Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroskop merupakan alat yang digunakaan mengamati mikroorganisme dan

bagian-bagian organisme yang sangat kecil, misal sel. mikroskop ditemukan pertama

kali oleh Hookw Robert pada tahun 1665 yang mengamati sel gabus tumbuhan dengan

menggunakan mikroskop buatannya dan melihat adanya ruangan kecil yang menyusun

gabus, ruangan-ruangan kecil itu disebut sel (Wardhi, 2019: 10).

Sel merupakan suatu struktural kehidupan yang berlaku untuk semua makhluk

hidup di atas muka bumi ini. Sebagai sepsis bersel tunggal ataupun uniseluler atau

berupa multi seluler. Sel memiliki sifat yang membedakanya dengan benda mati, disisi

lain sel dapat mengasimilasi bahan makanan dan mengubahnya kedalam bahan-bahan

seluler. Sel dapat melakukan proses respirasi, bereaksi terhadap rangsangan dan sel

dapat bereproduksei dalam arti bahwa mereka dapat berbagi diri dan melakukan

penggandaan. Sel dapat dipaparkan dengan bunyi “semua sel berasal dari sel yang
telah ada sebelumnya dan masing-masing sel mempunyai sistem kehidupan sendiri

(Djide dan Kadir, 2010: 40-43).

Percobaan mikroskop dan pengamatan sel dilakukan sebagai contoh sel

tumbuhan (Bawang Merah) yaitu dengan mengiris setipis mungkin kulit bawang

merah lalu letakkan dalam objek glass, kemudian tetesi akuades dengan menggunakan

pipet tetes lalu tutup dengan cover glass. letakkan kedalam meja mikroskop lau

diamati objek tersebut. sehingga pada percobaan ini pada pengamatan sel praktikan

dapat mengerti dan memahami yang sejalan dengan tujuan praktikum


(Setianingsih, 2017: 1).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dilakukan percobaan untuk

mengetahui bagian-bagian mikroskop, sifat-sifat bayangan, perbedaan sel hewan dan

tumbuhan dan perbedaan sel mati dan hidup.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan ini, yaitu:

1. Apa saja bagian-bagian mikroskop dan fungsinya?

2. Bagaimana sifat-sifat bayangan pada mikroskop dan gambar yang dihasilkan?


3. Bagaimana perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan?

4. Bagaimana perbedaan antara sel mati dan sel hidup?

C. Tujuan Percobaan

Tujuan pada percobaan ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsinya?

2. Untuk mengetahui sifat-sifat bayangan pada mikroskop dan gambar yang

dihasilkan ?

3. Untuk mengetahui perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan?

4. Untuk mengetahui perbedaan antara sel mati dan sel hidup?


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Mikroskop
Mikroskop berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata micron yang artinya

kecil dan scopas yang artinya penglihatan, yang maksudnya adalah alat yang

digunakan untuk memperbesar bayangan benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan

mata telanjang. Pembuatan mikroskop pertama kali pada abad ke 16 dan digunakan

untuk penelitian pada abad ke 17. Terdapat dua macam jenis-jenis mikroskop yaitu

mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya atau disebut juga

mikroskop elektronik adalah mikroskop yang menggunakan sumber cahaya (foton)

untuk memvisualisasikan gambar. Sumber foton tersebut bisa sinar matahari

(pada mikroskop cahaya konvensional) atau lampu pada mikroskop cahaya modern).

Sedangkan, mikroskop elektron adalah mikroskop yang menggunakan elektron

elektronik dan elektron elektronik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan

gambar. Mikroskopi elektron sendiri adalah bidang ilmu sains yang menggunakan

mikroskop sebagai alat dan radiasi elektron untuk membentuk gambar

(Setianingsih, 2017: 2).

Keunggulan mikroskop elektron dibandingkan mikroskop cahaya, yaitu

elektron memiliki komponen seperti gelombang sehingga dapat diolah seperti

gelombang cahaya. Elektron dapat dimanipulasi dengan medan magnet sehingga dapat

difokuskan seperti lensa optik memfokuskan cahaya. Kedua jenis-jenis mikroskop ini

memiliki perbedaan dan persamaan, yaitu persamaan pada jalur optiknya. Sedangkan,

perbedaannya pada pengganti radiasi cahaya dan radiasi elektron.


Tujuan penggunaan mikroskop, agar diperoleh gambaran tentang

molekul-molekul yang menyusun sel makhluk hidup. mikroskop memiliki fungsi ,

yaitu untuk memperbesar bayangan suatu benda.

Gambar 2.1 Bagian-bagian Mikroskop


Sumber : www.referensi.com

Menurut Saras, Dian Pramudita (2012: 2) Komponen-komponen mikroskop,


yaitu:

1. Lensa okuler, yang terdapat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan

mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan
oleh lensa objektif.

2. Lensa objektif, bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini

menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir.

3. Tabung mikroskop, dibagian atas tabung melekat lensa okuler, dengan

perbesaran tertentu (15 dan 10). Dibagian bawah tabung terdapat alat yang disebut

sebagai revolver . pada revolver tersebut terdapat lensa objektif.

4. Diagfragma, berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan

mengatur bukaan iris.


5. Pengatur kasar, berfungsi mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek

yang akan dilihat dan menaikturunkan tabung dengan cepat.

6. Pengatur halus, berfungsi mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek

yang akan dilihat dan menaikturunkan tabung dengan lambat.

7. Meja preparat, berfungsi meletakkan objek yang akan dilihat.

8. Lengan mikroskop, berfungsi sentuk memegang mikroskop pada saa

memindahkan mikroskop.
9. Kaki mikroskop, berfungsi agar mikroskop dapat berdiri dengan stabil.

10. Reflektor, berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek

menuju ke mata.

11. Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk serta dapat

putar dan di naik turunkan.

12. Penjepit kaca, berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak

mudah bergeser.

13. Pengaturan sudut, berfungsi untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

B. Sel

Istilah sel pertama kali diperkenalkan dan digunakan oleh seorang ilmuan

inggris yang bernama Robert Hooke (1635-1703) untuk menjelaskan tentang struktur

potongan gabus di bawah mikroskop. Setelah beberapa abad kemudian istilah sel

tersebut digunakan untuk menyatakan satuan dasar minimal suatu organisme yang

mampu memperbanyak diri (Djide dan Kadir, 2010: 40).

Dalam tubuh organisme terdapat beribu-ribu macam sel dengan berbagai

ragam bentuk, namun dapat dikelompokkan berdasarkan atas struktur dan cara

memperoleh energinya. Berdasarkan struktur maka dikenal dengan dua tipe sel yaitu
yang mempunyai struktur sederhana yang disebut sel prokariotik dan sel eukariotik.
Sedangkan, berdasarkan cara memperoleh energinya maka dikenal yang bersifat

heterotrof dan autotrof. (Djide dan Kadir, 2010: 43-44) Sel juga terbagi menjadi dua

yaitu sel tumbuhan dan sel hewan.

Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan

hewan. sel hewan berada dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan karena mereka

tidak memiliki dinding sel dan kloroplas dan biasanya memiliki vakuola yang lebih

kecil bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras, sel hewan
bervariasi bentuknya. sel manusia adalah salah satu jenis hewan, sel hewan terdiri dari

vesikel, mitokondria, sentriol, nukleus, nukleous, kromatin, ribosom, retikulum

endoplasma, mikrotubulus, membran plasma, vakuola, selaput inti, badan golgi dan

lisosom (Tjitrosoemopo, 2012:11).

Sel tunbuhan dan hewan terdapat dalam berbagai ukuran, bentuk, warna

danstruktur bagian dalam, akan tetapi seluruhnya mempunyai sifat tertentu yang

umum. setiap sel terdiri dari suatu tali yang sangat halus terbuat dari bahan berupa gel

dikelilingi oleh suatu membran sel. kebanyakan sel mengandung satu inti dan struktur

bagian dalam lainnya yang disebut sebagai organel yang mempunyai fungsi-fungsi

khas (Tjitrosoemopo, 2012:10).

Istilah prokariotik berasal dari kata yunani, pro yang artinya sebelum,

sederhangkan krayon berarti inti (nukleus). Dengan demikian prokariotik sederhana

( kurang jelas). Adapun bagian-bagian dari sel yang penting diketahui antara lain:

dinding sel, membran sitoplasma, ribosom dan bahan genetika. Secara umum sel

prokarioik memiliki struktur, yaitu:

1. Dinding sel, yang memiliki fungsi sebagai pelindung mekanik dan sebgai

saringan kasar yang mengatur pertukaran bahan antara sel dengan lingkungannya.
2. Membran plasma, fungsinya menyaring penyerapan zat-zat hara atau tempat

seintesis kapsul dan dinding sel. Ribosom, berfungsi dalam translasi (sistem protein).

3. Bahan genetika, karena pada sel prokariotik tidak memiliki membran inti maka

bahan genetikanya terletak dalam sitoplasma.

4. Flagella, fungsinya sebgai alat gerak.

5. Sitosom, cairan kental yang kaya akan protein.

Sel eukariotik berarti organisme yang bersel banyak atau intinya sudah jelas.
Jika dibandingkan dengan sel prokariotik, maka sel eukariotik lebih maju dan

kompleks. Pada sel eukariotik bahan genetikanya (DNA) terdapat didalam suatu

struktur khusus yaitu inti sel yang mempunyai membrane inti. Membran inti ini terdiri

dari dua lapis yaitu membran dalam dan membrane luar. Ada beberapa ciri dari sel

eukariotik yang tidak dimiliki sel prokariotik, yaitu: sistem sitomembran yang rumit,

unsur sitoskelenon yang membentuk kerangka sel, memiliki organisasi genon yang

kompleks, organel metabolis sitoplasmik. Secara umum sel eukariotik memiliki

bagian, yaitu:

1. Sistem sitomembran

2. Sitosklenon

3. Nukleus

4. Endoplasmik reticulum

5. Aparatus golgi

6. Plastid

7. Vakuola

8. Ribosom

9. Mitokondria
C. Sampel

Dalam percobaan Mikroskop dan Pengamatan Sel, ada beberapa sampel yang

digunakan, beberapa diantaranya bawang merah, yang digunakan sebagai sampel sel

tumbuhan. Batang ketela pohon yang digunakan sebagai sampel sel mati dan kapuk

sebagai sampel serat.

1. Bawang Merah

Merupakan tanaman tertua dari silsilah tanaman yang dibudidayakan oleh


manusia. merupakan tanaman berumbi lapis yang tumbuh setinggi 40-70 cm, sistem

perakaran dangkal yaitu, memiliki dinding sel, inti sel, sitoplasma. yang berwarna

merah muda pada bagian sitoplasma. kedudukan taksonominya yaitu, divisi

spermatophya, subdivisi, angiospermae, kelas monocotrylendoneae, ordo lilianles,

family liliaceae, genus allium, spesies allium ceppa. manfaat memiliki kandungan gizi

yang sangat tinggi, menganddung senyawa glutamat yang merupakan penguat ras

(Jaelani, 2017: 13-6).

2. Kapuk

Merupakan pohon tropis yang tergolong ordo Malvales dan family Malvaceae.

tanaman ini berasal dari amerika. kapuk. pohon ini tumbuh hingga 60-70 m, batang

pohon ini mencapai diameter 3 m. akar di permukaan tanah menyebar secara

horizontal. batang dapat menjulang atau tanpa cabang. Digunakan untuk bahan dasar

matras, bantal, hiasan dinding dan bijinya yang mengandung minyak dapat digunakan

sebagai pelumas.

3. Batang Ketela Pohon

Merupakan salah satu tumbuhan yang cukup mudah untuk dibudidayakan dan

mempunyai banyak manfaat. selain umbi batangnya, pada bagian daun juga dapat
digunakan untuk dimakan sebagai lauk pauk.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Percobaan ini telah dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Oktober 2019, pukul

13.00-16.00 WITA bertempat di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Sains

dan Teknologi UIN Alauddin Makassar.

B. Alat dan Bahan

1). Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah mikroskop, objek glass,

cover glass, pipet tetes, botol semprot, dan silet.

2). Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Akuades, Batang

Ketela Pohon, Bawang Merah, Kapuk, Kapas, Koran, dan Metilen Blue.

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebagai berikut

1. Uji Kerja Mikroskop

Menyiapkan koran kemudian menggungting satu huruf pada kertas Koran, lalu

meletakkan di atas obyek glass, setelah itu diberi tetesan akuades kemudian ditutupi

dengan cover glass. setelah itu, diamati menggunakan mikroskop.

2. Sel Pada Hewan

Mengorek permukaan pipi bagian dalam dengan menggunakan sendok,

oleskan di atas obyek glass, tetesi dengan metilen blue dan tutup dengan cover glass.

kemudian diamati di bawah mikroskop.


3. Sel pada tumbuhan

Pegamatan buka satu lapis umbi bawang merah dan buatlah sayatan kulit ari,

letakkan di atas obyek glass kemudian ditetesi akuades dan tuutp dengan cover glass,

kemudian diamati di bawah mikroskop.

4. Pengamatan sel mati

Ambillah gabus dari bagian tengah batang ketela pohon, buatlah sayatan setipis

mungkin. kemudian diletakkan di atas obyek glass, kemudian ditetesi dengan akuades
dan tutup dengan cover glass. setelah itu diamati di bawah mikroskop.

5. Serat kapas dan kapuk

meneteskan akuades pada obyek glass. meletakkan 2-3 helai serat kapas lalu

ditutup menggunakan cover glass, kemudian diamati dibawah mikroskop. mengulangi

langkah di atas menggunakan kapuk.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil pengamatan sel dengan mikroskop

No. Gambar Keterangan

1. Huruf pada Koran perbesaran

5. Bayangan maya, terbalik,

diperbesar terhadap obyek

yang diamati.

2. Korekan pipi perbesaran 10.

a) Inti sel

b) Membrane sel

c) Granula

d) Sitoplasma

3. Bawang merah perbesaran 10.

a) Dinding sel

b) Inti sel

c) Sitoplasma
4. Gabus Ketela perbesaran 5.

a) Vakuola

b) Dinding sel

5. Kapas perbesaran 5.

a) Limen

b) Dinding sel

6. Kapuk perbesaran 5.

a) Limen

b) Dinding sel

B. Pembahasan

Sel merupakan unit terkecil yang menyusun setiap organisme serta dapat

untuk melaksanakan fungsi hidup sendiri dan berkembang dengan baik dengan cara

bereplikasi atau memperbanyak diri. adapun pembahasan dari pengamatan yang

dilakukan, yaitu:
1. Koran,

Huruf pada sampel Koran dipotong lalu diletakkan di atas objek glass,

kemudian ditambahkan akuades dan ditutup dengan cover glas yang berfungsi untuk

meletakkan huruf pada objek glass agar tidak bergeser pada saat pengamatan.

dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop. hasil yang diperoleh yaitu huruf

yang diamati mengalami perubahan. sehingga hasil yang diperoleh yaitu Bayangan

maya, terbalik, diperbesar terhadap obyek yang diamati.


2. Sel Pada Hewan

Pipi baagian dilama dikorek menggunakan spatula kemudian diletakkan diatas

objek glass yang berfungsi sebagai wadah pengamatan dari cairan korekan

pipi.kemudian ditambahkan metilen blue berfungsi sebagai indikator warna pada

sampel sehingga terlihat lebih jelas pada saat pengamatan. kemudian ditutup dengan

cover gelas berfungsi agar supaya sampel tidak bergerak. selanjutnya diamati

menggunakan mikroskop. sehingga hasil yang diperoleh yaitu, inti sel, membrane sel,

granula, sitoplasma.

3. Sel Tumbuhan

Bawang merah diiris setipis mungkin bagian luarnya yang berfungsi untuk

meletakkan sampel yang akan diamati dan diletakkan diatas objek glass sebagai wadah

pengamatan. kemudian ditambahkan akuades dan ditutup dengan cover glass yang

berfungsi sebagai perekat agar sampel tidak bergeser. kemudian diamati menggunakan

mikroskop. hasil yang diperoleh yaitu dinding sel, inti sel dan sitoplasma.

4. Sel Mati

Batang ketela pohon diiris setipis mungkin kemudian mengambil gabus yang

berada didalamnya, kemudian diletakkan di atas objek glass yang berfungsi sebagai
wadah kemudian ditambahkan akuades lalu ditutup dengan cover glass yang berfungsi
agar sampel tidak bergeser saat diamati. kemudian diamati menggunakan mikroskop .

hasil yang diperoleh yaitu dinding sel, vakuola.

5. Serat Kapas dan Kapuk

Diletakkan beberapa serat kapas diatas objek glass yang telah ditetesei akuades.

pemberian akuades brfungsi agar supaya serat yang telah diambil tidak terbang

kemudian ditutup menggunakan cover glass yang berfungsi agar wadah tidak bergeser

pada saat diamati. lalu diamati menggunakan mikroskop. Diletakkan beberapa serat
kapuk diatas objek glass yang telah ditetesei akuades. pemberian akuades berfungsi

agar supaya serat yang telah diambil tidak terbang kemudian ditutup menggunakan

cover glass yang berfungsi agar wadah tidak bergeser pada saat diamati. lalu diamati

menggunakan mikroskop. hasil yang diperoleh yaitu dinding sel dan limen.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan pada percobaan ini adalah:

1. Bagian-bagian mikroskop, yaitu lensa okuler, lensa objektif, diagfragma,

revolver, meja preparat, pemutar halus, pemutar kasar, lengang mikroskop,

tabung mikroskop, kaki mikroskop, reflector, kondensor, penjepit kaca,

pengatur sudut.

2. Sifat-sifat bayangan pada mikroskop, yaitu maya, terbalik , diperbesar.

3. Sel hewan tidak memiliki dinding sel, memiliki vakuola yang berukuran kecil,

memiliki sentriol, tidak memiliki plastid. sedangkan, sel tumbuhan memiliki

dinding sel, memiliki vakuola berukuran besar, tidak memiliki sentriol,

memiliki plastid (kloroplas, komoplas, dan leukoplas).

4. Sel hidup merupakan sel yang masih menunjukkan aktivitas kehidupan.

sedangkan, sel mati sudah tidak memiliki aktivitas kehidupan hanya berupa

ruang kosong yang dilapisi oleh dinding sel.

B. Saran

Sebaiknya dalam praktikum digunakan sampel seperti dalam sel hewan

menggunakan sampel hewan betul seperti ikan asing.


DAFTAR PUSTAKA

Djie, M. Natsir dan Syaharuddin Kadir. Dasar-dasar Bioteknologi Farmasi. Makassar:


Universitas Hasanuddin, 2010.
Setianingsih, Tutik. Mikroskop Elektron Transmisi. Malang: Universitas Brawijaya,
2017.
Wardhani, Siti Pramitha. Intisari Biologi Dasar. Yogyakarta: Diandara Kreatif, 2019.
Jaelani. Khasiat Bawang Merah. Yogyakarta : Kanisius, 2007.

Anda mungkin juga menyukai