Anda di halaman 1dari 21

HITUNG JUMLAH

TROMBOSIT
HEMOSTASIS - D4 STR TLM

<<
Farhan Hafizh Hepsanda 1913353009
Vallerisia Karua 1913353015

KELOMPO Annisa Icha Rahmawati 1913353019


Yuniar Fatma 1913353025
K1 Kania Fhara Ramanandita 1913353026
M. Ilham Tisan 1913353030
Katrina Chika Ramandhani 1913353031
Vinny Tias Palupi 1913353040
Syadza Soleha 1913353049
-PENDAHULUAN-
Darah merupakan alat transportasi yang paling utama
dalam tubuh. Darah terdiri dari sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping
darah (trombosit).
Trombosit berperan penting dalam pembentukan
bekuan darah. Trombosit berasal dari fragmentasi
sitoplasma megakariosit. Trombosit adalah sel darah
yang tidak mempunyai inti dan sitoplasmanya
mengandung granula dengan ukuran diameter 1 – 4
µ dan volumenya 7-8 fl. Jumlah darah dengan
keadaan normal pada tubuh manusia adalah 150.000 –
400.000/ ul darah
-Fungsi Trombosit-
Trombosit berfungsi membentuk sumbatan terhadap cedera vaskuler dengan melakukan perlekatan pada
dinding pembuluh darah yang rusak (adhesi), melakukan perlekatan trombosit dengan trombosit
(agregasi) sehingga terjadi pengumpulan trombosit dan reaksi pelepasan(sekresi).
Trombosit yang melakukan adhesi dan agregasi akan mengalami perubahan bentuk, struktural dan
fungsional disertai dengan reaksi biokimia yang terjadi selama aktifasi trombosit serta pelepasan molekul
yang akan berperan dalam hemostasis.
Selain itu, trombosit juga berperan dalam melawan infeksi virus dan bakteri, dengan memakan virus dan
bakteri yang masuk kedalam tubuh kemudian dengan bantuan sel-sel kekebalan tubuh lainya
menghancurkan virus dan bakteri di dalam trombosit tersebut.
-SIFAT TROMBOSIT-
A. ADHESI TROMBOSIt
Ketika satu atau lebih jaringan tubuh manusia terkena luka maka hal ini akan menimbulkan kerusakan jaringan
pembuluh darah. Akibat kerusakan ini maka secara fisiologis akan merangsang perlekatan trombosit di dalam
pembuluh darah yang rusak tersebut. Proses perlekatan trombosit pada jaringan subendotel pembuluh darah di tempat
perlukaan ini diperantarai oleh Faktor Von Willenbrand (FVW) yang terdapat dalam plasma. Proses ini akan berkaitan
dengan kompleks glikoprotein pada membran permukaan trombosit yaitu GP Ib – IX – V (Freund, 2009).

B. REAKSI PELEPASAN TROMBOSIT


Proses adhesi menyebabkan fosforilasi protein dan mobilisasi kalsium internal. Sehingga pada tahap ini trombosit akan
berubah bentuk jauh dari sifat – sifat aslinya yang membentuk tonjolan – tonjolan yang akan membuat perlekatan
semakin kuat. Bersamaan dengan ini trombosit akan mengeluarkan zat (ADP, Serotonin dan Tromboksan A2) yang
akan mengaktifkan trombosit – trombosit disekitar perlukaan dan ikut tertarik untuk embantu penumpukan trombosit
sebagai proses penyubatan (Freund, 2009)
c. AGREGASI TROMBOSIT
Proses ini terjadi ketika trombosit telah teraktifkan semua dan telah melekat di dalam pembuluh yang
rusak sehingga zat ADP yang dikeluarkan oleh trombosit tersebut akan menyebabkan terekspresinya
kompleks GP IIb – IIIb pada perukaan trombosit dan denga bantuan fibrinogen (yang terdapat di dalam
plasma) trombosit akan saling melekat dan memadat membentuk proses agregasi (Freund, 2009).
Agregasi merupakan kemampuan darah untuk menggumpal. Agregasi terdiri dari:
1. Hiper agregasi,yaitu darah akan cepat menggumpal jika terjadi luka atau terjadi peningkatan aktivitas
sel darah merah.
2. Hiper koagulasi merupakan suatu kelainan pembekuan darah, mudah tejadi suatu bekuan darah dalam
pembuluh darahnya atau terjadi sumbatan pada pembuluh datah.
d. Aktivasi koagulasi

Setelah proses agregasi trombosit selanjutnya trombosit akan merangsang proses pembentukan benang –
benang fibrin dari faktor intrinsik dan ekstrinsik untuk memperkuat pembekuan darah (Freund, 2009).
HITUNG Trombosit cukup sukar di hitung karena mudah
JUMLAH sekali pecah dan sulit dibedakan dengan kotoran
kecil.

TROMBOSIT Pemeriksaan jumlah trombosit dapat dilakukan


dengan dua cara, yaitu secara langsung (metode
Rees Ecker dan Ammonium Oxalate 1%)
menggunakan bilik hitung dan cara tidak langsung
(metode Fonio)
menggunkan sediaan apus darah tepi.

Pada metode tidak langsung jumlah trombosit


dibandingkan dengan jumlah eritrosit, sedangkan
jumlah trombosit itulah yang sebenarnya dihitung.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Cara Langsung Cara Langsung Cara Tidak Langsung


Metode dengan larutan Rees Metode dengan larutan
Ecker ammonium oxalate 1% Metode Fonio
- Metode Langsung Rees Ecker -
Prinsip : Pengenceran darah 200x dengan larutan rees ecker yang mengandung BCB memberi warna biru muda pada
trombosit, sel trombosit dihitung pada 1 bidang besar ditengah dalam KH I.N dengan lensa objektif 40x.

Tujuan : Untuk mengetahui jumlah sel Trombosit dalam darah seseorang


Alat Dan Bahan : - Hemacytometer lengkap (pipet eritrosit dan selang, kamar hitung dan deck glass)
- Mikroskop
- Tissue
Reagensia : Trinatrium citrat 3,8g, BCB 30mg, Formalin 40% 2ml, Aquadest ad 100ml
:
Prosedur :
1. Dipipet larutan rees ecker dengan dipipet eritrosit sampai tanda 1, lalu dibuang (untuk membilas pipet)
2. Dipipet darah sampai tanda 0,5 dan isap kembali larutan rees ecker sampai tanda 101, lepaskan selangnya dan
kocok selama 3 menit. Pengenceran ini 200 kali.
3. Diteteskan 3-4 larutan pada tissue, setelah itu pasang deck glass dan teteskan 1-2 tetes larutan pada kamar
hitung.
4. Dibiarkan selama 3-4 menit untuk sel trombosit mengendap.
5. Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x dan hitung jumlah sel trombosit dalam 1 bidang besar
ditengah pada KH I.N
PERHITUNGAN
Metode Langsung Rees Ecker

- Pengenceran darah dengan rees ecker = 200x


- Volume satu bidang besar ditengah = 1 x 1 x 0,1 = 0,1
- Jumlah sel trombosit/mikroliter = N x 1 x 1/10 x 1/200
= N x 1/2000
= N x 2000

Nilai normal : 150.000 – 400.000 trombosit/mikroliter


SUMBER KESALAHAN

1. Untuk menghindari aglutinasi gunakan antkoagulan EDTA


2. Hindari alat alat kotor
3. Lakukan pemeriksan dengan cepat dan teliti apabila menggunakan darah kapiler untuk
menghindari aglutinasi dari trombosit
- Metode Langsung Amonium Oxalat 1% -
Prinsip : Pengeceran darah 200x dengan larutan amonium oxalat 1% menyebkan lisisnya sel eritrosit
dan lekosit, sehingga memudahkan hitung sel trombosit. Trombosit dihitung pada bidang besar
ditengah kamar hitung improved neubauer
Tujuan : untuk mengetahui jumlah sel trombosit dalam darah

Alat
: dan bahan : pipet sahli 20 mikroliter, kamar hitung improved neubauer,pipet volumetrik, mikroskop,
tabung reaksi, pipet tetes
Reagensia : Amonium Oxalat 1%

Prosedur :
- Pipet 4 ml amonium oxalat 1% kedalam tabung reaksi
- Pipet juga darah sebanyak 20 mikroliter, campurlah dengan amonium oxalat tadi kocok selama 10-15
menit
- ambil setetes dari campuran tersebut dan masukan kedalam kamar hitung. Biarkan agar trombosit
mengendap, selama 10 menit
- Hitung jumlah trombosit dengan lensa objektif 40x, pada bidang bidang besar ditengah pada kamar
hitung improved neubauer
PERHITUNGAN
Metode LangsungAmonium Oxalat 1%

- Pengenceran darah dengan ammonium oxalat 1% = 200x


- Volume satu bidang besar ditengah = 1 x 1 x 0,1 = 0,1
- Jumlah sel trombosit/mikroliter = N x 1 x 1/10 x 1/200
= N x 1/2000
= N x 2000

Nilai normal : 150.000 – 400.000 sel trombosit/mikroliter darah


SUMBER KESALAHAN
1. Untuk menghindari aglutinasi gunkan antikoagulan EDTA
2. Hindari alat – alat yang kotor
3. Lakukan pemeriksaan dengan cepat dan teliti apabila menggunkan darah kapiler untuk
menghindari aglutinasi dari sel trombosit
- Metode Tidak Langsung Fonio -
Prinsip : Pengecatan giemsa/wright pada sediaan apus trombosit yang diberi MgSO4 menyebabkan trombosit
berwarna ungu muda, sehingga mudah untuk menghitungnya. Trombosit dihitung dalam 1000 sel eritrosit.

Tujuan : Untuk mengetahui jumlah sel Trombosit dalam darah seseorang


Alat Dan Bahan : Objek glass, Deck glass, Pipet tetes, Rak pewarnaan, Mikroskop
Reagensia : MgSO4, Giemsa/wright
:
Prosedur :
1. Membersihkan ujung jari dengan kapas alkohol 70% dan biarkan kering, meneteskan larutan MgSO4 14%, lalu
tusukkan ujung jari dengan lancet. Setelah jumlah darah ¼ dari jumlah MgSO4 lalu homogenkan.
2. Meneteskan 1 tetes darah yang sudah tercampur dengan MgSO4 keatas objek glass dan lakukan pembuatan
sediaan apus.
3. Mewarnai dengan larutan MgSO4 sempai kering, setelah itu warnai kembali dengan laruan giemsa yang sudah
diencerkan selama 3-5 menit setelah itu bilas dengan air mengalir.
4. Mengamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x dan hitung jumlah sel trombosit dalam 1 bidang besar
ditengah pada KH I.N
PERHITUNGAN
Metode Tidak Langsung Fonio

Lapangan pandang = 1 : 2 : 3 :dst jumlah


Eritrosit = 105 : 120 : 110 :s.d 1000
Trombosit = 5 : 7 : 9 :s.d 90

Jumlah eritrosit = 4.000.000 eritrosit/mikroliter


Maka :
jumlah sel trombosit /mikroliter = 4.000.000/1000 x 90
= 360.000 sel/mikroliter

Nilai normal : 150.000-400.000 trombosit/mikroliter


SUMBER KESALAHAN

1. Perbandingan darah dengan MgSO4 14% yang tidak tepat


2. Bekerja dengan lambat,karena sifat dari trombosit yang mudah beraglutinasi
sehingga dapat menyebabkan kesalahan
- Kelainan Sel Trombosit -
1. Trombositosis adalah penyakit yang diakibatkan oleh produksi trombosit berlebihan dalam darah
2. Trombositopenia adalah kelainan trombosit di mana jumlah keping darah terlalu sedikit, yaitu di
bawah 150.000 keping trombosit per mikroliter darah. Bahkan, kadar trombosit bisa turun jauh hingga
di bawah 10.000.
3. ITP (Immune Trombosytopenic Purpura) adalah kondisi saat tubuh mudah mengalami memar
(hematoma) dan perdarahan berlebih. Penyakit ini disebabkan oleh rendahnya jumlah trombosit di
dalam darah.
4. Sindrom Bernard Soulier adalah penyakit kelainan trombosit yang sangat langka, di mana terdapat
keping darah berjumlah sedikit dan berukuran jauh lebih besar dibanding ukuran normal. Trombosit
dengan ukuran abnormal tersebut tidak dapat bekerja dengan baik dalam proses pembekuan darah.
Thank You !
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai