Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI IV

PEMERIKSAAN SAMPEL DARAH

Disusun oleh :
NYIMAS FAIZAH HAYAH
151910113041
KELOMPOK 1

LABORATORIUM BAKTERIOLOGI
PROGRAM STUDI DIII-TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Darah merupakan salah satu cairan tubuh yang penting bagi manusia karena
mengantarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian tubuh, membatasi /
membersihkan patogen, perfusi dan ventilasi organ, pembekuan luka, pembuangan
racun dan bahan kimia, penyebaran hormon dan obat-obatan ke seluruh tubuh.
Normalnya darah merupakan cairan yang steril bagi tubuh manusia. Tetapi, tidak
menutup kemungkinan darah juga dapat terinfeksi oleh bakteri atau jamur.

Untuk dapat mendeteksi bakteri atau jamur apa yang ada dalam darah. Dapat
dilakukan kultur darah. Dimana pemeriksaan ini menghasilkan diagnosis etiologis.
Untuk pengambilan sampel biasanya dilakukan melalui pungsi vena. Sampel yang
berasal dari darah arteri memiliki sedikit kemungkinan untuk memberikan hasil
diagnostik. Spesimen harus disimpan dalam suhu kamar dan tidak boleh dibekukan.

Ada banyak jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran darah/ blood
stream infection (BSI). Diantara lain Staphylococcus aureus, coagulase negative
Staphylococci, Enterococcus faecalis, Escherichia coli, Klebsiella pneumonia, dan
Serratia spp. Pasien yang mempunyai gangguan imunitas yang parah akan menjai
sangat rentan terhadap infeksi jamur dan bakteri di dalam aliran darah.

1.2 Tujuan

Mengetahui jenis bakteri apa yang terdapat dalam kultur darah dan gall
BAB II METODE PRAKTIKUM

2.1. Tanggal dan Tempat Praktikum

14 Juni 2021, Lab mikrobiologi : Dilakukan penanaman pada media TSA

15 Juni 2021, Lab mikrobiologi : -Dilakukan pengecatan gram.


-Dilakukan penanaman pada media BAP dan
MSA.
16 Juni 2021, Lab mikrobiologi : Penanaman pada media NAS.
17 Juni 2021, Lab mikrobiologi : Dilakukan uji katalase dan bile esculin.

18 Juni 2021, Lab mikrobiologi : Pembacaan hasil dan diskusi.

2.2. Prosedur Praktikum


Dilakukan penanaman
pada media TSA. Media NAS diinkubasi
Dengan cara sampel selama 24 jam pada Dilakukan uji katalase
darah dituangkan ke suhu 37◦C
media TSA

Dilakukan pengecatan
gram dan penanaman Dilakukan penanaman
dilakukan uji bile esculin
pada media BAP dan pada media NAS
MSA.

Dilakukan pengamatan
Inkubasi pada suhu 37◦C
koloni pada media BAP
selama 24 jam
dan MSA

2.2.1 Pewarnaan Gram

Pewarnaan gram adalah suatu pewarnaan untuk mengientiikasi bakteri, apakah


bakteri tersebut gram positif atau negatif. Dalam pengamatan mikroskop, jika
bakteri terlihat bewarna ungu artinya bakteri tersebut gram positif. Sebaliknya,
jika terlihat bewarna merah artinya bakteri itu gram negatif. Hal itu
disebabkan karena pada bakteri gram positif terdapat peptidoglikon yang tebal
sehingga dapat mempertahankan warna dasar (kristal violet), sedangkan
bakteri gram negatif tidak mempunyai. Sehingga bakteri gram negatif akan
menjadi warna merah.

2.2.2 Media BAP

Media BAP merupakan media diperkaya yang digunakan sebagai medium


pertumbuhan umum bakteri. Media ini mendukung pertumbuhan bakteri yang
cukup sulit dan menghambat pertumbuhan bakteri Neisseria dan
Haemophilus.

Pada media ini juga memberikan gambaran hemolisis. Dimana hemolisis


merupakan lisisnya sel darah merah karena enzim ektraseluler dari beberapa
bakteri. Hemolisis ini terbagi menjadi tiga, alfa hemolisis, beta hemolisis, dan
gamma hemolisis.

Alfa hemolisis merupakan hemolisis parsial yang memiliki ciri terdapat warna
abu-abu kehijauan atau kecoklatan di sekitar koloni. Beta hemolisis
merupakan hemolisis lengkap yang bercirikan adanya zona hemolisis yang
jelas di sekitar koloni dan adanya zona bening. Gamma hemolisis tidak
memiliki ciri apapun karena tidak terjadi hemolisis.

2.2.3 Media MSA

Mannitol Salt Agar merupakan media selektif dan diferensial yang digunakan
untuk mengidentifikasi S. aureus. Didalam media MSA, terdapat beberapa
kanungan seperti natrium klorida yang menghambat sebagian atau seluruh
organisme bakteri selain staphylococcus. Manitol dalam MSA membantu
dalam membedakan spesies staphylococcus. Jika koagulase positif maka
koloni dan media akan bewarna kuning, sedangkan koagulase negatif akan
membuat koloni bewarna merah.
Gambar 1.1 Tabel Hasil Bakteri Pada Media MSA

2.2.4 Media NAS


Digunakan untuk menumbuhkan bakteri. Permukaannya yang miring
memberikan ruang bagi bakteri untuk tumbuh lebih baik. Fungsi dari media
yang dimiringkan untuk meminimalisir kehilangan air.

2.2.5 Uji Katalase


Uji katalase digunakan untuk membedakan genus Streptococcus dan
Staphylococccus. Prinsipnya adalah enzim katalase akan memecah hidrogen
peroksidia menjadi oksigen dan air. Adanya enzim dalam bakteri terlihat
dari ketika isolat dicampur dengan hidrogen peroksida, akan terjadi
gelembung oksigen.

2.2.6 Uji Bile-esculin

Uji Bile-esculin merupakan uji yang digunakan untuk membedakan


enterococci dan streptoococci grup D dari streptokokus grup viridans non-
grup D. Jika suatu media dapat menhidrolisis esculin, maka media akan
berubah menjadi coklat tua atau hitam.

2.2.7 Media TSA


Merupakan media padat yang digunakan untuk mengisolasi dari serangkaian
besar organisme. Kasein dan soy pepton menyediakan nitrogen, asam
amino, dan peptida untuk pertumbuhan bakteri. Dextrose merupakan sumber
energi siap. Soium kloria menyuplai kebutuhan elektrolit dan menjaga
osmotic equilibrum.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil Pewarnaan Gram
Didapatkan gram positif berbentuk coccus.

Gambar 3.1 Hasil pewarnaan gram Gambar 3.2 Referensi hasil pewarnaan gram
(Elsa,2016)

3.2 Hasil Penanaman Media BAP


Pada media BAP didapatkan pertumbuhan koloni dan adanya alfa hemolisa.

Gambar 3.3 Hasil Media BAP Gambar 3.4 Referensi hasil media BAP
(Oktaviyani,Herlin. 2016)

3.3 Hasil Penanaman Media MSA


Pada media MSA tidak terjadi pertumbuhan.
Gambar 3.5 Hasil Media MSA Gambar 3.6 Referensi hasil media MSA
(orbitbiotech.com)
3.4 Hasil Penanaman Media NAS
Menunjukkan adanya pertumbuhan pada media NAS.

Gambar 3.6 Hasil NAS Gambar 3.7 Referensi media NAS


(researchgate.net)
3.5 Hasil Uji Katalase
Pada uji katalase tidak terjadi gelembung, sehingga uji katalase dinyatakan negatif.

Gambar 3.8 Hasil Uji Katalase Gambar 3.9 Referensi hasil uji katalase
(referensibiologi.com)

3.6 Hasil Uji Bile-esculin


Pada uji bile-esculin didapatkan medium berubah warna menjai coklat kehitaman,
sehingga dipastikan uji bile-esculin positif.

Gambar 3.10 Hasil Uji Bile-esulin Gambar 3.11 Referensi hasil uji bile-

esculin (microbiologyinfo.com)

3.7 Hasil Penanaman Media TSA


Pada media TSA terjadi pertumbuhan bakteri.

Gambar 3.12 Hasil Penanaman Pada Media TSA

BAB IV KESIMPULAN
Dari serangkaian uji didapatkan hasil sampel bergram positif, berbentuk coccus. Pada media
BAP terjadi pertumbuhan dan alfa hemolisa, lalu pada media MSA tidak terjadi
pertumbuhan. Uji katalase menunjukkan hasil negatif. Dilanjutkan dengan uji bile esculin,
yang mana menunjukkan hasil positif. Dari hasil yang telah didapatkan di atas, bakteri yang
ada dalam sampel darah merupakan bakteri Streptococcus pneumoniae.
DAFTAR PUSTAKA

Aryal, Sagar. 2019. Mannitol Salt Agar for the isolation of Staphylococcus aureus. [diakses
pada 21 Juni 2021]. Tersedia pada: https://microbiologyinfo.com/mannitol-salt-agar-
for-the-isolation-of-staphylococcus-aureus/

Banik,dkk. 2018. Bloodstream Infections And Trends Of Antimicrobial Sensitivity Patterns


At Port Blair. Journal of Laboratory Physicians Vol 10(3): 332-337.

Chuard dan Reller. 1998. Bile-Esculin Test for Presumptive Identification of Enterococci and
Streptococci: Effects of Bile Concentration, Inoculation Technique, and Incubation
Time. Journal of Clinical Microbiology Vol 36(4): 1135-1136

Hayati,dkk. 2019. Isolasi dan Identifikasi Staphylococcus aureus pada Susu Kambing
Peranakan Etawah Penderita Mastitis Subklinis di Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi
. Jurnal Medik Veteriner Vol 2(2): 76-82.

Kirn dan Weinstein. 2013. Update On Blood Cultures: How To Obtain, Process, Report, And
Interpret. Clinical Microbiology and Infection Volume 19(6) 513-520.

Sapkota, Anupama. 2020. Blood Agar- Composition, Principle, Preparation, Uses and
Hemolysis. [diakses pada 21 Juni 2021]. Tersedia pada:
https://microbenotes.com/blood-agar-composition-principle-preparation-and-uses/

Tryptic Soy Agar. Remel Technical Manual of Microbiological Media. [diakses pada 21 Juni
2021]. Tersedia pada: https://assets.thermofisher.com/TFS-
Assets/LSG/manuals/IFU1920.pdf

Anda mungkin juga menyukai