Anda di halaman 1dari 15

Gangguan saraf oleh protozoa

Yauwan Tobing Lukiyono


Gangguan Saraf oleh Protozoa :

 Primary amebic meningoencephalitis (PAM)


 Granulomatous amebic encephalitis (GAE)
Primary amebic meningoencephalitis (PAM)

 juga dikenal dengan istilah Naegleriasis / ensefalitis amebik /


infeksi naegleria yang merupakan infeksi otak oleh protozoa
Naegleria fowleri yang juga disebut "ameba pemakan otak“.
 PAM merupakan infeksi langka yang menyerang sistem saraf
pusat (SSP) dan dapat berakibat fatal.
 Naegleria fowerli adalah satu-satunya spesies Naegleria yang telah ditemukan
menginfeksi manusia.
 umumnya ditemukan di air tawar hangat (misalnya danau, sungai, dan mata air
panas) dan tanah. 
 Naegleria fowleri biasanya menginfeksi orang ketika air yang terkontaminasi
masuk ke dalam tubuh melalui hidung. Begitu ameba memasuki hidung, ia
menuju ke otak di mana ia menyebabkan PAM, yang biasanya berakibat fatal. 
 Infeksi biasanya terjadi ketika orang pergi berenang atau menyelam di tempat-
tempat air tawar hangat, seperti danau dan sungai. 
 Dalam kasus yang sangat jarang, infeksi Naegleria juga dapat terjadi ketika air
yang terkontaminasi dari sumber lain (seperti air kolam renang berklorin yang
tidak memadai atau air keran yang panas dan terkontaminasi) memasuki
hidung .
 Infeksi Naegleria fowleri tidak dapat menyebar dari kontak orang ke orang dan
tidak akan terjadi sebagai akibat dari minum air yang terkontaminasi. 
SIKLUS HIDUP
Gejala PAM
Gejala awal PAM mulai 1 hingga 14 hari setelah infeksi, tanda-tanda dan gejala dari
infeksi naegleria dapat meliputi:
 demam tinggi
 sakit kepala parah dan terus-menerus
 leher kaku
 kebingungan, halusinasi
 kantuk
 sakit tenggorokan
 mual dan muntah
 gangguan rasa dan bau
 kejang (pas)
Tanda-tanda dan gejala dapat berkembang dengan cepat. Umumnya gejala
menyebabkan kematian dalam waktu seminggu.
Diagnosis PAM
 Tes imaging
Computerized tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI) dapat
menunjukkan pembengkakan dan perdarahan pada otak.

 Spinal tap (lumbar puncture)


Amoeba naegleria dapat dilihat di bawah mikroskop pada cairan yang mengelilingi
otak dan saraf tulang belakang. Cairan tulang belakang diambil dengan memasukkan
jarum di antara tulang belakang pada punggung bawah. Tes ini juga mengukur tekanan
cairan cerebral spinal dan melihat sel inflamasi.
Pengobatan PAM
 Perawatan utama untuk infeksi  Obat investigasional yang disebut
Naegleria adalah obat antijamur, miltefosine (Impavido) telah
amphotericin B tersedia untuk penanganan darurat
terhadap infeksi naegleria melalui
Centers for Disease Control and
Prevention (CDC). Obat ini, jika
digunakan dengan obat lain dan
pengatasan agresif terhadap
pembengkakan otak, dapat
menunjukkan harapan untuk
bertahan.
Granulomatous amebic encephalitis (GAE)
 Merupakan infeksi sistem saraf pusat (CNS) yang mengancam jiwa yang
disebabkan oleh amoebae Acanthamoeba spp. (Acanthamoeba culbertsoni).
 Infeksi CNS ini dilaporkan terjadi terutama pada individu yang mengalami
gangguan sistem kekebalan yang lemah atau kesehatan yang umumnya buruk.
 Amoeba ini ditemukan diseluruh dunia yang hidup di air, tanah, dan debu.
 Amoeba masuk melalui kulit atau paru-paru dan menyebar ke otak melalui aliran
darah.
SIKLUS HIDUP
Transmisi GAE
 Transmisi pada manusia terjadi melalui kontak dengan air hangat, cairan
atau aerosol.
  Acanthamoeba umumnya merupakan patogen opportunistik yang
hanya menginfeksi manusia dengan sistem imun yang terganggu atau
rendah.
 Acanthamoeba dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui inhalasi
aerosol atau debu yang mengandung kista lalumenyebar ke dalam
otak menyebabkan encephalitis yang subkronis dan bersifat fatal.
Gejala GAE
Gejala-gejala granulomatosa amebic encephalitis dimulai secara bertahap.
 Demam ringan
 penglihatan kabur
 perubahan kepribadian
 Bermasalah dengan berbicara, koordinasi, atau penglihatan.
 Satu sisi tubuh atau wajah mungkin menjadi lumpuh.
 Luka mungkin timbul di kulit.
 Sakit kepala dan pusing biasa terjadi.

Kebanyakan orang terinfeksi meninggal, biasanya 7 sampai 120 hari sesudah gejala
dimulai.
Diagnosis GAE
 Mikroskopi
Deteksi mikroskopis dari bentuk morfologi dari parasit (trofozoit dan kista) telah
menjadi metode konvensional dan umum digunakan untuk diagnosis GAE. Cairan
serebrospinal (CSF), biopsi kulit / sinus / paru, dan biopsi jaringan otak telah menjadi
sampel pilihan untuk diagnosis infeksi GAE ini.
 Computed tomography (CT) scan dan ketukan tulang belakang biasanya
dilakukan.
Tes ini menolong meniadakan penyebab lainnya tetapi biasanya tidak bisa
memperkuat diagnosa. Luka biasanya berisi amuba dan, jika ada, dilakukan biopsi.
Diagnosa sering dibuat setelah kematian.
Pengobatan GAE
 Pentamidin (biasanya digunakan  Flukonazol atau obat-obatan
untuk mengobati infeksi jamur terkait vorikonazol atau
— obat antijamur — atau infeksi itrakonazol (obat antijamur)
protozoa)  Amphotericin B (obat
 Sulfadiazine atau trimethoprim / antijamur)
sulfamethoxazole (antibiotik)  Azitromisin atau
 Flusitosin (obat antijamur) klaritromisin (antibiotik)
Beberapa obat ini diminum, dan
yang lainnya diberikan melalui
suntikan. Beberapa dapat
diberikan dalam lebih dari satu
cara.5
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai