Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANAJEMEN LABORATORIUM

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Laboratorium


Dosen Pengampu Teguh Budiharjo, STP.,M.Si

Disusun Oleh :

Nama : Meisika Damayanti


NIM : P1337434118066
Kelas : DIII TLM Reg. B Tk. 3

PRODI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2020
TUGAS MANAJEMEN LABORATORIUM
“Pola Manajemen di Instalasi Rumah Sakit Banyumanik Semarang”
A. Planning atau perencanaan
Perencanaan merupakan aktivitas proses penetapan apa yang ingin dicapai dan
pengorganisasian sumberdaya untuk mencapainya. Perencanaan tersebut terdiri dari
tujuan, visi,misi dan kebijakan.
Contoh planning dalam pola manajemen di Instalasi Farmasi Rumah sakit Banyumanik
Semarang.
 VISI
Mewujudkan Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan
kefarmasian optimal untuk meningkatkan kualitas kehidupan pasien.

 MISI
a. Memberikan pelayanan kefarmasian yang paripurna, efektif, efisien, teliti
dan peduli.
b. Menyediakan dan mengelola perbekalan farmasi dengan optimal.
c. Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian dengan jiwa kemanusiaan.
d.
 TUJUAN
Tujuan penyelenggaraan Pelayanan Instalasi Farmasi adalah :
a. Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian.
b. Menjamin kualitas perbekalan farmasi.
c. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian.
d. Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak
rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety).
 Kebijakan / landasan hukum
Landasan hukum buku pedoman Unit Farmasi adalah :
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
b. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
c. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
d. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian.
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
g. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
berlakunya Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

B. Organizing atau pembagian tugas


 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Banyumanik Semarang
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah sakit. Rumah sakit tipe D harus memiliki
minimal 3 (tiga) orang Apoteker dan beberapa Tenaga Teknis Kefarmasian, yang
jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan setiap rumah sakit. Ketetapan ini
tercantum dalam pasal 54, bahwa tenaga kefarmasian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b paling sedikit terdiri atas :
a. 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi rumah sakit;
b. 1 (satu) apoteker yang bertugas di rawat inap dan rawat jalan yang dibantu
oleh paling sedikit 2 (dua) orang tenaga teknis kefarmasian;
c. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi dan
produksi yang dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di
rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian
yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian
Rumah Sakit.
Struktur organisasi instalasi famasi di Rumah Sakit Banyumanik Semarang
seperti tercantum pada halaman berikut ini. Instalasi Famasi Rumah Sakit
Banyumanik dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi Farmasi yang memiliki
STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker) dan SIPA (Surat izin Praktek
Apoteker). Memiliki 3 (tiga) orang apoteker dan 12 (sembilan) orang Tenaga
Teknis Kefarmasian (TTK). Tenaga Teknis Kefarmasian terdiri dari 5 orang D III
Farmasi dan 7 orang Sekolah Menengah Farmasi.

 Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup pekerjaan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Banyumanik Semarang
meliputi tiga kegiatan antara lain :
a. Logistik Farmasi
1. Perencanaan & Pengadaan
2. Penerimaan
3. Penyimpanan
4. Pendistribusian
5. Administrasi Pembayaran Faktur
b. Pelayanan Farmasi
1. Pelayanan Rawat Jalan
2. Pelayanan Rawat Inap
3. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
4. Pelayanan Farmasi Klinis
5. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
6. Konseling Farmasi
7. Visite
c. Manajemen Mutu
1) Farmasi Klinik

PEKERJAAN PELAYANAN FARMASI

1 Pengkajian & Pelayanan Resep


2 Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat
3 Rekonsiliasi Obat
4 Pelayanan Informasi Obat
5 Konseling
6 Visite
7 Pemantauan Terapi Obat
8 Monitoring Efek Samping Obat
9 Evaluasi Penggunaan Obat
10 Pengelolaan troly emergency

2) Pelayanan farmasi

PEKERJAAN PELAYANAN FARMASI

1 Stok Obat & Pengecekan barang habis


2 Pelayanan Resep Rawat Jalan
3 Pelayanan Resep IGD
4 Pelayanan KPO Rawat Inap
5 Memberi Harga Resep
6 Melakukan Screening Resep
7 Melakukan Telaah Resep
8 Persiapan Resep
9 Peracikan Resep
10 Pelabelan/etiket
11 Telaah Obat & pengecekan
12 Penyerahan Obat disertai Informasi
13 Membuat Racikan Kapsul
14 Membuat Paket Infuset
15 Membuat Paket Tranfusi tipe L
16 Membuat Paket Infus Tali Pusat
17 Membuat Paket Operasi/SC
18 Membuat Paket Partus
19 Entry Data Komputer
20 Entry Data BPJS
21 Pegelolaan Perbekalan Farmasi
22 Stock Opname

3) Manajemen Mutu

MANAJEMEN MUTU

1 Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien


2 Pendidikan & Pelatihan Petugas Farmasi
3 Pelaporan Monitoring Efek Samping Obat
4 Pelaporan Data Mutu Respon Time
5 Pelaporan Data Mutu Penyimpanan Elektrolit
6 Pelaporan Data Mutu Pelabelan HAM & NORUM
7 Pelaporan Data Mutu Kepuasan Pelanggan
8 Pembuatan Pembobotan (PDSA) Data Mutu

4) Logistik farmasi

PEKERJAAN LOGISTIK FARMASI

1 Pembuatan Daftar Obat kosong


2 Pembuatan Perencanaan Pengadaan
3 Penerimaan Barang
4 Pengelompokan Barang
5 Pelabelan HAM/NORUM
6 Penyimpanan Barang
7 Penyaluran Barang
8 Pengelolaan Barang ED
9 Pengarsipan Faktur Pembelian
10 Kartu Stock
11 Stock Opname

 Koordinasi / hubungan kerja


1) Instalasi rawat jalan
Instalasi Farmasi menyediakan kebutuhan perbekalan farmasi untuk
pasien-pasien rawat jalan baik dari Poliklinik umum, Poliklinik spesialis.
2) Instalasi rawat Inap
Instalasi Farmasi menyediakan kebutuhan perbekalan farmasi untuk semua
pasien rawat inap.
3) Laboratorium
Instalasi Farmasi membutuhkan data klinik pasien dari Laboratorium
untuk keperluan penjaminan suatu asuransi kesehatan terhadap obat pada
pasien dengan kasus tertentu.
4) Radiologi
Instalasi farmasi menyediakan kebutuhan perbekalan farmasi kebutuhan
pasien untuk pemeriksaan Radiologi.
5) Instalasi Gawat Darurat
6) Instalasi farmasi
menyediakan kebutuhan perbekalan farmasi untuk pasien-pasien di
Instalasi Gawat Darurat.
7) Instalasi Gizi
Instalasi farmasi menyediakan perbekalan farmasi untuk kebutuhan diet
cair pasien rawat inap yang dikelola oleh Instalasi Gizi.
8) Rehabilitasi Medik (Fisioterapi)
Instalasi farmasi menyediakan kebutuhan perbekalan farmasi untuk pasien
dRehabilitasi Medik (Fisioterapi).
9) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
Alat-alat medis dan alat – alat rumah tangga yang ada dan dipakai di
Instalasi Farmasi akan dilakukan pemeliharaan secara berkala dengan
bekerjasama dengan petugas IPSRS. Jika ada alat-alat tersebut yang rusak,
petugas instalasi farmasi bisa langsung menghubungi petugas IPSRS untuk
dilakukan tindakan.
10) Instalasi Pemeliharaan Lingkungan Rumah Sakit (IPLRS)
Sampah-sampah di instalasi farmasi baik sampah domestik, citotoksis dan
infeksius ditempatkan terpisah di tempat sampah masing-masing dan
sampah-sampah tersebut akan diambil oleh petugas IPLRS sesuai jadwal.
11) Operatie Kamer (OK)
Instalasi Farmasi menyediakan perbekalan farmasi untuk pasien – pasien
di Kamar Bedah atau Operatie Kamer (OK).
12) Panitia Mutu Keselamatan Pasien (PMKP)
Indikator mutu dan keselamatan pasien di Intalasi Farmasi akan di
dokumentasikan setiap hari di dalam buku pendokumentasian PMKP, yang
selanjutnya akan di laporkan kepada panitia PMKP.
13) Panitia Pencegahan Infeksi (PPI)
Survey kepatuhan hand hygiene, pemakaian APD dan pelaksanaan standar
prosedur akan didokumentasikan dalam buku pelaporan dan selanjutnya di
laporkan tiap bulan kepada panitia PPI.
14) Komite Farmasi dan Terapi (KFT)
Instalasi Farmasi berkoordinasi dengan Komite Farmasi dan Terapi dalam
hal pemantauan penggunaan obat-obatan di Rumah Sakit Banyumanik.

C. Pelaksanaan
 Kegiatan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Banyumanik Semarang
a. Kegiatan Perencanaan dan Pengadaan
Struktur Organisasi, Falsafah, Misi dan Tujuan Instalasi Farmasi
Pedoman Kerja.
Proses Perencanaan.
Proses Pengadaan.
b. Kegiatan Penerimaan dan Penyimpanan
Alur barang masuk dan pengelolaannya.
Penyimpanan Perbekalan Farmasi.
Administrasi dan Pengelolaannya.
c. Distribusi dan Pengemasan Kembali
Distribusi/Penyerahan Perbekalan Farmasi kepada pasien rawat jalan dan
rawat inap.
Pengelolaan Obat Psikotropika dan Narkotika.
Pembuatan Obat-obat yang memerlukan pengemasan kembali.
Administrasi dan Pengelolaannya.
d. Penyediaan Informasi dan konseling
Penyediaan Informasi.
Pelaksanaan pelayanan konseling.
e. Penilaian Akhir
Penilaian akhir oleh Kepala Instalasi Farmasi.
Pemberian Surat Rekomendasi.
Laporan hasil orientasi pegawai ke Direktur.
D. Pengawasan
 Kegiatan Pelaporan di Rumah Sakit banyumanik Semarang
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Banyumanik melakukan pelaporan antara lain :
1. Laporan penggunaan Psikotropika dan Narkotika (Manual dan On Line)
2. Laporan pembelian perbekalan farmasi dari PBF (Pedagang Besar
Farmasi)
3. Laporan kegiatan pendidikan dan pelatihan
4. Laporan Rekap resep
5. Laporan Medication error (KTD/Kejadian Tidak Diinginkan)
6. Laporan KNC (near miss)
7. Laporan MESO (monitoring efek samping obat)
8. Review pekerjaan instalasi farmasi selama satu tahun.

Anda mungkin juga menyukai