Anda di halaman 1dari 15

Transportasi dan Pengelolaan Sampel

Darah

Notrisia Rachmayanti
Fakultas Kesehatan UNUSA
Surabaya, 28 Januari 2021
Click to edit Master subtitle style

1
Transportasi dan Pengelolaan Sample Darah

Pendahuluan

 Transportasi sampel darah merupakan bagian


utama dari proses preanalitik yang berpengaruh
penting dalam keterlambatan hasil pemeriksaan lab
pada klinisi.
 Penting untuk memiliki sistem transportasi yang
cepat bagi tabung spesimen darah sehingga analit
dapat segera diperiksa.
 Proses transportasi itu sendiri perlu dikontrol untuk
memastikan bahwa analit yang akan diperiksa tidak
terpengaruh oleh suhu, agitasi, dan pengaruh fisik
maupun biologis lainnya.
2
Transportasi Sample

In House Sample Transportation

 In house sample transportation dapat dilakukan


secara:
1. Manual
2. Automatic

3
In House Sample Transportation
Manual Transportation
 Dilakukan menggunakan troli atau dengan tangan
oleh petugas phlebotomi atau petugas pengambil
sampel.
 Kelebihan  teknik ini dapat diandalkan karena tidak
memerlukan instrument khusus dan merupakan cara
transportasi sampel darah yang lazim.
 Kekurangan 
1. butuh waktu lama kurang cocok jika sampel
emergency.
2. Kecenderungan untuk menumpuk sampel terlebih
dahulu, baru dikirimkan sampel pertama
menunggu beberapa saat baru dikirim.
3. Kesulitan menerapkan prinsip FIFO (first in first out)
4
In House Sample Transportation

Automatic
 Sebagai jalan keluar atas kekurangan metode
transportasi sampel manual.
 Menggunakan Pneumatic Tube Transportation System
 dengan electric track vehicle.
 Kelebihan 
1. Pengiriman sampel dari IGD atau ruangan menjadi
lebih real time.
2. Lab dapat mengaplikasikan prinsip FIFO
3. Lab dapat melakukan pemeriksaan dengan cepat
dan high through-put.

5
In House Sample Transportation

Automatic
 Kekurangan 
1. Pemisahan antara formulir permintaan lab dan
sampel darah  penundaan pemeriksaan sampel
 solusi : penggunaan formulir permintaan lab
elektronik (tanpa kertas).
2. Resiko memproses sampel serum terlalu awal
( tidak memberi waktu terbentuknya clot sebelum
sentrifugasi) menyebabkan terdapatnya benang-
benang fibrin yang dapat menganggu pemeriksaan
analit atau adanya sumbatan akibat fiibrin clot yang
memblok proses pemipetan sampel 
keterlambatan pemeriksaan.
6
In House Sample Transportation

Automatic
 Lanjutan Kekurangan 
3. Peningkatan resiko hemolisis.
4. Systematic review tidak terdapat bukti akan
safety dari penggunaan Pneumatic Tube 
pengaruh kecepatan, putaran dan twist dan
pengaruh fisik lainnya selama transportasi serta
pengaruh suhu (apabila pneumatic tube melewati
underground atau sampai keluar gedung).

7
Pneumatic Tube
Sumber :https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=OPhILg-G7J8
8
External Sample Transportation

 Sampel dari praktek dokter umum atau dari rujukan


laboratorium luar.
 Jika sampel diproteksi dengan baik dari perubahan
suhu dan goncangan maka teknik transportasi ini
tidak akan mempengaruhi sampel.
 Perlu dikontrol mengenai proses:
1. Pemberian label identitas sampel dan formulir
permintaan pemeriksaan.
2. Packaging
3. Trasportasi
 Memerlukan biaya tambahan

9
Prosedur transpor Sampel Darah

 Prosedur transport sampel darah :


1. Gunakan handscound
2. Letakkan sampel dalam plastic bag dan tutup seal.
3. Letakkan lembar permintaan pada plastic bag yang
lain dan tutup sealnya.
4. Masukkan dalam container bag
5. Jika sampel memerlukan suhu 2-8˚C maka
gunakan ice pack dalam container bag.
6. Jika sampel dalam keadaan beku maka gunakan
dry ice saat ditransport
7. Sampel serum atau plasma dapat dikirim dalam
aliquot (sampel darah disentrifugasi terlebih dahulu)

10
Plastic bag
Sumber :https://www.indiamart.com/proddetail/blood-transportation-box-17730266291.html

11
Pathology Transport Bag
Sumber : NHS, transport of clinical sample

12
Sample Transport Container
Sumber :https://www.indiamart.com/proddetail/blood-transportation-
box-17730266291.html 13
Vidio Pnematic Tube

https://www.youtube.com/watch?
app=desktop&v=OPhILg-G7J8

14
15

Anda mungkin juga menyukai