LAPORAN PRAKTIKUM
Tanggal : 6 April 2020
Judul : Kapita Selekta Mikrofilaria Dari Morfologi Wuchereria Bancrofti, Brugia
Malayi,Brugia Timori dari Sediaan Darah
Tujuan : Mengetahui perbedaan morfologi mikrofilaria morfologi Wuchereria bancrofti,
Brugia Malayi,Brugia timori dari sediaan darah
Prinsip : Secara mikrokopis morfologi spesies mikrofilaria dapat di bedakan berdasarkan
ukuran ruang kepala serta warna sarung pada pewarnaan giemsa, susunan inti
badan, jumlah dan letak inti pada ujung ekor.
Dasar Teori : NEMATODA JARINGAN / DARAH
Nematoda Darah / Jaringan Tubuh Manusia dan Hewan. Nematoda darah atau dikenal
sebagai Nematoda filaria, menyebabkan penyakit kaki gajah atau elefantiasis/filariasis. Di
Indonesia terdapat 3 spesies cacing ini yang dikenal juga sebagai cacing filaria limfatik.Spesies
cacing filaria yang ada di Indonesia adalah: Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia
timori. Cacing filaria ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang menjadi vektornya.
Cacing dewasa nematoda jaringan atau darah hidup dalam sistem limfatik, subkutan dan
jaringan ikat dalam tubuh manusia. Mikrofilaria (prelarva) yang bersarung dan tidak bersarung
dan terdapat pada darah perifer atau jaringan kulit serta sifatnya sangat aktif. Penularan penyakit
melalui vektor arthopoda (nyamuk). Siklus hidup tiap spesies memiliki pola yang kompleks
(Larva infektif berkembang menjadi dewasa dan memerlukan waktu bertahun-tahun agar dapat
menimbulkan gangguan klinis nyata pada manusia). Adanya mikrofilaria dalam darah perifer
pada manusia pada tiap spesies berbeda-beda diantaranya mikrofilaria yang ada pada malam
hari didaerah perifer disebut periodisitas noktura, siang hari di darah perifer disebut perioditas
diura, dan tidak memiliki periode yang tetap disebut nonperiodik.
Distribusi geografis nematoda jaringan dan darah banyak terdapat di daerah tropis yang
cocok untuk tempat perindukan vektor. Nematoda jaringan dewasa berbentuk silindris panjang,
menyerupai benang, terdiri dari cacing betina dan jantan dengan ukuran bervariasi. Mikrofilia
nematoda jaringan dan darah terdapat dalam darah perifer (W. Brancofti, B.Malayi, B. Timori,
Onchocerca volvulus, Loa loa, Mansonella ozzardi, Onchocerca volvulus dan Loa loa)
sedangkan larva Dracunculus medinensis dalam jaringan. Mikrofiliria bersarung ada pada W.
Brancofti,B.Malayi,B. Timori, dan loa-loa, sedangkan mikrofilaria tidak bersarung terdapat pada
Mansonella ozzardi dan Dracunculus medinensis. Untuk melengkapi daur hidupnya nematoda
jaringan dan darah membutuhkan hospes perantara vektor yaitu nyamuk (W. Brancrofti, B.
Malayi, dan B. Timori), lalat (M. Ozzardi ,O. Vulvulus, Loa loa) sebangsa Copepoda (D.
medinensis). Larva infektif berkembang dalam tubuh vektor dan ditularkan melalui gigitan dan
tubuh dewasa dalam hospes defenitif atau inang (manusia dan mamaila lainya).
Aspek klinis penderita yang terinfeksi oleh nematoda jaringan dan darah dapat
ditimbulkan oleh cacing dewasa, larva dan mikrofilaria. Aspek klinis ada yang bersifat
simtomatik dan asimtomatik. Cara menetapkan diagnosa nematoda jaringan dan darah dilakukan
dengan menemukan mikrofilaria dalam darah tepi, larva dalam jaringan dan cacing dewasa yang
diperoleh dari bahan biopsi. diagnosis lebih terarah jika di konfirmasi dengan gejala dan
perjalanan penyakit. Apabila cacing sulit ditemukan dapat dilakukan uji seroimunologis.
1. Wuchereria branchofti (filarial worm)
Hasil Pengamatan :
Perbedaan: