Anda di halaman 1dari 24

EPIDERMIS (STOMA DAN TRIKOMA)

LAPORAN PRAKTIKUM

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anatomi Tumbuhan.
Dosen pengampu:
Dr. Amprasto, M.Si.,
Dr. Hj. Sri Anggraeni, M.S.

oleh :

Pendidikan Biologi A 2017


Kelompok 6
Alviani Risti Afrilianti 1704334
Dimas Caesaria Novianto 1701869
Mauli Novilda Afifa 1702363
Vanni Destianti Kurnia 1705682

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul Laporan
Epidermis (Stoma dan Trikoma)

B. Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal : Selasa, 19 Maret 2019
Waktu : Pukul 09.30 – 12.00 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan FPMIPA UPI

C. Tujuan
1. Untuk mengamati jaringan epidermis daun berbagai tumbuhan dalam
aspek-aspek tertentu (macam sel, bentuk sel, dan hubungan antar sel).
2. Untuk mengidentifikasi stomata daun tumbuhan serta sel-sel yang
membangunnya.
3. Untuk mengidentifikasi trikoma berbagai daun tumbuhan serta sel-sel
yang membangunnya.

D. Dasar Teori
Epidermis merupakan lapisan sel terluar pada daun, bunga, buah,
dan biji, serta pada batang dan akar sebelum tumbuhan mengalami
penebalan sekunder. Meskipun dari segi ontogeni seragam, dari segi
morfologi maupun fungsi sel epidermis tidak seragam. Selain sel
epidermis biasa, terdapat sel epidermis yang telah berkembang
menjadi sel rambut, sel penutup pada stomata, serta sel lain. Epidermis
biasanya terdiri dari satu lapisan sel. Pada beberapa tumbuhan, sel
protoderm pada daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar
dengan permukaan, dan turunannya dapat membelah lagi sehingga
terjadi epidermis berlapis banyak (Hidayat, 1995).

Dinding sel epidermis beragam tebalnya pada pertumbuhan yang


berbeda dan ditemukan di bagian yang berlainan pada tumbuhan yang
sama. Pada biji, sisik dan beberapa daun tertentu seperti coniferae,
dinding sel epidermis amat tebal serta berlignin. Lapangan noktah
primer tedapat terutama pada dinding radial dan sinding sebelah
dalam. Pada dinding sebelah luar kadang-kadang terlihat antar ruang
antar fibril lebar yang juga disebut ektodesmata (Sutrian, 2004).

Bentuk, ukuran, susunan dan fungsi sel epidermis berbeda-beda


pada berbagai jenis tumbuhan dan organnya. pada irisan permukaan,
sel-sel epidermis memiliki bentuk isodiametris memanjang, berlekuk-
lekuk dan bentuk-bentuk lainnya. Pada Graminae, sel epidermis di atas
tulang daun ada yang panjang dengan dinding mengalami penebalan
silika (sel silika) dan ada yang pendek dengan dinding penebalan
suberin (sel gabus) (Rustaman, dkk. 2017).

Di antara sel-sel epidermis, kecuali epidermis akar, terdapat stoma


(jamak: stomata). Stoma terdiri dari satu porus atau celah dan dua sel
penutup yang mengapitnya. Stoma berperan penting dalam proses
respirasi dan transpirasi tumbuhan. Sel penutup adalah epidermis yang
mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sel penutup ini berperan
dalam mengatur besar-kecilnya porus. pasangan sel penutup satu sama
lain simetris dan keduanya mengandung kloroplas. Sel penutup ada
yang berbentuk halter atau seperti tulang paha, misalnya pada
Graminae dan Cyperaceae tetapi umumnya berbentuk ginjal. Sel
epidermis yang berdampingan atau mengelilingi sel penutup
dinamakan sel tetangga. Sel tersebut terdiri dari dua sel atau lebih
(Rustaman, dkk. 2017). Stoma umumnya ditemukan pada bagian
tumbuhan di atas tanah, terutama di daun, batang, dan kadang-kadang
pada rizoma. Stoma juga ditemukan pada perhiasan bunga, bakal buah
atau biji, tetapi tidak berfungsi. Stoma dapat dijumpai dikedua
permukaan atau hanya dipermukaan bawah. Tumbuhan daun yang
daunnya terapung, stomanya hanya terdapat di permukaan atas yang
menghadap udara. Daun yang bertulang menjala stomanya tersebar,
sedangkan daun yang tulangnya sejajar stomanya tersusun berderet.
Atas dasar susunan sel tetangganya stoma tumbuhan dikotil,
dibedakan atas tipe:
1. Anomositik, bila sel tetangga serupa dengan sel epidermis
lainnya;

2. Anisositik, bila sel penutup dikelilingi tigas sel tetannga yang


tidak sama;

3. Parasitk, bila tiap sel menutup didampingi satu atau lebih


sel tetangga yang sumbu memanjangnya sejajar dengan
sumbu sel penutup;
4. Diasitik, bila tiap sel stoma dikelilingi oleh dua sel
tetangga yang dinding bersamanya tegak lurus pada
sumbu sel penutup;

5. Aktinositik, bila stoma dikelilingi oleh beberapa sel


tetangga yang tersusun melingkar.

Pada tumbuhan monokotil tipe stoma dibedakan atas jumlah sel


tetangga yang mengelilingin stomanya (Rustaman, dkk. 2017).

Gambar 1.1 Tipe-tipe Stoma. (Raviska, 2016)

Trikoma (jamak: trikomata) adalah tonjolan epidermis yang terdiri


dari satu atau lebih sel yang terdapat pada organ tumbuhan selain akar.
Sel-sel trikoma dapat mengadakan penebalan sekunder. Trikoma dapat
digolongkan atas trikoma glandular (rambut berkelenjar) dan trikoma
non glalndular (bukan rambut kelenjar). Trikoma glandular memiliki
sel kelenjar yang dapat mengeluarkan zat seperi garam, gula, dan
terpen. Trikoma non glandular tidak memiliki sel kelenjar, bentuknya
dapat berupa rambut tunggal, rambut bercabang, rambut bintang, dan
rambut sisik. Trikoma dan stoma terbentuk dari protoderm. Keduanya
merupakan epidermis (Rustaman, dkk. 2017).

Gambar 1.2 Tipe-tipe Trikoma glandular. (Putri, 2012)


Gambar 1.3 Tipe-tipe Trikoma non glandular. (Putri, 2012)

Penggunaan trikoma dalam taksonomi sangat dikenal. Beberapa


famili dapat dengan mudah diidentifikasi dengan adanya tipe atau tipe
istimewa berbentuk rambut. Pada kasus yang lain rambut itu penting
untuk klasifikasi genus dan spesies dan dalam analisis hibrid antar
spesies. Secara garis besar trikoma dapat dibedakan menjadi dua
golongan besar yaitu trikoma tanpa kelenjar dan trikoma berkelenjar
(Fahn, 1991).

E. Alat dan Bahan


Tabel E.1 Alat yang digunakan dalam Praktikum Epidermis
(Stoma dan Trikoma)

No. Alat Jumlah


1. Mikroskop binokuler 2 unit
2. Object glass 15 unit
3. Alat Tulis 15 unit
4. Kamera Handphone 2 unit
5. Selotip 1 unit

Tabel E.2 Bahan yang digunakan dalam Praktikum Epidermis


(Stoma dan Trikoma)
No. Bahan Jumlah
1. Daun Rhoeo discolor 1 unit
2. Daun Jagung (Zea mays) 1 unit
3. Daun Kacang Babi (Mucuna) 1 unit
Daun Bawang Merah
4. 1 unit
(Alium ascalonicum)
5. Daun Alpukat (Persea americana) 1 unit
6. Daun Cabai Rawit (Capsicum frutescens) 1 unit
7. Daun Putri Malu (Mimosa pudica) 1 unit
8. Daun Tembakau (Nicotiana) 1 unit
9. Daun Durian (Durio bentinus) 1 unit
10. Daun Waru (Hibiscus tiliaceus) 1 unit
11. Daun Waluh 1 unit
12. Daun Camellia sp 1 unit
13. Daun Begoneiya 1 unit
14. Kutek 1 unit

F. Langkah Kerja

Disiapkan alat dan Hasil pengamatan Dicatat hasil


bahan praktikum didokumentasikan pengamatan

Diolesi kutek pada Diamati keberadaan


permukaan daun bagian stoma maupun trikoma Digambar pada jurnal
atas dan bawah dengan mikroskop

Tempel selotip pada


bagian yang diolesi Ditaruh di atas object Disusun laporan
kutek setelah cukup glass praktikum
kering

Diagram F.1 Langkah kerja pengamatan Epidermis


(Stoma dan Trikoma)
G. Hasil Pengamatan
Tabel G. Hasil Pengamatan Praktikum Epidermis (Stoma dan Trikoma)

No Nama Preparat Gambar Pengamatan Gambar Referensi Keterangan

Monokotil tipe stoma


1. Daun Rhoeo discolor
dengan 4 sel tetangga

Perbesaran 40x10 Gambar G.1.b. Daun Rhoeo discolor


Gambar G.1.a. Daun Rhoeo discolor (Anonim, 2012)
(Dok. Kelompok 6A, 2019)
No Nama Preparat Gambar Pengamatan Gambar Referensi Keterangan

Daun Kacang Babi


3. Trikoma non-glanduler
(Mucuna)

Perbesaran 10x10 Gambar G.3.b. Daun Kacang Babi


Gambar G.3.a. Daun Kacang Babi (Mucuna)
(Mucuna) (Muzzaki, 2016)
(Dok. Kelompok 6A, 2019)

Daun Bawang Merah Monokotil tipe stoma


4.
(Alium ascalonicum) dengan...

Perbesaran 40x10
Gambar G.4.a. Daun Bawang Merah Gambar G.4.b. Daun Bawang Merah
(Alium ascalonicum) (Alium ascalonicum)
(Dok. Kelompok 6A, 2019) (Brahma, 2014)
No Nama Preparat Gambar Pengamatan Gambar Referensi Keterangan

Daun Alpukat
5. Dikotil stoma tipe...
(Persea americana)

Perbesaran 40x10 Gambar G.5.b. Daun Alpukat


Gambar G.5.a. Daun Alpukat (Persea americana)
(Persea americana) ()
(Dok. Kelompok 6A, 2019)

Daun Cabai Rawit Dikotil stoma tipe


6.
(Capsicum frutescens) Anisosistik

Perbesaran 40x10 Gambar G.6.b. Daun Cabai Rawit


Gambar G.6.a. Daun Cabai Rawit (Capsicum frutescens)
(Capsicum frutescens) (Anonim, 2012)
(Dok. Kelompok 6A, 2019)
No Nama Preparat Gambar Pengamatan Gambar Referensi Keterangan

Daun Putri Malu Dikotil stoma tipe


7.
(Mimosa pudica) parasitik

Perbesaran 40x10 Gambar G.7.b. Daun Putri Malu


Gambar G.7.a. Daun Putri Malu (Mimosa pudica)
(Mimosa pudica) (Anonim, 2010)
(Dok. Kelompok 6A, 2019)
Perbesaran 10x10 Trikoma glandular bentuk
Gambar G.8.a.1. Trikoma Daun glanduler
Tembakau (Nicotiana)
(Dok. Kelompok 6A, 2019)
Daun Tembakau
8.
(Nicotiana)

Gambar G.8.b. Daun Tembakau


(Nicotiana)
(Ardhina, 2015) Stomata bertipe anisositik

Perbesaran 10x10
Gambar G.8.a.2. Stomata Daun
Tembakau (Nicotiana)
(Dok. Kelompok 6A, 2019)
No Nama Preparat Gambar Pengamatan Gambar Referensi Keterangan

Daun Durian Trikoma non-glandular


9.
(Durio bentinus) bentuk sisik
Perbesaran 10x10
Gambar G.9.a. Daun Durian Gambar G.9.b. Daun Durian
(Durio bentinus) (Durio bentinus)
(Dok. Kelompok 6A, 2019) (Brahma, 2014)

Daun Waru Trikoma non-glandular


10.
(Hibiscus tiliaceus) bentuk bintang
Perbesaran 40x10 Gambar G.10.b. Daun Waru
Gambar G.10.a. Daun Waru (Hibiscus tiliaceus)
(Hibiscus tiliaceus) (Lely, 2015)
(Dok. Kelompok 6A, 2019)
No Nama Preparat Gambar Pengamatan Gambar Referensi Keterangan

Trikoma non-glandular
11. Daun Waluh
bentuk tunggal berkail

Perbesaran 40x10
Gambar G.11.a. Daun Waluh Gambar G.11.b. Daun Waluh
(Dok. Kelompok 6A, 2019) (Ardhina, 2015)

Trikoma glanduler
12. Daun Camellia sp
tunggal

Perbesaran 40x10
Gambar G.12.b. Daun Camellia sp
Gambar G.12.a. Daun Camellia sp (Rangga, 2014)
(Dok. Kelompok 6A, 2019)
No Nama Preparat Gambar Pengamatan Gambar Referensi Keterangan

Trikoma tunggal non


13. Daun Begoneiya
granuler

Perbesaran 40x10
Gambar G.13.b. Daun Begoneiya
Gambar G.13.a. Daun Begoneiya
(Purnawan 2015)
(Dok. Kelompok 6A, 2019)
H. Pembahasan
1. Daun Rhoeo discolor
Pada pembesaran 40x10 terlihat jelas stomanya, yaitu terdiri dari satu
poros atau celah, dan empat sel tetangga di sekelilingnya. Rhoeo discolor
merupakan tumbuhan monokotil, sehingga tipe stomanya amarylidaseae.
2. Daun Jagung (Zea mays)
Pada pembesaran 40x10 terlihat adanya sel epidermis di permukaan daun,
ditemukan pula stomata yang terdiri dari satu poros dengan dua sel
tetangga.
3. Daun Kacang Babi (Mucuna)
Pada pembesaran 10x10 terlihat adanya trikoma non-glanduler rambut
tunggal. Trikoma tersebut termasuk kedalam trikoma non-glandular yang
tidak memiliki sel kelenjar. Di beberapa buku referensi mengatakan daun
kacang babi (Mucuna) memiliki trikoma non-glanduler bercabang yaitu
huruf T dengan dua lengan.
4. Daun Bawang Merah (Alium ascalonicum)
Pada pembesaran 40x10 terdapat sel-sel bawang merah yang berlapis-
lapis. Sel epidermis bawang merah mempunyai dinding sel yang
berbentuk tidak beraturan ada yang berbentuk segi enam yang memanjang
dan ada juga yang mempunyai bentuk segi empat yang memanjang. Sel
epidermis bawang merah mempunyai bentuk yang tetap dan tidak
berubah-ubah karena di dalam sel terdapat dinding sel.
5. Daun Alpukat (Persea americana)
Pada pembesaran 40x10 bagian atas permukaannya tidak ditemukan
stomata, sedangkan pada bagian bawah permukaan daun terlihat jelas
stomata bertipe parasitik yaitu stoma mempunyai dua buah sel tetangga
dengan poros panjang sejajar dengan poros panjang stoma. Banyak
ditemukan pada Rubiaceae.
6. Daun Cabai Rawit (Capsicum frutescens)
Pada pembesaran 40x10 terlihat stomata dengan tipe anisositik yaitu stoma
dikelilingi oleh tiga sel tetangga, sebuah sel tetangga lebih kecil daripada
sel tetangga lainnya. Sel penutup pada cabai rawit berbentuk ginjal.
Banyak ditemukan pada Solaneceae.
7. Daun Putri Malu (Mimosa pudica)
Pada pembesaran 40x10 terlihat stomata dengan tipe parasitik yaitu stoma
mempunyai dua buah sel tetangga dengan poros panjang sejajar dengan
poros panjang stoma. Banyak ditemukan pada Rubiaceae.
8. Daun Tembakau (Nicotiana)
Pada pembesaran 10x10 terlihat stomata dengan tipe anisositik yaitu sel
penutup dikelilingi oleh tiga sel tetangga yang tidak sama. Terdapat
stomata di antara sel epidermis tersebut. Stomata terdiri dari 1 porus dan
dua sel penutup. Selain itu, terdapat pula trikoma glandular yang
menghasilkan sekret karena memiliki kepala dan tangkai.
9. Daun Durian (Durio bentinus)
Pada pembesaran 10x10 terlihat epidermis memiliki bentuk yang
berlekuk-lekuk, serta terdapat trikoma non-glandular bentuk sisik.
Trikoma tersebut termasuk kedalam trikoma non-glandular yang tidak
memiliki sel kelenjar.
10. Daun Waru (Hibiscus tiliaceus)
Pada pembesaran 40x10 terlihat epidermis memiliki bentuk yang
berlekuk-lekuk, serta terdapat trikoma non-glandular bentuk bintang, dan
dapat ditemukan pada bagian atas maupun bagian bawah permukaan daun,
namun lebih banyak pada bagian bawah permukaan daun. Trikoma
tersebut termasuk kedalam trikoma non-glandular yang tidak memiliki sel
kelenjar.
11. Daun Waluh
Pada pembesaran 40x10 terlihat trikoma non-glandular bentuk tunggal
berkail. Trikoma tersebut termasuk kedalam trikoma non-glandular yang
tidak memiliki sel kelenjar.
12. Daun Camellia sp
Pada pembesaran 40x10 terlihat trikomanya glanduler, dan stomata bertipe
Glanduler tunggal
13. Daun Begoneiya
Pada pembesaran 40x10 terlihat glanuler tunggal

I. Hasil Diskusi
1. Apakah epidermis beberapa tumbuhan yang anda amati memiliki bentuk
sel yang sama?
Jawab: Tidak, epidermis berbeda-beda pada setiap tumbuhannya.
2. Bagaimana bentuk sel epidermis tersebut? Jelaskan untuk setiap tumbuhan
yang anda amati!
Jawab: Pada Rhoeo discolor epidermisnya berbentuk segi banyak atau
polihedral, sedangkan pada daun cabai berlekuk
3. Pada preparat epidermis apa dapat anda temukan sel silika dan sel gabus?
Bagaimana bentuk kedua sel tersebut?
Jawab: Pada preparat daun jagung (Zea mays) terdapat sel silika Karena
dinding mengalami penebalan silika dan sel gabus ada yang pendek
dengan penebelan suberin.
4. Bagaimana hubungan perlekatan antar sel pada epidermis?
Jawab: Rapat, sehingga hampir tidak ada atau tidak terlihat adanya ruang
antar sel.
5. Apa yang dapat anda simpulkan berkenaan dengan sel epidermis?
Jawab: Epidermis merupakan suatu jaringan yang terdiri atas lapisan sel-
sel paling luar menutupi permukaan daun, bunga, buah, biji, serta batang
dan akar yang belum mengalami penebalan sekunder. Epidermis rapat,
tidak memiliki ruang antar sel. Epidermis memiliki bentuk yang berbeda-
beda pada berbagai jenis tumbuhan.
6. Bagaimana penyebaran stoma pada daun tumbuhan Monokotil dan
Dikotil? Bagaimana pada bentuk sel penutup stoma pada kedua kelompok
tumbuhan tersebut? Adakah perbedaannya? Coba anda jelaskan!
Jawab: Pada tumbuhan monokotil yang daunnya sejajar stomatanya
tersusun berderet, sedangkan pada tumbuhan dikotil, stomanya tersebar.
Sel penutup monokotil berbentuk halter atau seperti tulang paha.
Sedangkan pada tumbuhan dikotil umunya berbentuk seperti ginjal.
7. Terdiri atas apa saja stoma itu? Coba jelaskan dengan lengkap! Mana yang
lebih tebal, dinding sel penutup pada bagian punggung (yang berlekatan
dengan sel tetangga) atau pada bagian perut (yang menghadap porus)?
Jawab: Stoma terdiri atas satu celah dan sepasang sel penutup yang
simetris mengapitnya. Sel penutup keduanya mengandung kloroplas.
Dinding sel penutup bagian perut menghadap celah lebih tebal daripada
dinding sel penutup yang berlekatan dengan sel tetangga. Sel tetangga
adalah sel epidermis yang berdampingan atau mengelilingi sel penutup
8. Pada saja yang tampak di dalam sel penutup, sel tetangga, dan sel
epidermis lain di sekitarnya? Adakah kutikula?
Jawab: Pada sel penutup terdapat kloroplas untuk membukakan dan
menutup ketika respirasi. Pada sel tetangga terdapat sel epidermis lainnya,
dan pada epidermis terdapat kutikula.
9. Tipe stoma apa yang anda temukan (anomositik, anisositik, parasitic,
diasitik, atau aktinositik)?
Jawab: Tipe stoma anomositik, anisositik, aktinositik, graminositik, dan
amarylidaceae.
10. Pada preparat apa tipe stoma itu anda temukan?
Jawab: Tipe amarylidaseae terdapat pada sayatan membujur permukaan
bawah daun Rhoeo discolor. Tipe Graminae terdapat pada sayatan
membujur permukaan bawah daun jagung (Zea mays), tipe anomositik
terdapat pada sayatan membujur daun alpukat (Porsea americana). Tipe
anisositik terdapat pada sayatan membujur daun cabai (Capsicum).
11. Apakah stoma dari satu helai daun memiliki bentuk yang sama?
Bagaimana halnya untuk daun lain dari satu species tumbuhan?
Jawab: Ya, apabila dengan daun dari species lain tentu dapat berbentuk
sama dan dapat juga berbeda, dapat ditentukan dari kesamaan familinya.
12. Bagaimana bentuk dan susunan sel trikoma dari daun masing-masing
tumbuhan yang anda amati?
Jawab: Trikoma rambut sisik (Durio bentinus), trikoma rambut bintang
(daun Tisuk),
13. Trikoma apa yang tergolong granular dan trikoma tumbuhan apa yang
tergolong non grandular?
Jawab: Trikoma yang tergolong glandular terdapat pada Nicotiana.
Trikoma nonglandular bentuknya dapat berupa trikoma rambut sisik
(Durio bentinus), trikoma rambut bintang (daun Tisuk),
14. Adakah anda temukan trikoma bentuk rambut tunggal, rambut bercabang,
rambut bintang, dan rambut sisik? Pada preparat apakah bentuk trikoma
itu anda temukan?
Jawab: Ada, pada pengamatan ditemukan trikoma rambut sisik pada
preparat daun durian dan trikoma rambut bintang pada preparat daun tisuk
15. Apakah trikoma dari satu helai daun memiliki bentuk yang sama, dan
bagaimana untuk daun lain yang tumbuhannya sama?
Jawab: Tidak, contohnya pada daun durian terdapat dua jenis trikoma yang
berbeda, yaitu ada trikoma rambut bintang ketika sel masih muda dan
kemungkinan ketika sudah dewasa tumbuh menjadi trikoma rambut sisik.

J. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Epidermis
Epidermis merupakan suatu jaringan yang terdiri atas lapisan sel-sel paling
luar menutupi permukaan daun, bunga, buah, biji, serta batang dan akar
yang belum mengalami penebalan sekunder. Dinding epidermis umumnya
dilapisi kutikula. Letak epidermis secara umum sama, yaitu rapat dan tidak
memiliki ruang antar sel. Bentuk, ukuran, susunan, dan fungsi sel
epidermis berbeda-beda pada berbagai jenis tumbuhan. Pada irisan
permukaan sel-sel epidermis ada yang memiliki bentuk isodiametris
memanjang, berlekuk-lekuk, dan bentuk-bentuk lainnya. Di antara sel-sel
epidermis, kecuali akar terdapat stoma. Contoh sel epidermis Alium
ascolonicum mempunyai dinding sel yang berbentuk tidak beraturan ada
yang berbentuk segi enam yang memanjang dan ada juga yang mempunyai
bentuk segi empat yang memanjang.
2. Stoma
Stoma adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh dua sel epidermis
khusus yang disebut sel penutup. Sel penutup ini berperan dalam mengatur
besar kecilnya porus. Di dekat penutup terdapat sel-sel yang
mengelilinginya disebut sel tetangga. Sel penutup ada yang berbentuk
halter (Zea mays), tetapi umumnya berbentuk ginjal. Stomata terdapat
pada semua bagian tumbuh yang terdedah ke udara, tetapi lebih banyak
terdapat pada daun. Menurut Haberlandt, tipe amarylidaseae terdapat pada
sayatan membujur permukaan bawah daun Rhoeo discolor. Tipe
Graminae terdapat pada sayatan membujur permukaan bawah daun jagung
(Zea mays). Menurut Metcalf dan chalk, tipe anomositik terdapat pada
sayatan membujur daun alpukat (Porsea americana). Tipe anisositik
terdapat pada sayatan membujur daun cabai (Capsicum).
3. Trikoma
Trikoma adalah tonjolan epidermis yang terdiri atas satu atau lebih sel
yang terdapat pada organ tumbuhan selain akar. Trikoma dapat
digolongkan atas trikoma glandular (rambut berkelenjar) terdapat pada
Nicotiana dan trikoma non-glandular (bukan rambut kelenjar). Trikoma
non-glandular bentuknya dapat berupa trikoma rambut sisik (Durio
bentinus), trikoma rambut bintang (daun Tisuk), trikoma rambut
bercabang, dan trikoma rambut tunggal.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (2016). Anatomi Batang. [Online]. Diakses dari:


http://www.pustakapedia.net/2016/05/struktur-anatomi-batang-dan-
fungsi-batang-pada-tumbuhan-lengkap.html. [28-03-2019].
Bambang. (2015). Batang; Anatomi, struktur, dan fungsi. [Online]. Diakses
dari: http://www.pintarbiologi.com/2015/01/batang-anatomi-struktur-dan-
fungsinya.html. [28-03-2019].
Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta : UGM Press
Hidayat, EB. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB
Nugroho, H. (2006). struktur dan perkembangan tumbuhan. Panebar
swadaya: Jakarta
Sutrian, Yayan Drs. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang
Sel dan Jaringan. Jakarta : PT Rineka Cipta
DAFTAR GAMBAR

Trikoma Daun Waru (Hisbiscus tiliaceus)


Lely. (2015). Trikoma Daun Waru. [Online]. Diakses dari:
http://lelychoir.blogspot.com/2015/07/gambar-praktikum.html
Trikoma Daun Tembakau (Nicotiana)
Ardhina, Mahdiyyah. (2015). Trikoma Daun Tembakau. [Online]. Diakses dari:
http://www.mahdiyyah.com/2015/04/trikoma-trichomata.html?m=1
Trikoma Daun Kacang Babi (Mucuna sp)
Muzzaki, Naufal (2016). Trikoma Kacang Babi. [Online]. Diakses dari:
https://www.academia.edu/35721730/EPIDERMIS_DAN_TURUNANNYA
Trikoma Daun Durian (Durio bentinus)
Brahma, Rangga. (2014). Trikoma Daun Durian. [Online]. Diakses dari:
http://ranggabrahma.blogspot.com/search?q=Stomata&m=1
Trikoma Daun teh (Camellia)
Brahma, Rangga. (2014). Trikoma Daun teh. [Online]. Diakses dari:
http://ranggabrahma.blogspot.com/search?q=Stomata&m=1
Trikoma Daun Waluh (Cucurbita maxima)
Ardhina, Mahdiyyah. (2015). Trikoma Daun Waluh. [Online]. Diakses dari:
http://www.mahdiyyah.com/2015/04/trikoma-trichomata.html?m=1
Trikoma Daun Begonia sp
Purnawan, Leo. (2015). Trikoma Daun Begonia. [Online]. Diakses dari:
http://bagianbagianselhidupdantakhidup.blogspot.com/?m=1

Stomata
Stomata Daun Tembakau (Nicotiana)
Affandy, Taufan. (2011). Stomata Daun Tembakau. [Online]. Diakses dari:
https://taufanaffandy.wordpress.com/2011/09/13/hasil-praktikum-
pengamatan-jaringan-epidermis-dan-derivatnya/amp/
Stomata Daun Bawang Merah (Alium ascalonicum)
Brahma, Rangga. (2014). Stomata Daun Bawang Merah. [Online]. Diakses dari:
http://ranggabrahma.blogspot.com/search?q=Stomata&m=1
Stomata Daun Putri malu (Mimosa pudica)
Anonim. (2010). Stomata Daun Putri malu. [Online]. Diakses dari:
http://sihitammaniez.blogspot.com/2010/08/siputri-malu-yg-unik-
mimosa-pudica-l.html?m=1
Stomata Daun Cabe (Capsicum sp)
Anonim. (2012). Stomata Daun Cabe. [Online]. Diakses dari:
https://abisjatuhbangunlagi.wordpress.com/2013/04/18/stoma-
%D8%AC-stomata/amp/
Stomata Daun Alpukat (Persea americana) (anonim,2012)
Anonim. (2012). Stomata Daun Alpukat. [Online]. Diakses dari:
https://abisjatuhbangunlagi.wordpress.com/2013/04/18/stoma-
%D8%AC-stomata/amp/
Stomata Daun Rheodiscolor (anonim,2012)
Anonim. (2012). Stomata Daun Rheodiscolor. [Online]. Diakses dari:
https://abisjatuhbangunlagi.wordpress.com/2013/04/18/stoma-
%D8%AC-stomata/amp/

Anda mungkin juga menyukai