Anda di halaman 1dari 18

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

POLTEKKES KEMENKES TANJUNGKARANG


Nomor: 04/MPM/X/2019
TENTANG
UNDANG-UNDANG PEMILIHAN RAYA
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

Menimbang:

1. Bahwa Pemilihan Raya merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan


mahasiswa dalam sistem pemerintahan mahasiswa Keluarga Mahasiswa
Politeknik Kesehatan Tanjungkarang.
2. Bahwa Pemilihan Raya perlu diselenggarakan secara lebih demokratis dengan
partisipasi mahasiswa dan dilaksanakan berdasarkan atas azas langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil.
3. Bahwa Pemilihan Raya harus mampu menjamin prinsip keterwakilan dan sebagai
sarana akan pembelajaran dan penyadaran akan politik sederhana kepada
Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang.
4. Bahwa akan berakhirnya masa kepengurusan MPM KM Poltekkes Tanjungkarang
dan BEM KM Poltekkes Tanjungkarang serta HMJ/HMPS KM Poltekkes
Tanjungkarang.

Mengingat:
1. Rapat paripurna MPM Politeknik Kesehatan Tanjungkarang periode 2015
2. Uji publik.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan: UNDANG-UNDANG PEMILIHAN RAYA POLITEKNIK


KESEHATAN TANJUNGKARANG

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam undang- undang ini yang dimaksud dengan:


1. Pemilihan Raya yang selanjutnya disebut Pemira adalah sarana kedaulatan mahasiswa
dalam Keluarga Mahasiswa Polteknilk Kesehatan Tanjungkarang (KM Poltekkes
Tanjungkarang);
2. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa, Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa, serta
Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan
selanjutnya berturut-turut disebut MPM, Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa,
serta Ketua HMJ dan Wakil Ketua HMJ;
3. Panitia Pengawas Pemira yang selanjutnya disebut Panwasra adalah panitia yang
bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemira di KM Poltekkes Tanjungkarang;
4. Komisi Pemilihan Raya yang selanjutnya disebut KPR adalah panitia penyelenggara
Pemira yang bekerja secara independen;
5. KPR adalah penyelenggara Pemira yang dibentuk oleh MPM;
6. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut KPPS bertugas
untuk melaksanakan Pemungutan Suara di tempat Pemungutan Suara;
7. Pemilih adalah mahasiswa Politeknik Kesehatan Tanjungkarang yang mempunyai hak
suara dalam Pemira untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa, serta
Ketua HMJ dan Wakil Ketua HMJ;

8. Kartu identitas mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang adalah KTM sebagai tanda


pemilih di lingkungan Poltekkes Tanjungkarang;
9. Pasangan Calon Presieden dan Wakil Presiden Mahasiswa adalah sepasang
mahasiswa yang mencalonkan diri dan diusung 3 jurusan dalam Pemilihan Raya;
10. Pasangan Calon Ketua dan Wakil Ketua HMJ adalah sepasang mahasiswa yang
mencalonkan diri secara independen dalam Pemilihan Raya;
11. Uji Kelayakan adalah proses penilaian calon yang meliputi wawancara dan uji tulis;
12. Tahapan penyelenggaraan Pemira adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dari
pendataan pemilih, pendaftaran peserta Pemira, penetapan peserta Pemira, kampanye,
masa reses, pemungutan dan penghitungan suara, dan penetapan hasil pemira;
13. Kampanye pemira adalah kegiatan peserta pemira dan atau tim suksesnya untuk
menyampaikan visi, misi, dan program-programnya yang berdasarkan ketentuan
yang berlaku;
14. Masa rases adalah masa pencabutan dan pembersihan seluruh atribut kampanye;
15. Pemungutan suara adalah salah satu mekanisme yang dipilih dalam menjalankan
demokrasi di KM Poltekkes Tanjungkarang;
16. Perhitungan suara adalah proses lanjutan dari pemungutan suara yang mencakup suara
sah dan tidak sah;
17. Kertas suara adalah kertas yang digunakan untuk memilih Pasangan Calon;
18. Kotak suara adalah kotak yang digunakan untuk menampung kertas suara pada saat
pemungutan suara;
19. Tempat pemungutan suara yang selanjutnya disebut TPS adalah tempat dimana
pemilih dapat menggunakan hak suaranya secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil;
20. Penetapan hasil Pemira adalah rekapitulasi data perhitungan suara pemira yang
disampaikan oleh KPR.

BAB II
AZAS DAN TUJUAN

Pasal 2
Pemira diselenggarakan secara demokratis berdasakan azas langsung, bebas, umum,
rahasia, jujur dan adil.

Pasal 3
Pemira diselenggarakan untuk memilih presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa serta
Ketua HMJ dan Wakil Ketua HMJ KM Poltekkes Tanjungkarang.
BAB III
PELAKSANAAN DAN PENYELENGGARAANPEMIRA

Pasal 4
1. Pemira diselenggarakan 1 (satu) kali dalam setahun;
2. Pemira dilaksanakan di seluruh wilayah kampus Poltekkes Tanjungkarang sebagai
satu kesatuan daerah pemilihan;
3. Pemungutan suara dilaksanakan secara serentak;
4. Pemungutan suara dapat dilaksanakan dengan sebuah sistem yang memanfaatkan
perangkat elektronik;
5. Hari, tanggal dan waktu pemungutan suara Pemira ditetapkan oleh KPR;
6. Tahapan penyelenggaraan Pemira meliputi:
a. Pembentukan KPR;
b. Penyusunan daftar pemilih dan pendaftaran pasangan calon;
c. Uji kelayakan Pasangan Calon;
d. Penetapan pasangan calon;
e. Masa kampanye;
f. Masa reses;
g. Pemungutan dan perhitungan suara; dan
h. Penetapan hasil pemira.
7. Penetapan Pasangan Calon terpilih paling lambat 7 ( tujuh ) hari sebelum berakhirnya
masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa, serta Ketua HMJ dan Wakil
Ketua HMJ.

Pasal 5
1. Pemira diselenggarakan oleh KPR dan dibantu oleh KPPS;
2. Pengawasan penyelenggaraan Pemira dilakukan oleh Panwasra KM Poltekkes
Tanjungkarang.

BAB IV
PERLENGKAPAN PENYELENGGARAAN PEMIRA

Pasal 6
1. KPR bertanggung jawab dalam merencanakan menetapkan standar kebutuhan serta
pengadaan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara;
2. Jenis perlengkapan pemungutan suara terdiri atas:
a. Kotak suara;
b. Surat suara;
c. Tinta;
d. Bilik pemungutan suara;
e. Segel;
f. Alat untuk mencoblos; dan
g. TPS.
3. Selain perlengkapan pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua),
untuk menjaga keamanan, kerahasiaan, dan kelancaran pelaksanaan pemungutan
suara dan penghitungan suara, diperlukan dukungan perlengkapan lainnya;
4. Bentuk, ukuran, dan spesifikasi teknis perlengkapan pemungutan suara ditetapkan
dengan peraturan KPR.

Bagian Kesatu
Kertas Suara
Pasal 7

1. Surat suara sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (2) huruf b untuk memuat foto,
nama, asal jurusan, dan nomor urut Pasangan Calon;
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai surat suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dalam peraturan KPR;
3. Jenis, bentuk ukuran, warna dan spesifikasi teknis lain surat suara ditetapkan dalam
peraturan KPR;
4. Kertas suara untuk Pemira harus dibumbuhi stempel KPR dan MPM.

Pasal 8
Pendistribusian kertas suara ke setiap TPS untuk Pemira dilaksanakan oleh KPR dan
dinyatakan dalam berita acara.

Pasal 9
Jumlah surat suara yang dicetak sama dengan jumlah Pemilih tetap dengan 2% (dua
persen) dari jumlah pemilih tetap sebagai surat suara cadangan.
Pasal 10
Kertas surat dinyatakan rusak atau tidak sah apabila:
1. Robek setengah bagian atau lebih;
2. Tidak terdapat cap KPR dan MPM;
3. Tidak sesuai nama dan nomor sebagaimana yang ditetapkan KPR;
4. Terdapat lebih dari 1 coretan/bolongan dibagian yang berbeda;
5. Salah memasukkan surat suara kedalam kotak suara yang telah ditentukan oleh KPR.

Bagian Kedua
Kotak Suara
Pasal 11
Pengadaan kotak suara untuk pemira dilaksanakan oleh KPR.
Pasal 12
Jumlah kotak suara untuk Pemira ditetapkan oleh KPR.

Bagian Ketiga
Tempat Pemungutan Suara
Pasal 13
1. TPS disediakan oleh KPPS;
2. TPS berada di tempat yang mudah dijangkau oleh pemilih;
3. TPS merupakan tempat yang bebas dari segala bentuk kampanye baik lisan ataupun
tulisan kecuali berkas yang disediakan KPR;
4. TPS merupakan tempat yang bebas dari segala bentuk intervensi.

BAB V
PENDAFTARAN DAN PENETAPAN PASANGAN CALON

Bagian Kesatu
Persyaratan Pasangan Calon
Pasal 14

Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang;
c. Sanggup menjaga integritas kepribadian, budi pekerti yang luhur, dan loyalitas yang
tinggi terhadap tugas dan kewajiban;
d. Sanggup melaksanakan konstitusi KM Poltekkes Tanjungkarang;
e. Tidak menjadi pengurus partai politik;
f. Pernah menjadi anggota dan atau pengurus lembaga kemahasiswaan di Lingkungan
KM Poltekkes Tanjungkarang;
g. Mempunyai IPK minimal 3,00;
h. Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden adalah Pasangan yang tidak berasal dari
jurusan yang sama;
i. Mendapatkan rekomendasi dari ketua jurusan calon;
j. Pasangan calon memiliki tiga jurusan pengusung;
k. Jika pasangan calon tidak memiliki jurusan pengusung, maka pasangan calon wajib
melampirkan 300 fotocopy Kartu Tanda Mahasiswa yang terdaftar secara akademik di
Poltekkes Tanjungkarang sebagai persyaratan untuk mencalonkan diri secara
independen.

Pasal 15
Calon Ketua HMJ harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang;
c. Sanggup menjaga integritas kepribadian, budi pekerti yang luhur, dan loyalitas yang
tinggi terhadap tugas dan kewajiban;
d. Sanggup melaksanakan konstitusi KM Poltekkes Tanjungkarang;
e. Tidak menjadi pengurus partai politik;
f. Pernah menjadi anggota dan atau pengurus lembaga kemahasiswaan di Lingkungan
KM Poltekkes Tanjungkarang;
g. Mempunyai IPK minimal 3,00;
h. Pasangan Calon Ketua HMJ dan Wakil Ketua HMJ adalah Pasangan dari jurusan
yang sama;
i. Mendapatkan rekomendasi dari ketua jurusan calon.

Pasal 16
Calon Wakil Ketua HMJ harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang;
c. Sanggup menjaga integritas kepribadian, budi pekerti yang luhur, dan loyalitas yang
tinggi terhadap tugas dan kewajiban;
d. Sanggup melaksanakan konstitusi KM Poltekkes Tanjungkarang;
e. Tidak menjadi pengurus partai politik;
f. Mempunyai IPK minimal 3,00 (Pengecualian bagi tingkat 1);
g. Pasangan Calon Ketua HMJ dan Wakil Ketua HMJ adalah Pasangan dari jurusan
yang sama;
h. Mendapatkan rekomendasi dari ketua jurusan calon.

Bagian Kedua
Pendaftaran Pasangan Calon
Pasal 17
1. Pendaftaran Pasangan Calon dilengkapi dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Melampirkan fotocopy Kartu Tanda Mahasiswa;
b. Surat pernyataan sanggup menjaga integritas kepribadian, budi pekerti yang
luhur, dan loyalitas yang tingi terhadap tugas dan kewajiban yang ditandatangani;
c. Surat pernyataan sanggup melaksanakan konstitusi KM Poltekkes Tanjungkarang
yang ditandatangani;
d. Surat pernyataan tidak menjadi pengurus partai politik yang ditandatangani;
e. Surat keterangan pernah menjadi anggota dan atau pengurus lembaga
kemahasiswaan di Lingkungan KM Poltekkes Tanjungkarang;
f. Melampirkan Kartu Hasil Studi terakhir asli;
g. Surat rekomendasi dari ketua jurusan masing-masing calon;
h. Surat pernyataan Pasangan Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden
Mahasiswa serta Ketua dan Wakil Ketua HMJ yang ditandatangani dan
bermaterai 3000;
i. Melampirkan Naskah visi, misi dan program dari pasangan kandidat.
j. Melampirkan berita acara sebagai bukti dukungan dari jurusan pengusung untuk
pasangan calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa;
k. Bagi pasangan calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa yang
tidak memiliki jurusan pengusung, maka pasangan calon wajib melampirkan 300
fotocopy Kartu Tanda Mahasiswa yang terdaftar secara akademik di Poltekkes
Tanjungkarang sebagai persyaratan untuk mencalonkan diri secara independen.
2. Masa pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1), paling lambat sampai 21
(dua puluh satu) hari terhitung sejak pelantikan KPR.

Bagian Ketiga
Penetapan Pasangan Calon

Pasal 18
1. KPR melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan
administratif Pasangan Calon paling lama 3 (tiga) hari sejak diterimanya berkas
pendaftaran;
2. KPR memberitahukan secara tertulis kepada pasangan calon, hasil verifikasi terhadap
kelengkapan dan kebenaran dokumen persyaratan administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) pada hari keempat sejak diterimanya berkas pendaftaran;
3. Dalam hal persyaratan administratif Pasangan Calon sebagaimana dimaksud dalam
pasal 9 belum lengkap, KPR memberikan kesempatan untuk memperbaiki dan atau
melengkapi dalam waktu paling lama 2 (dua) hari sejak diterimanya pemberitahuan
hasil verifikasi dari KPR;
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara verifikasi terhadap kelengkapan dan
kebenaran dokumen persyaratan administratif Pasangan Calon diatur dengan
peraturan KPR.

Pasal 19

1. Pasangan Calon yang telah lolos verifikasi, wajib melaksanakan uji kelayakan tertulis
dan wawancara;
2. Uji Kelayakan tertulis dan Wawancara dilaksanakan paling lambat 7 (tujuh) hari
setelah pengumuman verifikasi kelengkapan administratif;
3. Mekanisme dan format Uji Kelayakan tertulis dan Wawancara diatur dalam peraturan
KPR.
Pasal 20

1. KPR menetapkan dalam rapat pleno KPR tertutup dan mengumumkan nama-nama
Pasangan Calon yang telah memenuhi syarat sebagai peserta Pemira, 1 (satu) hari
setelah uji kelayakan;
2. Penetapan nomor Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
secara undi dalam rapat pleno KPR terbuka dan dihadiri oleh seluruh Pasangan Calon,
1 (satu) hari setelah penetapan dan pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat
(1);
3. KPR mengumumkan secara luas nama-nama dan nomor urut Pasangan Calon setelah
rapat pleno KPR sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

BAB VI
PASANGAN CALON

Pasal 21
Pasangan Calon adalah :
1. Pasangan Calon Pemira sekurang-kurangnya diikuti oleh 2 (dua) pasangan calon;
2. Jika jumlah kandidat kurang dari 2 (dua) pasangan calon, maka dibuka pendaftaran
kedua sampai batas waktu yang ditentukan oleh KPR;
3. Apabila sampai pendaftaran kedua ditutup jumlah kandidat Presiden dan Wakil
Presiden Mahasiswa serta Ketua dan Wakil Ketua HMJ hanya terdapat satu pasang
maka dinyatakan aklamasi;
4. Apabila sampai pendaftaran kedua ditutup tidak terdapat pasangan calon maka:
a. Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa yang sedang menjabat melakukan
rapat terbatas di internal lembaga, untuk menentukan calon yang akan diusung
dalam Pemilihan Raya;
b. Ketua dan Wakil Ketua HMJ yang sedang menjabat melakukan rapat terbatas
di internal lembaga, untuk menentukan calon yang akan diusung dalam
Pemilihan Raya.
5. Pasangan calon yang lulus uji kelayakan dan yang mendapatkan hasil rekapitulasi
terbanyak dalam Pemira.
BAB VII
AKLAMASI

Pasal 22
Aklamasi adalah suatu proses pemilihan yang hanya terdapat satu Pasangan Calon dan tidak
dilakukan pemungutan suara pada saat Pemira, dengan ketentuan:
1. Penyebarluasan visi misi Pasangan Calon oleh KPR dan dibantu oleh KPPS Jurusan
terkait;
2. Penyebarluasan nama, foto, dan jabatan Pasangan Calon terpilih oleh KPR dan
dibantu oleh KPPS Jurusan terkait.

BAB VIII
PEMILIH

Pasal 23
1. Pemilih adalah Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang yang masih terdaftar secara
akademik;
2. Pemilih Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa adalah mahasiswa yang terdaftar
secara akademik di Poltekkes Tanjungkarang;
3. Pemilih ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah mahasiswa yang terdaftar secara
akademik di masing-masing jurusan.

Pasal 24
1. Untuk dapat menggunakan hak memilih mahasiswa KM Poltekkes Tanjungkarang
harus terdaftar secara akademik dan didaftarkan oleh penyelenggara dalam daftar
pemilih tetap;
2. Pemilih memberikan hak memilih satu kali pada TPS yang telah ditentukan KPR.

Pasal 25
Daftar Pemilih Tetap Pemira Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa serta Ketua dan
Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan harus sudah ditetapkan 10 (sepuluh) hari
setelah pelantikan Alat Kelengkapan Pemilihan Raya.
BAB IX
KAMPANYE

Bagian Kesatu
Pelaksanaan Kampanye

Pasal 26
Kampanye dilakukan dengan prinsip jujur, terbuka serta bertanggung jawab.

Pasal 27
1. Kampanye dilaksanakan oleh Pasangan Calon dan Tim kampanye pasangan calon;
2. Kampanye dilaksanakan pada tanggal, waktu, tempat dan tata cara yang telah
ditentukan oleh KPR;
3. Penyampaian Kampanye dilaksanakan dengan cara yang sopan dan tertib;
4. Materi Kampanye Pemira berisi visi misi serta program Pasangan Calon yang tidak
menjatuhkan Pasangan Calon lain.

Pasal 28
1. Dalam melaksanakan Kampanye, Pasangan Calon membentuk tim Kampanye;
2. Tim Kampanye sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bertugas menyusun seluruh
kegiatan tahapan Kampanye dan bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis
penyelenggaraan Kampanye;
3. Nama-nama anggota tim Kampanye sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2)
harus didaftarkan pada KPR;
4. Pasangan Calon dan tim Kampanye yang bersangkutan bertanggung jawab atas
kampanye yang dilaksanakan;
5. Biaya Kampanye Pasangan Calon berasal dari KPR hanya berupa biaya transportasi
ke Prodi jauh sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh KPR, dan biaya tidak terikat
lainnya menjadi tanggungjawab Pasangan Calon.

Bagian Kedua
Materi, Media, dan Metode Kampanye

Pasal 29
1. Materi Kampanye meliputi visi, misi dan Program Calon;
2. KPR wajib memfasilitasi penyebarluasan materi Kampanye yang meliputi visi, misi
dan program Pasangan Calon.

Pasal 30
1. Kampanye dapat dilakukan melalui media cetak, lisan dan elektronik;
2. Bentuk media yang digunakan dalam kampanye secara cetak, lisan dan elektronik
harus diketahui oleh KPR.

Pasal 31
1. Kampanye sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 dapat dilaksanakan melalui:
a. Pertemuan terbatas;
b. Tatap muka dan dialog;
c. Penyebaran melalui media cetak dan media elektronik;
d. Penyebaran bahan Kampanye kepada umum;
e. Pemasangan alat peraga di tempat Kampanye dan ditempat lain yang ditentukan
oleh KPR; dan
f. Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan.
2. Ketentuan lebih lanjut tentang pelaksanaan Kampanye sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan peraturan KPR.

Pasal 32
1. Debat Pasangan Calon dilaksanakan 1 (satu) kali yang diselenggarakan oleh KPR;
2. Panelis debat Pasangan Calon dipilih oleh KPR dari kalangan professional yang
mempunyai integritas tinggi, jujur, simpatik, dan tidak memihak pada salah satu
Pasangan Calon;
3. Materi debat Pasangan Calon harus diambil dari visi Politeknik Kesehatan
Tanjungkarang: Menjadi Pendidikan Tinggi Yang Profesional, Unggul, dan Mandiri;
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan debat Pasangan Calon diatur dalam
peraturan KPR.

Pasal 33
1. Kampanye sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 ayat (1) dilaksanakan sejak 1 (satu)
hari setelah KPR menetapkan nama-nama Pasangan Calon sampai dengan dimulainya
masa reses;
2. Masa reses selama 2 (dua) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara.

Bagian Ketiga
Larangan dan Sanksi Kampanye
Pasal 34
Kandidat dan atau tim suksesnya tidak boleh :
1. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan dan peserta pemira lainnya;
2. Menghasut dan mengadu domba antar perseorangan maupun antar kelompok
mahasiswa;
3. Menganggu ketertiban umum;
4. Mengancam seseorang, sekelompok orang dan pasangan calon yang lain;
5. Merusak dan menghilangkan atribut kampanye pasangan calon lain;
6. Melibatkan karyawan dan dosen;
7. Menjanjikan dan atau memberikan uang dan atau barang.

Pasal 35
1. Apabila ketentuan mengenai kampanye tersebut dilanggar maka pasangan calon yang
bersangkutan diberi sanksi berupa surat peringatan dari KPR;
2. Apabila ayat 1 (satu) tidak diindahkan dalam hari dan tanggal tersebut maka pasangan
calon Pemira yang bersangkutan dinyatakan gugur atau didiskualifikasi oleh KPR
melalui sidang istimewa KPR yang dihadiri Panwasra.

BAB X
MASA RESES

Pasal 36
1. Masa Reses Pemira dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan KPR;
2. Pencabutan dan pembersihan seluruh atribut kampanye oleh tim kampanye sesuai
dengan masa reses yang telah ditentukan.
Pasal 37
1. Apabila Pasangan Calon melanggar masa reses maka kandidat yang bersangkutan
diberi sanksi berupa surat peringatan dari KPR;
2. Apabila ayat 1 (satu) tidak diindahkan dalam hari dan tanggal tersebut maka pasangan
calon pemira yang bersangkutan dinyatakan gugur atau didiskualifikasi oleh KPR.

BAB XI
Pemungutan Suara

Pasal 38
1. Pemungutan suara dilakukan dengan memberikan suara melalui kertas suara;
2. Pemungutan suara Pemira dilaksanakan sesuai tempat dan waktu yang telah
ditetapkan oleh KPR;
3. Tatacara pemungutan suara diatur oleh KPR. Dengan cara dicoblos di bagian
nomornya saja, dibagian foto pasangan contohnya saja dan dibagian nama pasangan
contohnya saja;
4. Hari, Tanggal, dan waktu pemungutan suara bagi pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden serta Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Wakil Ketua Himpunan
Mahasiswa Jurusan ditetapkan oleh KPR.

Pasal 39
Dalam rangka persiapan pemungutan suara, KPPS melakukan kegiatan meliputi:

a. Penyiapan TPS; dan


b. Pengumuman dengan menempelkan daftar pemilih tetap serta nama dan foto
pasangan calon di TPS.

BAB XII
PERHITUNGAN SUARA

Pasal 40
1. Perhitungan suara Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dilakukan di hari
yang sama dengan terbuka di suatu tempat yang ditentukan oleh KPR;
2. Perhitungan suara Pasangan Calon Ketua HMJ dan Wakil Ketua HMJ dilakukan di
hari yang sama dengan terbuka di Jurusan masing-masing;
3. Perhitungan suara dihadiri oleh para saksi;
4. Apabila terjadi selisih antara jumlah suara dengan jumlah pemilih atau kejanggalan
lainnya maka saksi dapat meminta penjelasan dari KPR saat itu juga;
5. Hasil pemira selambat–lambatnya diumumkan 1 x 24 jam sejak perhitungan surat
suara selesai.

Pasal 41
Saksi penghitungan suara akhir terdiri dari minimal:
1. 1 (satu) orang Anggota Panwasra;
2. 1 (satu) orang KPR;
3. 1 (satu) orang dari semua kandidat;
4. 1 (satu) orang perwakilan dari pemilih dan non organisasi;
5. 1 (satu) orang perwakilan dari semua UKM;
6. 1 (satu) orang perwakilan dari semua HMJ.

BAB XIII
PASANGAN CALON TERPILIH
Pasal 42
Pasangan Calon terpilih adalah Pasangan Calon yang memperoleh suara terbanyak dalam
pelaksanaan Pemira atau ditetapkan secara aklamasi.

BAB XIV
PEMBENTUKAN STRUKTUR KABINET DAN BIRO

Pasal 43
1. Pembentukan kabinet dilaksanakan setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden;
2. Pengurus BEM KM Poltekkes Tanjungkarang adalah Mahasiswa yang mendaftar dan
lulus seleksi yang dilakukan Presiden Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang terpilih;
3. Jumlah pengurus BEM KM Poltekkes Tanjungkarang adalah hak prerogratif Presiden
Mahasiswa.
Pasal 44
1. Pembentukan biro dilaksanakan setelah pelantikan Ketua dan Wakil Ketua HMJ;
2. Pengurus HMJ KM Poltekkes Tanjungkarang adalah Mahasiswa yang mendaftar dan
lulus seleksi yang dilakukan Ketua dan Wakil Ketua HMJ Poltekkes Tanjungkarang
terpilih;
3. Jumlah pengurus HMJ KM Poltekkes Tanjungkarang adalah hak prerogratif Ketua
dan Wakil Ketua HMJ.

BAB XV
PENETAPAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN SERTA KETUA DAN
WAKIL KETUA HMJ

Pasal 45
Penetapan Presiden dan Wakil Presiden mahasiswa serta Ketua dan Wakil Ketua HMJ
terpilih dilaksanakan saat penghitungan suara terakhir melalui surat keputusan KPR yang
diketahui oleh seluruh saksi.

BAB XVI
PELANTIKAN DAN PENGUKUHAN

Pasal 46
Presiden dan Wakil Presiden Mahasisswa serta Ketua dan Wakil Ketua HMJ terpilih
dilantik oleh Direktur Poltekkes Tanjungkarang dan dikukuhkan oleh Ketua MPM.

BAB XVII
DANA PEMIRA

Pasal 47
Dana Pemira berasal dari dana kemahasiswaan.

BAB XVII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 48
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Undang-Undang ini akan diatur dalam Peraturan
Perundang-Undangan lainnya selama tidak betentangan dengan peraturan yang lebih
tinggi.
Pasal 49
Undang-undang ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bandar Lampung


Pada tanggal : 02 Oktober 2019
Pukul : 19.05 WIB

Mengetahui,
Presiden Mahasiswa Ketua MPM KM
Poltekkes Tanjungkarang Poltekkes Tanjungkarang

Dilla Sinansari Jaya Sampurna


NIM. 1613353008 NIM. 1713453027

Anda mungkin juga menyukai