Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BIOLOGI LAUT

SEL EUKARIOTIK




OLEH
NAMA : RESY SEKAR SARI
NIM : 26020214130064





PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN IL MU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014


PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi yang amat pesat dalam berbagai bidang kehidupan memungkinan
manusia mengetahui berbagai hal yang belum terungkap, termasuk dalam bidang ilmu
pengetahuan. Berbagai macam inovasi kemudian penemuan mikroskop dan
perkembangannya setelah itu, didalam bidang mikrobiologi memudahkan para ilmuan
melihat dan mempelajari kehidupan makhluk hidup yang tak terlihat secara kasat mata tetapi
sangat penting. Dimulai dari unit paling fundamental dan terkecilnya yaitu sel.
Sel merupakan penyusun terkecil, struktural, dan fungsional dari makhluk hidup. Dalam
tubuh makhluk hidup terdapat ratusan jenis sel yang berbeda, semua kemudian saling terkait
dan bersama-sama membangun fungsi dalam jaringan dan organ.
Semua jenis sel mempunyai sifat-sifat dasar secara umum. Satu sel dibatasi oleh membran
plasma, yang didalamnya berisi sitoplasma. Di dalam sitoplasma ini terdapat organel-organel,
enzim, serta komposisi kimia lainnya yang akan menjalankan fungsi masing-masing.
Tetapi dari keadaan nukleusnya, sel dibedakan atas 2 macam yaitu sel prokariotik dan sel
eukariotik. Sel eukariotik dapat dijumpai hampir pada semua organisme mulai dari Protista,
Fungi, Animalia, dan Plantae. Dalam hal ini penulis akan membahas tentang sel eukariotik.













PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sel eukariotik mempunyai membran inti sehingga ada batas yang jelas antara
sitoplasma dan nukleoplasma. Sel-sel eukariotik memiliki struktur yang lebih maju
dari pada sel-sel prokariotik. Sel pada umumnya terlihat sebagai massa yang jernih
dengan bentuk yang tidak teratur, dibatasi oleh suatu selaput dan ditengah-tengahnya
tedapat materi yang lebih pucat yang bentuknya bulat, disebut nukleus atau inti sel.
Struktur sel eukariotik sendiri berbeda antara hewan dan tumbuhan. Terdapat
perbedaan dari organel-organel yang terkandung di dalam plasma sel. Beberapa
organel dimiliki sel hewan tapi tidak begitu pada sel tumbuhan, begitupun sebaliknya.
Secara lebih rinci perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan terliat pada tabel dibawah ini

B. Struktur Sel Eukariotik
1. Membran Plasma
Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia
Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau lipid dan senyawa protein). Lemak bersifat
hidrofobik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat hidrofilik (larut dalam air); oleh
karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari
Overton).
Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja. Fungsi
dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan transportasi zat dari sel yang satu ke sel
yang lain.

(a)
(b)
(a)Struktur membran plasma dan (b) struktur dinding sel tumbuhan

Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi
yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall). Dinding sel
tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat
Rongga yang dinamakan Lamela Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat
penguat seperti lignin, chitine, pektin, suberine dan lain-lain. Selain itu pada dinding sel
tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering
terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama
dengan fungsi saraf pada hewan.
2. Sitoplasma dan Organel Sel
Bagian yang cair dalam sel dinamakan sitoplasma. Khusus untuk cairan yang berada dalam
inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu
disebut Organel Sel. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai
pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel. Organel sel adalah
benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup serta senantiasa
menjalankan fungsi-fungsi kehidupan.



Organel-organel tersebuat adalah :
a) Vakuola
Vakuola merupakan organel sitoplamik yang dibatasi oleh selaput tipis yang disebut tonoplas.
Vakuola berisi cairan berupa air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola
ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri,
kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah. Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi
sebagian besar ruang sel sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol
terdesak ke bagian tepi dari sel.
Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme
pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat
terlarut di dalamnya.Proses pelayuan, misalnya, terjadi karena vakuola kehilangan tekanan
turgor pada dinding sel.
b) Plastida
Plastid adalah organel vital pada tumbuhan. Fungsinya adalah sebagai tempat fotosintesis,
sintesis asam-asam lemak, serta beberapa fungsi sehari-hari sel. Organel ini paling dikenal
dalam bentuknya yang paling umum, kloroplas, sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
Organel ini paling dikenal dalam bentuknya yang paling umum, kloroplas, sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis.
c) Ribosom
Ribosom ialah organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis
protein. Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan
35% protein ribosom (RNP). Organel ini menerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai
polipeptida (yaitu protein) menggunakan asam amino yang dibawa oleh tRNA pada proses
translasi. Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau terikat pada retikulum
endoplasma kasar, atau pada membran inti sel.
d) Sentriol
Sentriol merupakan organel tak bermembran yang hanya ditemukan pada sel hewan. Organel
ini berukuran kecil , jumlahnya sepasang dan letaknya dekat membrane inti dalam posisi
tegak lurus antar keduanya. Organel ini akan memisah satu sama lain untuk membentuk
gelendong pembelahan pada saat terjadi pembelahan sel. Sentorom merupakan wilayah yang
terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana
nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah.
e) Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel
yang berkaitkan dengan fungsi ekskresi sel. Organel ini terdapat hampir di semua sel
eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi,
misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20
badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi
pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. Beberapa fungsi badan golgi antara lain :
Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar
kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran
plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
Membentuk dinding sel tumbuhan
Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim
untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
Tempat untuk memodifikasi protein
Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
Untuk membentuk lisosom
f) Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik
yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom
ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim
hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun
sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis,
fagositosis, dan autofag.
g) Mitokondria
Mitokondria adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup.
Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau
tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah
pembangkit tenaga bagi sel. Mitokondria merupakan salah satu bagian sel yang paling
penting karena di sinilah energi dalam bentuk ATP dihasilkan. Mitokondria mempunyai dua
lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan membran dalam. Lapisan membran
dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut dengan cristae. Di dalam
Mitokondria terdapat ruangan yang disebut matriks, dimana beberapa mineral dapat
ditemukan. Sel yang mempunyai banyak mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan
otot.
h) Badan Mikro (Peroksisom & Glioksisom)
Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai
enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase. Katalase berfungsi mengkatalisis
perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida merupakan produk metabolism
sel yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak
menjadi karbohidrat. Peroksisom terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan. Pada hewan,
peroksisom banyak terdapat di hati dan ginjal, sedang pada tumbuhan peroksisom terdapat
dalam berbagai tipe sel.
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron biji padi-
padian.
3. Nukleus

Ukuran rata-rata diameter nukleus 5 m. Nukleus memiliki membran yang menyelubunginya
yang disebut membran atau selubung inti. Membran ini memisahkan isi nukleus dengan
sitoplasma. Membran atau selubung inti merupakan membran ganda. Kedua selubung ini
masing-masing merupakan bilayer lipid dengan protein yang terkait. Membran ini dilubangi
oleh beberapa pori yang berdiameter sekitar 100 nm. Pada bibir setiap pori membran dalam
dan membran luar selubung nukleus menyatu. Pori-pori ini memungkinkan hubungan antara
nukleoplasma dengan sitoplasma. Selain pori, sisi dalam selubung ini dilapisi lamina nukleus
dengan susunan mirip jaring yang terdiri dari filamen protein yang mempertahankan bentuk
nukleus. Di dalam nukleus terdapat:
(1). Nukleolus (anak inti), berfungsi mensintesis berbagai macam molekul RNA (asam
ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom. Molekul RNA yang disintesis
dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya bergabung membentuk
ribosom. Nukleolus berentuk seperti bola, dan memalui mikroskop elektron nukleolus ini
tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan serabut berwarna pekat yang
menempel pada bagian kromatin.
(2). Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein.
(3). Butiran kromatin, yang terdapat di dalam nukleoplasma. Tampak jelas pada saat sel tidak
membelah. Pada saat sel membelah butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti
benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam dioksiribonukleat)
yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.Secara umum,
Nukleus bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. DNA yang terdapat di
dalam kromosom merupakan cetak biru bagi pembentukan berbagai protein (terutama
enzim). Enzim diperlukan dalam menjalankan berbagai fungsi di sitoplasma.

Anda mungkin juga menyukai