Anda di halaman 1dari 12

PEMANTAPAN MUTU DI BIDANG

MIKROBIOLOGI
MEISIKA DAMAYANTI
P1337434118066
DIII TLM Reg. B Tk. 3
Pendahuluan
Pemeriksaan mikrobiologik merupakan sarana
diagnostik yang penting.
Salah satu cara agar pemeriksaan mikrobiologik dapat
diandalkan yaitu dengan memantapkan mutu dalaman
(internal) maupun luaran (external), terutama untuk
laboratorium sebaiknya dilakukan cara dalaman, agar
mempunyai nilai kepercayaan.
Definisi
Pemantapan mutu ialah upaya mengukuhkan hasil
mengindentifikasi, memantau, menilai dan memperbaiki
praktek yang terkait perawatan kesehatan.
Pemeriksaan pemantapan mutu mikrobiologis berbeda jika
dibandingkan dengan pemeriksaan pemantapan mutu kimia
atau hematologi.
Sebab bahan pembanding/pemantauan (kontrol) yang
digunakan antara lain mikroorganisme yang hidup yang tidak
dapat diletakkan di sembarang tempat.
Umumnya bahan pembanding untuk memantapkan
pemeriksaan adalah dalam bentuk beku kering, sehingga
memudahkan pengiriman maupun penyimpanan.
Cara pengendalian mutu (QC)
Pengendalian mutu luaran (eksternal)
 Mengacu ke rangkaian tatacara yang menjadi tanggung-
jawab staf guna memantau secara berkelanjutan dan
dapat segera memperbaikinya.
 Hasil laboratorium yang akan diumumkan dapat
dibuktikan dapat dipercaya dan tepat dan sesuai
metodologi yang ditentukan.
Pengendalian mutu dalaman (internal)
 Mengacu ke rangkaian tatacara yang menjadi tanggung-
jawab staf guna memantau secara berkelanjutan dan dapat
segera memperbaikinya.
 Hasil laboratorium yang akan diumumkan dapat
dibuktikan, dipercaya dan tepat sesuai metode yang
ditentukan.
 Mengacu kepada penilaian rutin kinerja laboratorium yang
terkait dengan laboratorium lain yang bermetode sama.
 Memerlukan spesimen luar dan penilaian hasilnya.
 Dilaksanakan secara periodik.
Pelaku yang bertanggung jawab pada
Pengendalian mutu
Ahli Teknologi Laboratorium → Orang yang
melaksanakan pengujian (pemeriksaan).
Supervisor/Pengawas → Orang yang bertanggung
jawab atas kegiatan setiap hari, perencanaan, pelatihan,
dan memberi tugas kerja.
Direktur → Orang yang bertanggung jawab terhadap
semua kesinambungan pelaksanaan, perencanaan, dan
pengawasan kegiatan.
Departemen kesehatan → Tempat pertanggungjawaban
infrastruktur, SDM dan sumber daya.
Pemantapan Mutu Pemeriksaan
Mikrobiologis
Ketelitian dan nilai klinik hasil bergantung:
1. Mutu spesimen
2. Kebenaran metode pengujian
3. Kinerja uji prosedur, reagen dan media
4. Laporan dan interpretasi
5. Kemampuan staf

 Peralatan Merencanakan Program Pemantapan Mutu


• Terdapat kebijakan Laboratorium, borang permintaan, SOP, laporan dan rencana
kegiatan perbaikan dan pembetulan.
• Menjamin dokumen dan telaahan lengkap.
• Menjamin pemantauan (kontrol) yang benar, standar, bahan kimia dan
penyimpanannya.
• Pengawasan dan pemeliharaan peralatan.
• Perlatihan semua staf dan perlatihan ulangan secara berkala.
• Pemeriksaan dalaman (internal) berkala yang terkait keuangan.
Penanganan Spesimen
Cara menangani spesimen (cara menguji) harus dikuasai
peteknik laboratorium maupun personel kesehatan. Personil
laboratorium harus memperoleh spesimen dalam wadah,
volume tepat untuk dianalisis.
1. Mengumpulkan atau mengambilkan bahan (spesimen).
2. Pengambilan bahan harus tepat.
3. Mewarnai dan memeriksa menggunakan mikroskop.
4. Menggunakan media perbenihan yang tepat.
5. Inkubasi sesuai macam mikro-organisme.
6. Identifikasi mikro-organisme.
7. Menguji kepekaan antimikroba.
PEMANTAPAN MUTU ALAT
1. Autoclave :
a. Suhu dan tekanan setiapkali runing dicatat b.
b. Indikator warna digunakan dengan baik setiap kali running
c. Termometer suhu puncak tiap minggu digunakan
d. Strip spora atau suspensi spora digunakan tiap bulan
e. Jika kontaminasi, buat contoh kultu, buat contoh kultur tiap hari/tiap minggu sampai
penyebabnya bisa diketahui dan dihilangkan
2. Incubator → Catat suhu incubator tiap hari dan sebelum dibuka
3. pH Meter→ Harus distandarisasi sebelum running dengan buffer standar pH 7,0
4. Sentrifus → Dievaluasi sesering mungkin untuk memastikan fungsinya masih baik
5. Pipet → Pipet manual, semiotomatik,otomatik harus dicek secara berkala.
6. Timer.
7. Alat-alat yang memerlukan pemantauan suhu harian ( Waterbaths, Refrigator, Hot air
ovens, Freezer)
8. Incubation Systems. Anaerobic Jar/kontainer (Gunakan indikator (kimia) O2 dalam
kontainer setiap kali digunakan , Gunakan indikator biologis (kuman anaerob yang
dikenal) sekali seminggu).
PENGENDALIAN MUTU
REAGENSIA
Pengendalian Mutu Pewarnaan Pewarna Gram
(Gunakan Bakteri gram Positif dan Gram Negatif
sebagai kontrol, setiap hari- minggu ). Pewarna
lain/(e.g. ZN (Gunakan bakteri dg reaksi positif dan
negatif sebagai kontrol).
Pengendalian Mutu Serologi Gunakan kontrol positif
dan negatif setiap batch pemeriksaan atau kontrol yang
disiapkan oleh pabrik ( Hasil tes tidak berlaku tanpa
hasil kontrol yang adekuat).
PENGENDALIAN MUTU MEDIA
1. Karakteristik fisik (warna, kejernihan, pH, uji kekuatan
gel)
2. Uji sterilitas (ink. 35oC – 48 jam)
3. Kemampuan untuk mendukung pertumbuhan (Inokulasi
dengan kuman kontrol positif yang dikenal )
4. Media SelektiF (Inokulasi dengan kuman kontrol positif
dan negatif yang dikenal )
5. Dilakukan per batch
6. Strain kuman : American Type Culture Collection
(ATCC)
7. Pencatatan/dokumentasi
Koreksi kesalahan
Koreksi kesalahan:
1. Media yang tercemar: periksa otoklaf, dispenser
(penuang media).
2. Tidak ada pertumbuhan: periksa media, cara
penyediaan, steriliti, kemampuan hidup organisme.
3. Bila tumbuh positif Gram tetapi hasil pengecatan
negatif Gram, periksa bahan cat.

Anda mungkin juga menyukai