Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI

“PEMBUATAN DAN PEWARNAAN SEDIAAN APUSAN DARAH”

I. Tujuan
Untuk dapat mengetahui cara pembuatan dan pewarnaan sediaan hapusan darah
II. Metode
Hapusan darah ( blood smear )
III. Prinsip
Darah + antikoagulan diteteskan pada objek glass dan dibuat hapusan menyerupai
lidah,kemudian sediaan diwarnai dengan giemsa dan wright
IV. Dasar teori
Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang
warnannya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada
banyaknya kadar oksigen dan karbondioksida didalamnya. Darah yang banyak
mengandung karbon diogsida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah di
ambil dengan cara bernapas, dan zat tersebut sangat berguna pada peristiwa
pembakaran/ metabolisme di dalam tubuh. Vikositas/ kekentalan darah lebih kental
dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,065, temperatur 380C, dan PH 7,37-7,45.
( Ridwan,2012 ).
Fungsi utama dari darah adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel
diseluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut
zat-zat sisametabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun
yang bertujuanmempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.Pada manusia
umumnya memiliki volume darah sebanyak kurang lebih 5 liter dengan unsur-unsur
pembentuknya yaitu sel-sel darah, platelet, dan plasma. Sel darah terdiri dari eritrosit
dan leukosit, platelet yang merupakan trombosit atau keping darah, sedangkan plasma
darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung : Air (90%) zat terlarut
(10%) yang terdiri dari : Protein plasma (albumin, globulin, fibrinogen) 7%, Senyawa
Organik (As. Amino, glukosa, vitamin, lemak) 2.1%, Garam organik (sodium,
pottasium, calcium) 0.9%. Untuk melihat struktur sel-sel darah dengan mikroskop
cahaya pada umumnya dibuat sediaan apus darah. Sediaan hapusan darah ini tidak
hanya digunakan untuk mempelajari sel darah tapi juga digunakan untuk menghitung
perbandingan jumlah masing-masing sel darah. Pembuatan preparat hapusan darah ini
menggunakan suatu metode yang disebut metode oles (metode smear) yang
merupakan suatu sediaan dengan jalan mengoles atau membuat selaput (film) dan
substansi yang berupa cairan atau bukan cairan di atas gelas benda yang bersih dan
bebas lemak untuk kemudian difiksasi, diwarnai dan ditutup dengan gelas
penutup.Film darah (sediaan oles) dapat diwarnai dengan berbagai macam metode
termasuk larutan-larutan yang sederhana antara lain: pewarnaan Giemsa, pewarnaan
acid fast, pewarnaan garam, pewarnaan wright, dan lain-lain.( Cahya Aulia,2013 ).
Persyaratan pembuatan hapusan darah yaitu objek glass harus bersih, kering,
bebas lemak. Sediaan hapusan yang baik adalah yang ketebalannya cukup dan
bergradasi dari kepala (awal) sampai ke ekor (akhir). Zona morfologi sebaiknya
kurang 5 cm. Ciri sediaan hapusan yang baik meliputi:
 Sediaan tidak melebar sampai tepi kaca objek, panjang ½ – 2/3 panjang kaca.
 Mempunyai bagian yang cukup tipis untuk diperiksa, pada bagian itu eritrosit
tersebar merata berdekatan dan tidak saling menumpuk.
 Pinggir sediaan rata, tidak berlubang dan tidak bergaris-garis.
 Penyebaran leukosit yang baik tidak berkumpul pada pinggir atau ujung sedimen.
(Anonim,2012).
V. Alat dan Bahan
a. Alat
 Objek glass
 Pipet tetes
 Rak pewarna
 Beaker glass
 Pipet ukur
 Ball pipet
 Botol semprot
 Stopwatch
b. Bahan
 Sampel darah EDTA
 Tissue
 Buffer fosfat pH 6.4
 Cat Giemsa pekat
 Methanol
 Cat wright
 Alkohol 70%
 Aquadest
VI. Cara kerja
a. Pembuatan sediaan hapusan darah

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Diteteskan sampel darah pada objek glass

Diratakan darah dengan objek glass yang lain

Didorong objek glass dengan membentuk sudut 30o-40o

Dikering anginkan sediaan yang telah dibuat
b. Pewarnaan sediaan hapusan darah
 Diletakkan sediaan darah pada rak pewarnaan
 Diteteskan methanol pada sediaan selama 5 menit
 Diteteskan sediaan dengan giemsa + buffer fosfat( 1 : 3 )
 Didiamkan larutan pewarna pada sediaan selama 30 menit
 Dibilas sediaan yang diwarnai dengan aquadest
 Dikering anginkan sediaan
VII. Hasil pengamatan

a. Pembuatan sediaan hapusan darah tepi

Bagian tebal

Bagian tipis
( counting
area )

Panjangsediaan
± 2/3 hapusan
objek darah tepi
b. Pewarnaan
glass
 Pengecatan giemsa

c.
d.
e.
f.

 Pengecatan Wright
c.
d.
e.
f.
g.

VIII. Pembahasan

Sediaan hapusan darah adalah suatu sarana yang


digunakan untuk menilai berbagai unsur sel darah tepi,
seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit. Selain itu dapat pula digunakan untuk mengidentifikasi
adanya parasit seperti malaria, mikrofilaria, dan lain-lain. Sediaan hapusan yang dibuat dan
dipulas dengan baik merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang
terbaik.
Pada praktikum kali ini,dilakukan pembuatan dan pewarnaan sediaan hapusan darah tepi
yang bertujuan agar praktikan dapat mengetahui cara pembuatan dan pewarnaan sediaan hapusan
darah. Sediaan hapusan darah tepi dilakukan dengan menggunakan sampel darah segar yang
berasal dari vena. Pertama praktikan mengambil darah dari vena tangan kiri dari probandus
Betania Kristiani ( perempuan,20 tahun ) menggunakan tabung vacum ungu yang isinya adalah
EDTA agar darah tidak cepat membeku. Setelah itu praktikan memipet sampel darah dan
menaruhnya ke kaca objek. Kemudian menyentuhkan kaca objek lain ke tetesan darah hingga
darah melebar. Selanjutnya kaca objek dibuat membentuk sudut 30-40 derajat dengan kaca objek
lainnya, lalu digerakkan atau di dorong secara cepat namun lembut ke arah kiri membentuk
hapusan darah yang tidak terlalu tipis ataupun terlalu tebal karena jika terlalu tebal maka saat
pengamatan di bawah mikroskop akan terlihat tidak jelas karena sel darah bertumpuk.Hapusan
darah tepi yang baik adalah menyerupai bentuk lidah,dimana ujung sediaan akan semakin tipis
sebab bagian itulah yang akan digunakan sebagai counting area.Pada praktikum pembuatan
hapusan darah tepi ini,praktikan mengalami beberapa kendala,diantaranya :

1. Praktikan meneteskan darah yang terlalu banyak,sehingga hapusan yang terbentuk tebal
2. Saat mendorong kaca objek,kecepatan praktikan masih kurang sehingga hapusan menjadi
terputus-putus dan tebal
3. Meja tempat meletakkan kaca objek yang licin,sehingga saat praktikan mendorong kaca
objek,kaca objek yang berada pada meja ikut bergerak yang membuat hapusan tidak
bagus
4. Arah dorongan yang tidak lurus membuat bentuk dari hapusan tidak bagus
5. Objek glass yang digunakan sebagai alas hapusan masih kotor dan terdapat lemak pada
permukaan objek glass.

Setelah beberapa kali pembuatan,di dapatkan hasil hapusan yang cukup baik,sehingga praktikan
melanjutkan praktikum dengan meneteskan methanol ke semua bagian hapusan tanpa terkecuali
dan mendiamkannya selama 5 menit.Pemberian methanol ini merupakan proses fiksasi untuk
menghentikan proses metabolisme secara cepat, mencegah kerusakan jaringan, mengawetkan
komponen-komponen sitologis dan histologist, mengawetkan keadaan sebenarnya dari hapusan
agar darah tidak hilang saat diamati tanpa mengubah susunan struktur hapusan.Kemudian
hapusan dilanjutkan dengan proses pewarnaan agar mudah diamati di bawah mikroskop.Dalam
praktikum kali ini,dilakukan dua jenis pengecatan atau pewarnaan,yaitu pengecatan Giemsa dan
Wright.
a. Pengecatan Wright
pewarnaan wright adalah pulasan atau cat yang mengandung eosin Y, azure B, metilen
blue, dan metil alkohol dalam konsentrasi tinggi, pewarnaan wright dilakukan dengan
meneteskan pewarna wright pada sediaan hingga menggenangi seluruh permukaan hapusan
darah atau ± 20 tetes.Kemudian hapusan tersebut didiamkan selama 2 menit,hal ini bertujuan
agar cat wright bisa mewarnai sel-sel darah secara maksimal.Lalu diteteskan buffer fosfat pH
6,4 sampai semua hapusan tertutup dan didiamkan kembali sampai 20 menit untuk
mempertahankan nilai pH hapusan.Setelah 20 menit,hapusan dibilas dengan aquadest dengan
cara mengalirkannya secara perlahan di objek glass pada bidang yang tidak terdapat
hapusannya agar saat aquadest mengenai hapusan,hapusan yang telah berikatan dengan cat
tidak tergerus oleh aquadest itu sendiri.
b. Pengecatan Giemsa
Cat giemsa tersusun atas campuran pewarna eosin, methylene blue, dan methylene
azure.Fungsi giemsa adalah untuk mewarnai darah sehingga mudah dibedakan dan
dapatterlihat jelas . Sedangkan Prinsip dari pewarnaan giemsa adalah presipitasi hitam
yangterbentuk dari penambahan larutan metilen biru dan eosin yang dilarutkan di
dalammetanol. Pewarnaan giemsa digunakan untuk membedakan inti sel dan
morfologisitoplasma dari sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan parasit yang ada
didalam darah. Pewarna Giemsa yang akan digunakan adalah giemsa yang telah
diencerkan dengan perbandingan 1: 3 yaitu 1 ml giemsa dengan 3 ml buffer pH 6,4. Giemsa
yang telah siap lalu diteteskan pada sediaan hingga menggenangi seluruh permukaan hapusan
darah. Pewarnaan dilakukan selama 20 menit dengan tujuan agar cat mampu mewarnai sel-
sel darah dengan baik . Sediaan yang telah terwarnai lalu dibilas dengan aquadest dan sediaan
dibiarkan mengering.Waktu perendaman ini sebaiknya jangan terlalu lama karena darah bisa
tidak terlihat akibat pewarnaan yang terlalu pekat.
Perbedaan pewarnaan giemsa dengan pewarnaan wright yaitu dengan pewarnaan giemsa,
granula basofil tidak terlihat karena granula akan larut dan pewarnaan ini baik untuk melihat
bentuk dari eritrosit. Sementara itu pewarnaan wright baik untuk darah yang banyak
mengandung sel-sel muda dan sediaan sumsum tulang karena struktur plasma dan inti lebih
jelas terlihat.(Anonim,2011).
IX. Simpulan
Berdasarkan praktikum,dapat disimpulkan bahwa sediaan hapusan darah tepi merupakan
sarana sederhana yang sangat membantu bagi tenaga medis dalam pemeriksaan
laboratorium.Hapusan yang baik memiliki bentuk yang tidak terputus-putus atau berlubang
dan menyerupai bentuk lidah dengan panjang ± 2/3 objek glass dimana pengecatan yang
paling lumrah digunakan adalah pengecatan Giemsa dan Wright.
Daftar Pustaka

Anonim.2011.Hapusan Darah .[online ].Available :


http://documents.tips/documents/hapusan-darah-new.html [ diakses pada 27 maret
2016 : 10.45 wita ]
Anonim.2012.Hapusan Darah Tepi .[online ].Available :
https://nae010693.wordpress.com/tag/sediaan-apus-darah-tepi/ [ diakses pada 27 maret
2016 : 10.55 wita ]
Aulia,Cahya.2013.Sediaan Apusan Darah.[online ].Available :
http://cahyaaulia.blogspot.co.id/2013/12/laporan-anfisman-sediaan-apus-darah_8.html
[ diakses 27 Maret 2016 : 10.30 wita ]
Bashar,Yazhid.2013.[online].Available : :
http://yazhid28bashar.blogspot.co.id/2013/04/pembuatan-dan-pewarnaan-sediaan-
apus.html [ diakses pada 27 Maret 2016 : 11.00 wita ]
Ridwan.2012.Darah dan Bagian-Bagiannya .[online ].Available :
https://ridwananalis.wordpress.com/2012/08/13/pengertian-darah-dan-bagiannya/
[ diakses pada 27 maret 2016 : 11.05 wita ]
Denpasar,27 Maret 2016
Praktikan

I Gede Angga Mardika


P07134014029

Lembar Pengesahan

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

( Dr. dr. Sianny Herawati, Sp.PK ) ( Rini Riowati, B.Sc )

Pembimbing III Pembimbing IV

( I Ketut Adi Santika, A.Md. AK ) ( Luh Putu Rinawati, S.Si )

Pembimbing V

( Kadek Aryadi Hartawiguna ,Amd.AK. )


LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI

“PEMBUATAN DAN PEWARNAAN SEDIAAN APUSAN DARAH”

OLEH :

I GEDE ANGGA MARDIKA

P07134014029

SEMESTER IV

T.A. 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai