NIM : P07134016045
Semester : IV (Empat)
I. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum
1. Mahasiswa dapat mengetahui kelainan bentuk eritosit ( poikilositosis )
2. Mahasiswa dapat mengetahui kelainan ukuran eritrosit ( anisositosis )
3. Mahasiswa dapat mengetahui kelainan warna eritrosit
II. METODE
Metode yang digunakan pada pratikum ini yaitu pemeriksaan dengan
sediaan kering secara mikroskopik.
III. PRINSIP
Sediaan apusan darah diletakkan diatas meja mikroskop dan diamati
pada pembesaran lensa objektif 100x dengan penambahan oil imersi.
Pengamatan dilakukan pada counting area dan diamati kelainan morfologi
eritrosit meliputi bentuk, warna, dan ukuran.
b.) BAHAN
- Sediaan Preparat Apusan Darah Tepi
- Oil Imersi
- Tissue
- Alkohol 70%
Gambar Keterangan
Ditemukan stomatocytes
B. Patologis
Nama : Joy Kurnia Teja
ID : 1802130096E
Usia : 53 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Dilakukan pengamatan di bawah mikroskop dengan pembesaran 100x dan
diperoleh hasil :
Size : normositik
Shape : elliptocytes, target cell, echinocytes
Stain : normokrom
Gambar Keterangan
Ditemukan elliptocytes
(berbentuk ellips)
Ditemukan echinocytes
VIII. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada hari Rabu tanggal 21
Februari bertempat di Laboratorium Hematologi Jurusan Analis Kesehatan
Poltiteknik kesehatan Denpasar, dengan probandus atas nama Ni Wayan Yeni
Adnyani, perempuan berusia 19 tahun diperoleh hasil evaluasi eritrosit yaitu
normositik, normokrom, poikilositosis : stomatocyte dan teardrop cell. Sedangkan
pada probandus atas nama Joy Kurnia Teja, laki-laki berusia 53 tahun diperoleh
hasil evaluasi eritrosit yaitu normositik, normokrom, poikilositosis : elliptocytosis,
target cell dan echinocytes.
Eritrosit merupakan sel darah yang tidak berinti, tidak punya organel, dan
tidak dapat bergerak. Eritrosit tidak dapat melakukan mitosis, fosforilasi oksidatif
sel, atau pembentukan protein. Eritrosit manusia secara normal memiliki ukuran
sekitar 7 µm, berbentuk cakram bikonkaf dengan bagian pusat lebih tipis dan
lebih terang dari bagian tepinya. Bentuk ini menguntungkan karena
permukaannya menjadi lebih luas untuk proses difusi gas dan memungkinkan
gerakan oksigen masuk dan keluar sel secara cepat dengan jarak yang pendek
antara membrane (Diez-Silva, Dao, Han, Lim, & Suresh, 2010).
Terdapat beberapa kelainan dalam proses pembentuk eritrosit yaitu
kelainan eritrosit berdasarkan warna, ukuran dan bentuk. Salah satu kelainan
berdasarkan bentuk disebut dengan poikilositosis.
IX. KESIMPULAN
Pada praktikum yang telah dilakukan mengenai kelainan morfologi
eritrosit, didapatkan hasil pengamatan dibawah mikroskop dengan
pembesaran objektif 100x dan penambahan oil imersi, probandus atas
nama Putu Ayu Aristia Dewi, usia 19 tahun, jenis kelamin perempuan,
ditemukan ukuran eritorist berupa normositik, bentuknya bulat dan
bikonkaf, serta warnanya normokromik. Sedangkan pada probandus
atas nama I Ketut Sumadi, usia 43 tahun, jenis kelamin laki-laki,
ditemukan ukuran eritrosit berupa anisositosis (dijumpai dalam ukuran
mikrositik dan normositik), dengan bentuk eritrosit poikilositosis, dan
warna eritrositnya normokromik.
DAFTAR PUSTAKA
Dominique Smith. 2014. Blood smear. ACC LAB TESTS ONLINE. Available online at
https://labtestsonline.org/tests/blood-smear. Accessed February 2018.
Khan, S., Khan, A., & Naseem, A. (2012). An Accurate and Cost Effective
Approach to Blood Cell Count. International Journal of Computer
Applications, 50(1), 18–24. https://doi.org/10.5120/7734-0682
Tomari, R., Nurshzwani, W., Zakaria, W., Ngadengon, R., Helmy, M., & Wahab,
A. (2015). Red Blood Cell Counting Analysis By Considering an, 10(3), 1413–
1420.