Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK

UJI TROMBOSIT

NAMA DOSEN :

Maryatul Qibtiyah,M. Kes.


Disusun oleh :

Ayu barkah luthfiyah (1804015108)

Nur intan rahmawati (1804015195)

Yosi melina gesti (1804015242)

Shafna raudhatul ashfiya(1804015287)

M. iman nurdin (1804015040)

Kelas/kelompok : F2/3

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR.HAMKA

2019
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Trombosit adalah fragmen atau kepingan – kepingan tidak berinti dari sitoplasma megakariot
yang berukuran 1 sampai 4 mikron dan berada dalam sirkulasi darah selama 10 hari. Dengan
metode pewarnaan , trombosit tampak sebagai sel kecil, tak berinti, bulat dengan sitoplasma
berwarna biru yang berisi garnula merah ungu yang tersebar merata.

Trombosit memiliki peran dalam hemostasis , suatu meknisme faal tubuh untuk
melindungi diri dari kemungkinan perdarahan atau kehilangan darah. Fungsi utama trombosit
adalah melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma – trauma kecil
yang terjadi sehari – hari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah.
Trombosit – trombosit itu membentuk sumbatan dengan jalan adhesi ( perlekatan trombosit pada
jaringan sub endotel pada pembuluh darah yang luka) dan agresi ( perlekatan antara sel
trombosit).

Jumlah trombosit normal adalah 200.000 – 500.000 /µl darah. Dikatakan trombositopenia
ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000 – 150.000 /µl darah. Apabila trombosit kurang
dari 60.000 /µl darah maka akan cenderung terjadi perdarahan. Jika darah trombosit diatas
40.000 / µl darah maka biasanya tidak terjadi perdarah spontan kemungkinan fungsi trombosit
tergangggu atau ada gangguan pembekuan darah. Bila jumalah darah trombosit kurang dari
40.000 /µl darah , biasanya terjadi perdarahan spontan dan bila jumalahnya kuarang dari 10.000
/µl darah maka perdarahan akan lebih berat. Dilihat dari segi klinis, penurunan jumlah trombosit
lebih memerlukan perhatian dari pada kenaikannya ( trombositosis ) karena adanya resiko
perdarahan.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui perhitungan nilai trombosit
dan mengetahui kelainan – kelainan pada trombosit

C. Manfaat

Adapun manfaat dari praktikum ini adalah praktikan mampu mengetahui perhitungan
jumlah trombosit dan mengetahui kelianan – kelainan pada trombosit
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari sitoplasma


megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah selama 10 hari.
Gambaran mikroskopik dengan pewarnaan Wright – Giemsa, trombosit tampak sebagai sel kecil,
tak berinti, bulat dengan sitoplasma berwarna biru-keabu-abuan pucat yang berisi granula merah-
ungu yang tersebar merata. Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostasis, suatu
mekanisme faali tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan atau kehilangan
darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel
akibat trauma-trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan mengawali penyembuhan luka pada
dinding pembuluh darah. Mereka membentuk sumbatan dengan jalan adhesi (perlekatan
trombosit pada jaringan sub-endotel pada pembuluh darah yang luka) danagregasi (perlekatan
antar sel trombosit)

Trombosit memiliki zona luar yang jernih dan zona dalam yang berisi organel-organel
sitoplasmik. Permukaan diselubungi reseptor glikoprotein yang digunakan untuk reaksi adhesi &
agregasi yang mengawali pembentukan sumbat hemostasis. Membran plasma dilapisi fosfolipid
yang dapat mengalami invaginasi membentuk sistem kanalikuler. Membran plasma ini
memberikan permukaan reaktif luas sehingga protein koagulasi dapat diabsorpsi secara selektif.
Area submembran, suatu mikrofilamen pembentuk sistem skeleton, yaitu protein kontraktil yang
bersifat lentur dan berubah bentuk. Sitoplasma mengandung beberapa granula, yaitu: granula
densa, granula a, lisosome yang berperan selama reaksi pelepasan yang kemudian isi granula
disekresikan melalui sistem kanalikuler. Energi yang diperoleh trombosit untuk kelangsungan
hidupnya berasal dari fosforilasi oksidatif (dalam mitokondria) dan glikolisis anaerob

Macam – macam kelainan pada trombosit:

1. ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura)


ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura) adalah suatu kelainan darah yang penyebabnya
berkaitan erat dengan sistim imun atau kekebalan tubuh manusia. ITP adalah kelainan pada sel
pembekuan darah atau trombosit yang jumlahnya menurun sehingga menimbulkan pendarahan.
Normalnya trombosit berada di kisaran 150-450 ribu per kilometer darah. Tapi pada penderita
ITP jumlah trombositnya hanya 20 ribu-25 ribu per kilometer darah.

Ciri khas penderita ITP adalah kulit sering terlihat kebiru-biruan, gusi sering berdarah atau sering
mimisan. Karena trombositnya terus turun, penyakit ini sering disangka penyakit Demam
Berdarah.

Penyebab pastinya sampai hari ini masih dalam tahap penelitian. Ini merupakan suatu keadaan
yang cukup sulit. Karena pada masing-masing orang pun ego imunnya berbeda-beda. Ada yang
berat, ada yang ringan, ada yang respons dengan obat, ada pula yang tidak respons dengan obat

2. Drug Induced Trombocytopenia (DIT)

Trombositopenia yang diinduksi obat (DIT) adalah asuatu keadaan dimana terjadi
trombositopenia setelah pemakaian obat

3. Trombositopenia

Trombositopenia adalah suatu keadaan jumlah trombosit darah perifer kurang dari normal yang
disebabkan oleh menurunnya produksi, distribusi abnormal, destruksi trombosit yang meningkat

4. Trombositosis

Kenaikan kadar trombosit dalam darah atau biasa disebut trombositosis itu bisa di sebabkan oleh
dua hal, yaitu karena sebab primer dan sekunder. Trombositosis premier adalah kenaikan kadar
trombosit dalam darah terjadi dengan sendirinya tanpa adanya pemicu sama sekali, dimana
dicurigai adanya kelainan pada sumsum tulang dan DNA sebagai pemberi perintah. Sedangkan
yang sekunder atau biasa disebut trombositosis sekunder disebabkan adanya penyakit lain yang
menyertainya seperti infeksi akut, perdarahan, hemolisis, kanker, spelenektomi, dan penyakit sel
darah seperti leukemia serta TBC kronik dan lain lain.

Terkadang, kenaikan kadar trombosit bisa sangat ekstrim terutama pada type yang sekunder
dimana sebenarnya kenaikan kadar trombosit itu juga merupakan sebuah bentuk pertahanan diri
yang dilakukan oleh tubuh untuk ikut melawan sel sel penyakit yang berada dalam jaringan
tubuh dan darahnya dengan menciptakan sebuah iklim yang tidak disukai oleh sel sel penyerang
tersebut sehingga diharapkan sel sel penyusup yang berada dalam darah tersebut akan mati
dengan sendirinya dan tidak bisa menyebar pada jaringan yang lain

Beberapa uji laboratorium yang digunakan untuk menilai kualitas trombosit adalah agregasi
trombosit, retensi trombosit, retraksi bekuan, dan antibody anti trombosit. Sedangkan uji
laboratorium untuk menilai kuantitas trombosit adalah masa perdarahan (bleeding time) dan
hitung trombosit

Metode untuk menghitung trombombosit telah banyak dibuat dan jumlahnya jelas tergantung
dari kenyataan bahwa sukar untuk menghitung sel-sel trombosit yang merupakan partikel kecil,
mudah aglutinasi dan mudah pecah. Sukar membedakan trombosit dengan kotoran.

Hitung trombosit dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Metode secara langsung
dengan menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop fase kontras dan mikroskop cahaya
(Rees-Ecker) maupun secara otomatis. Metode yang dianjurkan adalah penghitungan dengan
mikroskop fase kontras dan otomatis. Metode otomatis akhir-akhir ini banyak dilakukan karena
bisa mengurangi subyektifitas pemeriksaan dan penampilan diagnostik alat ini cukup baik.

Hitung trombosit secara tidak langsung yaitu dengan menghitung jumlah trombosit pada sediaan
apus darah yang telah diwarnai. Cara ini cukup sederhana, mudah dikerjakan, murah dan praktis.
Keunggulan cara ini adalah dalam mengungkapkan ukuran dan morfologi trombosit, tetapi
kekurangannya adalah bahwa perlekatan ke kaca obyek atau distribusi yang tidak merata di
dalam apusan dapat menyebabkan perbedaan yang mencolok dalam perhitungan konsentrasi
trombosit. Sebagai petunjuk praktis adalah bahwa hitung trombosit adekuat apabila apusan
mengandung satu trombosit per duapuluh eritrosit, atau dua sampai tiga trombosit per lapang
pandang besar (minyak imersi).
BAB III

METODELOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan bahan

Alat :

1. Mikroskop

2. Lanset steril

3. Kamar hitung

4. Pipet thoma eritrosit

5. Kapas

6. Cover glass

Bahan :

1. Sampel darah

2. Reagen reeks ecker

3. Alkohol 70%

B. Langkah kerja

1. Ambil darah dengan lanset

2. Pipet darah sampai tanda 0,5

3. Pipet reagen reecks ecker sampai tanda 101

4. Pasang cover glass pada kamar hitung

5. Teteskan sampel pada kamar hitung

6. Amati kamar hitung di mikroskop

7. Hitung jumlah trombosit

BAB IV
PEMBAHASAN

No Nama mahasiswa Kadar leukosit


1 intan 496.000 µL darah
Perhitungan untuk leukosit

Jumlah leukosit (/µl darah) = n x Fp

Vb Vb = 4 x P x L x T = 25 x 1/5 x1/5 x 0,1 = 0,1 µL darah

Fp = 100 : 0,5 = 200

Jumlah = n xfp :vb = 248 x200 :0,1 = 496.000 µL darah

Volume leukosit yang diambil Keterangan

n = jumlah leukosit (sel darah putih) yang dihitung pada kamar hitung

Fp = factor pengenceran

Vb = volume bidang yang dihitung

trombosit adalah fragmen atau kepingan – kepingan tidak berinti dari sitoplasma
megakariot yang berukuran 1 sampai 4 mikron dan berada dalam sirkulasi darah selama 10 hari.
Dengan metode pewarnaan , trombosit tampak sebagai sel kecil, tak berinti, bulat dengan
sitoplasma berwarna biru yang berisi garnula merah ungu yang tersebar merata.

Trombosit memiliki peran dalam hemostasis , suatu meknisme faal tubuh untuk
melindungi diri dari kemungkinan perdarahan atau kehilangan darah. Fungsi utama trombosit
adalah melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma – trauma kecil
yang terjadi sehari – hari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah.
Trombosit – trombosit itu membentuk sumbatan dengan jalan adhesi ( perlekatan trombosit pada
jaringan sub endotel pada pembuluh darah yang luka) dan agresi ( perlekatan antara sel trombosit
).

Jumlah trombosit normal adalah 200.000 – 500.000 /µl darah. Dikatakan trombositopenia
ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000 – 150.000 /µl darah. Apabila trombosit kurang
dari 60.000 /µl darah maka akan cenderung terjadi perdarahan. Jika darah trombosit diatas
40.000 / µl darah maka biasanya tidak terjadi perdarah spontan kemungkinan fungsi trombosit
tergangggu atau ada gangguan pembekuan darah. Bila jumalah darah trombosit kurang dari
40.000 /µl darah , biasanya terjadi perdarahan spontan dan bila jumalahnya kuarang dari 10.000
/µl darah maka perdarahan akan lebih berat. Dilihat dari segi klinis, penurunan jumlah trombosit
lebih memerlukan perhatian dari pada kenaikannya ( trombositosis ) karena adanya resiko
perdarahan.

Dalam perhitungan jumlah trombosit tersebut dilakukan dengan metode langsung, yaitu
dengan menggunakan kamar hitung yang dilihat pada mikroskop setelah dilakukan pewarnaan
dengan reagen Reeks ecker sehingga trombosit tersebut dapat terlihat pada mikroskop dengan
warna biru. Komposisi dari reagen reeks ecker adalah Natrium sitrat 3,8 gram, formaldehid 40%
2ml, BCB 30 mg, dan aquadest 100ml.

Dari hasil praktikum yang di dapatkan kadar trombosit adalah 496.000µL. Nilai normal trombosit
yaitu 200.000 /µl darah sampai 500.000/µl darah. Artinya sapel darah mash dalam normal atau
tidak mengalami kelainan karna hasil kadar trombosit yang didapat adalah masih dalam batas
range nilai normal trombosit.
BAB V

KESIMPULAN
1. Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari sitoplasma
megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah selama 10 hari

2. Nilai normal trombosit adalah 200.000- 500.000 /µl darah

3. Dari hasil praktikum yang di dapatkan kadar trombosit adalah 496.000µL darah
DAFTAR PUSTAKA

Gandasoebrata, R., 1992, Penuntun Laboratorium Klinik, Dian Rakyat, Bandung. Harper,
Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry Kee, Joyce LeFever, 2007, Pedoman
Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik, Edisi 6, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai