Disusun oleh :
NYIMAS FAIZAH HAYAH
151910113041
KELOMPOK 1
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI
PROGRAM STUDI DIII-TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
BAB I PENDAHULUAN
Pus atau nanah mempunyai ciri fisik massa setengah cairan yang kental, bewarna
putih kekuningan atau kehijauan dan memiliki bau yan tidak sedap. Jika nanah keluar,
maka sel darah merah yang mati dan membusuk dari infeksi akan menyertainya.
Dalam pengambilan spesimen lebih diminati pengambilan melalui aspirasi daripada
swab. Hal ini dikarenakan pengambilan spesimen pengambilan spesimen melalui
swab memiliki beberapa kelemahan seperti mudah terkontaminasi dengan flora kulit
normal, jumlah spesimen yang sedikit sehingga penetuan identifikasi akan semakin
sulit.
1.2 Tujuan
Dilakukan pengecatan
gram dan penanaman Dilakukan uji katalase Pembacaan hasil dan
pada media BAP dan dan koagulase diskusi
MSA.
Dilakukan
pengamatan koloni Dilakukan penanaman
pada media BAP dan pada media NAS
MSA
Mannitol Salt Agar merupakan media selektif dan diferensial. Didalam media
MSA, terdapat beberapa kandungan seperti natrium klorida yang menghambat
sebagian atau seluruh organisme bakteri selain staphylococcus. Manitol dalam
MSA merupakan bahan diferensial yang membantu dalam membedakan
spesies staphylococcus. Media yang berubah menjadi asam karena fermentasi,
akan menyebabkan fenol merah menjadi kuning.
Gambar 3.1 Hasil pewarnaan gram Gambar 3.2 Referensi hasil pewarnaan gram
(Elsa,2016)
Gambar 3.3 Hasil Media BAP Gambar 3.4 Referensi hasil media BAP
(Oktaviyani,Herlin. 2016)
3.3 Hasil Penanaman Media MSA
Pada media MSA terjadi pertumbuhan dan media berubah warna menjadi kuning.
Gambar 3.5 Hasil Media MSA Gambar 3.6 Referensi hasil media MSA
(orbitbiotech.com)
Gambar 3.8 Hasil Uji Katalase Gambar 3.9 Referensi hasil uji katalase
(referensibiologi.com)
3.6 Hasil Uji Koagulase
Hasil uji koagulase menunjukkan negatif, karena tidak terjadi pembekuan.
Gambar 3.10 Hasil uji Koagulase Gambar 3.11 Referensi Hasil uji koagulase
(Giri,2018)
BAB IV KESIMPULAN
Dari serangkaian uji didapatkan hasil sampel bergram positif, berbentuk coccus. Pada media
BAP terjadi pertumbuhan dengan bakteri bewarna putih, tetapi tidak terjadi hemolisa, lalu
pada media MSA terjadi pertumbuhan dengan media di sekitar koloni berubah warna menjadi
kuning menanfakan positif manitol. Uji katalase menunjukkan hasil positif karena terjadi
gelembung. Dilanjutkan dengan uji koagulase, yang mana menunjukkan hasil negatif karena
tidak terjadi pembekuan. Dari serangkaian uji diatas kami menyimpulkan bakteri yang
terdapat dalam sampel pus adalah Staphylococcus saprophyticus.
DAFTAR PUSTAKA
Aryal, Sagar. 2018. Biochemical Test of Staphylococcus epidermidis. [diakses pada 23 Juni
2021]. Tersedia pada: https://microbenotes.com/biochemical-test-of-staphylococcus-
epidermidis/
MANNITOL SALT AGAR (MSA). University of Wyoming. [diakses pada 23 Juni 2021].
Tersedia pada:
http://www.uwyo.edu/molb2021/additional_info/summ_biochem/msa.html
Sperber dan Tatini. 1975. Interpretation of the Tube Coagulase Test for Identification of
Staphylococcus aureus. Applied Microbiology Vol 29(4): 502-505
Tankeshwar, Acharya. 2019. Pus Sample: Collection, Processing, Staining and Culture.
[diakses pada 23 Juni 2021]. Tersedia pada: https://microbeonline.com/pus-sample-
collection-staining-culture/
Turista dan Puspitasari. 2019. The growth of Staphylococcus aureus in the blood agar plate
media of sheep blood and human blood groups A, B, AB, and O. Jurnal Teknologi
Laboratorium Vol 8(1): 01-07.
Wahyuni. 2019. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI DARI SAMPEL PUS DAN
POLA SENSIVITAS TERHADAP ANTIBIOTIK PENICILLIN, CEFUROXIME
DAN MEROPENEN DI RS INCO PT.VALE SOROWAKO. (Skripsi, Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar). Diakses dari: http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/14451/1/WAHYUNI_60300115019.pdf