menunjukkan multilobulasi. Kromatin lebih kasar daripada stadium sebelumnya.
Tidak tampak anak inti.
4. Trombosit Atau Platelet
Mikroskop binokuler
b. Bahan Pemeriksaan:
Sediaan apusan darah
Oil imersi
Tisu lensa
VI.
CARA KERJA
1. Semua alat dan bahan yang diperlukan dipersiapkan
2. Mikroskop dihidupkan dengan menekan tombol on
3. Sediaan apusan darah yang telah diwarna atau dicat diletakkan di atas
meja mikroskop
4. Sediaan diamati pada pembesaran lensa objektif 10X untuk
menemukan lapang pandang
5. Pembesaran lensa objektif diubah ke pembesaran 100X dengan
penambahan oil imersi
6. Diamati sediaan apus darah, dicari daerah counting area (daerah
VII.
VIII.
Preparat yang
digunakan
NB :
= Trombosit
= Giant Trombosit
LP 1
17
LP 10
13
IX.
LP 2
13
LP 11
11
LP 3
LP 4
LP 5
LP 6
15
14
16
14
LP 12 LP 13 LP 14 LP 15
14
12
22
11
TOTAL X 1000
JUMLAH TROMBOSIT
LP 7
13
LP 16
10
LP 8
LP 9
15
7
LP 17 LP 18
11
14
242 X 1000
242.000
PEMBAHASAN
Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari
sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi
darah selama 10 hari. Gambaran mikroskopik dengan pewarnaan Wright Giemsa,
trombosit tampak sebagai sel kecil, tak berinti, bulat dengan sitoplasma berwarna
biru-keabu-abuan pucat yang berisi granula merah-ungu yang tersebar merata.
Trombosit atau platelet sangat penting untuk menjaga hemostasis tubuh.
Adanya abnormalitas pada vaskuler, trombosit, koagulasi, atau fibrinolisis akan
menggangu
hemostasis
sistem
vaskuler
yang
mengakibatkan
perdarahan
reaksi pelepasan yang kemudian isi granula disekresikan melalui sistem kanalikuler.
Energi yang diperoleh trombosit untuk kelangsungan hidupnya berasal dari
fosforilasi oksidatif (dalam mitokondria) dan glikolisis anaerob
Kelainan Perdarahan ditandai dengan kecenderungan untuk mudah
mengalami perdarahan, yang bisa terjadi akibat kelainan pada pembuluh darah
maupun kelainan pada darah. Kelainan yang terjadi bisa ditemukan pada faktor
pembekuan darah atau trombosit. Dalam keadaan normal, darah terdapat di dalam
pembuluh darah (arteri, kapiler dan vena). Jika terjadi perdarahan, darah keluar dari
pembuluh darah tersebut, baik ke dalam maupun ke luar tubuh. Tubuh mencegah
atau mengendalikan perdarahan melalui beberapa cara.
Homeostatis adalah cara tubuh untuk mengentikan perdarahan pada
pembuluh darah yang mengalami cedera.
Hal ini melibatkan 3 proses utama:
plasma).
Kelainan pada proses ini bisa menyebabkan perdarahan ataupun
pembekuan yang berlebihan, dan keduanya bisa berakibat fatal.
Trombosit
Trombosit sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan karena sukar
dibedakan dengan kotoran kecil. Dan ditambah dengan sifatnya yang cenderung
melekat pada permukaan asing (bukan endotel utuh) dan menggumpal-gumpal.
Ada dua cara yang lazim di pakai, yaitu cara langsung dan cara tidak langsung.
Pada cara tidak langsung jumlah trombosit dibandingkan dengan jumlah eritrosit,
sedangkan jumlah eritrosit itulah yang sebnarnya dihitung. Untuk mencegah
trombosit melekat pada permukaan asing, dianjurkan untuk menggunakan alat-alat
gelas yang dilapisi silikon atau alat-alat plastik.
Pada praktikum kali ini dilakukan hitung jenis trombosit dengan menggunakan
metode tidak langsung dalam sediaan hapusan darah tepi. Hapusan ini diwarnai
dengan menggunakan cat Giemsha dari sampel darah pasien di rumah sakit
Sanglah. Untuk mengevaluasi hapusan darah tepi agar dapat mengetahui hitung
jumlah trombosit dalam berapa lapang pandang sehingga jumlah trombosit dapat
ditentukan yaitu dengan melihat jenis mikroskop dari nilai FN dalam mikroskop,
dimana FN ini adalah berapa luas dari setiap lapang pandang yang dilihat dari jenis
mikroskop tersebut. Ada 2 jenis FN, ada FN 18 dan FN 22. Apabila FN 18 berarti
kita menghitung jumlah trombosit dalam 18 lapang pandang kemudian dikali 1.000.
Samentara jika FN 22 berarti kita menghitung jumlah trombosit dalam 11 lapang
pandang dikali 1.000. Setelah kita mengetahui jenis FN maka trombosit dapat
diamati dan dihitung jumlahnya. Langkah pertama yang dilakukan adalah pada
perbesaran 10x dicari lapang pandangnya kemudian ditambahkan oil imersi diamati
dan dihitung jumlah trombosit dengan perbesaran 100x, dimana kondensor harus
full, dan diafragma full dibuka dalam 18 lapang pandang.
Pada praktikum kali ini didapatkan jumlah trombosit dalam 18 lapang pandang
adalah 242. Untuk mengetahui jumlah trombosit dalam darah maka total trombosit
dalam 18 lapang pandang dikali 1000 sehingga didapatkan hasil jumlah trombosit
sebesar 242.000. Hasil pada hitung jumlah trombosit dengan alat otomatik sebesar
267.000, Perbedaan hasil ini dikarenakan sangat sulit untuk membedakan trombosit
dengan sisa cat, dan kotoran.
Pada prinsipnya semua hasil hitung trombosit baik normal maupun abnormal
yang diperiksa secara langsung harus dilakukan cross check dengan Sediaan Apusan
Darah Tepi. Cross check pada Sediaan Apusan Darah Tepi bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan antara hitung trombosit secara langsung dan
estimasi.
Perbedaan mencolok antara hitung trombosit secara langsung dan estimasi dapat
disebabkan oleh 3 faktor :
1. Faktor pranalitik. Misalnya :
Sampel tertukar
cara sampling yang tidak benar
kesalahan mencantumkan identitas
2. Faktor analitik. Misalnya :
Cara pembuatan Sediaan Apusan Darah Tepi yang tidak memenuhi syarat
kesalahan alat hitung yang dipakai.
padat luas zona ini sekitar 45% atau hampir separo dari badan SADT.
Zona IV disebut juga zona tipis, yang sama kondisinya dengan zona II hanya
perdarahan. Sel yang sangat kecil ini bisa anda anggap sebagai sumbat kecil (mikro)
yang bertugas setiap kebocoran yang terjadi di pembuluh darah.
Kelainan trombosit meliputi kuantitas dan kualitas trombosit.
Trombositopenia adalah
evaluasi
trombositopenia,
darah
langkah
tepi
untuk
trombosit
melalui
antibodi-
tetraacetic (EDTA); oleh karena itu apusan darah untuk menghitung jumlah
trombosit hendaknya dari darah yang ditampung
(tabung
dalam sodium
idealnya
dari
darah
segar
hijau),
citrate
atau
fisik
menunjukkan pembesaran limpa, penyakit hepar kronik, dan kelainankelainan yang mendasari lainnya
Trombositopenia dapat terjadi karena beberapa keadaan :
o Penurunan produksi (megakariositopeni), terjadi bila fungsi sumsum tulang
terganggu .
o Meningkatnya destruksi (megakariositosis), terjadi akibat trombosit yang
beredar berhubungan dengan mekanisme imun.
o Akibat pemakaian yang berlebihan (megakariositosis), misalnya pada DIC
(Disseminated Intravasculer Coagulation), kebakaran, trauma.
o Pengenceran trombosit.
o Dapat terjadi oleh karena tranfusi yang dibiarkan dalam waktu singkat
dengan
memakai
darah
murni
yang
disimpan
sehingga
dapat
jumlahnya
perdarahan (purpura).
menurun
dan
menyebabkan
manifestasi
Trombositemi/trombositosis
adalah peningkatan
jumlah
trombosit di
mieloproliferatif
lain),
trombositosis
reaktif
terhadap
Trombositemi
primer
sering
familial (mutasi
berbagai
ditemukan
trombopoietin)
penyebab
secara
akut
tidak
dan
dan kronis.
sengaja
pada
peningkatan
produksinya
secara
otonom
pada
penyakit
autoimun (serangan, untuk alasan yang tidak diketahui, oleh sistem kekebalan tubuh
terhadap sel-sel sehat sendiri). Dalam hal ini, trombosit dihancurkan sebelum
waktunya karena mereka beredar dalam darah. Sebuah gangguan autoimun yang
umum disebut idiopatik thrombocytopenic purpura (ITP), dan trombosit yang cepat
hancur dalam eritematosus lupus sistemik, juga gangguan autoimun.
PENINGKATAN
pembedahan),
JUMLAH :
paskasplenektomi,
Polisitemia
karsinoma
vera,
trauma
metastatic,
(fraktur,
embolisme
terlarang intravena.
Pada anemia aplastik, suatu kondisi yang jarang tapi sangat serius, produksi
trombosit (sel darah dan lainnya) dalam sumsum tulang sangat ditekan. Hal
ini dapat disebabkan oleh radiasi atau obat kemoterapi (untuk kanker),
senyawa
emas
(digunakan
untuk
mengobati
arthritis),
antibiotik
kloramfenikol, atau paparan asap pelarut organik, termasuk benzena dan lem.
Hal ini juga kadang terjadi pada orang-orang dengan hepatitis akut, tetapi
otomatis yaitu 267.000, hal ini dikarena susah untuk membedakan trombosit dengan
sisa cat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2015.MenghitungTrombosit.
[online].tersedia.http://medikalteknologi.blogspot.co.id/2015/06/menghit
ung-trombosit.html.[diakses 8 juni 2016 07.12]
Bakta, I Made. 2007. Hematologi klinik Ringkas. Jakarta. Buku Kedokteran EGC
Eka Yuliani.2013.Laporan Praktikum Hitung Kadar Trombosit.[online].tersedia :
http://switianiekayuliani.blogspot.co.id/2013/12/laporan-praktikumhitung-kadar-trombosit.html.[diakses 8 juni 2016, 07.33]
Pearce, Evelyn C. 1979. Anatomi Dan Fisiologi untuk Para Medis. 133,
Jakarta : Gramedia
Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta: Alfamedia
Kanal
Medika