Anda di halaman 1dari 16

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus
suber menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya
ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-
ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Dengan penemuan sel oleh
Robert Hooke, para ahli mulai tertarik, apalagi setelah diketahui bahwa bagian yang
penting dari sel tidak hanya dinding selulosa yang dilihat Robert Hooke, tetapi
meliputi isi sel tersebut. Pada permulaan abad 19, Johannes Parkinye
memperkenalkan istilah protoplasma untuk cairan yang terdapat dalam sel hidup.
Pada tahun yang sama, Matthias Schleiden seorang ahli botani dan Theodor Schwann
ahli Zoologi merumuskan suatu generalisasi yang kemudian berkembang menjadi
teori sel, bahwa sel adalah unit struktural dan fungsional dari semua organisme, unit
dasar yang mempunyai semua ciri khas makhluk hidup. Suatu penegasan lagi
dikemukakan oleh Rudolf Virchow yang mengatakan Omnis Cellula-Cellula yang
artinya bahwa semua sel berasal dari sel pula. Dengan demikian, sel merupakan unit
pertumbuhan pada makhluk hidup sehingga, menurut August Weismann, nenek
moyang makhluk hidup dapat ditelusuri (Campbell, 2000).
Kata prokariotik berarti sebelum nukleus, yang mengingatkan bahwa prokariota
ada sebelum eukariota pertama, prokariota ada sebelum eukariota pertama. Prokariota
memiliki satu sel, kelompok sel-sel ini merupakan bentuk kehidupan yang terkecil
dan memiliki metabolisme paling berpariasi. Sedangkan Semua sel eukariota
memulai kehidupannya dengan nukleus. Eu berarti benar, karyon berarti karnel
(nukleus). Nukleus adalah organel. Organel adalah struktur yang menjalankan fungsi
tertentu dalam sel. Banyak organel terutama dalam sel eukariota, dibungkus membran
(Volt, 1972).
Manfaat dalam mempelajari sel dalam bidang pertanian adalah supaya kita
dapat mengetahui apa itu sel, semua bagian-bagiannya, fungsinya, dan segala

1
contohnya seperti sel tumbuhan dan sel hewan dan akan memudahkan kita
memanfaatkannya dalam bidang pertanian dan didalam bidang lainnya manfaat
mempelajari sel adalah memudahkan kita dalam pengamatan tentang sel
(Soeridikoesoemo, 1991).

1.2. Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum Biologi Umum materi Pengamatan Sel agar mahasiswa
mengetahui bentuk dan bagian dari sel tumbuhan dan sel hewan.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sel


Sel merupakan unit fungsional dari organisme multiseluler. Bagian sel ada yang
disebut sentral yaitu nukleus, dan dikelilingi oleh sitoplasma yang dibatasi oleh
membran inti dan bats terluar dilapisi oleh lapisan tipis dan sulit ditembus yaitu
membran plasma. Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional dan herediter yang
terkecil. Sel terbagi menjadi dua tipe, yaitu prokariot dan eukariot. Perbedaan
karakteristik antara dua sel tersebut adalah keberadaan membran yang menyelubungi
nukleus maupun organel lainnya yang memiliki fungsi spesifik, seperti mitokondria,
retikulum endoplasma, badan golgi dan lisosom. Sel eukariot memiliki karakteristik
tersebut, sedangkan pada sel prokariot tidak (Nelson, 2004).

2.2. Sel Tumbuhan


Sel tumbuhan adalah bagian terkecil
dari setiap organ tumbuhan. Sel
tumbuhan adalah penggerak dari
suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup
berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya.
Fitur-fitur berbeda tersebut meliputi: 1). Vakuola
yang besar (dikelilingi membran, disebut tonoplas,
yang menjaga turgor sel dan mengontrol pergerakan molekul di (Sumber:
Wikipedia.com) antara sitosol dan getah; 2). Dinding sel yang tersusun atas
selulosa dan protein, dalam banyak kasus lignin, dan disimpan oleh protoplasma di
luar membran sel. Ini berbeda dengan dinding sel fungi, yang dibuat dari kitin, dan
prokariotik, yang dibuat dari peptidoglikan; 3).Plasmodesmata, merupakan pori-pori
penghubung pada dinding sel memungkinkan setiap
sel tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan
lainnya. Ini berbeda dari jaringan hifa yang digunakan

3
oleh fungi; 4). Plastida, terutama kloroplas yang mengandung klorofil, pigmen yang
memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan memungkinkan terjadinya fotosintesis;
5). Kelompok tumbuhan tidak berflagella (termasuk konifer dan tumbuhan berbunga)
juga tidak memiliki sentriol yang terdapat di sel hewan (Tjitrosoepomo, 2003).

2.3. Sel Hewan


Sel hewan merupakan bentuk dari sel eukariotik
yang membentuk jaringan tubuh dan kemudian
membentuk organ. Sel hewan memiliki bagian-
bagian yaitu; 1). Membran sel yaitu bagian paling
luar dari sel yang membungkus sel yang tersusun
atas protein (lipoprotein) dan lenak (lipid). Membran
sel mengatur masuknya mineral dan nutrisi ke dalam
dan keluar sel; 2). Sitoplasma ialah cairan sel atau
(Sumber: Wikipedia.com) zat seperti gel, Sitoplasma terdiri atas protein dan air;
3). Retikulum Endoplasma atau biasa disingkat dengan RE merupakan organel sel
terbesar setelah mitokondria. Dimana RE membentuk rangkaian interkoneksi rata
terowongan, mempunyai bentuk seperti benang-benang jala; 4). Mitokondria
merupakan organel sel terbesar yang merupakan mesin sel. Mempunyai bentuk yang
mirip dengan cerutu dimana mempunyai dua lapisan membran yang berlekuk-lekuk
yang dinamakan kritas; 5). Mikrofilamen merupakan sel yang terbentuk dari protein
aktin dan miosin. Mikrofilamen mempunyai bentuk mirip dengan mikrotubulus tetapi
mikrofilamen mempunyai diameter lebih kecil dan lebih lembut. Mikrofilamen
berfungsi berperan dalam pergerakan sel, eksositosis dan endositosis; 6). Peroksisom
merupakan kentong kecil yang berisi enzim katalase yang berfungsi menguraikan
peroksida (H2O2) yang merupakan sisa dari metabolisme yang bersifat toksik
menjadi air dan oksigen yang berbahaya bagi sel. Peroksisom banyak ditemui di
ginjal dan sel hati. Fungsi Peroksisom:Menguraikan perokida (H2O2) dari sisa-sisa
metabolisme toksik, Perubahan lemak menjadi karbohidrat; 7). Ribosom merupakan

4
organel yang padat serta kecil dengan ukuran diameter 20nm yang terdiri dari 65%
RNA ribosom (rNA) dan 35% protein ribosom (RNP). Terdiri dari dua sub unit yaitu
sub unit besar dan sub unit kecil. Fungsi ribosom: Tempat berlangsungnya proses
fotosintesis; 8). Mikrotubulus merupakan organel sel yang terletak di dalam
sitoplasma yang ditemui di sel eukariot dan memiliki bentuk silindris panjang
berangga dengan diameter 12 nm dan diameter luar 25 nm. Terdiri dari molekul yang
berbentuk bulat protein globurat yang disebut tubulin; 9). Badan golgi atau kompleks
golgi atau aparatus golgi merupakan organel yang bisa ditemui di semua sel
eukariotik dan terdapat di fungsi ekskresi seperti ginjal. Mempunyai bentuk layaknya
kantung pipih yang berukuran kecil hingga besar dan terikat oleh membran; 10).
Nukleus merupakan inti dari sel yang mengendalikan juga mengatur aktivitas sel baik
dari metabolisme sampai pembelahan sel. Nukleus ditwmui pada sel eukariotik dan
mengandung materi genetik yaitu DNA (Asam Deoksiribonukleat) dan kromosom.
DNA terdiri dari nukleotida yang membantu dalam pembentukan protein pada proses
translasi dan transkripsi (Vol, 1984).

2.4. Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan


Tumbuhan memiliki bagian-bagian sel yang membedakannya dengan sel hewan.
Bagian-bagian sel tersebut dalam sel tumbuhan memiliki Dinding sel, tidak memiliki
lisosom, tidak memiliki sentrosom, memiliki vakuola, memiliki plastida, ukuran sel
lebih besar dari pada sel hewan, memiliki bentuk yang tetap. Sedangkan sel hewan
tidak memiliki dinding sel, memiliki lisosom, memiliki sentrosom, mempunyai
vakuola tetapi ukurannya sangat kecil, tidak memiliki plasrida, mempunyai bentuk
tidak tetap (Hart, 1972).

5
III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan tempat


Praktikum Biologi Umum materi Pengamatan Sel yang dilaksanakan pada hari
Sabtu, 29 Oktober 2016 pukul 07:00–08:40 WIB. Bertempat di Laboraturium Jurusan
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.

3.2. Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan saat Praktikum Biologi Umum tentang Pengamatan Sel
yaitu, Lombok merah (Capsicum annum), Kentang (Solanum tuberosum), Bawang
merah (Allium cepa var ascalonicum (L) Back), daun videt ungu (Rhoeo diskolor),
Bunga Alamanda (Allamanda Cathartica L.), Daun tebu (Saccharum officinarum
L.), Sel Mukosa (Epitelium). Sedangkan alat yang digunakan yaitu, mikroskop, kaca
objek (slide glass), kaca penutup (cover glass), pinset, jarum, silet tajam, dan tusuk
gigi.

3.3. Cara kerja


1. Menyediakan objek.
2. Mengiris tipis bagian tumbuhan dengan irisan melintang dan membesar.
3. membuat preparat dari irisan tipis tumbuhan.
4. mengamati preparatdibawah mikroskop dengan perbesaran tertentu dan
mengenali.
5. bagian-bagian sel tanaman yang terlihat dimikroskop.
6. memfoto atau mendokumentasikan bagian-bagian sel tanaman yang terlihat
dimikroskop.
7. membuat hasil kerja pengamatan.

6
7
IV. HASIL PEMBAHASAN

4.1. Hasil pengamatan


Tabel 1. Hasil pengamatan sel tumbuhan dan sel hewan
No Nama Gambar preparat Bagian sel yang Keterangan
Tumbuhan Dokumentasi pribadi Pembanding terlihat
(nama latin)
1. Cabai 1.sitoplasma diamati dengan
(Capsicum 2.dinding sel mikroskop
annum) 3.nukleus perbesaran 40x

2. Kentang dinding sel diamati melalui


(Allium mikroskop
cepa var perbesaran 40x
ascalonicu
m (L)
Back).

8
3. Bawang 1.sitoplasma Diamati dengan
merah 2.dinding sel mikroskop
(Allium 3.nukleus perbesaran 40x
cepa var
ascalonicu
m (L) Back)

4. Daun videt 1.sitoplasma diamati melalui


ungu 2.dinding sel mikroskop
(Rhoeo 3.nukleus perbesaran 100x
discolo)

5. Bunga 1.sitoplasma diamati melalui


Alamanda 2.dinding sel mikroskop
(Allamanda 3.nukleus perbesaran 100x
Cathartica
L.)

9
6 Daun tebu 1.sitoplasma diamati melalui
. (Saccharum 2.dinding sel mikroskop
officinarum L.) 3.nukleus perbesaran 100x
4.stomata

7 Sel Mukosa Inti sel diamati melalui


. (Epitelium) mikroskop
perbesaran 100x

10
4.2. Pembahasan
4.2.1. Cabai (Capsicum annum)
Dari hasil pengamatan Lombok merah
(Capsicum annum) Sel berbentuk seperti segi enam,
dan memiliki penghubung antar selnya. Bagian sel
yang tampak adalah sitoplasma yang berfungsi untuk
sebagai wadah bagi organel-organel sel, dinding sel
yang berfungsi mempertahankan turgor tekanan , dan
nucleus yang berfungsi meneruskan makanan dari 1
(Sumber: Dokumentasi Pribadi) sel ke sel lain. Lombok merah (Capsicum annum)
diamati melalui mikroskop dengan perbesaran 40x.

4.2.2. Kentang (Solanum tuberosum)


Dari hasil pengamatan Kentang (Solanum
tuberosum. Sel hanya berbentuk nokta yaitu butir-
butir pati yang pertama kali terdapat di kloroplasnya.
Butir-butir pati terdiri atas lapisan-lapisan yang
mengelilingi satu titik disebut hilum. Bagian sel yang
terlihat ketika diamati adalah dinding sel yang
berfungsi melindungi sel. Kentang (Solanum
(Sumber: dokumen pribadi) tuberosum) diamati melalui mikroskop dengan
perbesaran 40x.

11
4.2.3. Bawang merah (Allium ascalonicum)

Dari hasil pengamatan Bawang merah (Allium


ascalonicum, terlihat sel yang berlapis-lapis. Padas
sel-sel bawang bagian sel yang terlihat adalah dinding
sel, sitoplasma, dan nucleus. Dinding sel berfungsi
untuk melindung dan member bentuk pada sel,
nucleus berbentuk oval dan merupakan organel
terbesarnya dalam sel. Sel epidermis bawang merah
(Sumber: dokumen pribadi) mempunyai dinding sel yang berbentuk tidak beraturan,
ada yang berbentuk segienam, segi empat, dan memanjang. Bawang merah (Allium
ascalonicum)diamati melalui mikroskop dengan perbesaran 40x.

4.2.4. Daun videt ungu (Rhoeo discolor)


Dari hasil pengamatan Daun videt ungu (Rhoeo
discolor), selnya berbentuk prisma segi enam bagian
yang terlihat yaitu dinding sel yang berfungsi
melindungi sel, inti sel yang berfungsi meneruskan
makanan dari 1 sel ke sel lain, dan sitoplasma yang
berfungsi sebagai tempat organel sel. Daun videt
ungu (Rhoeo discolor) diamati melalui mikroskop
(Sumber: Dokumentasi Pribadi) dengan perbesaran 100x.

12
4.2.5. Bunga Alamanda (Allamanda Cathartica L.)
Dari hasil pengamatan Bunga Alamanda
(Allamanda Cathartica L.), selnya berbentuk bulat
memanjang, bagian yang terlihat pada sel ini adalah
sitoplasma yang berfungsi tempat organel sel, dinding
sel yang berfungsi melindungi sel tersebut, dan
nucleus yang berfungsi untuk meneruskan makanan
ke sel lain. Bunga Alamanda (Allamanda Cathartica
(Sumber: dokumen pribadi) L.). Diamati melalui mikroskop, perbesaran 100x.

4.2.6. Daun tebu (Saccharum officinarum L.)


Dari hasil pengamatan Daun tebu (Saccharum
officinarum L.), sel nya berbentuk memanjang, bagian
yang terlihat dalam sel ini adalah sitoplasma yang
berfungsi tempat orgael selnya, dinding sel yang
berfungsi melindungi sel, stomata yang berfungsi
mengatur jalur metabolisme, dan nucleus yang
berfungsi meneruskan makanan. Daun tebu
(Sumber: Dokumentasi pribadi) (Saccharum officinarum L.) diamati melalui
mikroskop dengan perbesaran 100x.

13
4.2.7. Sel Mukosa (Epitelium)
Dari hasil pengamatan Sel Mukosa (Epitelium)
selnya berbentuk tidak beraturan, bagian yang terlihat
yaitu inti sel. Sel mukosa mulut termasuk dalam sel
hewan karena tidak mempunyai dinding sel, diamati
dengan mikroskop dengan perbesaran 100x.

Gambar 7. Sel Mukosa


(Sumber: Dokumentasi pribadi)

14
V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari hasil kegiatan praktikum kita dapat mempelajari
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan. Dalam sel tumbuhan terdapat bagian seperti
a). Vakuola yang besar; b). Dinding sel yang tersusun atas selulosa dan protein; c).
Plasmodesmata, merupakan pori-pori penghubung pada dinding sel memungkinkan
setiap sel tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan lainnya.; d). Plastida,
terutama kloroplas yang mengandung klorofil, pigmen yang memberikan warna hijau
bagi tumbuhan dan memungkinkan terjadinya fotosintesis; e). sel tumbuhan lebih
besar dari sel hewan; f). Tidak memiliki lisosom; g). Tidak memiliki sentrosom; h).
Mempunyai bentuk yang tetap. Sedang kan sel hewan yaitu, a). memiliki vakuola
tetapi hanya sedikit; b). tidak memiliki dinding sel karena sel hewan bentuknya
beleksibel; c). tidak memiliki plastida; d). sel hewan lebih kecil dibandingkan dengan
sel tumbuhan; e). memiliki lisosom; f). memiliki sentrosom; g). bentuknya tidak
tetap.

5.2. Saran
Sebagai mahasiswa terutama mahasiswa pertanian yang mempelajari budidaya
pertanian memang haruslah sepatutnya bisa mengetahui pengertian sel serta fungsin
organelnya dan dapat membedakan sel tumbuhan dengan sel hewan. Dalam bidang
pertanian kita harus bisa mengetahui fungsi dari setiap bagian-bagian sel tumbuhan
dalam praktikum harus bisa lebih focus dan kerja sama antara kelompok agar semua
paham dan praktikum berjalan dengan hasil yang baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N, A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Erlangga: Jakarta.


Hart. 1972. The Federation of American Scienties for Experiment Biology Journal.
Vol. 13 (9). Hal: 10-11.
Tjitrosoepomo. Gembong. 2003. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University:
Yogyakarta.
Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga: Jakarta..
Darmanti, Sri. 2010. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol. XVIII, No. 2.

16

Anda mungkin juga menyukai