Anda di halaman 1dari 37

BIOLOGI

SEL
Pengertian Sel

Sel (Cellula = kamar) adalah suatu bangun yang berukuran kecil, seperti sel atau penjara. Sel biologi
merupakan unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup. Sel merupakan unit struktural dan fungsional
yang berarti sel merupakan unit dasar bagi tubuh makluk hidup dan memiliki fungsi kehidupan seperti
makhluk hidup penyusunnya.
Teori Tentang Sel
a. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Mahkluk Hidup
Teori ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (1804 – 1881) dan Theodor Schwan
(1810 – 1882). Tahun 1839 Schleiden, ahli botani berkebangsaan Jerman, mengadakan pengamatan
mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang  bersamaan  Theodor Schwan melakukan melakukan
pengamatan terhadap terhadap sel hewan.
b. Sel Sebagai Unit Fungsional Mahkluk Hidup
Max Schultze (1825 – 1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan.
Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat
berlangsung reaksi-reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang menyatakan
bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan.
c. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup
Rudolph Virchow (1821 – 1902) berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua sel berasal dari sel
sebelumnya).
d. Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup
Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit-unit  penurunan sifat  yang terdapat dalam
nukleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang merupakan unit pembawa sifat. Melalui
penemuan ini muncullah teori bahwa sel merupakan unit hereditas makhluk hidup.
Struktur dan Fungsi Bagian Bagian Sel

Sel terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. eukariotik. Kedua
jenis sel jenis sel tersebut tersebut sama  – sama mempunyai membrane plasma dan sitoplasma.
Sel Eukariotik memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus, organel-
organelnya dibatasi membran, Membran selnya tersusun atas fosfolipid, Diameter selnya antara 10-
100mm, mengandung banyak subunit RNA polymerase, dan susunan kromosomnya linier.
Sel Prokariotik tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan
nucleoid, organel-organelnya tidak dibatasi membran, membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan,
diameter sel antara 1-10mm, mengandung 4 subunit RNA polymerase, dan susunan kromosomnya
sirkuler.
Struktur Sel terdiri 2 bagian yaitu, protoplasma dan membrane/dinding sel. Membran  atau dinding sel  
merupakan bagian terluar sel yang membatasi  protoplas  dengan lingkungannya. Protoplas berisi cairan kental
yang disebut  protoplasma. Berdasarkan letaknya, protoplasma dibedakan atas sitoplasma dan nukleoplasma.
Sitoplasma  terdapat diantara inti sel (nukleus) dengan membran sel, sedangkan nukleoplasma terdapat di dalam
nukleus
Bagian Bagian Sel
Membran Sel

 Membran sel atau membran plasma merupakan bagian terluar dari sel yang bertindak sebagai pembatas antara isi sel
dengan lingkungan luarnya.
Membran plasma mempunyai beberapa fungsi, diantaranya sebagai berikut.
1. Mengontrol atau mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungannya.
2. Sebagai reseptor atau penerima rangsang, seperti hormon dan bahan kimia lainnya yang berasal dari lingkungan luar
sel ataupun  bagian lain dari dalam sel itu sendiri.
3. Sebagai pelindung sel agar isinya tidak keluar meninggalkan sel.
4. Mengontrol zat-zat yang akan masuk/keluar meninggalkan sitoplasma.
Pada sel tumbuhan dan prokariotik, membran selnya berubah
menjadi kaku dan disebut dinding sel   yang berfungsi sebagai
pelindung dan penunjang. Organel tersebut terbentuk dari hasil
aktivitas protoplasma.
Di antara dinding sel yang berdekatan terdapat lamela tengah. Di
antara dua sel yang bertetangga juga terdapat pori. Melalui pori
tersebut, plasma sel yang  bertetangga  bertetangga dihubungkan
dihubungkan oleh benang-benang benang-benang plasma
( plasmadesma). Plasmodesma diduga berperan memfasitilasi
gerakan berbagai zat dan  penghantaran impuls antar sel
Sitoplasma

Sitoplasma adalah protoplasma yang mengisi ruangan di antara membran  plasma dengan  plasma dengan
nukleus. Sitoplasma nukleus. Sitoplasma sel tumbuhan sel tumbuhan dibedakan menjadi dibedakan
menjadi dua bagian, dua bagian, yaitu ektoplasma dan endoplasma. Ektoplasma adalah sitoplasma yang
berbatasan dengan membran, sedangkan endoplasma  adalah sitoplasma pada bagian yang lebih dalam. Di
dalam ektoplasma sel tumbuhan terdapat banyak plastida. Pada sel hewan, ektoplasma adalah membran
plasma itu sendiri, sedangkan cairan di sebelah dalam ektoplasma merupakan endoplasma. Pada sel hewan
tidak ditemukan komponen plastisida. Sitoplasma tersusun dari sitosol, yaitu bagian dari sitoplasma yang
mengisi mengisi ruang-ruang antarorganel. Sitosol merupakan sistem larutan yang tersusun dari 90% air,
senyawa, organik terlarut, dan kaloida (bahan tidak larut).
Organel

Untuk melaksanakan berbagai fungsi


hidup, sel dilengkapi dengan
Berbagai organel, seperti seperti
nukleus,, mitokondria, ribosom,,
lisosom, plastisida,, retikulum
endoplasma, kompleks golgi, dan
badan mikro.
Organel Sel Tumbuhan
1. Dinding Sel
Dinding sel merupakan bagian terluar dari sel dan dibentuk oleh badan golgi. Dinding sel primer
terbentuk pada waktu sel membelah, dan setelah mengalami penebalan dengan zat lignin, kutin dan
suberin (gabus) berubah menjadi dinding sekunder.
Fungsi dinding sel adalah sebagai berikut:
a. Melindungi bagian sel yg berada di sebelah dalamnya
b. Sebagai jalan masuk keluarnya air beserta materi terlarut
c. Memberi bentuk tertentu dan memperkukuh sel
d. Bersama sama vakuola berperan dalam menjaga turgiditas sel untuk menopang tubuh.
2. Vakuola
Vakuola  merupakan ruang dalam   merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan ( yang berisi cairan (cell
sap  dalam  bahasa  bahasa Inggris) Inggris) yang berupa rongga yang diselaputi membran  yang berupa
rongga yang diselaputi membran (tonopl (tonoplas). Cairanini adalah ini adalah air dan berbagai zat yang
terlarut di dalamnya. Sel dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Selain itu, Vakuola juga itu, Vakuola
juga  berisi  berisi asam organik, organik, asam amino, glukosa, glukosa, gas, garam-garam garam-garam
kristal, kristal, alkaloid. alkaloid. Vakuola ditemukan pada semua sel Vakuola ditemukan pada semua sel
tumbuh tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri,   kecuali pada hewan uniseluler
tingkat rendah.
Vakuola terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Vakuola Kontraktil dan Vakuola nonkontraktil (vakuola makanan).
Vakuola kontraktil berufngsi sebagai osmoregulator yaitu pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi. Vakuola
nonkontraktil berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil makanan.
Fungsi Vakuola :
1. Tempat penyimpanan zat cadangan makanan seperti amilum dan glukosa
2. Tempat menyimpan pigmen (daun, bunga dan buah)
3. Tempat penyimpanan minyak atsirik (golongan minyak yang memberikan bau khas seperti minyak
kayu putih)
4. Mengatur tirgiditas sel (tekanan osmotik sel)
5. Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolik sekunder seperti getah karet, alkaloid, tanin, dan
kalsium oksabit
3. Plastida
Plastida merupakan organel yang terdapat didalam sitoplasma, dan merupakan hasil perkembangan dari badan kecil
yang dikenal dengan proplastida yang banyak terdapat didaerah meristematik. Didalam plastid terdapat zat warna
atau pigmen fotosintesis yang berperan menyerap energy cahaya dan kemudian diubah menjadi energy kimia.
Berdasarkan pigmen yg dikandungnya, plastida dibedakan menjadi luekoplas, kromoplas,dan kroloplas.
a. Leukoplas
Leukoplas merupakan plastid yang tidak berwarna dan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
Leukoplas dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Amiloplas, berfungsi membentuk dan menyimpan amilum
2. Elaioplas berfungsi untuk membentuk dan menyimpan minyak /lemak
3. Proteoplas berfumgsi untuk menyimpan protein
b. Kloroplas
Kloroplas adalah plastid yang mengandung klorofil, pigmen karotenoid, dan pigmen fotosintesis lainnya. Klorpas
banyak terdapat pada daun dan organ tubuh lain yang berwarna hijau, mengan dng klorofil
Klorofil dibedaka menjadi:
1.      Klorofil a, berwarna hijau bitu
2.      Klorofil b, berwarna hijau kuning
3.      Klorofil c, berwarna hijau coklat
4.      Klorofil d, berwarna hijau merah
c.       Kromoplas
Kromoplas adalah plastid yang memberikan aneka ragam warna non fotosintesis, seperti pigmen merah, orange, kuning dll.
Pigmen yang termasuk dalam kelompok kromopls , antara lain:
1. Karoten, plastida yang memerikan warna kuning, misal pada wortel
2. Xantofil,  plastida yang memerikan warna coklat misal pada ganggang coklat
3. Fikosianin, plastida yang memerikan warna biru misal pada ganggang biru
4. Fikoeritrin,  plastida yang memerikan warna merah misal pada ganggang merah
Organel Sel Pada Hewan

a. Nukleus
Nukleus merupakan organel terbesar dalam inti sel, terdapat dalam semua el eukariotik, berbentuk bulat dan oval. Didalam
nucleus, terdapat komponen-komponen berikut:
⮚ Selaput inti (karioteks), terdiri atas dua lapis yang berfungsi sebagai pembungkus sekaligus sebagai pelindung inti.
⮚ Matriks (nukleoplasma),berbentuk gel yang kaya akan subtansi kimia, seperti ion ion, protein, enzim, nukleotida, dan
benang-benang kromatin.
⮚ Nukleolus (anak inti) berfungsi dalam sintesis protein, banyak menandung RNA, dan protein.
Fungsi nucleus antara lain:
1. Pengatur pembelah sel
2. Pembawa informasi genetic
3. Pengendalian seluruh kegiatan sel
4. Memasukan RNA dari unit ribosom kedalam sitoplasma
b. Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma merupakan system membran yang kompleks, terdiri atas saluran-saluran yang menghubungkan
sitoplasma dengan nucleus. RE hanya dijumpai dalam sel eukariotik baik pada tumbuhan maupun sel hewan.
RE dibedakan menjadi dua yaitu:
⮚ RE kasar/granuler yg banyak mengikat ribosom
⮚ RE halus /agranuler yg tidak mengikat ribosom
Fungsi RE :
1. Menampung protein yg disintesis oleh  ribosom untuk disalurkan kebadan golgi da akhirnya dikeluarkan dari RE
kasar
2. Mesintesis lemak dan kolesterol
3.  Menetralkan racun, misal RE yg ada dlam hat
4. Transportasi mulekul dari bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain.
Retikulum Endoplasma dibedakan menjadi dua, yaitu
RE kasar   dan RE halus. Di permukaan RE kasar,
terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom.
Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka,
fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis
protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus
tidak memiliki bintik-bintik ribosom di
permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa
proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme
karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi
obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor  pada
protein membran sel.
C. Ribosom
Ribosom  berdiameter lebih kurang 20 nm. Organel tersebut banyak melekat pada membran RE. Ribosom
tersusun dari protein dan RNA ribosom dengan perbandingan jumlah yang sama. Fungsi ribosom adalah
sebagai tempat mensintesis protein dari asam amino. Pelaksana sintesis tersebut adalah RNA.
D. Sentriol
Sentriol adalah sepasang benda mikro berbentuk tabung yang tampak di dekat nukleus. Masing-masing
sentriol mengandung mikrotubulus (buluh halus), yaitu salah satu bahan yang membina rangka sel
( sitoskelet ) Sentriol berfungsi dalam kontrol pergerakan atau tonjolan sel,  pembentukan  pembentukan
sitoskelet, sitoskelet, dan orientasi orientasi pembelahan pembelahan sel. Organel Organel tersebut tersebut
hanya dimiliki oleh sel hewan dan protista.
E. Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel,
dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini te Organel ini terdapat hampir rdapat hampir
di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan
memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan
biasanya disebut diktiosom.
Fungsi Badan Golgi
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan
bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat
menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan
pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom
F. Lisosom
Lisosom merupakan membrane yg berbentuk kantung kecil yg berisi enzim
hidrolitik yg berfungsi dalam pencernaan internal yaitu menguraikan mulekul
mulekul yg masuk kedalam sel. Enzim yg terkandung dalam lisosom
misalnya protease, lipase, dan asam fosfatase. Lisosom terdapat dalam sel
eukariotik, baik pada tumbuhan maupun hewan, tetapi paling banyak pada sel
hewan. Pada sel tumbuhan vakuola tengah yg bertindak sebagai lisosom G. Mitokondria
Fungsi lisosom antara lain : Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada
makhluk hidup  berlangsung.  berlangsung. Respirasi
⮚ Mencerna materi zat yg diambil secara endositosis dengan pencernaan
Respirasi merupakan merupakan proses perombakan
intrasel
perombakan atau katabolisme katabolisme untuk
⮚ Autofag, suatu proses penyingkiran struktur struktur yg tidak dikehendki menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses
didalam sel, misalnya mnhancurkan organel organel yg tdk berfungsi lagi hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit
tenaga" bagi sel. Jumlah dan bentuk mitokondria mitokondria
⮚ Eksositosis, yaitu pengeluaran/pembesaran enzim diluar se
bisa berbeda-beda berbeda-beda untuk setiap sel.
⮚  Autolisis, yaitu penghancuran diri sel dengan cara membebaskan sis Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan
lisosom dalam sel. Lisosom disebut juga sebagai ‘saku pembunuh diri’ panjang 0,5 –  1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari
empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam,
ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian
dalam membran
H. Badan Mikro
Organel organel yg masuk kedalam badan mikro adalah glioksisom dan perioksisom. Disebut badan mikro
karna ukurannya sangat kecil yaitu antara 1-2 mm. glioksisom dan perioksisom merupakan organel yg
dibatasi membrane tunggal. Glioksisom terdapat pd jaringab yg mengandung lemak,misalnya biji-bijian
mengandung lemak. Glioksisom hanya terdapat pada tumbuhan..
Fungsi badan mikro adalah untuk metabolism lemak, yaitu mengubah lemak manjasi karbohidrat atau
sebaliknya. Selain itu, juga menghasilkan enzim glioksilat, katalase, dan glikoliat oksidae. Badan mikro
mengandung enzim katalase yg bertindak sebagai katalisator dalam menguraikan hydrogen peroksida
(H2O2) yg bersifat racun.
Perioksisom merupakan organel yg mempunyai penampilan sangat mirip dengan glioksisom dan
menghasilkan enzim sejenis. Fungsi ini berkaitan dengan proses fotorespirasi.
Sifat Sel Normal dan Tidak Normal

Sel-sel normal memiliki karakteristik tertentu yang penting bagi berfungsinya jaringan, organ, dan sistem tubuh.
Sel-sel ini memiliki kemampuan untuk bereproduksi, berhenti  bereproduksi bila perlu, tetap tinggal di lokasi
tertentu, menjalami fungsi tertentu, dan merusak diri sendiri bila diperlukan.
Karakteristik Sel Normal
1. Reproduksi Sel
Reproduksi sel diperlukan untuk mengganti sel yang mati, rusak, atau hancur. Sel-sel normal  bereproduksi
secara  bereproduksi secara benar dan benar dan terkendali. Kec terkendali. Kecuali se uali sel kelamin, l
kelamin, semua s semua sel tubuh berkembang tubuh berkembang  biak dengan mitosis. Sel kelamin
mereproduksi melalui proses y lui proses yang disebut meiosis.
2. Komunikasi Sel
Sel berkomunikasi dengan sel lain melalui sinyal kimia. Sinyal ini membantu sel-sel normal untuk mengetahui
kapan waktu harus bereproduksi dan kapan harus berhenti. Sinyal sel  biasanya dihantarkan ke sel melalui
protein tertentu
3. Adhesi Sel
Sel memiliki molekul adhesi pada permukaannya yang memungkinkan mereka menempel  pada membran membran sel
lainnya. lainnya. Adhesi membantu membantu sel untuk berada di lokasi yang tepat serta membantu menghantarkan sinyal
antara sel-sel.
4. Spesialisasi Sel
Sel-sel normal memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi sel khusus. Sebagai contoh, sel dapat berkembang menjadi
sel jantung, sel otak, sel paru-paru, atau sel lain.
5. Kematian Sel
Sel-sel normal memiliki kemampuan untuk merusak diri sendiri ketika terinfeksi atau rusak. Kemampuan “bunuh diri" ini
disebut sebagai apoptosis. Sisa sel lantas dibuang oleh sel darah  putih.
Karakteristik Sel Tidak Normal/Sel Kanker
1. Reproduksi Sel
Sel-sel kanker dikenal Sel-sel kanker dikenal memiliki kemampuan reproduksi tak duksi tak terkendali. Sel-sel dali. Sel-sel ini mungkin
mengalami mutasi gen atau mutasi kromosom yang mempengaruhi sifat-sifat reproduksi sel. Sel-sel kanker berkembang biak tak
terkendali serta tidak mengalami penuaan biologis serta terus bertumbuh
2. Komunikasi Sel
Sel-sel kanker kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi dengan sel lain melalui sinyal kimia. #ereka juga kehilangan kepekaan
terhadap sinyal anti-pertumbuhan dari sel-sel di sekitarnya yang berfungsi membatasi pertumbuhan sel.
3. Adhesi Sel Sel-sel kanker kehilangan molekul adhesi yang membuat mereka terikat pada sel berdekatan. Beberapa jenis sel kanker
memiliki kemampuan untuk bermetastasis atau menyebar ke area lain dari tubuh melalui darah atau cairan getah bening. Setelah berada
dalam aliran darah, selsel kanker melepaskan sel kanker melepaskan pesan kimia yang disebut kemo pesan kimia yang disebut kemokin
yang memungkinkan kin yang memungkinkan mereka untuk  mereka untuk  melewati pembuluh darah ke dalam jaringan sekitarnya.
4. Spesialisasi Sel Sel-sel kanker tidak terspesialisasi dan tidak mampu berkembang menjadi sel jenis tertentu. Serupa dengan sel induk,
sel-sel kanker berkembang biak atau mereplikasi berkali-kali dalam  jangka  jangka waktu lama. $enyebaran $enyebaran sel kanker
berlangsung berlangsung cepat dan mampu menyebar menyebar ke seluruh tubuh.
5. Kematian Sel
Ketika gen dalam sel normal rusak dan tidak bisa diperbaiki, tertentu memeriksa sinyal untuk memicu mekanisme kerusakan sel. Mutasi
yang terjadi pada mekanisme pemeriksaan gen memungkinkan kerusakan pada sel kanker tidak terdeteksi. 'al ini menyebabkan hilangnya
kemampuan sel kanker untuk menjalani kematian sel terprogram.
Mekanisme Pertumbuhan Sel

Pertumbuhan sel mengacu pada peningkatan total massa dari sel , termasuk kedua sitoplasma, nuklir dan organel


 volume. Pertumbuhan sel terjadi ketika laju keseluruhan biosintesis seluler (produksi biomolekul atau anabolisme) lebih
besar dari laju keseluruhan degradasi sel (penghancuran biomolekul melalui proteasom , lisosom atau autofagi , atau
katabolisme).
Pertumbuhan sel tidak harus disamakan dengan pembelahan sel atau siklus sel , yang merupakan proses berbeda yang
dapat terjadi bersamaan dengan pertumbuhan sel selama proses proliferasi sel , di mana sebuah sel, yang dikenal sebagai
"sel induk", tumbuh dan membelah untuk menghasilkan dua " sel anak ".  Yang penting, pertumbuhan sel dan 
pembelahan sel juga dapat terjadi secara independen satu sama lain. Selama awal perkembangan embrio ( pembelahan
 dari zigot untuk membentuk morula dan blastoderm ), pembelahan sel terjadi berulang kali tanpa pertumbuhan
sel. Sebaliknya, beberapa sel dapat tumbuh tanpa pembelahan sel atau tanpa perkembangan siklus sel , seperti
pertumbuhan neuron selama pencarian jalur aksonal dalam perkembangan sistem saraf .
Tahapan Pembelahan Sel

Dalam proses pertumbuhannya, setiap sel melakukan pembelahan. Pembelahan tersebut dibagi menjadi 2
jenis yaitu pembelahan langsung dan tidak langsung.
Pembelahan langsung merupakan pembelahan yang terjadi tanpa adanya tahapan tahapan yang harus
dilalui. Pembelahan ini terjadi pada organism unisel. Sedangkan pembelahan sel secara tidak langsung
adalah pembelahan yang melalui tahapan tahapan tertentu. Pembelahan secara tidak langsung dibagi
menjadi pembelahan meiosis dan dan pembelahan mitosis.
Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis adalah pembelahan tidak mengalami reduksi kromosom.
Berikut ini adalah tahapan mitosis :
a. Profase
Merupakan tahapan awal dari pembelahan sel secara mitosis maupun miosis, yang ditandai dengan :
1. Kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom, kemudian kromosom mengganda membentuk kromatidak
2. Membran nucleus dan nucleolus mulai menghilang
3. Sentriol bergerak menuju kutub yang berlawanan
4. Benang spinded yang keluar dari masing masig sentriol pada kutub yang berbeda
b. Metafase
Tahap ini ditandai dengan :
1. kromatid/kromosom mengatur diri pada bidang equator/ bidang pembelahan berhadap hadapan.
c. Anafase
Tahap ini ditandai dengan :
2. Kedua kromatid berpisah menuju kutub yang berlawanan
3. Keadaan sel memanjang, membrane sel melekuk. Pada akhir anafase
4. Pada fase ini tentu set kromosom terjadi pemisahan/pengurangan dari tetrad kromosom ketika berhadapan pada fase metaphase
terpisah menjadi masing masing 2n (diploid)
d. Telofase
Tahap ini ditandai dengan :
5. kromosom/ kromatid telah sampai di kutub kutub yang berlawanan, terbentuk sekat pemisah sehingga sel terlihat terbentuk 2 sel dan
masing masing 1 inti
6. Membran nucleus mulai terbentuk dan membungkus kromosom dan nucleolus mulai tampak
7. Kromosom menipis dan memanjang menjadi kromatin dan akhirnya tak terlihat lagi
8. Terjadi sitokinesis (Membran Plasma Mlelekuk) yang didahului oleh Karyokinesis (inti jadi 2) dan akhirnya terlihat sel membelah
menjadi 2
Pembelahan Meiosis
1. Meiosis I
Ada 6 tahap :
• Leptoten : kromosom banyak seperti benang halus, diploid, tunggal
• Zigoten : kromosom hormolog saling mendekat dan berpasangan (membentuk sinapsis)
• Pakhiten : kromosom menebal dan memendek (tahap berpasangan) dan membelah membujur menghasilkan 4 kromatida
• Diploten : terjadi pelekatan antara kromatida pada suatu tempat (titik). Titik pelekatan disebut khiasma. Dengan perlekatan tersebut
kromatida sulit untuk memisahkan diri.
• Diakinesis : pasangan kromatida menjadi sangat pendek dan menyusun diri dibagian tepi inti. Pada fase akhir fase ini selaput inti
pecah, anak inti menghilang, terbentuk benang spindle seperti mitosis.
2. Meiosis II
Setelah istirahat sejenak (yaitu pada fase interkinesis), pembelahan selanjutnya memasuki propase II.
Menjelang akhir profase II kromosom memendek dan menebal. Pada metaphase kromosom
mengkonsentrasikan diri pada bidang ekuator. Pada stadium anaphase sentrometer membelah menjadi 2
dan masing-masing sentrometer anakan menarik kromatid ke kutub gelondong. Pada stadium berikutnya
yaitu telofase setiap perangkat kromatid (kromosom) membentuk satu inti, dan keempat inti tersebut
masing-masing diselubungi oleh dinding pemisah.
Siklus sel
Siklus sel adalah fungsi sel yang paling mendasar berupa duplikasi akurat sejumlah besar DNA di dalam kromosom, dan
kemudian memisahkan hasil duplikasi tersebut hingga terjadi dua sel baru yang identik.Siklus sel yang berlangsung kontinu
dan berulang (siklik), disebut proliferasi. Keberhasilan sebuah proliferasi membutuhkan transisi unidireksional dan teratur dari
satu fase siklus sel menuju fase berikutnya. Jenjang reaksi kimia organik yang terjadi seyogianya diselesaikan sebelum jenjang
berikutnya dimulai. Sebagai contoh, dimulainya fase mitosis sebelum selesainya tahap replikasi DNA akan menyebabkan sel
tereliminasi. Jenjang reaksi yang terjadi pada siklus sel, sangat mirip dengan relasi substrat-produk dari sebuah lintasan
metabolik.
Produk dari sebuah jenjang reaksi akan berfungsi sebagai substrat pada jenjang berikutnya, demikian pula dengan laju reaksi
jenjang yang pertama akan menjadi batas maksimal laju reaksi pada jenjang berikutnya. Transisi antara jenjang reaksi
ditentukan oleh lintasan pengendali ekstrinsik dan intrinsik yang terdiri dari beberapa cekpoin, sebagai konfirmasi selesainya
reaksi pada suatu jenjang sebelum jenjang berikutnya dimulai. Kedua lintasan kendali dapat memiliki cekpoin yang sama.
Lintasan kendali instrinsik akan menentukan setiap tahap berjalan sebagaimana mestinya. Fasa S, G2 dan M pada sel mamalia
dikendalikan oleh lintasan ini, sehingga waktu yang diperlukan untuk fase tersebut, tidak jauh bervariasi antara satu sel dengan
sel lain. Lintasan kendali ekstrinsik akan berfungsi sebagai respon terhadap kondisi di luar sel atau telisik defisiensi sel.
Defisiensi lintasan kendali intrinsik sering kali menyebabkan kanker. Penyimpangan pada protein yang mengendalikan
cekpoin siklus fase sering ditemukan pada penderita kanker.
Fase Siklus Sel
Pada sel prokariota yang tidak memiliki inti sel, siklus sel terjadi
melalui suatu proses yang disebut pembelahan biner, sedang pada
sel eukariota yang memiliki inti sel, siklus sel terbagi menjadi dua
fase fungsional, fase S dan M, dan fase persiapan, G1 dan G2:
1. Fasa S (sintesis) Merupakan tahap terjadinya replikasi DNA.
Pada umumnya, sel tubuh manusia membutuhkan waktu
sekitar 8 jam untuk menyelesaikan tahap ini. Hasil replikasi
kromosom yang telah utuh, segera dipilah bersama dengan dua
nuklei masing-masing guna proses mitosis pada fase M.
2. Fasa M (mitosis) Interval waktu fase M kurang lebih 1 jam.
Tahap di mana terjadi pembelahan sel (baik pembelahan biner
atau pembentukan tunas). Pada mitosis, sel membelah dirinya
membentuk dua sel anak yang terpisah. Dalam fase M terjadi
beberapa jenjang fase, yaitu:[4]
1. Profase, fase terjadinya kondensasi kromosom dan pertumbuhan pemintalnya. Pada saat ini
kromosom terlihat di dalam sitoplasma.
2. Prometafase, pada fase ini sampul inti sel terlarut dan kromosom yang mengandung 2 kromatid
 mulai bermigrasi menuju bidang ekuatorial (piringan metafase).
3. Metafase. kondensasi kromosom pada bidang ekuatorial mencapai titik puncaknya
4. Anafase. Tiap sentromer mulai terpisah dan tiap kromatid dari masing-masing kromosom
tertarik menuju pemintal kutub.
5. Telofase. Kromosom pada tiap kutub mulai mengalami dekondensasi, diikuti dengan
terbentuknya kembali membran inti sel dan sitoplasma perlahan mulai membelah
6. Sitokinesis. Pembelahan sitoplasma selesai setelah terjadi oleh interaksi antara 
pemintal mitotik, sitoskeleton aktomiosin dan fusi sel,[5] dan menghasilkan dua sel anak yang
identik.
3. Fasa G (gap)
Fasa G yang terdiri dari G1 dan G2 adalah fase sintesis zat yang diperlukan pada fase berikutnya. Pada sel
mamalia, interval fase G2 sekitar 2 jam, sedangkan interval fase G1 sangat bervariasi antara 6 jam hingga
beberapa hari. Sel yang berada pada fase G1 terlalu lama, dikatakan berada pada fase G0 atau “quiescent”.
Pada fase ini, sel tetap menjalankan fungsi metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi melakukan
proliferasi secara aktif. Sebuah sel yang berada pada fase G0 dapat memasuki siklus sel kembali, atau tetap
pada fase tersebut hingga terjadi apoptosis. Pada umumnya, sel pada orang dewasa berada pada fase G0.
Sel tersebut dapat masuk kembali ke fase G1 oleh stimulasi antara lain berupa: perubahan kepadatan sel,
mitogen atau faktor pertumbuhan, atau asupan nutrisi.
4. Interfase
Merupakan sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan yang lain. Jedah tersebut termasuk fase G1, S,
G2.

Anda mungkin juga menyukai