Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TEKNIK SAMPLING & PHLEBOTOMI

Dosen Pengampu : Wiwin Wiryanti, S.Pd, M.Kes


Desy Lianti (P17334119409)
DIV-1A

KOMPLIKASI VENIPUNCTURE

Venipuncture adalah prosedur yang umum dilakukan dalam pengaturan perawatan kesehatan.
Deteksi dini dan komunikasi yang baik antara pasien dan penyedia perawatan kesehatan penting
setiap kali venepucture dilakukan untuk mencegah komplikasi- serius kation. Venipuncture
adalah tindakan menusuk vena untuk memberikan obat atau penghapusan darah. Venipuncture
mendatang telah dipraktekkan selama berabad-abad dan masih salah satu prosedur invasif yang
paling umum dalam perawatan kesehatan. Namun, praktek sangat bervariasi antar negara dan
antar lembaga dan individu dalam yang sama negara . Prosedur ini dapat terjadi komplikasi yang
kadang-kadang bisa berakibat fatal. Komplikasi yang dapat timbul dari venapuncture termasuk
hematoma forma-tion, kerusakan saraf, nyeri, haemaconcentration, ekstra vasation, anemia
iatrogenik, pungsi arteri, petechiae, alergi, takut dan fobia, infeksi, sinkop dan pingsan,
perdarahan yang berlebihan, edema dan trombus.

Komplikasi Terkait dengan Spesimen Koleksi Prosedur - Berbagai komplikasi yang merugikan
mungkin ditemui.Berikut ini adalah yang paling sering ditemui:

1. Syncope (pingsan)
Syncope adalah keadaan dimana pasien kehilangan kesadarannya beberapa
saat sebagai akibat menurunnya tekanan darah dan itu adalah sistem saraf
otonom reaksi (Psikosomatis pemicu) biasanya didasarkan pada ketakutan.
Gejalanya dapat berupa rasa pusing, keringat dingin, nadi cepat, pengelihatan
kabur, bahkan bisa sampai muntah.
 Cara Mengatasi :
1) Hentikan pengambilan darah
2) Baringkan pasien ditempat tidur, kepala dimiringkan kesalah satusisi
3) Tungkai bawah ditinggikan ( lebih tinggi dari posisi kepala )
4) Longgarkan baju yang sempit dan ikat pinggange.
5) Minta pasien menarik nafas panjang
6) Pasien yang tidak sempat dibaringkan, diminta menundukan kepala diantara kedua
kakinya dan menarik nafas panjang.
 Cara Pencegahan
Pasien diajak bicara supaya perhatiannya dapat dialihkan, Pasien dianjurkan
berbaringpada waktu pengambilan darah, kursi pasien mempunyai sandaran dan tempat/
sandaran tangan.
2. Rasa Nyeri
Rasa nyeri bisa timbul alibat alkohol yang belum keringatau akibat penarikan jarum
yang terlalu kuat.
 Cara pencegahan
1) Setelah disinfeksi kulit, yakin dulu bahwa alcohol sudah mongeringsebelum
pengambilan darah dilakukan.
2) Penarikan jarum tidak terlalu kuat
3) Penjelasan/ Menggambarkan sifat nyeri yang sebenarnya
3. Hematoma
Hematoma dalah terkumpulnya massa darah dalam jaringan (dalam Hal Flebotomi :
jaringan dibawah kulit ) sebagai akibat robeknya pembuluh darah.
 Cara pencengahan
1) Pastikan tusukan hanya menusuk dinding paling atas dari vena di bawah
kulit
2) Melepas tornikeet sebelum menarik jarum,
3) Gunakan vena permukaan utama, pastikan jarum sepenuhnya menembus
dinding paling atas dari pembuluh darah karena tusukan parsial mungkin
memungkinkan darah bocor ke dalam jaringan di bawah kulit dan menerapkan
tekanan ke situs tusukan

 Faktor penyebab terletak pada teknik pengambilan darah :


1) Jarum terlalu menungkik sehingga menembus dinding vena
2) Penusukan jarum dangkal sehingga sebagian lubang jarum berada diluar vena
3) Setelah pengambilan darah, tempat penusukan kurang ditekan atau kurang
lama ditekan.
4) Pada waktu jarum ditarik keluar dari vena, tourniquet (tourniket) belum
dikendurkan. Temapat penusukan jarum terlalu dekat dengan tempat turniket.
5) Pasien memiliki pembuluh darah yang rapuh
 Cara mengatasi
Lepaskan tornikuet dan jarum, tekan tempat penusukan jarum dengan kain kasa,
angkat lengan pasien lebih tinggi dari kepala (+- 15 menit), Kalau perlu kompres
untukmengurangi rasa nyeri
4. Pendarahan
Pendarahan yang berlebihan terjadi karena terganggunya system kouglasi darah
Perdarahan terjadi karena pasien mengalami pengobatan dengan obat antikougulan,
pasien menderita gangguan pembekuan darah ( trombositopenia,defisiensi factor
pembeku darah (misalnya hemofilia ), Pasien mengidap penyakit hati yang berat
( pembentukan protrombin, fibrinogen terganggu )
 Cara mengatasi
Melepaskan turniket dan jarum, tekan tempat penusukan jarum dengan kain kasa,
angkat lengan pasien lebih tinggi dari kepala (+- 15 menit), kompres untuk
mengurangi rasa nyeri. Jangan meinggalkan pasien sampai pendarahan berhenti.
5. Alergi
Alergi bisa terjadi terhadap bahan- bahan yang dipakai dalam flebotom, misalnya
terhadap zat antiseptic/ desinfektan, latex yang adapada sarung tangan, turniket atau
plester. Gejala alergi bisa ringan atau berat, berupa kemerahan, rhinitis,radang selaput
mata,shock.
 Cara pencegahan
1) Sebelumnya bertanya pada pasien apakah memiliki alergi
2) Jika alergi, menggunakan metode alternatif seperti ChloroPrep atau
Chlorascrub.
3) Dengan memakai plester atau sarung-tangan yang tidak mengandung latex
6. Trombosis
Trombosis adalah massa yang solid berasal dari gumpalan darah con stituents di
pembuluh yang bekuan. Trombus mungkin partially atau sepenuhnya menutup jalan vena
atau arteri pembuatan venepuncture jadi sulit.
Trombosis terjadi karena pengambilan darah yang berulang kali ditempatyang sama
sehingga menimbulkan kerusaka dan peradangan setempat dan berakibat dengan
penutupan ( occlusion ) pembuluh darah.
 Cara pencegahan
dengan menghindari pengambilan pengambilan berulang ditempat yang sama.
7. Radang Tulang
Penyakit ini sering terjadi pada bayi karena jarak kulit-tulang yang sempit dan
pemakaian lanset yang berukuran panjang.
 Cara mengatasi
dengan menggunakan lanset yang ukurannya sesuai.
8. Anemia
Pengambilan darah berulang dapat menyebabkan anemia. Selain itu pengambilan
darah kapiler pada bayi terutama yang bertulang dapatmenyebabkan selulitis, abses,
osteomielitis, jaringan parut dan nodul klasifikasi. Nodul klasifikasi tersebut mula-mula
tampak seperti lekukan
 Cara mengatasi
dengan tidak melakukan pengmbilan darah terlalu sering
9. Komplikasi neuologis
Komplikasi neurologist bersifat local karena tertusuknya syaraf dilokasi penusukan,
dan menimbulkan keluhan nyeri atau kesemutan yang menjalar ke lengan, seperti
serangan kejang (seizures) dapat terjadi.
 Cara mengatasi
1) menghentikan pengambilan darah
2) baringkan pasien dengan kepala dimiringkan ke satu sisi
3) bebaskan jalan nafas,
4) jika kejang,hindari lidah agar lidah tidak tergigit
5) Setelah pendarahan telah berhenti, kompres es dapat diterapkan untuk
mengurangi peradangan.
10. Kegagalan pengambilan darah
Faktor yang dapat menyebabkan antara lain karena jarum kurang dalam. Jarum terlalu
dalam/tembus, lubang jarum menempel didinding pembuluh darah, vena kolap atau
tabung tidak vakum. Vena kolaps dapat terjadi bila menarik penghisap dengan cepat,
menggunakan tabung yangterlalu besar atau jarum terlalu kecil.
 Cara pencegahan
1) memastikan posisi vena dengan palpasi yang benar
2) menusuk dengan kemiringan yang pas sesuai letak vena

11. Hemokonsentrasi
Hemokonsentrasi terjadi karena pembendungan / pemasangan tornikuet yang ketat
dan lama ( > 1 menit), mengepal telapak tangan dengan pemijatan atau massage,
dehidrasi, Sclerosed atau tersumbat pembuluh darah,terapi nous cairan dan penyakit
tertentu. Hal ini akan menyebabkan peningkatan kadar hematokrit dan elemen seluler
lainnya, protein total, GTO, lipid total, kolestrol dan besi (Fe).
 Cara pencegahan
Tidak memasang tornikuet terlalu ketat dan tidak lebih dari 1 menit
12. Hemodilusi
Terjadi karena pengambilan darah dilengan dimana terdapat pemberian cairan intra
vena (infus ). Pengambilan darah di sisi influs harus di hindari sebisanya, jika tidak
memungkinkan, hentikan infuse 3-5menit, ambil darah dibagian distal tempat infuse dan
buang 3-5 cc darahyang pertama diambil.
13. Edema
Edema adalah akumulasi abnormal cairan di intercel-ruang luar tubuh dapat
dilokalisasi atau difus dan memengaruhi hasil laboratorium. Hindari mengumpulkan
darah dari letak tersebut. Biasanya tangan,lengan dan kaki bisa bengkak dan ini akan
mencemari spesimen dengan cairan jaringan.
14. Petechiae
Petechiae dapat terjadi setelah venepuncture. Hal ini mungkin disebabkan oleh
masalah koagulasi atau kelainan. Phlebotomist harus menyadari fakta bahwa pasien dapat
mengalami perdarahan berlebihan setelah pengumpulan darah. Pasien mungkin berdarah
berlebihan setelah pengambilan darah,pastikan pendarahan pasien berhenti sebelum
meninggalkan pasien.
15. Extravasations
Extravasation terjadi ketika kanul menarik keluar dari pembuluh darah menjadi
sebagian tersumbat oleh konstruksi vena menyebabkan aliran balik infusate melalui
tusukan ke dalam jaringan sekitarnya.Pasien merasakan perih,dan ketidaknyamanan di
sekitar vena karena adanya pembengkakan dan blansing dari jaringan.

Anda mungkin juga menyukai