Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TUTORIAL

MATA KULIAH

Dosen Pembimbing : Nurhidayanti, M. Kes

SKENARIO KASUS 1

Seorang perempuan berumur 23 tahun dengan keluhan cepat lelah setelah beraktivitas ringan,
ruam kulit (Butterfly Rash) positif, nyeri persendian. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan
jumlah trombositnya 70.000 ribu/µm, leukosit 2500/mm3. Penyakit apakah yang tepat pada
kasus diatas?

7 STEP PENYELESAIAN KASUS :

STEP 1 : Klarifikasi Istilah

a. Ruam kulit timbul akibat tingkat kelembapan beberapa bagian tubuh yang tinggi. Dalam
beberapa kasus, ruam kulit terasa gatal dan sakit apabila disentuh. (Vien, 2010)

b. Butterfly Rash adalah ruam kemerahan yang muncul di batang hidung dan melebar
hingga kedua pipi atas penderita. Butterfky rash merupakan gejala penyakit lupus.
Butterfly rash bisa menjadi salah satu gejala dari penyakit lupus. (Roviati, 2012)

c. Trombosit atau disebut juga keeping darah merupakan fragmen sitoplasma mengakariosit
yang terbentuk di sumsum tulang. Trombosit berbentuk cakram bikonveks dengan
diameter 0,75-2,25 mm, memiliki berat jenis kecil, dan tidak berinti. Namun, trombosit
masih dapat melakukan sintesis protein, karena di dalam sitoplasma masih mengandung
sejumlah RNA meskipun jumlahnya terbatas. (Lestari , 2019)

d. Sel darah putih (leukosit) merupakan bagian penting dari system pertahanan tubuh yang
fungsinya untuk melawan mikroorganisme penyebab infeksi, sel tumor, dan zat-zat asing
yang berbahaya. Terdapat beberapa jenis leukosit yaitu Basofil, Eosinofil, Neutrofil
Segmen, Neotrofil Batang, Limfosit dan Monosit (Bakhri, 2018)

STEP 2 : ANALISIS MASALAH

1. Keluhan apa saja yang dialami oleh perempuan yang berusia 23 tahun tersebut?
2. Apa hasil pemeriksaan leukosit tersebut?

STEP 3 : PENJELASAN MASALAH


1. Keluhan yang dialamiolehg perempuan berumur 23 tahun tersebut adalah cepat lelah
setelah beraktivitas ringan, ruam kulit (Butterflt Rash) positif, dan nyeri persendian.
2. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan jumlah trombositnya 70.000 ribu/µm,
leukosit 2500/mm3.

STEP 4 : PRA ANALITIK, ANALITIK, DAN PASCA ANALITIK


A. Pra analitik

Tahap pra analitik yaitu tahap mulai mempersiapkan pasien,menerima spesimen


atau sampel,memberi identitas spesimen,mengambil spesimen,menyimpan spesimen.

1. Formulir permintaan pemeriksaan, Apakah identitas pasien,identitas pengirim,nomor


laboratorium,tanggal pemeriksaan,permintaan pemeriksaan apakah sudah lengkap dan
jelas.Apakah semua permintaan pemeriksaan sudah ditandai,sebelum melakukan
pemeriksaan perlu diperhatikan identifikasi dan pencatatan data pasien yang benar.
2. Persiapan Pasien, Apakah persiapan, pasien sesuai persyaratan dan membuat petunjuk
tertulis untuk persiapan pasien pada setiap pemeriksaan laboratorium.
3. Pengambilan dan penerimaan pasien, Apakah spesimen dikumpulkan secara
benar,dengan memperhatikan jenis spesimen.

4. Penanganan specimen,Apakah pengolahan spesimen dilakukan sesuai persyaratan,apakah


penanganan spesimen sudah benar untuk pemeriksaan khusus.
5. Persiapan alat dan bahan (Ginting,2019).

Prosedur kerja perhitungan leukosit

Menghitung jenis lekosit sebenarnya menghitung jumlah relatif masing –masing jenis
lekosit ; dalam hal ini jumlah suatu jenis lekosit dinyatakan dalam (%) dari 100 buah lekosit
(semua jenis)

Hitung jenis lekosit pada garis besarnya ada 2 macam yaitu :


1. Cara otomatis
2. Cara visual

1. Cara otomatis

 Berdasarkan ukuran sel


Dibedakan menurut ukuran sel limfosit dan mielosit setelah dilisiskan dengan saponin.
Lekosit dikelompokkan dengan 3 kelompok .

Sel kecil : 30 – 60 fl (limfosit)


Sel sedang : 61 – 150 fl (monosit, eosinofil, basofil)
Sel besar : > 150 fl (netrofil, mielosit, metamielosit, limfosit besar)
Di BLK Makassar dengan alat sel Dyn 1600, lekosit dikelompokkan menjadi 2, yaitu PMN
dan Limfosit.

 Flow Cytometri
Sel lekosit diwarnai dan dikelompokkan menjadi netrofil, eosinofil, basofil, monosit,
limfosit. Jika ada sel-sel muda, alat akan memberikan tanda yang harus dikonfirmasikan
dengan sediaan apus darah (Technicon). Alat yang menggunakan prinsip flow-cytometri
dalam waktu 1 menit dapat menghitung 10.000 sel dengan presisi yang tinggi dan dalam
waktu yang singkat .

 Pattern Recognation
Adaptasi dari hitungan jenis visual dengan menggunakan mikroskop yang dilengkapi
dengan photosensor dan komputer. Gambaran sel yang ditemukan: ukuran, bentuk, granula,
rasio inti dengan sitoplasma dll dibandingkan dengan gambaran sel yang tersimpan di
memori komputer. Alat dengan prinsip ini (Heitz Hematrat, Hitachi 8200 ) dalam waktu 2 –
6 menit mampu menghitung 500 sel.

2. Cara visual
Hitung jenis lekosit biasanya dilakukan pada sediaan apus yang dibuat pada kaca objek
dengan pewarnaan tertentu. Sediaan apus yang dibuat dan dipulas dengan baik merupakan
mutlak untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang baik

Cara Pemeriksaan:
- Sediaan apus diletakkan di mikroskop
- Diperiksa dengan pembesaran lemah (lensa obyektif 10x dan lensa okuler 10x) untuk
mendapatkan gambaran menyeluruh.
- Pada daerah yang eritrositnya saling berdekatan adalah daerah yang paling baik untuk
melakukan hitungan jenis lekosit. Dengan pembesaran sedang (lensa obyektif 40x dan
lensa okuler 10x) dilakukan hitung jenis lekosit. Bila diperlukan dapat dilakukan
penilaian lebih lanjut dari sediaan apus menggunakan lensa objektif 100 x menggunakan
minyak imersi.

Prosedur kerja perhitungan trombosit

Jumlah trombosit pada sediaan apus dibandingkan dengan 1000 eritrosit


kemudian jumlah mutlaknya dapat diperhitungkan dari jumlah mutlak eritrosit. Cara ini
lebih mudah dari cara lain.
a. Perhitungan jumlah trombosit berdasar pada perhitungan:
Jumlah trombosit = jumlah eritrosit x N …..( /I)
1000
Dilakukan hitung eritrosit
Dibuat sediaan darah apus, diwarnai MGG, wright Giemsa, dihitung jumlah trombosit
dalam 1.000 eritrosit.

b. Jumlah trombosit = jumlah trombosit pada 40 LPB x 1.000 (… / μl)


c. Jumlah trombosit = jumlah trombosit pada 10 LPB x 2.000 ( … / μl )
B. Analitik
Alat dan Bahan Hemocytometer, yang terdiri dari :

- Kamar hitung improved neubauer

- Pipet thoma leukosit

- Aspirator

- Mikroskop

- Deck glass / cover glass

- Larutan turk

- Sampel darah

Prosedur Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit Metode Pipet

1. Lakukan pengambilan sampel darah kapiler atau vena.

2. Isap sampel darah sampai tanda 0,5 dengan pipet thoma leukosit.

3. Hapus darah yang melekat pada luar ujung pipet. Lalu isap larutan turk sampai tanda
11. Kocok pipet supaya homogen, buang 3-4 tetes.

4. Siapkan kamar hitung yang bersih dan kering dengan deck glass diatasnya, lalu
letakkan diatas mikroskop.

5. Teteskan 1 tetes kedalam kamar hitung, biarkan 2-3 menit. Hitung jumlah leukosit
dalam 4 kotak besar ditepi dengan perbesaran 10x.

6. Kriteria :

o sel yang menyinggung garis kiri dan atas dihitung

o sel yang menyinggung garis kanan dan bawah tidak dihitung

Nilai Normal Leukosit 4.000 – 11.000 sel/μl darah

Rumus Perhitungan Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit Metode Pipet

NxP

N : jumlah sel
V : volume kamar hitung → 4/10

P : pengenceran → 20

C. Pasca analitik
Trombosit normal pada manusia yaitu berkisar 150.000-450.000/mikroliter sehingga pada
kasus ini pasien perempuan tersebut pengalami trombosit yang rendah yaitu
23.000/microliter

STEP 5 : TUJUAN BELAJAR

Untuk mengetahui cara perhitungan trombosit dan perhitungan leukosit serta kendala yang
dihadapi mahasiswa untuk memecahan kasus.

STEP 6 : INFORMASI TAMBAHAN

Prosedur kerja perhitungan trombosit


Cara langsung

A. Membuat Pengenceran

1. Cara pipet
Dengan pipet eritrosit darah diisap sampai tanda 1 dan encerkan dengan larutan
pengencer sampai tanda 101 ( pengenceran 1 : 100 ). Mulai saat ini trombosit harus dihitung
dalam waktu 30 menit agar tidak terjadi disintegrasi sel-sel trombosit. Homogenkan selama
3-5 menit jika menggunakan Rees Ecker dan selama 10-15 menit jika menggunakan
ammonium oksalat 1% ( dapat digunakan rotator )

2. Cara Tabung
Dibuat pengenceran 1 : 100 dengan memasukkan darah 20 μl ke dalam larutan pengencer
sebanyak 1.98 ml dalam tabung suspensi di campur selama 10-15 menit, dapat menggunakan
rotator dengan menutup tabung memakai parafilm terlebih dahulu
.
B. Mengisi Kamar Hitung ( KH ).
Perlakuan sama seperti pada lekosit ( B 1, 2, 3 ).
Untuk hitung trombosit, KH yang telah diisi dimasukkan ke dalam cawan petri tertutup yang
telah terisi kapas atau kertas saring basah dan dibiarkan selama 15-20 menit agar trombosit
dalam KH mengendap dan tidak terjadi penguapan.

C. Menghitung Jumlah Trombosit


Untuk hitung trombosit, dihitung semua trombosit yang ada pada bidang besar di tengah
kamar hitung. Luas bidang yang dihitung adalah 1 x 1 mm2, sehingga volumenya 1 x 1 x 0,1
= 0,1 mmk atau μl. Dengan perbesaran objektif 10 kali dan okuler 40 kali.
Trombosit tampak refraktil dan mengkilat berwarna biru muda / bila lebih kecil dari
eritrosit serta berbentuk bulat, lonjong atau koma, tersebar atau bergerombol bila
menggunakan larutan Rees Ecker. Bila menggunakan larutan ammonium oksalat, trombosit
tampak bulat, bulat telur dan berwarna lila terang. Bila fokus dinaikkan – diturunkan tampak
perubahan yang bagus, mudah dibedakan dengan kotoran karena sifat refraktilnya.
REFERENSI

Bakhri.AK. 2018. Analisis Jumlah Leukosit dan Jenis Leukosit Pada Individu Yang Tidur
Dengan Lampu Menyala. Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol 1

dr, Mansyur Arif, Ph.D, Sp.PK(K). 2017 . Penuntun Praktikum Hematologi. UNHAS Makassar

Evi Roviati. 2012. Systemic Lupus Erithematosus (SLE) : Kelainan Autoimun Bawaan Yang
Langka dan Mekanisme Biokimiawinya. Jurnal Scientiae Educatia Vol 1 Edisi 2

Hartanti, Vien. 2010. Jadi Dokter Dirumah Sendiri dengan Terapi Herbal dan Pijat. Yogyakrta
: Pustaka Anggrek

Lestari. 2019. Perbedaan Jumlah Trombosit Pada Penyimpanan Sample Darah Suhu Ruang
dan Kulkas Selama 24 Jam. Journal of Vocational Health Studies

Anda mungkin juga menyukai