Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH TROMBOSIT METODE MANUAL

Hari/tanggal : Rabu, 19 & 26 November 2014


Praktikum : VIII dan IX

I.

TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
1. Untuk mengetahui jumlah sel trombosit dalam darah.
2. Untuk mengetahui metode perhitungan jumlah sel trombosit dalam darah.
b. Tujuan Instruksional Khusus
1. Untuk mengetahui dan memahami perhitungan jumlah sel trombosit dalam darah
dengan metode kamar hitung Improved Neubauer dibawah mikroskop.
2. Untuk dapat melakukan perhitungan jumlah sel trombosit dalam darah dengan
metode kamar hitung Improved Neubauer dibawah mikroskop.
3. Untuk dapat menginterpretasikan hasil perhitungan jumlah sel trombosit dalam
darah.

II.

METODE
Metode yang digunakan dalam praktikum menghitung jumlah sel trombosit adalah
dengan metode manual yaitu dengan kamar hitung Improved Neubauer.

III.

PRINSIP
Darah diencerkan dengan larutan rees ecker dengan jumlah pengenceran 200x, serta
diwarnai dengan larutan tertentu, lalu sel darah dihitung dalam kamar hitung Improved
Neubauer dibawah mikroskop.

IV.

DASAR TEORI
1. Definisi Darah
Darah merupakan gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang menyerupai
sel, yang mengalir dalam arteri, kapiler dan vena yang mengirimkan oksigen dan zatzat gizi ke jaringan dan membawa karbondioksida dan hasil limbah lainnya. Darah
terdiri dari elemen-elemen berbentuk dan plasma dalam jumlah setara. Elemenelemen berbentuk tersebut adalah sel darah merah (eritrosit),sel darah putih (leukosit),
dan keping darah (trombosit). ( Elizabeth J.Corwin, 2013).
2. Pengertian Trombosit
Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari
sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi
darah selama 10 hari. Gambaran mikroskopik dengan pewarnaan Wright Giemsa,

trombosit tampak sebagai sel kecil, tak berinti, bulat dengan sitoplasma berwarna
biru-keabu-abuan pucat yang berisi granula merah-ungu yang tersebar merata.
Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostasis, suatu mekanisme faal
tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan atau kehilangan darah.
Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan
endotel akibat trauma-trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan mengawali
penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah. Mereka membentuk sumbatan
dengan jalan adhesi (perlekatan trombosit pada jaringan sub-endotel pada pembuluh
darah yang luka) dan agregasi (perlekatan antar sel trombosit).
3. Pemeriksaan Trombosit
Tujuan pemeriksaan hitung trombosit :

Evaluasi produksi trombosit.

Mengetahui efek kemoterapi atau radiasi terhadap produksi trombosit.

Diagnosis dan monitor trombositosis atau trombositopenia.

Konfirmasi jumlah trombosit cara langsung dengan Rees-Ecker.


Bahan pemeriksaan yang dianjurkan untuk pemeriksaan hitung trombosit

adalah darah EDTA. Antikoagulan ini mencegah pembekuan darah dengan cara
mengikat kalsium dan juga dapat menghambat agregasi trombosit. Hitung trombosit
dapat dilakukan dengan metode :
a. Metode secara langsung
Menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop fase kontras dan
mikroskop cahaya dan juga otomatis. Secara mikroskopik trombosit tampak
refraktil dan mengkilat berwarna biru muda/lila lebih kecil dari eritrosit serta
berbentuk bulat, lonjong atau koma tersebar atau bergerombol.
Pemeriksaan hitung jumlah trombosit cara langsung dapat menggunakan
larutan pengencer Rees ecker dan Amonium oksalat 1%. Larutan pengencer Rees
ecker memiliki kelebihan dibandingan dengan Amonium oksalat 1%, yaitu :
-

Eritrosit tidak dilisiskan, maka disamping dapat dilihat trombosit juga

dapat dilihat sel eritrosit


Trombosit lebih jelas terlihat karena kandungan BCB di dalam reagen
Rees ecker yang dapat mewarnai trombosit sehingga jelas

Namun karena harga Rees ecker yang lebih mahal, beberapa laboratorium masih
menggunakan amonium oksalat sebagai larutan pengencer dengan alasan lebih
ekonomis. Kesalahannya dapat terjadi karena faktor teknis atau pengenceran yang

tidak akurat, adalah pencampuran yang belum merata dan adanya perlekatan
trombosit atau agregasi.
Penghitung sel otomatis mampu mengukur secara langsung hitung
trombosit selain hitung lekosit dan hitung eritrosit. Sebagian besar alat
menghitung trombosit dan eritrosit bersama-sama, namun keduanya dibedakan
berdasarkan ukuran. Partikel yang lebih kecil dihitung sebagai trombosit dan
partikel yang lebih besar dihitung sebagai eritrosit. Dengan alat ini, penghitungan
dapat dilakukan terhadap lebih banyak trombosit.
Sumber kesalahan :
- Jumlah lekosit lebih dari 100.000/mm3
- Fragmentasi eritrosit yang berat
- Cairan pengencer berisi partikel-partikel eksogen
- Sampel sudah terlalu lama didiamkan sewaktu pemrosesan atau apabila
trombosit saling melekat.
b. Hitung trombosit secara tidak langsung
Cara ini menggunakan sediaan apus darah yang diwarnai dengan pewarna
Wright, Giemsa atau May Grunwald. Sel trombosit dihitung pada bagian sediaan
dimana eritrosit tersebar secara merata dan tidak saling tumpang tindih.
Metode hitung trombosit tak langsung adalah metode Fonio yaitu jumlah
trombosit dibandingkan dengan jumlah eritrosit, sedangkan jumlah eritrosit itulah
yang sebenarnya dihitung. Cara ini sekarang tidak digunakan lagi karena tidak
praktis, dimana selain menghitung jumlah trombosit, juga harus dilakukan hitung
eritrosit.
Penghitungan trombosit secara tidak langsung yang menggunakan sediaan
apus dilakukan dalam 10 lp x 2000 atau 20 lp x 1000 memiliki sensitifitas dan
spesifisitas yang baik untuk populasi trombosit normal dan tinggi (trombositosis).
Menghitung jumlah trombosit pada sediaan apus darah yang telah diwarnai. Cara
ini cukup sederhana, mudah dikerjakan, murah dan praktis.
Keunggulan : dapat mengungkapkan ukuran dan morfologi trombosit, tetapi
Kekurangan : perlekatan ke kaca obyek atau distribusi yang tidak merata di
dalam apusan dapat menyebabkan perbedaan yang mencolok dalam
perhitungan konsentrasi trombosit.
Hitung trombosit adekuat apabila apusan mengandung satu trombosit per dua
puluh eritrosit, atau dua sampai tiga trombosit per lapang pandang besar (minyak
imersi). Pemeriksaan apusan harus selalu dilakukan apabila hitung trombosit
rendah karena penggumpalan trombosit dapat menyebabkan hitung trombosit
rendah palsu.

Uji laboratorium untuk menilai kualitas trombosit adalah agregasi


trombosit, retensi trombosit, retraksi bekuan, dan antibody anti trombosit.
Sedangkan uji laboratorium untuk menilai kuantitas trombosit adalah masa
perdarahan (bleeding time) dan hitung trombosit.
4. Masalah Klinis Penurunan dan Peningkatan Trombosit

Penurunan :
ITP, myeloma multiple, kanker (tulang, saluran gastrointestinal, otak), leukemia
(limfositik, mielositik, monositik), anemia aplastik, penyakit hati (sirosis, hepatitis
aktif kronis), SLE, DIC, eklampsia, penyakit ginjal, demam rematik akut.
Pengaruh obat : antibiotik (kloromisetin, streptomisin), sulfonamide, aspirin
(salisilat), quinidin, quinine, asetazolamid (Diamox), amidopirin, diuretik tiazid,
meprobamat (Equanil), fenilbutazon (Butazolidin), tolbutamid (Orinase), injeksi
vaksin, agen kemoterapeutik.

Peningkatan :
Polisitemia vera, trauma (fraktur, pembedahan), paskasplenektomi, karsinoma
metastatic, embolisme pulmonary, dataran tinggi, tuberculosis, retikulositosis,
latihan fisik berat. Pengaruh obat : epinefrin (adrenalin)

Trombositopenia ringan

: 100.000 150.000 per mm3 darah.

Perdarahan spontan

: < 40.000 per mm3 darah

Perdarahan setelah trauma

: > 50.000 per mm3 darah

Perdarahan berat

: < 10.000 per mm3 darah

Dilihat dari segi klinik, penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan perhatian
daripada kenaikannya (trombositosis) karena adanya resiko perdarahan.
V.

ALAT DAN BAHAN


a. Alat
Haemocytometer dengan pipet thoma eritrosit
Mikroskop
Syringe
Tabung reaksi
b. Bahan
Darah EDTA

Tissue
Aquadest
c. Reagen
Larutan Ress Ecker, komposisi terdiri dari :
Sodium citrate
Brilliant Crecyl Blue
Aquadest
VI.

CARA KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Kamar hitung improved neubauer disiapkan dibawah mikroskop dan ditutup dengan
kaca penutup.
3. Dihisap sampel darah dengan pipet thoma eritrosit sampai tanda 0.5 , kemudian
disusul dengan larutan pengencer sampai tanda 101
4. Dikocok pipet pengencer (dengan membentuk angka 8)
5. 3-4 tetes pertama dibuang kemudian kamar hitung diisi dengan tetesan berikutnya
secukupnya
6. Dibiarkan beberapa menit agar sel mengendap
7. Dilakukan penghitungan sel dalam kamar hitung 4 kotak W
Jumlah trombosit = 500 N/cmm

VII.

NILAI RUJUKAN
Nilai Rujukan Normal Jumlah Trombosit
Laki-Laki Dewasa
Wanita Dewasa

150.000 440.000 sel/mm3


150.000 400.000 sel/mm3

VIII. HASIL PENGAMATAN


a. Data Pasien
Nama
: Prandingga
Usia
: 19 th
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Jenis Pemeriksaan
: Hitung Jumla Trombosit
b. Pengamatan Dibawah Mikroskop

Kamar hitung dibawah mikroskop

Pembesaran lensa objektif 10x

Pembesaran lensa objektif 40 x

( dihitung pada 4 kotak W )

c. Perhitungan
Diketahui :
Pengenceran
: 500 x
Volume Kotak W
: 0,4 mm
Trombosit yang dihitung
: 937 sel
Jawab :
Trombosit = 937 x 500
= 468.500 sel/mm3
Jadi, jumlah trombosit yang dihitung sebanyak 468.500 sel/mm3 dan nilai
tersebut berada diatas batas normal
IX.

PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, dilakukan hitung jumlah trombosit dengan metode manual
menggunakan kamar hitung Imroved Neubauer. Jumlah yang dihitung menggunakan
metode ini adalah jumlah sel trombosit per millimeter kubik (mm) atau per mikroliter
darah. Bahan pemeriksaan yang digunakan untuk pemeriksaan hitung trombosit kali ini
adalah darah EDTA. Antikoagulan ini dapat mencegah pembekuan darah dengan cara
mengikat kalsium dan juga dapat menghambat agregasi trombosit, sehingga dapat atau
baik digunakan dalam pemeriksaan hematologi dan DL.
Hitung trombosit menggunakan metode manual pada praktikum kali ini dilakukan
dengan melakukan pengenceran terhadap darah ke dalam larutan yang mengandung
Brilliant Crecyl Blue, sehingga sel trombosit akan tercat berwarna biru muda. Namun,
pada pengamatn ini praktikan tidak menemukan sl trombosit yang tercat atau terwarnai
wterlalu kecil pada sarna biru muda. Hal ini mungkin karena disebabkan sel trombosit
terlalu kecil pada saat dilakukan pengamatan sehingga mata pengamat tidak melihatnya.

Pada saat pemipetan dan pencampuran darah dengan pengencer, pipet yang digunakan
adalah pipet thoma untuk eritrosit. Darah yang diencerkan dengan pipet thoma eritroit
akan akan mengalami pengenceran hingga 200x. Penggunaan pipet thoma eritrosit
karena sel trombosit jumlahnya cukup banyak dalam darah dan berukuran sangat kecil
serta mencegah bergerombolannya sel trombosit yang diamati, maka dari itu dilakukan
pengenceran 200x untuk mempermudah pengamatan dan perhitungan.
Setelah dilakukan pengenceran, darah dan larutan pengencer dihomogenkan. Pada
saat penghomogenan, pipet thoma dikocok secara perlahan agar sel darah tidak lisis.
Apabila sel lisis, maka pada saat pengamatan akan sulit membedakan kotorsn dengan sel.
Kemudian 3 4 tetes pertama larutan dibuang karena hanya mengandung larutan
pengencer saja.
Diperhatikan pada saat penetesan larutan pada kamar hitung dipastikan agar tipis dan
merata untuk mencegah penumpukan sel pada salah satu kamar hitung. Kamar hitung
yang digunakan untuk menghitung sel trombosit adalah pada bagian kotak hitung untuk
leukosit. Hal ini dikarenakan pada kotak hitung leukosit lebih besar dibandingkan dengan
kotak hitung eritrosit dan sel trombosit tersebut ukurannya sangat kecil sehinggan
digunakan kotak untuk hitung leukosit untuk mempermudah pengamatan dengan
menggunakan mikroskop dan mencegah kesalahan pembacaan dan perhitungan.
Dalam proses menghitung jumlah trombosit, darah diencerkan hingga 200x dan
dihitung pada 4 kotak untuk hitung leukosit dimana keempat kotak tersebut memiliki
volume 0,4 mm3. Untuk menentukan jumlah sel/mm3 darah dapat dilakukan perhitungan
sebagai berikut:

Trombosit =
=

500

jumlah sel yang dihitung

jumlah sel yang ditemukan / mm3

Maka dari itu, jumlah sel trombosit yang dihitung pada 4 kotak W dikalikan 500 untuk
menentuka jumlah sel / mm3 darah.
Dari hasil pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, hasil yang didapat dari
hitung trombosit pada sampel darah atas nama Prandingga adalah sebanyak 468.500 sel/

mm3 darah. Dari angka tersebut, jumlah trombosit pasien diatas batas nilai rujukan
normal.
Adapun faktor faktor yang mempengaruhi temuan laboratorium :
1. Penggunaan sampel darah kapiler menyebabkan hitung trombosit cenderung lebih
rendah.
2. Penundaan pemeriksaan lebih dari 1 jam menyebabkan perubahan jumlah trombosit.
3. Perbandingan volume dengan antikoagulan tidak sesuai
4. Pengambilam sampel darah yang lamban menyebabkan menyebabkan trombosit saling
melekat, (agregasi) dan dapat juga disebabkan tidak segera mencampur antikoagulan
dengan darah.
5. Faktor subjektifitas dan kejelian pengamatan serta kualitas alat merupakan faktor utama
dalam hasil pemeriksaan trombosit menggunakan metode manual kamar hitung kali ini .
Masalah klinis yang ditimbulkan apabila :
1. Penurunan Jumlah
: Myeloma, ITP, leukemia, anemia aplastik, SLE, penyakit
hati, penyakit ginjal, demam rematik akut, pengaruh obat : antibiotik, aspirin
sulfanomide, injeksi vaksin.
2. Peningkatan Jumlah
: Polisitemia, vena, trauma (fraktur/pembedahan) dataran
tinggi, TBC, retikolositosis, latihan fisik berat, pengaruh obat : efinefrin (adrenalin).
X.

KESIMPULAN
1. Dalam pemeriksaan jumlah trombosit digunakan pipet thoma eritrosit dengan cara
memasukkan darah EDTA sampai skala 0,5 dan ditambahkan reagen Ress- Ecker hingga
skala 101dihomogenkan lalu diletakkan pada kamar hitung dengan pembacaan pada 4
kotak leukosit.
2. Jumlah trombosit yang ditemukan pada W1= 240 sel, W2= 232 sel, W3 = 223 sel, W4 =
242 sel , sehingga jumlah total sel sebanyak 937 sel.
3. Dari jumlah perhitungan yang dilakukan, jumlah trombosit pasien atas nama Prandingga
yaitu 468.000 sel/mm3 darah dan jumlah tersebut berada diatas batas normal.

XII.

DAFTAR PUSTAKA
Putra, Trio Adoratee L. 2012. Efek Pemberian Asam Asetil Salisilat (Aspirin) Dosis 80
mg terhadap Hiperagregasi Trombosit pada Pasien Stroke Iskemik Kasus Baru.
[Jurnal].http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31462/4/Chapter
%20II.pdf diakses pada tanggal 16 November 2014

Hesti.

2012.

Pembentukan

trombosit

thrombocytopoiesis.

[Online].

http://hesti21.wordpress.com/2012/12/23/pembentukan-trombositthrombocytopoiesis/. Diakses pada tanggal 18 November 2014


Maryana,

Ika.

[Online].

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-

ikamaryani-5251-1-bab1.pdf . Diakses pada tanggal 18 November 2014


Anonim. 2013. Pemeriksaan Hitung Trombosit Metode Amonium Oxalat. [Online].
http://praktekanalislab.blogspot.com/2013/10/pemeriksaan-hitung-trombositmetode.html Diakses pada tanggal 18 November 2014
Adisti Wulandari dan Siti

Zulaikah. 2012. Trombosit Dengan Otomatis. [Online].

http://aakmalang.blogspot.com/p/hitung-trombosit-dg-otomatis.html.

Diakses

pada tanggal 18 November 2014

Denpasar, 12 Januari 2015


Praktikan,
Analis Kesehatan

LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,

Pembimbing I

Pembimbing II

Rini Riowati, Bsc

I Ketut Adi Santika, A.Md. AK

Pembimbing III

Pembimbing IV

Luh Putu Rinawati, A.Md.AK

Ni Made Sri Dwijastuti, A.Md.AK

Anda mungkin juga menyukai