Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK

UJI NAPZA

Dosen Pengampu Nur Patria, Apt.

Oleh

1. Dyah Ichanur A.S (P1337434118075)


2. Fika Ainur R (P1337434118090)
3. Meisika Damayanti (P1337434118066)
4. Putri Dwi Astuti (P1337434118103)
5. Zahra R. Fahmi (P1337434118104)

PRODI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

SEMARANG

2020
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui adanya kandungan NAPZA
(Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) dalam spesimen dengan menggunakan
card test

B. PRINSIP
Adanya kandungan NAPZA dalam spesimen dengan reaksi immunokromatografi
ditunjukkan oleh adanya sebuah garis pada card test.

C. DASAR TEORI
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lain ) adalah zat kimia yang
dapat mengubah keadaan psikologi seseorang seperti perasaan, pikiran, suasana hati
serta perilaku jika masuk kedalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan,
diminum, dihirup, suntik, dan intravena. Dapat menyebabkan ketergantungan dan
berpengaruh terhadap kerja otak, demikian pula fungsi vital organ tubuh lain
(jantung, peredaran darah, pernapasan)
Parameter narkoba yang biasa di uji di lab antara lain golongan Amfetamin
(sabu-sabu), enzodiazepin, kokain, morphin dan ganja. Bahan pemeriksaan yang
digunakan adalah urin (paling banyak digunakan), darah, rambut dan keringat. Jika
seseorang positif mengandung zat-zat tersebut didalam urinnya maka untuk
memastikan harus dilakukan tes konfirmasi. Hal ini sangat diperlukan mengingat
banyak obat-obatan di pasaran bisa mengganggu tes narkoba, misalnya obat flu yang
mengandung zat ephedrine bisa memberikan hasil positif pada tes Amfetamin.
Uji ini menggunakan uji card test ini telah dirancang sedemikian rupa sehingga
dapat dibuat dalam bentuk imunokromatografi kompetitif kualitif yang praktis, yang
ditandai hasil positif dengan terbentuk hanya 1 garis yaitu pada area control, dan
hasil negatif dengan terbentuk 2 garis yaitu pada area control dan test, dan invalid
apabila terbentuk garis pada test atau garis tidak terbentuk sama sekali

D. ALAT DAN BAHAN


1. Urin Sewaktu
2. Card Test NAPZA
3. Pipet tetes
E. CARA KERJA
Pra Analitik
1. Menggunakan APD
2. Menyiapkan alat dan bahan

Analitik
1. Membuka bungkus Card Test
2. Meneteskan urine dengan pipet tetes kedalam tempat urine pada card test
3. Menunggu beberapa saat
4. Membaca hasil pemeriksaan

Post Analitik
1. Membuang limbah pada tempatnya
2. Dekontaminasi
3. Melepas APD dan mencuci tangan

F. HASIL
Berdasarkan hasil praktikum, urin yang digunakan sebagai spesimen negatif
NAPZA

G. PEMBAHASAN
Uji NAPZA ini menggunakan card test mampu mengidentikasi adanya zat
tetrahydrocannabio (THC) atau ganja, morphin (MOR), metamfetamina (MET)
atau sabu-sabu. Kokain (COC), amfetamin (AMP), benzodiazepine (BZO) atau zat
psikotropika. Card Test dibuat dalam bentuk imunokromatografi kompetitif
kualitatif yang praktis dan tidak terlalu membutuhkan profesionalitas.
Praktikum menggunakan spesimen urin karena dianggap paling baik karena
memiliki senstifitas sesuai dengan standard Nasional Institute on Drug Abuse
(NIDA) dan dengan spesifisitas 99,7%. Hasil praktikum uji NAPZA yaitu negatif
yang ditunjukkan dengan terbentuk dua garis yaitu pada area control dan test.
Apabila didalam spesimen atau sampel tersebut terkandung NAPZA, pada card
test akan menunjukkan adanya 1 garis saja pada area control. Interpretasi hasil
terdapat pada card test sehingga memudahkan pembacaan.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, spesimen urin yang digunakan tidak mengandung zat-
zat NAPZA

I. DAFTAR PUSTAKA
Purwa Dirja. 2015. “PEMERIKSAAN LABORATORIUM NAPZA”. Diakses
melalui www.academia.edu pada 23 Februari 2020
Agnes, Rengga Indrati. 2015. Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik Narkoba
“Urinary Drugs Testing”. Diakses melalui http://pustaka.unpad.ac.id/ pada 23
Februari 2020

J. LAMPIRAN

Gambar 1. Card Test Gambar 2. Hasil Card Test

Anda mungkin juga menyukai