Disusun Oleh :
Selestinus Watu
20170212067
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULITAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN YOGYAKARTA
2017
A. Latar Belakang
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat)
adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata kasar. Jenis paling umum dari mikroskop dan yang pertama
dicipatakan adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik
yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang
diperbesar dari sebuah bendayang ditaruh di bidang fokal dari lensa
tersebut. Berdasarkan sumber cahanya, mikroskop dibagi menjadi 2
macam, yaitu mikrosokop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop
cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan
kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan.
Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan
menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan
mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel.
Mikroskop monokuler merupakan yang hanya memiliki satu lensa okuler
dan binokuler memiliki dua lensa okuler (Anonim,2012). Mikroskop
cahaya adalah suatu alat yang digunakan untuk mengamati benda yang
berukuran kecil (berberapa mikron). Satuan ukuran sel lazim digunakan
mikrometer. Demikian pula untuk organella (1 mikrometer = 10-6 m)
sedangkan untuk struktur subseluler lainnya dan ukuran molekul biasanya
diguanakan satuan nanometer (10-9 m). Penggunaan mikroskop telah
dimulai 300 tahun yang lalu oleh Robert Hooke untuk mengamati irisan
gabus, kemudian sekitar tahun 1830 mikroskop mengalami
penyempurnaan hingga mampu untuk melihat benda-benda berukuran
beberapa mikron. Syarat agar suatu benda (sel atau jaringan) dapat diamati
baik bentuk maupun strukturnya, maka benda tersebut harus tembus
cahaya. Oleh karena itu suatu organ perlu dibuat irisan yang setipis
mungkin (20 µm).
Sifat bayangan mikroskop Baik lensa objektif maupun lensa okuler
keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif
menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu,
1
2
3
4
B. Tujuan Praktikum
a. Mampu menggunakan mikroskop optik untuk pengamatan
preparat biologi.
b. Memahami perbedaan antara sel hidup dan sel mati serta bagian-
bagian dari sel
5
6
F. Hasil Pengamatan
1. Mikroskop
7
8
2. Struktur Sel
Daun singkong( Manihot sp.) Selaput bagian dalam umbi bawang merah
:Bentuk sel, dinding sel, dan (Allium cepa var.Ascalonicum ) : Dinding
ruang antar sel. Perbesaran sel, sitoplasma, nukleus. Perbesaran
10x10= 100x 10x10= 100x
pER
Kerokan endokarpium kelapa (Cocos Sel daun nanas karang (Rheo discolor ):
nucifera) : Sklereida. Perbesaran Pigmen kromatofora, plasmolisis,
10x10= 100x deplasmolisis. Perbesaran 10x10= 100x
9
10
G. Pembahasan
11
12
A. Kesimpulan
a. Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat,
meneliti atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil
menjadi lebih besar dari aslinya.
b. Sel adalah suatu susunan atau unit terkecil yang menyusun
mahluk hidup.
c. Suatu sel dikatakan mati apabila pada saat dilihat di bawah
mikroskop memiliki ruang-ruang kosong pada
protoplasmanya, karena sel yang hidup memiliki isi pada
protoplasmanya. Sel mati tersebut ditunjukan pada
pengamatan sayatan gabus singkong.
d. Suatu sel dikatakan hidup apabila mengandung protoplasma
yang mencakup sitoplasma yang berisi organel-organel,
seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum
endoplasma, diktiosom dan mikrobodi. Sel hidup tersebut
ditunjukan pada pengamatan Allium cepa, Spirogyra sp,
Daucus carota, Cocos nucifera, dan Rhoeo discolor.
B. Saran
a. Perlu untuk memperhatikan bagian-bagian dari mikroskop
apakah dalam keadaan baik dan lengkap.
b. Sebaiknya alat-alat yang disediakan laboratorium
diperhatikan, sehingga praktikan tidak menggunakan alat
yang kurang baik.
c. Praktikum mikroskop ini harus diperhatikan dengan baik
karena mikroskop sangat penting dalam kegiatan biologi.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga.
Jakarta.
Hasil gambar
15