DISUSUN OLEH:
Sel berasal dari kata latin cella yang berarti ruangan kecil. Penemu sel adalah Robert
Hooke. Dia melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat ruangan-ruangan kecil
yang meyusun gabus tersebut). Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada suatu
makhluk hidup. Sel memiliki semua perangkat dan kemampuan yang diperlukan untuk
menjalankan proses hidup seperti bergerak, memperbanyak diri atau bereproduksi, beradaptasi
atau merespon terhadap perubahan lingkungan. Pengetahuan tentang sel telah dimulai sejak abad
ke-17 di mana pada waktu itu Robert Hooke (1635-1703) dari Inggris, seorang pedagang kaca
berhasil membuat sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda yang sangat
kecil. Alat itu kemudian dikenal dengan nama mikroskop. Dengan mikroskop itu Robert Hooke
dapat melihat bagian-bagian dari irisan kulit kayu yang mati dan sangat kecil. Hasil pengamatan
itu berupa petak-petak segi empat yang di tengahnya kosong. Benda tersebut disebut sel yang
berarti petak atau ruang kecil. Pada tahun 1838 - 1939, dua orang ahli fisiologi Jerman, Theodor
mengajukan suatu teori sel yang baru dan revolusioner. Mereka menganggap bahwa makhluk
hidup sederhana sampai yang paling kompleks, hampir sepenuhnya tersusun dari sel dan bahwa
sel-sel ini memainkan peranan penting dalam semua kegiatan hidup. Hasil observasi dari para
ilmuwan selama bertahun-tahun membentuk suatu teori yang dinamakan teori sel. Teori sel
tersebut menyatakan bahwa sel merupakan unit struktural paling dasar dari makhluk hidup; sel
adalah unit fungsional dari makhluk hidup; dan semua sel berasal dari sel lainnya melalui proses
pembelahan.
Sejarah penemuan sel tersebut mengisyaratkan bahwa manusia memulai mempelajari sel
dari strukturnya (menggunakan indra mata) bukan dari fungsinya. Hal tersebut mewarnai
perkembangan pengetahuan manusia tentang sel. Struktur yang diperoleh melalui mikroskop tadi
akhirnya diterjemahkan ke arah fungsi karena pada kenyataanya organisme hidup itu mempunyai
struktur, fungsi dan juga proses. Setiap sel juga menggunakan DNA sebagai informasi genetik.
Kita dapat membedakan dua bentuk utama yang terdapat pada sel yang disebut sel prokariotik
dan sel eukariotik. Sel-sel pada dua kelompok mikroorganisme yang disebut bakteri dan arkea
termasuk ke dalam kelompok sel prokariotik. Sedangkan bentuk lain kehidupan termasuk
SEL PROKARIOTIK
Sel prokariotik merupakan bentuk kehidupan yang terkecil dan memiliki metabolisme
paling bervariasi. Kata prokariotik sendiri berarti “sebelum nukleus” yaitu suatu organisme
bersel satu tanpa adanya nukleus. Sel prokariotik memiliki tiga komponen dasar, diantaranya
ialah: plasmalemma, ribosom, dan nukleoid. Beberapa sel prokariotik tidak memiliki kapsul
yang menyelubungi dinding sel, kecuali prokariot yang dapat berfotosintesis. Sel prokariotik
Dinding yang kaku yang tersusun dari senyawa yang unik, yang ditemukan hanya pada
dinding Prokariotik yang disebut peptidoglikan (dan tidak ada pada Archaebacteria)
Dapat memiliki struktur motil yang disebut flagella, tetapi mereka berbeda dari flagella
yang terdapat pada Eukariotik, atau proyeksi yang sangat kecil yang disebut fili, yang
Molekul DNA tunggal (sirkuler), terkonsentrasi pada suatu daerah di sitoplasma yang
disebut nukleoid. DNA tidak dikelilingi oleh protein. Bakteri mungkin memiliki lebih dari
Bisa mempunyai plasmid, fragmen DNA independen yang membawa potongan khusus
dari informasi genetic. Plasmid dapat ditransmisikan dari satu bakteri ke yang lainnya
atau dari lingkungan ke bakteri. Plasmid penting dalam penelitian DNA rekombinan.
SEL EUKARIOTIK
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki inti atau nucleus yang dikelilingi oleh membran.
Sehingga sel eukariotik memiliki dua membrane yaitu membran sitoplasma dan membran inti
(membran nukleus). Sel eukariotik ini memulai kehidupannya dengan sebuah nukleus yang
dikelilingi oleh berbagai macam organel yang memiliki struktur dan fungsi tertentu dan
terbungkus dalam sebuah membran sehingga bentuknya kokoh dan tersusun dengan teratur.
Sel eukariotik punya suatu sistem struktur internal yang dikelilingi membran, yang disebut
organela
ruangan sitoplasma
a. Sel Hewan
Sel eukariotik yang terdapat pada sel hewan merupakan sel yang tidak memiliki dinding
sel serta kloroplas. Sel hewan tidak sama dengan sel tumbuhan, dimana pada sel tumbuhan
memiliki dinding sel yang dapat menjaga integritas serta menjaga bentuk sel tumbuhan tersebut
sedangkan pada sel hewan tidak memiliki dinding sel. Oleh karena itu, sel hewan memiliki
variasi dalam bentuk bahkan dapat bersifat elastis contohnya pada sel penyusun kulit manusia.
Sesuai dengan namanya, sel hewan merupakan sel yang menyusun jaringan – jaringan
pada tubuh hewan atau sel sebagai organisme seluler seperti pada protozoa. Penggambaran yang
terdapat pada sel hewan ini secara umum menampilkan struktur – struktur hewan yang paling
mudah ditemukan. Organel yang sangat berperan dalam sel ini ialah nukleus, sedangkan aktivitas
Bagian dari sel hewan ini terdiri dari vesikel, mitokondria, sentriol, nukleus, nukleolus,
selaput inti, badan golgi, dan lisosom. Sel hewan tidak memiliki dinding sel, tidak memiliki
b. Sel Tumbuhan
Sel tumbuhan merupakan bagian dari sel eukariotik, di mana bagian – bagian organel
yang terdapat di dalamnya hampir sama dengan organel yang ada pada sel hewan. Hanya
beberapa organel yang dimiliki tumbuhan tetapi tidak dimiliki oleh hewan begitu juga sebaliknya
ada organel yang terdapat pada sel hewan tetapi tidak terdapat pada tumbuhan. Penggambaran
sel tumbuhan ini memiliki kemiripan sekaligus perbedaan yang cukup jelas antara sel hewan
dengan sel tumbuhan. Salah satu organel yang terdapat pada sel tumbuhan yang paling penting
ialah plastida. Jenis plastida yang sangat berperan bagi tumbuhan yaitu kloroplas, yang sangat
berperan penting dalam proses fotosintesis. Organel penting lainnya yaitu dinding sel dan
vakuola.
c. Sel Mikroorganisme
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga
mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak
(multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan
Beberapa contoh mikroorganisme yang memiliki sel yang termasuk dalam sel prokariotik
adalah bakteri, ricketsia, mycoplasma, dan cyanobakteri. Beberapa ciri sel bakteri adalah
memiliki dinding sel, reproduksinya dengan membelah diri, ada sel yang dapat bergerak dan ada
tubuhnya terdiri atas hifa (kumpulan hifa membentuk miselium), memiliki nukleus yang
bermembran, tidak dapat berfotosintesis, cara reproduksinya adalah dengan menggunakan spora;
(askopsora, basidiospora, zigospora, oospora). Ciri-ciri protozoa adalah tidak memiliki dinding
sel, umumnya uniseluler, sebagian besar tidak dapat berfotosintesis. Sedangkan sifat dari alga
Membran sel mempunyai sifat selektif yang berfungsi untuk mentransfer zat dari dan ke
luar sel. Fungsi ini biasa disebut sebagai transportasi sel. Sistem transportasi zat pada sel
menurut penggunaan energinya ada dua, yaitu transpor pasif dan transpor aktif.
TRANSPOR PASIF
Transpor pasif merupakan sistem transportasi sel yang tidak menggunakan energi,
melainkan secara langsung dan spontan. Dalam transpor pasif, zat yang ditransportasikan adalah
Zat-zat polar akan sulit melewati membran sel, karena membran sel salah satu
pembentuknya adalah lemak. Sistem transpor pasif terdiri atas difusi langsung, difusi terbantu,
dan osmosis.
a. Difusi Langsung
Difusi adalah proses berpindahnya suatu zat yang berkonsentrasi tinggi menuju zat yang
memiliki konsentrasi lebih rendah sehingga konsentrasi keduanya seimbang. Difusi langsung
terjadi secara spontan tanpa perantara dan energi. Difusi terjadi karena sifat dari molekul-
molekul yang bergerak. Difusi langsung terjadi pada transpor oksigen dari luar ke dalam sel.
b. Difusi Terbantu
Difusi terbantu berlangsung ketika transpor glukosa dari luar ke dalam sel dibantu
perantara protein. Difusi terbantu terjadi karena glukosa tidak bisa melewati membran sel dengan
sendirinya. Agar glukosa bias melewati membran dan masuk ke dalam sel, glukosa diikat pada
protein pembawanya.
c. Osmosis
Osmosis adalah proses menyeimbangkan konsentrasi air di dalam dan luar sel. Osmosis
terjadi pada kondisi hipotonik, yaitu saat konsentrasi larutan di lingkungan lebih pekat dibanding
TRANSPOR AKTIF
Transpor aktif merupakan sistem transportasi zat yang membutuhkan energi. Transpor
aktif berkebalikan dengan tranpor pasif yang mengandalkan sifat sari zat yang berpindah dari
a. Pompa Ion
Jika ada dua ion kalium yang masuk ke dalam sel, maka satu ion kalium harus dipaksa
untuk keluar dari sel. Inilah alasan mengapa transpor aktif membutuhkan energi, karena jumlah
ion kalium harus selalu lebih tinggi dibanding jumlah ion natrium.
b. Endositosis
Endositosis adalah proses memasukkan zat makromolekuler ke dalam sel dengan cara
c. Eksositosis
dalam sel keluar sel. Eksositosis dilakukan dengan cara membungkus zat makromolekuler
STRUKTUR SEL
Secara umum sel terdiri atas 3 bagian utama, yaitu membran sel, sitoplasma, dan inti sel.
Sel juga memiliki komponen padat di dalam sitoplasma yang disebut organel sel. Organel–
MEMBRAN SEL
Membran sel merupakan permukaan luar setiap sel yang dibatasi oleh selaput halus dan
elastis. Pengertian membran sel bisa didefinisikan sebagai fitur universal yang dimiliki oleh
semua jenis sel berupa lapisan antar muka yang disebut membran plasma, yang memisahkan sel
Secara umum struktur membran sel terdiri dari beberapa komponen penyusun, yakni
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel
yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu
Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan
Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak
dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang
lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan
lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-
komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi
semipermanen.
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2),
dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul
polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme
Komponen penyusun membran sel antara lain adalah fosfolipid, protein, oligosakarida,
glikolipid, dan kolesterol. komponen muchus membran sel semipermanen di lapisan membran.
Lipoprotein
Glikoprotein
Glikolipid
Fosfolipid
Gabungan antar lemak dan posfat yang bersifat hidrofilik dengan ujung polar (larutan dalam air)
Komponen utama membran sel terdiri atas fosfolipid, selain itu terdapat senyawa lipid
seperti sfingomyelin, kolesterol, dan glikolipida. Fosfolipid memiliki dua bagian yaitu bagian
yang bersifat hidrofilik dan bagian yang bersifat hidrofobik. Bagian hidrofobik merupakan
bagian yang terdiri atas asam lemak. Sedangkan bagian hidrofilik terdiri atas gliserol, fosfat, dan
tambahan yang dimiliki oleh fosfolipid. Jenis-jenis fosfolipid penyusun membran sel antara lain
adalah : fosfokolin (pc), fosfoetanolamin (pe), fosfoserin (ps), dan fosfoinositol (pi). Secara
alami di alam fosfolipid akan membentuk struktur misel (struktur menyerupai bola) atau
Karena strukturnya yang dinamis maka komponen fosfolipid di membran dapat melakukan
pergerakan dan perpindahan posisi. Pergerakan yang terjadi antara lain adalah pergerakan secara
lateral (Pergerakan molekul lipid dengan tetangganya pada monolayer membran) dan pergerakan
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu
lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif
untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor
aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus. Secara umum sel-sel yang
menyusun tubuh manusia mempunyai struktur dasar yang terdiri dari membran sel, protoplasma
SITOPLASMA
Sitoplasma ialah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma
yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang
tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi dan perantara
Badan Golgi yang berfungsi aktif dalam sekresi dan sintesis polisakarida.
Fungsi Sitoplasma
1. Menyimpan berbagai macam jenis zat kimia yang dipakai untuk proses metabolisme sel.
5. Menyokong seluruh isi didalam sel. Sitoskeleton dalam sitoplasma mampu membantu dan
7. Sebagai perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel.
kimia. Misalnya proses pembentukan energi, glikolisis anaerob, dan sintesis asam lemak,
10. Membantu pergerakan unsur atau zat dari satu bagian sel ke bagian lain.
Struktur Sitoplasma
Sitoplasma terdiri dari matrik sitoplasma yang memiliki fungsi mengatur kekentalan
Mikrotubulus
organel sel berbentuk silinder panjang yang berongga, tak bercabang, tak bermembran.
Tersusun dari protein dengan ukuran diameter 25 nm dan panjang tak menentu.
Filamen
Miofibril
organel sel yang tersusun dari protein otot aktin, miosin, troponin dan tropomiosin.
Serabut keratin
Struktur sitoplasma terdapat dua bagian mulai dari bagian luar (ektoplasma) dan bagian dalam
(endoplasma). Perbedaan fungsi dari setiap stuktur yang ada dalam sitoplasma mempunyaii
fungsi yang berbeda. Perbedaan pada fungsi dari setiap struktur sitoplasma mempengaruhi
Sitoplasma sel tanaman mirip dengan sitoplasma sel sel hewan. Sitoplasma memberi
dukungan mekanik untuk struktur internal. Ini adalah media untuk suspensi organel internal sel.
Sitoplasma mempertahankan bentuk dan konsistensi dari sel. Hal itu juga menyimpan bahan
kimia yang penting bagi kehidupan. Reaksi metabolisme penting seperti glikolisis dan sintesis
protein terjadi di sitoplasma. Pada tumbuhan pergerakan sitoplasma sekitar vakuola, dan dikenal
INTI SEL
kromosom
yang dikenal dengan sebutan nukleus ini ditemukan di setiap sel tubuh manusia, kecuali
Pada dasarnya, sel terdiri dari beberapa organ atau struktur yang disebut dengan organel.
Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang paling menonjol dalam sel tubuh. Inti sel
sebagai pusat informasi dan kendali seluruh aktivitas sel. Jika diibaratkan dengan tubuh manusia,
inti sel atau nukleus memiliki peran yang mirip dengan otak.
Tak hanya itu, beberapa fungsi lain dari inti sel atau nukleus adalah:
4. Memproduksi RNA
5. Memproduksi ribosom
Dari beragam fungsi nukleus yang disebutkan di atas, tak heran jika organel yang satu ini
dianggap paling vital dan menonjol dibandingkan jenis organel lainnya. Bahkan, inti sel
Secara umum, inti sel atau nukleus terdiri dari empat bagian utama, yaitu:
1. Selubung Inti
Selubung inti adalah selaput halus yang melapisi inti sel. Bagian sel ini memiliki fungsi
sebagai pelindung sekaligus pemisah dengan organel lainnya. Selubung inti sel memiliki celah
2. Nukleoplasma
Nukleoplasma adalah cairan kental di dalam inti sel atau nukleus yang mengandung
banyak protein dan zal lainnya, seperti mineral, DNA, dan RNA. Selain berfungsi sebagai tempat
untuk mengolah berbagai enzim, bagian yang disebut dengan karioplasma ini juga berperan
Nukleolus adalah bagian dalam inti sel yang berbentuk bulat, padat, dan berwarna gelap.
Nukleolus tidak dilengkapi oleh membran (selaput pelindung) di bagian luarnya. Bagian ini
memainkan peran penting dalam memproduksi ribosom yang bertindak sebagai tempat
4. Kromosom
Kromosom adalah struktur berupa benang halus yang terletak di dalam inti sel.
Kromosom berisi sekumpulan DNA yang menyimpan informasi genetik. Agar berfungsi dengan
baik, DNA perlu dikombinasikan dengan protein. Kombinasi DNA dan protein di dalam
Setelah mengetahui fungsi inti sel dan bagian-bagiannya, kita bisa menyadari bahwa
organel terbesar ini memiliki peran yang sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga sel-sel tubuh dari paparan radikal bebas dan efek
ORGANEL SEL
Organel sel adalah komponen-komponen padat penyusun sel yang berada di dalam
sitoplasma. Organel sel memiliki fungsi dan tugas masing-masing untuk keberlangsungan hidup
a. Ribosom (Ergastoplasma)
Ribosom merupakan organel pen sintensis protein. Ribosom kerap menempel satu sama
lain dan membentuk rantai yang sering disebut polisom atau pololiribosom.
Struktur ribosom berbentuk bulat bundar terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada
Ribosom adalah organel sel terkecil yang tersuspensi dalam sel. Antara satu ribosom
dengan yang lainnya diikat oleh mRNA. Menurut kecepatan sedimentasi dibedakan menjadi
ribolom sub unit kecil (40s) dan ribosom sub unit besar (60s)
Fungsi Ribosom adalah sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein dan contoh
organel tidak bermembran. Oleh penyusun utamanya yaitu asam ribonukleat dan berada bebas di
(sisternae) atau berbentuk seperti kantong pipih. Badan golgi yang ada di dalam sel tumbuhan
disebut diktiosom, dimana kebanyakan berada di dekat membran sel. Di dalam badan golgi
terdapat banyak enzim pencernaan yang belum aktif, seperti koenzim dan zimogen. Dihasilkan
juga lendir yang disebut musin, badan golgi juga dapat membentuk lisosom. Badan golgi bisa
bergerak mendekati membran sel untuk mensekresikan isinya ke luar sel, karena ini disebut juga
organes sekresi. Organel sel ini dihubungkan dengan fungsi ekskreasi sel, dan struktur nya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.Badan golgi banyak ditemui di organ
tubuh yang melaksanakan fungsi eksresi atau sel-sel penyusun kelenjar (contoh: ginjal).
c. Sentrosom (Sentriol)
Sentrosom hanya bisa ditemukan pada sel hewan. Sentrosom disaat reproduksi sel akan
pembelahan sel (Meiosis maupun Mitosis).Sentriol berbentuk layaknya tabung dan tersusun oleh
mikrotubulus yang terdiri 9 triplet, terletak disalah satu kutub inti sel.Sentriol berperan dalam
kegiatan pembelahan sel dengan membentuk benang spindel. Benang ini yang menarik
d. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma adalah organel yang membentuk serangkaian kantung pipih
dalam sitoplasma sel eukariotik. Semua jenis sel eukariotik memiliki organel retikulum
memproses, serta sarana transportasi protein transmembran dan lipid.Selain itu, fungsi retikulum
fungsi ini dilakukan oleh domain berbeda, yang terdiri dari tubulus beserta lapisan dan selubung
inti sel (nukleus).Retikulum endoplasma juga dapat berubah bentuk sebagai respons terhadap:
Sinyal sel
Tipe sel
Retikulum endoplasma terdiri dari selubung nukleus dan perifer retikulum. Lebih
jauh lagi, perifer retikulum terbagi menjadi retikulum endoplasma halus dan retikulum
sedangkan retikulum endoplasma halus tidak memilikinya. Selain itu, terdapat sejumlah
Menghasilkan protein
Pelipatan protein
Protein yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma kasar dilipat menjadi bentuk
Transportasi protein
Fungsi retikulum endoplasma kasar meliputi transportasi protein siap pakai ke
tempat yang membutuhkannya. Protein ini juga dapat dikirim ke badan Golgi melalui
Setelah dibuat, setiap protein yang dibuat akan menjalani evaluasi kualitas secara
menyeluruh. Protein diperiksa berdasarkan urutan dan struktur yang benar. Jika tidak
sesuai, protein akan ditolak dan dikirim kembali untuk didaur ulang.
berhubungan dan dapat meluas ke pinggiran sel. Bagian ini terutama bertanggung jawab
untuk produksi dan metabolisme lipid.DI samping itu, berikut adalah sejumlah fungsi
retikulum endoplasma halus yang memiliki peran penting bagi kelangsungan hidup
manusia:
Metabolisme karbohidrat
Detoksifikasi obat
Sintesis membrane
Transportasi lipid dan protein yang baru disintesis dari retikulum endoplasma kasar
Sementara itu, berikut adalah beberapa fungsi retikulum endoplasma halus yang
Pada sel hati, retikulum endoplasma halus memiliki fungsi detoksifikasi karena
mengandung enzim yang dapat menonaktifkan racun berbahaya, misalnya dari sisa
menjadi glukosa dalam proses glukoneogenesis, yakni proses produksi glukosa dari
Retikulum endoplasma kasar dan halus biasanya terhubung satu sama lain. Hal ini
memungkinkan protein dan membran yang dibuat oleh retikulum endoplasma kasar bisa
bergerak dengan bebas ke dalam retikulum endoplasma halus untuk diangkut ke bagian sel
lainnya.Salah satu hal yang menarik dari retikulum endoplasma adalah retikulum endoplasma
kasar dan halus dapat berubah dari satu jenis ke jenis lainnya. Perubahan terjadi berdasarkan
pada kebutuhan sel, terutama kebutuhan enzimatik. Perubahan ini terjadi melalui proses
organel yang mempunyai fungsi sebagai tempat respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai
sumber energi sel. Mitokondria memiliki dua lapisan membran yaitu membran dalam dan
membran luar.
mempunyai fungsi memperluas permukaan agar proses pengikatan oksigen dalam respirasi sel
Terdapat Mastrik Mitokondria yang terletak diantara membran krista dan banyak
mengandung enzim pernafasan atau sitokrom, protein, dna dan ribosom yang memungkinkan
Lisosom dihasilkan oleh aparatus golgi yang penuh dengan protein. Berbentuk kantong-
Enzim hidrolitik mempunyai fungsi untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam sel
secara fagositosis.
Lisosom menghasilkan zat kekebalan sehingga banyak ditemui pada sel darah putih,
Ada dua macam lisosom yaitu lisosom primer dan sekunder, lisosom primer
memproduksi enzim yang belum aktif. Berfungsi sebagai vakuola makanan. Lisosom sekunder
adalah lisosom yang terlibat dalam kegiatan mencerna, berfungsi sebagai autofagosom.
Autolisis, penghancuran diri sel dengan cara melepas enzim pencerna dari dalam lisosom
ke dalam sel, contoh proses ini yaitu hilangnya ekor berudu ketika proses menuju
dewasa.
g. Plastida
Plastida ialah organel yang umumnya berisi pigmen. Plastida yang berisi pigmen klorofil
berasal dari proplastida, proplastida berukuran lebih kecil dari kloroplas dimana terdapat sedikit
bahkan tanpa membran internal. Kloroplas terbungkus membran ganda, membran yang
berperang mengatur keluar masuk senyawa atau ion ke dandari dalam kloroplas. Di membran
internal kloroplas ada pigmen fotosintesis yang banyak ditemui di permukaan luar membran
internal yang disebut thilakoid. Sedangkan plastida yang berisi pigmen selain klorofil (contoh:
fikoerithin, xantofil, karoten) disebut dengan Kromoplas. Plastida yang tidak mempunyai warna
(lipoplas) berisi lemak, amiloplas berisi amilum, dan proteoplas berisi protein yang dapat dilihat
2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau yang berfungsi menghasilkan klorofil dan tempat
berlangsungnya fotosintesis
Fikodanin (biru)
Fikosantin (kuning)
Karotin (kuning)
Fikoeritrin (merah)
h. Mikrotubulus
Mikrotubulus berbentuk benang silindris, kaku dan mempunyai fungsi untuk membentuk
silia, flagela, sentriol dan benang-benang spindel, serta mempertahankan bentuk sel dan sebagai
rangka sel. Contoh organel ini antaranya yaitu benang-benang gelembung pembelahan.
Mikrotubulus ini disusun oleh protein yang disebut tubulin. Diameter mikrotubulus kira-kira 25
i. Mikrofilamen
Organel mikrofilamen mirip seperti mikrotubulus tetapi mempunyai diameter yang lebih
Berdasarkan hasil penelitian, mikrofilamen ikut andil dalam proses pergerakan sel,
dalam Retikulum Endoplasma Granular. Organel peroksisom ini terus menerus berasosiasi
dengan organel sel lain, banyak juga mengandung enzim katalase dan oksidae yang banyak
Peroksisom memiliki fungsi mengurangikan peroksida (H2O2) dimana ini merupakan sisa
metabolisme yang bersifat toksik menjadi oksigen dan air. Badan mikro pada tumbuhan disebut
Gliosisom, ikut andil dalam proses pengubahan senyawa lemak menjadi sukrosa.