Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH BIOLOGI SEL

DISUSUN OLEH:

-HURUL NAFISA 2108104010024

-MUHAMMAD AL-HADZIQ TARMIZI 2108107010022

-NAZWA KHALIFIA 2108109010053


SEL

Sel berasal dari kata latin cella yang berarti ruangan kecil. Penemu sel adalah Robert

Hooke. Dia melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat ruangan-ruangan kecil

yang meyusun gabus tersebut). Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada suatu

makhluk hidup. Sel memiliki semua perangkat dan kemampuan yang diperlukan untuk

menjalankan proses hidup seperti bergerak, memperbanyak diri atau bereproduksi, beradaptasi

atau merespon terhadap perubahan lingkungan. Pengetahuan tentang sel telah dimulai sejak abad

ke-17 di mana pada waktu itu Robert Hooke (1635-1703) dari Inggris, seorang pedagang kaca

berhasil membuat sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda yang sangat

kecil. Alat itu kemudian dikenal dengan nama mikroskop. Dengan mikroskop itu Robert Hooke

dapat melihat bagian-bagian dari irisan kulit kayu yang mati dan sangat kecil. Hasil pengamatan

itu berupa petak-petak segi empat yang di tengahnya kosong. Benda tersebut disebut sel yang

berarti petak atau ruang kecil. Pada tahun 1838 - 1939, dua orang ahli fisiologi Jerman, Theodor

Schwann dan Matthias Jakob Schleiden, masing-masing bekerja secara sendiri-sendiri,

mengajukan suatu teori sel yang baru dan revolusioner. Mereka menganggap bahwa makhluk

hidup sederhana sampai yang paling kompleks, hampir sepenuhnya tersusun dari sel dan bahwa

sel-sel ini memainkan peranan penting dalam semua kegiatan hidup. Hasil observasi dari para

ilmuwan selama bertahun-tahun membentuk suatu teori yang dinamakan teori sel. Teori sel

tersebut menyatakan bahwa sel merupakan unit struktural paling dasar dari makhluk hidup; sel

adalah unit fungsional dari makhluk hidup; dan semua sel berasal dari sel lainnya melalui proses

pembelahan.

Sejarah penemuan sel tersebut mengisyaratkan bahwa manusia memulai mempelajari sel

dari strukturnya (menggunakan indra mata) bukan dari fungsinya. Hal tersebut mewarnai
perkembangan pengetahuan manusia tentang sel. Struktur yang diperoleh melalui mikroskop tadi

akhirnya diterjemahkan ke arah fungsi karena pada kenyataanya organisme hidup itu mempunyai

struktur, fungsi dan juga proses. Setiap sel juga menggunakan DNA sebagai informasi genetik.

Kita dapat membedakan dua bentuk utama yang terdapat pada sel yang disebut sel prokariotik

dan sel eukariotik. Sel-sel pada dua kelompok mikroorganisme yang disebut bakteri dan arkea

termasuk ke dalam kelompok sel prokariotik. Sedangkan bentuk lain kehidupan termasuk

tumbuhan dan hewan, tersusun atas sel eukariotik.

SEL PROKARIOTIK

Sel prokariotik merupakan bentuk kehidupan yang terkecil dan memiliki metabolisme

paling bervariasi. Kata prokariotik sendiri berarti “sebelum nukleus” yaitu suatu organisme

bersel satu tanpa adanya nukleus. Sel prokariotik memiliki tiga komponen dasar, diantaranya

ialah: plasmalemma, ribosom, dan nukleoid. Beberapa sel prokariotik tidak memiliki kapsul

yang menyelubungi dinding sel, kecuali prokariot yang dapat berfotosintesis. Sel prokariotik

juga dapat mengabsorbsi bahan organik untuk pertumbuhannya.

Ciri-ciri Sel Prokariotik

 Biasanya relatif kecil dan sederhana

 Mempunyai ciri-ciri ekste

 Batasnya adalah membran plasma

 Dapat memiliki bungkus yang disebut mesosom

 Dinding yang kaku yang tersusun dari senyawa yang unik, yang ditemukan hanya pada

dinding Prokariotik yang disebut peptidoglikan (dan tidak ada pada Archaebacteria)

 Dapat mensekresi sarung pelindung atau kapsul untuk perlindungan

 Dapat memiliki struktur motil yang disebut flagella, tetapi mereka berbeda dari flagella
yang terdapat pada Eukariotik, atau proyeksi yang sangat kecil yang disebut fili, yang

membantu pengikatan bakteri pada permukaan.

 Molekul DNA tunggal (sirkuler), terkonsentrasi pada suatu daerah di sitoplasma yang

disebut nukleoid. DNA tidak dikelilingi oleh protein. Bakteri mungkin memiliki lebih dari

satu kopi dari molekul DNA

 Bisa mempunyai plasmid, fragmen DNA independen yang membawa potongan khusus

dari informasi genetic. Plasmid dapat ditransmisikan dari satu bakteri ke yang lainnya

atau dari lingkungan ke bakteri. Plasmid penting dalam penelitian DNA rekombinan.

 Ribosom, tersusun dari RNA dan protein, densitasnya 70S

 Tidak mempunyai struktur internal yang dikelilingi membran (organela)

SEL EUKARIOTIK

Sel eukariotik adalah sel yang memiliki inti atau nucleus yang dikelilingi oleh membran.

Sehingga sel eukariotik memiliki dua membrane yaitu membran sitoplasma dan membran inti

(membran nukleus). Sel eukariotik ini memulai kehidupannya dengan sebuah nukleus yang

dikelilingi oleh berbagai macam organel yang memiliki struktur dan fungsi tertentu dan

terbungkus dalam sebuah membran sehingga bentuknya kokoh dan tersusun dengan teratur.

Ciri-ciri Sel Eukariotik

 Sel eukariotik punya suatu sistem struktur internal yang dikelilingi membran, yang disebut

organela

 Nukleus dikelilingi selubung nuclear (eukariotik berarti nukleus yang sebenarnya)

 Mempunyai sitoplasma sitosol di mana organela-organela khusus

 Mempunyai efisiensi yang lebih besar untuk aktivitas sel


 Organela-organela secara fisika memisahkan tipe-tipe yang berbeda dari aktivitas sel pada

ruangan sitoplasma

 Organela juga menyebabkan pemisahan aktivitas sel dalam waktu

a. Sel Hewan

Sel eukariotik yang terdapat pada sel hewan merupakan sel yang tidak memiliki dinding

sel serta kloroplas. Sel hewan tidak sama dengan sel tumbuhan, dimana pada sel tumbuhan

memiliki dinding sel yang dapat menjaga integritas serta menjaga bentuk sel tumbuhan tersebut

sedangkan pada sel hewan tidak memiliki dinding sel. Oleh karena itu, sel hewan memiliki

variasi dalam bentuk bahkan dapat bersifat elastis contohnya pada sel penyusun kulit manusia.

Sesuai dengan namanya, sel hewan merupakan sel yang menyusun jaringan – jaringan

pada tubuh hewan atau sel sebagai organisme seluler seperti pada protozoa. Penggambaran yang

terdapat pada sel hewan ini secara umum menampilkan struktur – struktur hewan yang paling

mudah ditemukan. Organel yang sangat berperan dalam sel ini ialah nukleus, sedangkan aktivitas

metabolisme yang paling banyak dilakukan yaitu pada sitoplasma.

Bagian dari sel hewan ini terdiri dari vesikel, mitokondria, sentriol, nukleus, nukleolus,

kromatin, ribosom, retikulum endoplasma, mikrotubulus, membran plasma, vacuola, sitosol,

selaput inti, badan golgi, dan lisosom. Sel hewan tidak memiliki dinding sel, tidak memiliki

plastida, dan bentuk yang tidak tetap seperti sel tumbuhan.

b. Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan merupakan bagian dari sel eukariotik, di mana bagian – bagian organel

yang terdapat di dalamnya hampir sama dengan organel yang ada pada sel hewan. Hanya
beberapa organel yang dimiliki tumbuhan tetapi tidak dimiliki oleh hewan begitu juga sebaliknya

ada organel yang terdapat pada sel hewan tetapi tidak terdapat pada tumbuhan. Penggambaran

sel tumbuhan ini memiliki kemiripan sekaligus perbedaan yang cukup jelas antara sel hewan

dengan sel tumbuhan. Salah satu organel yang terdapat pada sel tumbuhan yang paling penting

ialah plastida. Jenis plastida yang sangat berperan bagi tumbuhan yaitu kloroplas, yang sangat

berperan penting dalam proses fotosintesis. Organel penting lainnya yaitu dinding sel dan

vakuola.

c. Sel Mikroorganisme

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga

untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme

mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak

(multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan

ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang.

d. Sel Mikroorganisme yang Termasuk Sel Prokariotik

Beberapa contoh mikroorganisme yang memiliki sel yang termasuk dalam sel prokariotik

adalah bakteri, ricketsia, mycoplasma, dan cyanobakteri. Beberapa ciri sel bakteri adalah

memiliki dinding sel, reproduksinya dengan membelah diri, ada sel yang dapat bergerak dan ada

sel yang tidak dapat bergerak.

e. Sel Mikroorganisme yang Termasuk Sel Eukariotik


Mikroorganisme eukariotik terdiri atas fungi, protozoa, dan alga. Ciri-ciri fungi adalah

tubuhnya terdiri atas hifa (kumpulan hifa membentuk miselium), memiliki nukleus yang

bermembran, tidak dapat berfotosintesis, cara reproduksinya adalah dengan menggunakan spora;

spora aseksual (konidiospora, sporangiospora, arthrospora, klamidospora); spora seksual

(askopsora, basidiospora, zigospora, oospora). Ciri-ciri protozoa adalah tidak memiliki dinding

sel, umumnya uniseluler, sebagian besar tidak dapat berfotosintesis. Sedangkan sifat dari alga

adalah dapat berfotosintesis dan memiliki dinding sel.

TRANSPOR PASIF DAN TRANSPOR AKTIF

Membran sel mempunyai sifat selektif yang berfungsi untuk mentransfer zat dari dan ke

luar sel. Fungsi ini biasa disebut sebagai transportasi sel. Sistem transportasi zat pada sel

menurut penggunaan energinya ada dua, yaitu transpor pasif dan transpor aktif.

TRANSPOR PASIF

Transpor pasif merupakan sistem transportasi sel yang tidak menggunakan energi,

melainkan secara langsung dan spontan. Dalam transpor pasif, zat yang ditransportasikan adalah

zat-zat non polar seperti glukosa, air, dan oksigen.

Zat-zat polar akan sulit melewati membran sel, karena membran sel salah satu

pembentuknya adalah lemak. Sistem transpor pasif terdiri atas difusi langsung, difusi terbantu,

dan osmosis.

a. Difusi Langsung

Difusi adalah proses berpindahnya suatu zat yang berkonsentrasi tinggi menuju zat yang

memiliki konsentrasi lebih rendah sehingga konsentrasi keduanya seimbang. Difusi langsung
terjadi secara spontan tanpa perantara dan energi. Difusi terjadi karena sifat dari molekul-

molekul yang bergerak. Difusi langsung terjadi pada transpor oksigen dari luar ke dalam sel.

b. Difusi Terbantu

Difusi terbantu berlangsung ketika transpor glukosa dari luar ke dalam sel dibantu

perantara protein. Difusi terbantu terjadi karena glukosa tidak bisa melewati membran sel dengan

sendirinya. Agar glukosa bias melewati membran dan masuk ke dalam sel, glukosa diikat pada

protein pembawanya.

c. Osmosis

Osmosis adalah proses menyeimbangkan konsentrasi air di dalam dan luar sel. Osmosis

terjadi pada kondisi hipotonik, yaitu saat konsentrasi larutan di lingkungan lebih pekat dibanding

konsentrasi larutan di dalam sel.

TRANSPOR AKTIF

Transpor aktif merupakan sistem transportasi zat yang membutuhkan energi. Transpor

aktif berkebalikan dengan tranpor pasif yang mengandalkan sifat sari zat yang berpindah dari

konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.

a. Pompa Ion

Jika ada dua ion kalium yang masuk ke dalam sel, maka satu ion kalium harus dipaksa

untuk keluar dari sel. Inilah alasan mengapa transpor aktif membutuhkan energi, karena jumlah

ion kalium harus selalu lebih tinggi dibanding jumlah ion natrium.

b. Endositosis
Endositosis adalah proses memasukkan zat makromolekuler ke dalam sel dengan cara

membungkusnya dengan membran plasma. Zat makromolekuler yang dipindahkan dapat

berbentuk padatan (fagositosis) ataupun cairan (pinositosis).

c. Eksositosis

Eksositosis adalah proses mengeluarkan zat makromolekuler hasil metabolisme dari

dalam sel keluar sel. Eksositosis dilakukan dengan cara membungkus zat makromolekuler

dengan membran plasma lalu dikeluarkan dari sel.

STRUKTUR SEL

Secara umum sel terdiri atas 3 bagian utama, yaitu membran sel, sitoplasma, dan inti sel.

Sel juga memiliki komponen padat di dalam sitoplasma yang disebut organel sel. Organel–

organel sel memiliki fungsi masing-masing.

MEMBRAN SEL

Membran sel merupakan permukaan luar setiap sel yang dibatasi oleh selaput halus dan

elastis. Pengertian membran sel bisa didefinisikan sebagai fitur universal yang dimiliki oleh

semua jenis sel berupa lapisan antar muka yang disebut membran plasma, yang memisahkan sel

dengan lingkungan luar sel.

Secara umum struktur membran sel terdiri dari beberapa komponen penyusun, yakni

lipoprotein, glikoprotein, glikolipid dan dua lapis fosfolipid.

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel

membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel
yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.

Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu

sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.

Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan

Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak

dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang

lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan

lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-

komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi

semipermanen.

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua

arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2),

dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul

polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme

khusus agar dapat masuk ke dalam sel.

Komponen penyusun membran sel antara lain adalah fosfolipid, protein, oligosakarida,

glikolipid, dan kolesterol. komponen muchus membran sel semipermanen di lapisan membran.
 Lipoprotein

Gabungan antara lemak dan protein.

 Glikoprotein

Merupakan senyawa karbohidrat yang berikatan dengan protein.

 Glikolipid

Merupakan senyawa karbohidrat yang berikatan dengan lipid.

 Fosfolipid

Gabungan antar lemak dan posfat yang bersifat hidrofilik dengan ujung polar (larutan dalam air)

Komponen utama membran sel terdiri atas fosfolipid, selain itu terdapat senyawa lipid

seperti sfingomyelin, kolesterol, dan glikolipida. Fosfolipid memiliki dua bagian yaitu bagian

yang bersifat hidrofilik dan bagian yang bersifat hidrofobik. Bagian hidrofobik merupakan

bagian yang terdiri atas asam lemak. Sedangkan bagian hidrofilik terdiri atas gliserol, fosfat, dan

gugus tambahan seperti kolin, serin, dan lain-lain.


Penamaan fosfolipid dan sifat masing-masing akan bergantung pada jenis gugus

tambahan yang dimiliki oleh fosfolipid. Jenis-jenis fosfolipid penyusun membran sel antara lain

adalah : fosfokolin (pc), fosfoetanolamin (pe), fosfoserin (ps), dan fosfoinositol (pi). Secara

alami di alam fosfolipid akan membentuk struktur misel (struktur menyerupai bola) atau

membran lipid 2 lapis.

Karena strukturnya yang dinamis maka komponen fosfolipid di membran dapat melakukan

pergerakan dan perpindahan posisi. Pergerakan yang terjadi antara lain adalah pergerakan secara

lateral (Pergerakan molekul lipid dengan tetangganya pada monolayer membran) dan pergerakan

secara flip flop (Tipe pergerakan trans bilayer).

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu

lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif

untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor

aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus. Secara umum sel-sel yang

menyusun tubuh  manusia mempunyai struktur dasar yang terdiri dari membran sel, protoplasma

dan inti sel (nukleus).

SITOPLASMA

Sitoplasma ialah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota, sitoplasma

adalah bagian non-nukleus dari protoplasma.


Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, juga terdapat sitosol

yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang

tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi dan perantara

transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel.

Oraganel-Organel dalam Sitoplasma

 Mitokondria berfungsi dalam proses oksidasi dan mualisasi.

 Plastida di dalamnya terkandung klorofil, berfungsi dalam fotosintesis.

 Vakuola berfungsi untuk menyimpan zat makanan.

 Badan Golgi yang berfungsi aktif dalam sekresi dan sintesis polisakarida.

 Ribosom sebagai tempat berlagsungnya sintesis protein.

 Lisosom yang berperan dalam proses matinya sel-sel.


 Retikulum Endoplasma Kasar.

 Retikulum Endoplasma Halus.

Fungsi Sitoplasma

1. Menyimpan berbagai macam jenis zat kimia yang dipakai untuk proses metabolisme sel.

Seperti contohnya enzim, ion, gula, lemak, dan protein.

2. Menjamin berlangsungnya pertukaran zat di dalam sel.

3. Menjaga berlangsungnya metabolisme supaya tetap bekerja dengan baik.

4. Sebagai tempat dimana semua pekerjaan sel dilakukan.

5. Menyokong seluruh isi didalam sel. Sitoskeleton dalam sitoplasma mampu membantu dan

menjaga bentuk sel dan mempertahankan organel-organel pada tempatnya masing-masing.

6. Pelarut untuk semua protein dan senyawa di dalam sel.

7. Sebagai perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel.

8. Mengisi ruang sel yang tak ditempati organel dan vesikula.

9. Tempat Berlangsungnya kegiatan pembongkaran dan penyusunan zat-zat melalui reaksi

kimia. Misalnya proses pembentukan energi, glikolisis anaerob, dan sintesis asam lemak,

asam amino, protein, dan nukleotida.

10. Membantu pergerakan unsur atau zat dari satu bagian sel ke bagian lain.

Struktur Sitoplasma

Sitoplasma terdiri dari matrik sitoplasma yang memiliki fungsi mengatur kekentalan

sitoplasma dengan membentuk benang spindel, pembentukan berbagai serabut seperti :

 Mikrotubulus

organel sel berbentuk silinder panjang yang berongga, tak bercabang, tak bermembran.

Tersusun dari protein dengan ukuran diameter 25 nm dan panjang tak menentu.
 Filamen

organel sel yang memiliki bentuk seperti benang-benang halus.

 Miofibril

organel sel yang tersusun dari protein otot aktin, miosin, troponin dan tropomiosin.

Bentuknya seperti serabut-serabut.

 Serabut keratin

Struktur sitoplasma terdapat dua bagian mulai dari bagian luar (ektoplasma) dan bagian dalam

(endoplasma). Perbedaan fungsi dari setiap stuktur yang ada dalam sitoplasma mempunyaii

fungsi yang berbeda. Perbedaan pada fungsi dari setiap struktur sitoplasma mempengaruhi

tampilan sitoplasma itu sendiri.

Sitoplasma pada Sel Tumbuhan

Sitoplasma sel tanaman mirip dengan sitoplasma sel sel hewan. Sitoplasma memberi

dukungan mekanik untuk struktur internal. Ini adalah media untuk suspensi organel internal sel.

Sitoplasma mempertahankan bentuk dan konsistensi dari sel. Hal itu juga menyimpan bahan

kimia yang penting bagi kehidupan. Reaksi metabolisme penting seperti glikolisis dan sintesis

protein terjadi di sitoplasma. Pada tumbuhan pergerakan sitoplasma sekitar vakuola, dan dikenal

sebagai sitoplasma streaming.

INTI SEL

Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang paling menonjol

dalam sel tubuh. Inti sel ini terbungkus oleh selubung inti  (membran) yang mengandung

kromosom

Fungsi dan Bagian Inti Sel


Inti sel memegang peranan penting dalam kerja sel di tubuh. Saking pentingnya, organ

yang dikenal dengan sebutan nukleus ini ditemukan di setiap sel tubuh manusia, kecuali

beberapa sel tertentu, seperti sel darah merah.

Pada dasarnya, sel terdiri dari beberapa organ atau struktur yang disebut dengan organel.

Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang paling menonjol dalam sel tubuh. Inti sel

ini terbungkus oleh selubung inti (membran) yang mengandung kromosom.

Fungsi Inti Sel


Setiap organel memiliki peran yang berbeda-beda. Inti sel sendiri memiliki fungsi utama

sebagai pusat informasi dan kendali seluruh aktivitas sel. Jika diibaratkan dengan tubuh manusia,

inti sel atau nukleus memiliki peran yang mirip dengan otak.

Tak hanya itu, beberapa fungsi lain dari inti sel atau nukleus adalah:

1. Menyimpan informasi genetik dalam bentuk deoxyribonucleic acid (DNA)

2. Mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel

3. Mengatur metabolisme sel dengan mensintesis berbagai enzim

4. Memproduksi RNA

5. Memproduksi ribosom

Dari beragam fungsi nukleus yang disebutkan di atas, tak heran jika organel yang satu ini

dianggap paling vital dan menonjol dibandingkan jenis organel lainnya. Bahkan, inti sel

menyumbang sekitar 25 persen volume sel.

Struktur Inti Sel

Secara umum, inti sel atau nukleus terdiri dari empat bagian utama, yaitu:

1. Selubung Inti

Selubung inti adalah selaput halus yang melapisi inti sel. Bagian sel ini memiliki fungsi

sebagai pelindung sekaligus pemisah dengan organel lainnya. Selubung inti sel memiliki celah

kecil atau pori-pori yang menjadi tempat keluar masuknya molekul.

2. Nukleoplasma

Nukleoplasma adalah cairan kental di dalam inti sel atau nukleus yang mengandung

banyak protein dan zal lainnya, seperti mineral, DNA, dan RNA. Selain berfungsi sebagai tempat

untuk mengolah berbagai enzim, bagian yang disebut dengan karioplasma ini juga berperan

dalam membantu menjaga bentuk dan struktur inti sel.


3. Nukleolus

Nukleolus adalah bagian dalam inti sel yang berbentuk bulat, padat, dan berwarna gelap.

Nukleolus tidak dilengkapi oleh membran (selaput pelindung) di bagian luarnya. Bagian ini

memainkan peran penting dalam memproduksi ribosom yang bertindak sebagai tempat

pembentukan protein di dalam sel.

4. Kromosom

Kromosom adalah struktur berupa benang halus yang terletak di dalam inti sel.

Kromosom berisi sekumpulan DNA yang menyimpan informasi genetik. Agar berfungsi dengan

baik, DNA perlu dikombinasikan dengan protein. Kombinasi DNA dan protein di dalam

kromosom ini disebut juga dengan kromatin.

Setelah mengetahui fungsi inti sel dan bagian-bagiannya, kita bisa menyadari bahwa

organel terbesar ini memiliki peran yang sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga sel-sel tubuh dari paparan radikal bebas dan efek

negatifnya, sehingga kita bisa terhindar dari berbagai penyakit kronis.

ORGANEL SEL

Organel sel adalah komponen-komponen padat penyusun sel yang berada di dalam

sitoplasma. Organel sel memiliki fungsi dan tugas masing-masing untuk keberlangsungan hidup

organismenya (hewan dan tumbuhan).

a. Ribosom (Ergastoplasma)
Ribosom merupakan organel pen sintensis protein. Ribosom kerap menempel satu sama

lain dan membentuk rantai yang sering disebut polisom atau pololiribosom.

Struktur ribosom berbentuk bulat bundar terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada

yang soliter dan ada yang melekat sepanjang R.E.

Ribosom adalah organel sel terkecil yang tersuspensi dalam sel. Antara satu ribosom

dengan yang lainnya diikat oleh mRNA. Menurut kecepatan sedimentasi dibedakan menjadi

ribolom sub unit kecil (40s) dan ribosom sub unit besar (60s)

Fungsi Ribosom adalah sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein dan contoh

organel tidak bermembran. Oleh penyusun utamanya yaitu asam ribonukleat dan berada bebas di

dalam sitoplasma ataupun melekat pada RE.

b. Badan Golgi (Aparatus Golgi = Diktiosom)


Badan golgi terdiri dari kumpulan vesikel pipih yang mempunyai bentuk berkelok-kelok

(sisternae) atau berbentuk seperti kantong pipih. Badan golgi yang ada di dalam sel tumbuhan

disebut diktiosom, dimana kebanyakan berada di dekat membran sel. Di dalam badan golgi

terdapat banyak enzim pencernaan yang belum aktif, seperti koenzim dan zimogen. Dihasilkan

juga lendir yang disebut musin, badan golgi juga dapat membentuk lisosom. Badan golgi bisa

bergerak mendekati membran sel untuk mensekresikan isinya ke luar sel, karena ini disebut juga

organes sekresi. Organel sel ini dihubungkan dengan fungsi ekskreasi sel, dan struktur nya dapat

dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.Badan golgi banyak ditemui di organ

tubuh yang melaksanakan fungsi eksresi atau sel-sel penyusun kelenjar (contoh: ginjal).

c. Sentrosom (Sentriol)
Sentrosom hanya bisa ditemukan pada sel hewan. Sentrosom disaat reproduksi sel akan

membelah menjadi sentriol.Struktur sentrosom berbentuk bintang dengan fungsi untuk

pembelahan sel (Meiosis maupun Mitosis).Sentriol berbentuk layaknya tabung dan tersusun oleh

mikrotubulus yang terdiri 9 triplet, terletak disalah satu kutub inti sel.Sentriol berperan dalam

kegiatan pembelahan sel dengan membentuk benang spindel. Benang ini yang menarik

kromosom menuju ke kutub sel berlawanan.

d. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma adalah organel yang membentuk serangkaian kantung pipih

dalam sitoplasma sel eukariotik. Semua jenis sel eukariotik memiliki organel retikulum

endoplasma. Sistem membran ini punya berbagai fungsi penting, yakni memproduksi,

memproses, serta sarana transportasi protein transmembran dan lipid.Selain itu, fungsi retikulum

endoplasma lainnya meliputi penyimpanan kalsium dan metabolisme lipid. Bermacam-macam

fungsi ini dilakukan oleh domain berbeda, yang terdiri dari tubulus beserta lapisan dan selubung

inti sel (nukleus).Retikulum endoplasma juga dapat berubah bentuk sebagai respons terhadap:

 Sinyal sel

 Tipe sel

 Keadaan siklus sel


 Masa perkembangan organisme

Fungsi retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma terdiri dari selubung nukleus dan perifer retikulum. Lebih

jauh lagi, perifer retikulum terbagi menjadi retikulum endoplasma halus dan retikulum

endoplasma kasar.Retikulum endoplasma kasar mengandung ribosom yang melekat,

sedangkan retikulum endoplasma halus tidak memilikinya. Selain itu, terdapat sejumlah

perbedaan fungsi retikulum endoplasma kasar dan halus.

Fungsi retikulum endoplasma kasar

Secara umum, fungsi retikulum endoplasma kasar adalah mensintesis protein

melalui proses penerjemahan dan memproduksi membran. Berikut adalah penjelasan

seputar fungsi retikulum endoplasma kasar secara keseluruhan.

 Menghasilkan protein

Fungsi retikulum endoplasma kasar yang utama adalah memproduksi dan

memproses protein tertentu pada ribosom yang kemudian akan diekspor.Ribosom

melakukan tugasnya dan membuat protein, kemudian dikirim ke retikulum endoplasma

kasar untuk diproses lebih lanjut.

 Pelipatan protein

Protein yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma kasar dilipat menjadi bentuk

tiga dimensi dan karbohidrat ditambahkan. Setelah pelipatan selesai, protein-protein

tersebut siap untuk dikirim.

 Transportasi protein
Fungsi retikulum endoplasma kasar meliputi transportasi protein siap pakai ke

tempat yang membutuhkannya. Protein ini juga dapat dikirim ke badan Golgi melalui

vesikel untuk diproses lebih lanjut.

 Pemeriksaan kualitas protein

Setelah dibuat, setiap protein yang dibuat akan menjalani evaluasi kualitas secara

menyeluruh. Protein diperiksa berdasarkan urutan dan struktur yang benar. Jika tidak

sesuai, protein akan ditolak dan dikirim kembali untuk didaur ulang.

Fungsi retikulum endoplasma halus

Retikulum endoplasma halus bentuknya seperti jaringan tubular yang saling

berhubungan dan dapat meluas ke pinggiran sel. Bagian ini terutama bertanggung jawab

untuk produksi dan metabolisme lipid.DI samping itu, berikut adalah sejumlah fungsi

retikulum endoplasma halus yang memiliki peran penting bagi kelangsungan hidup

manusia:

 Metabolisme karbohidrat

 Pengaturan ion kalsium

 Sintesis dan metabolisme, baik untuk steroid maupun lipid

 Penyimpanan enzim, steroid, dan ion

 Detoksifikasi obat

 Sintesis membrane

 Transportasi lipid dan protein yang baru disintesis dari retikulum endoplasma kasar

ke lokasi lain, baik di dalam maupun di luar sel.

Sementara itu, berikut adalah beberapa fungsi retikulum endoplasma halus yang

bervariasi berdasarkan jenis selnya.


 Pada jenis sel otot tertentu, retikulum endoplasma halus menyimpan ion kalsium.

Pelepasan ion kalsium ini dapat menghasilkan kontraksi otot.

 Pada sel hati, retikulum endoplasma halus memiliki fungsi detoksifikasi karena

mengandung enzim yang dapat menonaktifkan racun berbahaya, misalnya dari sisa

metabolisme dan obat-obatan.

 Fungsi retikulum endoplasma di sel-sel organ reproduksi adalah menghasilkan

hormon steroid, seperti estrogen dan testosteron.

 Organel retikulum endoplasma juga dapat membantu mengubah glukosa-6-fosfat

menjadi glukosa dalam proses glukoneogenesis, yakni proses produksi glukosa dari

sumber nonkarbohidrat. Proses ini terutama terjadi di organ hati.

 Pada jenis sel tumbuhan tertentu, retikulum endoplasma halus memfasilitasi

hubungan antara sel-sel yang berdekatan melalui plasmodesmata.

Retikulum endoplasma kasar dan halus biasanya terhubung satu sama lain. Hal ini

memungkinkan protein dan membran yang dibuat oleh retikulum endoplasma kasar bisa

bergerak dengan bebas ke dalam retikulum endoplasma halus untuk diangkut ke bagian sel

lainnya.Salah satu hal yang menarik dari retikulum endoplasma adalah retikulum endoplasma

kasar dan halus dapat berubah dari satu jenis ke jenis lainnya. Perubahan terjadi berdasarkan

pada kebutuhan sel, terutama kebutuhan enzimatik. Perubahan ini terjadi melalui proses

penyisipan protein. gratis.

e. Mitokondria (The Power House)


Di dalam Biologi, Mitokondria diberi julukan The Power House karena merupakan

organel yang mempunyai fungsi sebagai tempat respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai

sumber energi sel. Mitokondria memiliki dua lapisan membran yaitu membran dalam dan

membran luar.

Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan ke arah dalam (membran krista). Krista

mempunyai fungsi memperluas permukaan agar proses pengikatan oksigen  dalam respirasi sel

berlangsung semakin efektif.

Terdapat Mastrik Mitokondria yang terletak diantara membran krista dan banyak

mengandung enzim pernafasan atau sitokrom, protein, dna dan ribosom yang memungkinkan

sintesis enzim-enzim respirasi secara otonom.

Untuk melintasi membran mitokondria memerlukan mekanisme transpor aktif. Mastrik

Mitokondria berfungsi sebagai tempat berlangsungnya respirasi untuk menghasilkan energi.


f. Lisosom

Lisosom dihasilkan oleh aparatus golgi yang penuh dengan protein. Berbentuk kantong-

lantong kecil dan menghasilkan enzim-enzim hidrolitik seperti fosfatase, lipase, dan proteolitik.

Enzim hidrolitik mempunyai fungsi untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam sel

secara fagositosis.

Lisosom menghasilkan zat kekebalan sehingga banyak ditemui pada sel darah putih,

bersifat autofagi, autolisis, dan menghancurkan makanan secara edsosistosis.


Fungsi organel sel lisosom ini ialah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan

seluler. Salah satunya yaitu Lisozym.

Ada dua macam lisosom yaitu lisosom primer dan sekunder, lisosom primer

memproduksi enzim yang belum aktif. Berfungsi sebagai vakuola makanan. Lisosom sekunder

adalah lisosom yang terlibat dalam kegiatan mencerna, berfungsi sebagai autofagosom.

Lisosom mempunyai peran dalam peristiwa:

 Pencernaan instrasel, mencerna materi secara fagositosis

 Eksositosis, pembebasan sekrit keluar sel

 Autofagi, penghancuran organel sel yang telah rusak

 Autolisis, penghancuran diri sel dengan cara melepas enzim pencerna dari dalam lisosom

ke dalam sel, contoh proses ini yaitu hilangnya ekor berudu ketika proses menuju

dewasa.

g. Plastida
Plastida ialah organel yang umumnya berisi pigmen. Plastida yang berisi pigmen klorofil

disebut kloroplas, fungsinya yaitu sebagai organel utama dalam proses fotosintesis. Kroloplas

berasal dari proplastida, proplastida berukuran lebih kecil dari kloroplas dimana terdapat sedikit

bahkan tanpa membran internal. Kloroplas terbungkus membran ganda, membran yang

berperang mengatur keluar masuk senyawa atau ion ke dandari dalam kloroplas. Di membran

internal kloroplas ada pigmen fotosintesis yang banyak ditemui di permukaan luar membran

internal yang disebut thilakoid. Sedangkan plastida yang berisi pigmen selain klorofil (contoh:

fikoerithin, xantofil, karoten) disebut dengan Kromoplas. Plastida yang tidak mempunyai warna

(tidak berwarna) disebut leukoplas.


Ada macam-macam leukoplas berdasarkan bahan yang dikandungnyam yaitu elaioplas

(lipoplas) berisi lemak, amiloplas berisi amilum, dan proteoplas berisi protein yang dapat dilihat

dengan mikroskop cahaya biasa. Tiga jenis plastida yaitu:

1. Leukoplas, yaitu plastida berwarna putih yang berfungsi sebagai tempat menyimpan

makanan. terdiri dari:

 Amiloplas: tempat menyimpan amilum

 Elaioplas (Lipidoplas): tempat menyimpan lemak/minyak

 Proteoplas: tempat menyimpan protein

2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau yang berfungsi menghasilkan klorofil dan tempat

berlangsungnya fotosintesis

3. Klomoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya:

 Fikodanin (biru)

 Fikosantin (kuning)

 Karotin (kuning)

 Fikoeritrin (merah)

h. Mikrotubulus
Mikrotubulus berbentuk benang silindris, kaku dan mempunyai fungsi untuk membentuk

silia, flagela, sentriol dan benang-benang spindel, serta mempertahankan bentuk sel dan sebagai

rangka sel. Contoh organel ini antaranya yaitu benang-benang gelembung pembelahan.

Mikrotubulus ini disusun oleh protein yang disebut tubulin. Diameter mikrotubulus kira-kira 25

nm. Organel ini merupakan serabut penyusun sitoskeleton terbesar.

i. Mikrofilamen
Organel mikrofilamen mirip seperti mikrotubulus tetapi mempunyai diameter yang lebih

kecil. Bahan pembentuk mikrofilamen adalah miosin dan aktin seperti yang ditemui pada otot.

Berdasarkan hasil penelitian, mikrofilamen ikut andil dalam proses pergerakan sel,

eksositosis, dan endositosis. Contohnya yaitu gerakan amuba.

j. Peroksisom (Badan Mikro)


Peroksisom atau badan mikro mempunyai ukuran sama seperti Lisosom dan dibentuk

dalam Retikulum Endoplasma Granular. Organel peroksisom ini terus menerus berasosiasi

dengan organel sel lain, banyak juga mengandung enzim katalase dan oksidae yang banyak

disimpan dalam sel-sel hati.

Peroksisom memiliki fungsi mengurangikan peroksida (H2O2) dimana ini merupakan sisa

metabolisme yang bersifat toksik menjadi oksigen dan air. Badan mikro pada tumbuhan disebut

Gliosisom, ikut andil dalam proses pengubahan senyawa lemak menjadi sukrosa.

Anda mungkin juga menyukai