Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yudrik Lathif

NIM :

PRAKTIKUM PENGAMATAN JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem adalah jaringan muda yaitu, jaringan yang terdiri dari sel-sel yang
selalu membelah, dindingnya tipis, belum mempunyai penebalan dari zat pektin, plasmanya
penuh dan vakuolanya kecil-kecil (Wijayani dan Hendaryono, 1994). Pengamatan jaringan
meristem dilakukan untuk mengetahui gambaran sel-sel muda meristem, berikut gambar hasil
pengamatan :

Gambar Pengamatan Akar Bawang Merah

Daerah
pemanjan
gan

Tudug

Daerah Meristem
Jaringan
dan Tudung Akar Tudug
meristem
Pengamatan penampang melintang akar Akar bawang merah pembesaran 40 x 10
bawang merah pada pembesaran 10 x10

Jaringan
meristem

Akar bawang merah pembesaran 10 x 40

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap penampang melintang akar bawang merah, dapat
diketahui perbedaan sel-sel pada jaringannya, dimana pada sel-sel penyusun tudung akar
diketahui terlihat lebih besar dari sel-sel lainnya. Tudung akar berfungsi untuk melindungi
jaringan dibawahnya (dibelakangnya). Jaringan meristem teramati dari pengamatan akar bawang
merah terlihat bahwa ukuran sel-selnya lebih kecil, sedangkan jaringan di atasnya adalah daerah
pemanjangan yang emmperlihatkan ukura sel yang lebih besar dan emmanjang dari pada sel-sel
yang teramati pada daerah meristematis.

Gambar Pengamatan Akar Kacang Tanah

Jaringan Daerah

Pengamatan akar kacang tanah daerah Pengamatan akar kacang tanah daerah
meristematis pembesaran 40 x 10 pemanjangan pembesaran 40 x 10

Daerah Meristem
dan Tudung Akar
Tudung
Tidak Jelas
Pengamatan akar kacang tanah pada tudung Pengamatan akar kacang tanah pada tudung
akar pembesaran 40 x 10 akar pembesaran 10 x 10

Berdasarkan pengamatan penampang melintang akar kacang tanah, dapat diketahui


bahwa tidak ada perbedaan pada jaringan meristemnya dengan akar bawang merah, perbedaan
yang teramati hanya pada batas anatara jaringan meristem dan tudung akar pada akar kacang
tanah tidak jelas, berbeda dengan akar bawang merah, dimana dapat terlihat jelas batasan antara
daerah meristematik dan tudung akarnya. Hal tersebut sesuai dengan literature yang menjelaskan
bahwa Perbedaan tudung akar dikotil dan monokotil yaitu, pada tudung akar dikotil, antara ujung
akar dengan kaliptra (tudung kaar) tidak terdapat batas yang jelas dan tidak memiliki titik
tumbuh pada kaliptra tersebut. Sedangkan pada tudung kaar monokotil, antara ujung akar dan
kaliptra terdapat batas yang jelas atau nyata dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang disebut
kaliptrogen (Santono, 2015).

Daftar Pustaka
Santono, Agus. 2015. Mini Smart Book Biologi. Jakarta : Indonesia Tera
Wijayanti, Ari dan hendaryono, Sriyanti. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta: Kanisius

Anda mungkin juga menyukai