Anda di halaman 1dari 4

1.

Tujuan
- Mengetahui bagian-bagian mikroskop
- Menggunakan mikroskop dengan baik dan benar
- Mengidentifikasi perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik
- Mengetahui bagian-bagian sel tumbuhan melalui pengamatan mikroskop

2. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan mikroskop?
- Apa tujuan dari melakukan pengamatan dengan mikroskop terhadap sel tumbuhan?
- Apa saja jenis-jenis mikroskop?
- Apa yang dimaksud dengan sel?
- Apa saja jenis-jenis sel?

3. Hipotesis
Mikroskop merupakan alat untuk melihat objek yang terlalu kecil, yang tidak dapat dilihat secara kasat
mata, tujuan dari melakukan pengamatan pada sel tumbuhan dengan menggunakan mikroskop adalah
untuk melihat dan mempelajari bagian-bagian tumbuhan yang hanya bisa dilihat oleh mikroskop. .
Jenis mikroskop terbagi dua jenis yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya
terbagi beberapa jenis diantaranya yaitu mikroskop biasa, mikroskop fluoresensi, mikroskop
fasekontras, dan mikroskop polarisasi. Sedangkan pada mikroskop elektron terdapat mikroskop
elektron transmisi (transmission electron microscope, TEM), dan mikroskop elektron scanning
(scanning electron microscope, SEM). Sel adalah unit kehidupan terkecil dari makhluk hidup. Sel
terbagi menjadi 2 yaitu sel prokariotik dan eukariotik.

4. Landasan Teori
(BUKU BIOLOGI SEL)
Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke 19. Penemuan mikroskop ini pertama kali oleh
seorang ahli biologi dalam pengamatan pada sel. Jenis mikroskop terbagi atas dua jenis yaitu
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya terdapat beberapa jenis diantaranya
yaitu mikroskop biasa, mikroskop fluoresensi, mikroskop fasekontras, dan mikroskop polarisasi.
Sedangkan pada mikroskop elektron terdapat mikroskop elektron transmisi (transmission electron
microscope, TEM), dan mikroskop elektron scanning (scanning electron microscope, SEM).
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop ini di dalam sel sangat berperan dalam pengamatan dasar sel, baik sel yang hidup
maupun sel yang difiksasi atau diwarnai. Mikroskop cahaya ini memiliki kekurangan dalam hal
keterbatasan perbesaran yang dapat dilihat, sehingga bagian sel yang diamati tidak dapat terlihat
secara spesifik bagian organellanya. Perbesarannya hanya berkisar antara 100 sampai 1000 kali
dengan kekuatan resolusinya lebih kurang 0,02 µm dengan panjang gelombang cahaya yang
digunakan, umumnya berkisar antara 0,4 – 0,7 µm. Oleh sebab itu, mikroskop cahaya ini hanya
dapat mengamati bagian – bagian kasar saja dari sel yang akan diamati.
2. Mikroskop Elektron
Mikroskop Elektron menggunakan elektro statik dan elektro magnetik sebagai sumber cahaya,
serta menggunakan medan listik dan medan magnet yang berperan sebagai lensa dan cerminnya.
Dengan menggunakan elektro statik dan medan listrik ini mikroskop elektron dapat melakukan
pembesaran objek sampai dengan 2 juta kali. Mikroskop ini hanya digunakan di kalangan ilmuwan
tertentu dan aplikasi tertentu. Mikroskop ini untuk melihat bagian yang sangat kecil atau halus.

Bentuk dan jenis mikroskop bermacam-macam, tetapi pada intinya hampir sama prinsip kerjanya. Bagian-
bagian mikroskop dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu bagian optik, bagian penerangan, dan bagian
mekanis. Bagian optik berkaitan dengan lensa yang dapat membuat bayangan benda menjadi lebih besar
sesuai keperluan. Pada bagian ini terdapat 2 jenis lensa, yaitu lensa objektif (yang dekat dengan benda) dan
lensa okuler (yang dekat dengan mata). Pada bagian penerangan berhubungan dengan pencahayaan agar
dapat melihat objek dengan jelas. Sementara itu, bagian mekanis berguna untuk menggerakkan serta
mengatur fokus pada saat mengamati objek. Mikroskop merupakan peralatan yang sering digunakan dalam
mempelajari sel. Penggunaan mikroskop ini dapat ditentukan sesuai ukuran komponen bagian sel yang akan
diamati agar dapat memperbesar bayangan objek yang dilihat.

(TEORI BIOLOGI SEL)


Pada Tahun 1989 Alberts menyatakan bahwa setiap orgaanisme dan semua sel yang membentuknya
dipastikan berasal dari atau diturunkan oleh sejenis sel purba melalui evolusi. Sel berasal dari kata yunani
kytos yang berarti sel dan cella yang berarti ruang kosong. Istilah sel pertama kali digunakan oleh Robert
Hooke (1635-1703) yang mengamati gabus yang dipotong-potong dengan menggunakan mikroskop
sederhana. Ilmuwan lain seperti Schleiden dan Schwann juga mengamati sel, dan mengatakan bahwa sel
merupakan unit dasar kehidupan, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tubuh makhluk hidup disusun oleh
sel-sel. Dalam menjalankan fungsinya seperti pertumbuhan,perbaikan,reproduksi dan yang lainnya, sel
mendapatkan energi dari luar.

Zat yang menyusun sel adalah senyawa organik dan senyawa anorganik. Unsur anorganik yang menyusun sel
adalah hampir 99% antara lain karbon, hidrogen, nitrogen, dan oksigen. Bahan-bahan organik menjadi
organisme sederhana dan berkembang menjadi organisme yang lebih kompleks. Sel sederhana yang
ditemukan pertama merupakan suatu struktur yang dilengkapi organel didalamnya, yaitu intisel dan ribosom.
Berdasarkan evolusi biologi maka organisme sederhana berkembang menjadi organisme yang lebih kompleks
dengan memiliki sel yang terdiri dari organel lain yaitu mitokondria,lisosom,retikulum endoplasma,badan
golgi,dan lainnya.

Sel tentu memiliki bagian - bagian yang memiliki fungsi Inti merupakan karbohidrat kompleks , lipid , protein
dan asam nukleat . Selubung inti merupakan bagian paling luar yang memiliki ketebalan dua membran dan
merupakan jalannya substansi - subastansi untulk dapat masuk atau keluar dari inti . Anak inti merupakan
tempat pembuatan protein dan sub unit RNA dari ribosom . Subunit RNA diangkut dari inti ke dalam
sitoplasma dan di tempat tersebut disambungkan menjadi ribosom utuh yang fungsional. Kromosom ialah
molekul DNA dan proteinnya . Retikulum Endoplama pada sel hewan adalah suatu membran yang dimulai
pada inti dan melengkung melewati sitoplasma . RE mempunyai bagian yang halus dan kasar . RE kasar sering
tersusun sebagai kantung yang memipih dan mempunyai ribosom yang terikat kepadanya dan terspesialisasi
dalam mensekresi enzim-enzim penguraian dan protein - protein lainnya . RE halus terdapat bebas di dalam
ribosom dan merupakan tempat utama untuk sintetis lipid . Peroksisom adalah vesikel yang bertunas dari
membran RE . Enzim - enzim yang terdapat pada kantung ini memecah asam lemak dan asam amino . Badan
golgi apabila dilihat dari luar akan tampak seperti tumpukan kue dadar Tumpukan itu sebenarnya adalah
kantong yang memipih dan saling berhubungan yang merupakan tempat untuk memodifikasi lipid dan protein.
Mitokondria juga mendukung hampir semua aktivitas sel dengan energi dari ATP . Kloroplas dalam fotosintesis
sangat berfungsi. Vakuola menyimpan asam amino , gula , ion - ion dan bahan buangan atau sisa . Banyak sel
eukariot mempunyai struktur gerak seperti ekor yang direbut flagela ( Harminto , 2017) .

(BIOLOGY ENGLISH)

Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Makhluk hidup, baik yang terdiri dari satu sel (seperti bakteri) atau
banyak sel (seperti manusia), disebut organisme. Dengan demikian, sel adalah sesuatu yang menjadi bangunan
dasar dari semua organisme. Beberapa sel dari satu jenis saling berhubungan satu sama lain dan melakukan
fungsi bersama membentuk jaringan, beberapa jaringan bergabung untuk membentuk organ (perut, jantung,
atau otak), dan beberapa organ membentuk sistem organ (seperti pencernaan sistem peredaran darah, atau
sistem saraf). Beberapa sistem berfungsi bersama membentuk suatu organisme (seperti manusia). Di sini, kita
akan mempelajari struktur dan fungsi sel. Ada banyak jenis sel, semuanya dikelompokkan ke dalam salah satu
dari dua kategori besar: prokariotik dan eukariotik. Sebagai contoh, baik sel hewan dan tumbuhan
diklasifikasikan sebagai sel eukariotik, sedangkan sel bakteri diklasifikasikan sebagai prokariotik.

(TEORI BIOLOGI SEL)

1. Sel Prokariotik
Sel prokariotik merupakan bentuk kehidupan yang terkecil dan memiliki metabolisme paling
bervariasi. Kata prokariotik sendiri berarti “sebelum nukleus” yaitu suatu organisme bersel satu tanpa
memiliki nukleus. Hal ini berarti bahwa sel prokariotik ini merupakan nenek moyang dari sel eukariotik,
karena dia ada sebelum sel eukariotik ada. Sel prokariotik ini memiliki tiga komponen dasar
diantaranya yaitu: plasmalemma, ribosom, dan nukleoid. Beberapa prokariotik tidak memiliki kapsul
yang menyelubungi dinding sel, kecuali prokariot yang dapat berfotosintesis. Sel prokariotik ini dapat
mengabsorbsi bahan organik untuk pertumbuhannya.
Sel prokariotik memiliki ukuran antara 1 – 10 µm. Masing – masing sel prokariotik dapat menghasilkan
sel baru dengan cara membelah diri dan menghasilkan spora atau melakukan pertunasan. Bagian dari
sel prokarotik pada komponen plasmalemma atau membran sel terdapat sitoplasma dan nukleoid
sedangkan bagian luarnya terdapat dinding sel yang berfungsi untuk mengokohkan dan memberi
bentuk kepada sel. Mycoplasma merupakan salah satu jenis prokariotik yang tidak memiliki dinding sel
tetapi memiliki plasmalemma dengan ketebalan 10 nm. Adapun contoh dari sel prokariotik ini ialah
pleuropneumonia–like organism (PPLO), bakteri, alga biru (Cyanobacteria, blue green algae), dan
archaea. Sel prokariotik ini kebanyakan jenisnya memiliki dinding sel di sekitar membran plasma. Sel
ini memiliki struktur yang sederhana tetapi memiliki jenis variasi yang banyak.

2. Sel eukariotik
Sel eukariotik ialah sel yang memiliki inti atau nukleus (karion) yang dikelilingi oleh membran, sehingga
sel ini memiliki dua membran yaitu membran sitoplasma dan membran inti (membran nukleus). Kata
eucaryotic ini berasal dari kata yunani, eu (sejati), dan karyon (bagian dalam biji/nukleus). Oleh sebab
itu, sel ini dinamakan sel yang memiliki membran inti (nukleus). Sel eukariotik memulai kehidupannya
dengan sebuah nukleus yang dikelilingi oleh berbagai macam organel yang memiliki struktur dan
fungsi tertentu dan terbungkus dalam sebuah membran sehingga bentuknya kokoh dan tersusun
dengan teratur.
Sel eukariotik ini merupakan salah satu hasil evolusi secara fisik dan biologis yang terjadi berjuta tahun
yang lalu, dimana sel ini terbentuk dari sekelompok organisme anaerobik dan organisme aerobik yang
saling berhubungan secara simbiosis sehingga dapat hidup bersama dan saling ketergantungan satu
dengan yang lainnya sehingga terbentuklah sel eukariotik.
Sel eukariotik memiliki nukleus yang terbungkus di dalam membran, sehingga DNA yang terdapat di
dalam nukleus dapat tersimpan dalam kompartmen khusus yang terpisah dari bagian lain dari sel yang
disebut sitoplasma. Disamping itu, terdapat juga jenis organella lain yaitu mitokondria dan kloroplas,
yang terbungkus dalam dua lapis membran yaitu membran dalam dan membran luar yang secara
kimiawi memiliki perbedaan dengan membran yang membungkus nukleus. Mitokondria terdapat pada
hampir semua jenis sel sedangkan kloroplas hanya terdapat pada sel yang mampu melakukan
fotosintesis yaitu pada tumbuhan, tetapi pada hewan dan jamur tidak ada. Mitokondri dan kloroplas
berasal dari satu simbiosis yang sama, dimana keduanya saling ketergantungan satu dengan yang
lainnya. Sel eukariotik ini terdapat pada organisme yang lebih kompleks lagi dan susunan organelnya
sudah tersusun dengan teratur. Sel ini terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan. Walaupun
demikian, sel ini tidak semuanya ada pada masing – masing sel karena ada bagian yang berbeda satu
dengan yang lainnya dan memiliki bentuk, ukuran, dan fungsi fisiologis yang berbeda juga. Meskipun
demikian, ada bagian sel yang sama diantaranya yaitu membran plasma, 23 sitoplasma, organel
(seperti retikulum endoplasma, kompleks golgi, lisosom, mitokondria), dan inti sel (nukleus).

5. Alat dan bahan


Alat:
1. Mikroskop cahaya
2. Cover glass
3. Cutter/silet
4. Kaca objek/preparat
5. Tisu
6. Kertas dan pena

Bahan:

1. Bunga sepatu
2. Bunga nusa indah
3. Daun durian
4. Batang talas
5. Bawang merah
6. Rhoeo discolor

6. Langkah kerja
1. Pindahkan mikroskop cahaya dengan kedua tangan lalu salah satu tangan memegang lengan
mikroskop dan tangan lainnya menyangga dasar mikroskop.
2. Carilah tempat dengan pencahayaan yang bagus, letakkan mikroskop dengan posisi berdiri yang
kokoh, pastikan tidak ada benda yang mengganggu posisi mikroskop
3. Putar revolver, pilih lensa objek dimulai dengan pembesaran yang lemah yaitu 10x
4. Lihatlah melalui lensa okuler dengan menggerak –gerakkan cermin mikroskop untuk mencari
cahaya yang paling terang.
5. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
6. Ambil sehelai bunga sepatu lalu selimuti pena dengan bunga sepatu untuk mengiris bagian dasar
bunga tsb menggunakan cutter/silet dengan irisan setipis mungkin dengan posisi tangan mengiris
kedalam.
7. Sebelum meletakkan spesimen ke kaca objek, bersihkan kaca objek terlebih dahulu dengan tisu,
lalu letakkan spesimen ditengah kaca objek
8. Teteskan air dan letakkan cover glass ditengah kaca objek tempat spesimen berada dengan
mengarah 45 derajat.
9. Pastikan tidak ada gelembung udara disekitar spesimen, setelah objek tertutup dengan baik
isaplah air yang meluap dengan menggunakan tisu.
10. Letakkan kaca objek yang telah diberi bahan diatas meja objek. Aturlah agar objek yamg diamati
tepat berada diatas lubang meja objek, kemudian jepit dengan penjepit objeknya.
11. Untuk melihat objek putar revolver terlebih dahulu lalu pilih lensa objektif yang memiliki
pembesaran lemah (10x).
12. Putar makrometer secara perlahan untuk mengatur jarak lensa objektif dengan obek yang akan
diamati. Lakukan hingga menemukan gambar objek yang diamati.
13. Putarlah mikrometer untuk mendapatkan fokus bayangan objek yang paling jelas.
14. Jika ingin melakukan pengamatan dengan pembesaran yang lebih kuat, putarlah revolver dan pilih
lensa objektif yang lebih besar.
15. Setelah selesai melakukan pengamatan jangan lupa untuk mencatat hasil pengamatan lalu
putarlah kembali revolver pada posisi lensa objektif yang paling lemah. Naikkan kembali tubus dan
ambil objek dari meja objek.
16. Letakkan mikroskop ditempat semula dengan cara yang baik dan benar.

7. Hasil Pengamatan

8. Pembahasan
9. Kesimpulan
10. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai