2240019002
PEMERIKSAAN MALARIA
TUJUAN
Mampu membuat, mewarnai dan melakukan pemeriksaan nikroskopis sediaan darah malaria
sesuai standar :
Melakukan pewarnaan
Melakukan pemeriksaan
Pencatatan dan pelaporan
PRINSIP
Sediaan tetes tebal dan hapusan darah tipis malaria, diamati dan diidentifikasi kelainan
morfologinya dengan mikroskop secara mikroskopik melalui pembesaran 10x mencari lapangan
pandang objek dan 100x dengan penambahan minyak emersi untuk memfokuskan objek yang
diamati.
Larutan giemsa
Larutan buffer (pH 7,2)
Gelas ukur 5 cc, 10 cc dan 100 cc
Botol penyimpanan giemsa dan botol buffer
Pipet tetes
Botol semprot
Timer
Kertas whatman 2
Kertas lakmus
Pemeriksaan
Minyak immersi
Kertas lensa
Mikroskop
Box slide
Plastic box (untuk pembuangan)
Counter
Kkertas tissue
PROSEDUR KERJA
PEMBAHASAN
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan
di masyarakat dan ditemukan hampir di seluruh bagian dunia termasuk di Negara yang beriklim
tropis dan sub tropis. Sebagian besar penduduk dunia berisiko tertular malaria karena hidup di
lebih dari 100 negara yang masih endemis dengan penyakit malaria (Soedarto, 2011).
Malaria disebabkan oleh parasit malaria yaitu suatu protozoa darah yang termasuk dalam
genus Plasmodium. Parasit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang
merupakan vektor malaria. Terdapat empat spesies plasmodium yang menjadi penyebab malaria
pada manusia yaitu plasmodium falciparum, plasmodium vivax, plasmodium malariae dan
plasmodium ovale (Soedarto, 2011).
Plasmodium falciparum merupakan salah satu organisme penyebab malaria yang paling
berbahaya dibandingkan dengan jenis plasmodium lain yang menginfeksi manusia karena spesies
ini banyak menyebabkan angka kesakitan dan kematian pada manusia. Plasmodium falciparum
sudah resisten terhadap beberapa obat antimalaria. Diagnosis malaria yang cepat dan tepat
merupakan hal yang sangat diperlukan dalam penatalaksanaan kasus malaria. Hal tersebut
terutama berhubungan dengan infeksi plasmodium falciparum yang dapat menyebabkan malaria
berat atau malaria dengan komplikasi. Setelah penderita dicurigai secara klinis menderita
malaria, pemeriksaan laboratorium untuk menemukan parasit harus secepatnya dilakukan.
Berbagai cara dapat dilakukan dari pemeriksaan konvensional dengan mikroskop cahaya untuk
mengevaluasi sediaan darah (tetes tipis dan tetes tebal) yang diwarnai dengan Giemsa.
Pemeriksaan mikroskopis dengan sediaan darah tebal dan tipis merupakan pemeriksaan yang
penting. Interpretasi pemeriksaan mikroskopis yang terbaik adalah berdasarkan hitung kepadatan
parasit dan identifikasi parasit yang tepat. Namun, tetes tebal 20 - 40 kali lebih sensitif
dibandingkan hapusan darah tipis dalam mendeteksi adanya plasmodium.
HASIL
Pada tetes darah tebal ditemukan Plasmodium falciparum hasil pengamatan dari
merozoit, tropozoit, mikrogametosit, skizon. Dan adanya Plasmodium vivax didapat hasil
pengamatan dari skizon dan tropozoit.
DAFTAR PUSTAKA
Rinawati,Wenny. Fify Henrika. 2019. Diagnosis Laboratorium Malaria. J Indon Med Assoc,
Volum: 69, Nomor: 10.
W, Luh Putu Arishanti. 2017. Identifikasi Plasmodium Sp. Pada Sediaan Hapusan Darah Tebal
Dan Darah Tipis.
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/895/2/BAB-2.pdf