Anda di halaman 1dari 10

MATERI AJAR

ORGANISASI TINGKAT KEHIDUPAN

Sel Tumbuhan dan Sel hewan

https://www.google.com/search?
q=gambar+sel+hewan+dan+tumbuhan&oq=gambr+sel+&aqs=chrome.3.69i57j0i13i512l9.8384j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-
8#imgrc=4bId8sPVNEgK3M

1. Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan adalah unit terkecil dalam kehidupan tumbuhan yang berfungsi untuk mengatur
segala kehidupan yang berlangsung pada tumbuhan.

Struktur Sel Tumbuhan

Sama halnya dengan hewan, struktur sel tumbuhan juga terdiri dari organel-organel sel. Tapi,
struktur sel tumbuhan dengan sel hewan sangatlah berbeda. Selain berbeda dari segi bentuk
serta ukuran, struktur sel tumbuhan juga terdiri dari organel yang tidak dimiliki oleh sel
hewan.

Berdasarkan gambar sel tumbuhan tersebut, terlihat jelas bahwa struktur sel tumbuhan terdiri
dari organel-organel sel tumbuhan. Berikut akan dijelaskan mengenai organel sel tumbuhan
dan fungsinya.

1. Membran Sel

Adalah bagian sel tumbuhan yang bersifat hanya bisa dilalui oleh zat khusus/tertentu saja
(semipermeabel). Membran sel ini berfungsi sebagai tempat keluar masuknya zat serta
melindungi bagian organel sel.
2. Sitoplasma

Adalah bagian organel sel yang berbentuk cairan dan memiliki fungsi sebagai pelekat organel
sel yang lain.

3. Nukleus

Adalah inti sel yang berfungsi sebagai pengatur kehidupan sel.

4. Mitokondria

Adalah bagian organel sel yang berfungsi dalam proses metabolisme dan respirasi sel.

5. Ribosom

Adalah tempat terjadinya proses sintesis protein.

6. Retikulum Endoplasma

Adalah bagian organel sel yang memiliki fungsi dalam mensintesis protein dan mengeluarkan
zat berbahaya. Terdapat 2 macam RE, yaitu Retikulum Endoplasma kasar (REk) dan
Retikulum Endoplasma halus (REh). Fungsi dari Retikulum Endoplasma kasar adalah untuk
mensintesis protein di dalam sel. Sedangkan fungsi dari Retikulum Endoplasma halus (REh)
adalah mensintesis lemak atau lipid.

7. Badan Golgi

Fungsi dari badan golgi adalah mengeluarkan zat kimia setelah Retikulum Endoplasma
mensintesis protein dan lemak dari dalam sel.

8. Dinding Sel

Adalah organel/bagian sel yang terletak paling luar. Dinding sel berfungsi untuk melindungi
sel. Dinding sel bersifat kaku dan keras.

9. Vakuola

Adalah suatu rongga atau kantung yang dikelilingi oleh membran dan berisi cairan.

10. Plastida (Kloroplas)


Adalah organel sel tumbuhan dan fungsinya sebagai pembawa pigmen. Tumbuhan dapat
berfotosintesis dengan baik karena terdapat kloroplas yang memiliki pigmen klorofil hijau.
Selain itu, fotosintesis juga dibantu oleh cahaya matahari, air, dan karbon dioksida.

11. Peroksisom atau Badan Mikro

Adalah organel sel yang berfungsi memproses asam lemak agar berubah menjadi komponen
gula (metabolisme)

12. Mikrotubulus

Adalah organel sel yang berbentuk benang silindris panjang dan berongga. Organel ini
berfungsi untuk mempertahankan bentuk dan berfungsi dalam pembentukan flagella, silia,
dan sentriol.

Alat dan bahan yang digunakan : styrofoam plastisin, cutter, jarum.

Alat Peraga Sel Tumbuhan

2. Sel Hewan

Sel hewan adalah suatu bagian organel terkecil dengan selaput tipis yang di bagian dalamnya
terdapat larutan koloid mengandung senyawa kimia. Sel ini memiliki sejumlah keunggulan,
salah satunya mampu menduplikasi diri secara mandiri melalui proses pembelahan.

Di dalam sel terdapat senyawa yang penting untuk proses pembelahan dan juga fotosintesis,
yaitu karbohidrat dan lipid. Diketahui, karbohidrat sangat berguna dalam proses fotosintesis.
Sementara lipid berfungsi sebagai cadangan makanan, seperti lemak dan juga minyak. Selain
itu, terdapat pula protein yang berperan dalam proses metabolisme tubuh hewan maupun
tumbuhan, serta asam nukleat yang merupakan senyawa dengan peranan cukup penting
dalam proses sintesis protein.

Fungsi, Bagian, dan Struktur Sel Hewan

Secara garis besar, sel hewan dan sel tumbuhan adalah sama. Baik berdasarkan struktur sel
hewan, tipe enzim, dan juga bahan genetiknya. Bahkan, keduanya memiliki tipe sel yang
beragam.

Nah, berikut ini beberapa fungsi dan struktur sel hewan yang perlu kita ketahui, antara lain:

1. Membran Sel

Membran sel adalah membran semipermeabel pada sebuah sel yang mengelilingi dan
membungkus isi sitoplasma dan nukleoplasma. Membran sel memisahkan sel dari cairan
interstitial (komponen utama dari cairan ekstraseluler) di sekitarnya. Pembentukan membran
sel dilakukan dengan bahan dasar berupa lipoprotein yang dibentuk oleh lemak dan protein.
Membran ini terdiri atas lipida dwilapis, termasuk kolesterol (komponen lipid) yang berada di
antara fosfolipid untuk mempertahankan fluiditasnya pada berbagai suhu.

Membran sel juga mengandung protein membran, termasuk protein integral yang melintasi
membran (berfungsi sebagai transporter membran) dan protein perifer yang secara longgar
menempel pada sisi luar (perifer) membran sel, yang bertindak sebagai enzim yang
membentuk sel. Membran sel mengontrol pergerakan zat ketika masuk dan keluar dari sel
dan organel. Dengan cara ini, ia secara selektif dapat ditembus ion dan molekul organik.

Selain itu, membran sel terlibat dalam berbagai proses seluler seperti adhesi sel,
konduktivitas ionik, dan persinyalan sel, serta berfungsi sebagai permukaan tempat
melekatnya beberapa struktur ekstraseluler, termasuk dinding sel, lapisan karbohidrat yang
disebut glikokaliks, serta jaringan intraseluler dari serat protein yang disebut sitoskeleton.
Dalam bidang biologi sintetik, membran sel dapat dirakit kembali secara artifisial.

Membran sel merupakan pembungkus sel yang berada bagian luar dan tersusun dari protein
(lipoprotein), lemak (lipid), dan juga kolesterol. Bagian ini memiliki peranan cukup penting
dalam mengatur mineral dan nutrisi yang ada di dalam ataupun di luar sel.
Organel membran sel ini diketahui memiliki beragam fungsi penting, seperti mengatur keluar
masuknya nutrisi dan mineral, serta sebagai pembungkus ataupun pelindung sel. Adapun
fungsi lainnya adalah sebagai penerima rangsangan dari luar dan sebagai tempat
berlangsungnyaberbagaireaksikimia.

2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari air,
protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-
ion, gula, lemak dan protein. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari
protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta
sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya.

Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat
banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel.
Sitoplasma bersifat koloid. Ukuran partikel yang terlarut adalah 0,001-0,1 mikron dan
bersifat transparan. Sitoplasma terdapat di dalam sel tapi berada di luar nukleus dan organel-
organel sel.

Perlu diketahui, sitoplasma merupakan bagian sel berupa cairan berbentuk layaknya gel.
Organel ini memiliki dua proses fase bentuk, yaitu fase sol (padat) dan fase gel (cair). Cairan
sitoplasma dapat ditemukan di dalam nukleus dan disebut dengan istilah nukleoplasma.

Sitoplasma ini bersifat koloid komplek yang artinya tidak cair, tapi juga tidak padat.
Sitoplasma mampu berubah-ubah bentuk tergantung konsentrasi air yang terkandung di
dalamnya. Pada dasarnya, apabila konsentrasi air rendah, maka sitoplasma akan berubah
menjadi padat lembek. Sementara saat mengandung air dengan konsentrasi tinggi, maka gel
akan berubah menjadi lebih encer sehingga disebut sol. Organel sitoplasma berperan sebagai
sumber bahan kimia sel dan juga tempat berlangsungnya metabolisme sel hewan.

3. Retikulum Endoplasma
Berikutnya adalah retikulum endoplasma yang merupakan organel berbentuk benang-benang
pada bagian inti sel. Retikulum endoplasma adalah organel yang dapat ditemukan pada
semua sel eukariotik. Retikulum endoplasma merupakan bagian dari sistem endomembran.
Retikulum endoplasma merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga RE ini
meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik.

Retikulum endoplasma terdiri atas jaringan tubula dan gelembung membran yang
disebut sisterne (cisternae) (bahasa Latin cisterna, berarti “kotak” atau “peti”). Membran
retikulum endoplasma memisahkan ruangan internal, yaitu ruang sisternal dan sitosol.
Membran ini berhubungan langsung dengan selubung nukleus atau nuclear envelope,
sehingga ruang di antara kedua membran selubung itu bersambung dengan ruang sisternal
retikulum endoplasma ini.
Retikulum endoplasma terbagi menjadi dua, yaitu retikulum endoplasma kasar dan retikulum
endoplasma halus. Retikulum endoplasma kasar mempunyai kemampuan melekat pada
ribosom, sementara retikulum endoplasma halus tidak melekat pada ribosom.

Fungsi organel retikulum endoplasma adalah sebagai sintesis protein dan juga tempat
pengangkut sintesis steroid serta lemak. Selain itu, retikulum endoplasma juga berperan
dalam membantu detoksifikasi sel-sel berbahaya di dalam sel dan sebagai tempat untuk
menyimpan fosfolipid, steroid, dan glikolipid.

4. Mitokondria
Bagian dari sel hewan berikutnya adalah mitokondria yang merupakan organel terbesar
sebagai mesin dalam sel. Organel ini memiliki dua bagian lapis membran berlekuk yang
disebut dengan istilah kritas. Di dalam mitokondria, glukosa dan oksigen saling bekerja sama
untuk membentuk energi yang dibutuhkan. Tentu saja, proses tersebut merupakan bagian dari
proses metabolisme tubuh dan aktivitas seluler sehingga mitokondria juga disebut
sebagai The Power House. Mitokondria yang berbentuk tunggal disebut dengan mitokondrion
yang mampu mengubah energi kimia menjadi energi lainnya. Jika disimpulkan, maka
mitokondria ini berfungsi untuk alat respirasi seluler dan penghasil energi dalam bentuk
Adenosin Triphosphate (ATP).

5. Mikrofilamen
Mikrofilamen atau filamen aktin adalah bagian dari kerangka sel (sitoskeleton) yang berupa
batang padat berdiameter sekitar 7 nm dan tersusun atas protein aktin, yaitu suatu protein
globular. Mikrofilamen ada pada sel eukariot. Berlawanan dengan peran penahan-tekanan
(gaya tekan) mikrotubula, peran struktural mikrofilamen dalam sitoskeleton ialah untuk
menahan tegangan (gaya tarik).
Dengan bergabung dengan protein lain, mikrofilamen sering membentuk jalinan tiga dimensi
persis di dalam membran plasma, yang membantu mendukung bentuk sel. Jalinan ini
membentuk korteks (lapisan sitoplasma luar) sel tersebut mempunyai kekentalan semipadat
seperti gel, yang berlawanan dengan keadaan sitoplasma dalamnya yang lebih cair (sol).

Dalam sel hewan yang terspesialisasi untuk mengangkut materi melintasi membran plasma,
berkas mikrofilamen membentuk inti mikrovili, penonjolan halus yang meningkatkan luas
permukaan sel. Mikrofilamen dikenal baik karena perannya dalam pergerakan sel khususnya
sebagai bagian alat kontraksi sel otot. Ribuan filamen aktin disusun sejajar satu sama lain di
sepanjang sel otot yang diselingi dengan filamen yang lebih tebal yang terbentuk dari protein
yang disebut miosin. Kontraksi otot terjadi akibat mikrofilamen dan miosin yang saling
melncur melewati yang lain, yang akan memperpendek selnya.

Aktivitas mikrofilamen menyebabkan pergerakan seperti aliran sitoplasma dan gerak


ameboid (gerak sel tunggal protista, cendawan, dan hewan yang menggunakan
protoplasmanya yang mengalir keluar dari sel unuk membentuk semacam kaki semu atau
pseudopod, kemudian bagian sel yang tertinggal maju ke arah pseudopod hingga
menghasilkan gerak sel di suatu permukaan).

Mikrofilamen terlihat melalui mikroskop fluoresensi dengan bantuan antibodi antiaktin


(diperoleh dari lawan aktin pada hewan) atau dengan analog fluoresen falotoksin (berasal dari
cendawan Amanita phalloides), yang secara khas berikatan dengan molekul aktin (atau lir-
aktin).
Mikrofilamen adalah organel sel yang terbentuk dari protein aktin dan juga myosin.
Mikrofilamen nyaris serupa dengan mikrotubulus, namun memiliki perbedaan tekstur dan
ukuran. Mikrofilamen mempunyai tekstur lebih lembut dengan diameter lebih kecil.
Fungsinya sebagai pergerakan sel, eksotisotis, dan endositosis.

6. Lisosom
Lisosom merupakan kantong terikat pada membran berisi kandungan enzim hidrolitik.
Lisosom terletak pada sel eukariotik, bagian ini berguna untuk mengontrol pencernaan
intraseluler dalam kondisi apapun. Lisosom berfungsi untuk mengontrol pencernaan
intraseluler, mencerna materi menggunakan fagositosis, menghancurkan organel sel yang
telah rusak, dan memasukkan makro molekul dari luar menuju ke dalam sel melalui
mekanisme endositosis.
7. Peroksisom
Peroksisom atau dikenal juga sebagai badan mikro merupakan organel berkantong kecil
berisi enzim katalase. Fungsinya untuk menguraikan peroksida (H2O2) atau metabolisme
yang bersifat racun dan mengubah lemak menjadi karbohidrat. Organel peroksisom ini bisa
ditemukan pada bagian sel hati dan juga ginjal.

8. Ribosom
Ribosom adalah organel sel yang memiliki tekstur padat dengan ukuran kecil, yaitu diameter
sekitar 20 nm. Organel ini terdiri dari 65% RNA ribosom dan 35% protein ribosom atau
ribonukleoprotein. Ribosom pada sel hewan menerjemahkan RNA untuk membentuk rantai
polipeptida atau protein dengan menggunakan asam amino saat proses translasi. Ribosom
terikat pada retikulum endoplasma kasar atau membran inti sel yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya proses sintesis protein.

9. Sentriol
Sentriol merupakan struktur organel yang berbentuk tabung pada sel eukariota. Organel ini
berperan penting dalam proses pembelahan sel dengan membentuk benang spindel dan
pembentukan silia, serta flagela. Bukan hanya itu, sepasang sentriol juga dapat membentuk
suatu struktur gabungan yang disebut dengan sentrosom.

10. Mikrotubulus
Organel sel berikutnya adalah mikrotubulus yang terletak di dalam sitoplasma. Mikrotubulus
juga bisa ditemukan pada sel eukariot yang berbentuk silindris panjang berongga. Organel ini
memiliki diameter sekitar 12 nm dan diameter luar sekitar 25 nm.

Mikrotubulus terdiri dari beberapa molekul berbentuk bulat protein globular yang disebut
dengan tubulin. Dalam posisi tidak sadar, organel ini mampu bergabung untuk membentuk
silindris yang berongga pada kondisi tertentu. Tidak hanya itu, mikrotubulus juga bersifat
kaku yang tidak bisa diubah-ubah bentuknya.

Berdasarkan definisi tersebut, mikrotubulus berfungsi untuk melindungi sel, memberi bentuk
sel, dan membentuk silia, flagela, serta sentriol.

11. Badan Golgi


Badan golgi atau juga dikenal dengan sebutan aparatus golgi merupakan organel yang
berkaitan dengan fungsi ekskresi sel hewan. Posisinya tepat berada pada sel eukariotik yang
berperan dalam proses ekskresi, seperti ginjal. Bentuknya seperti kantong pipih dengan
ukuran bervariasi dan terikat oleh membran. Setiap sel hewan memiliki sekitar 10-20 badan
golgi.

Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi
serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Karena hubungannya dengan fungsi
pengeluaran sel amat erat, pembuluh mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-
zat lain untuk diangkut ke permukaan sel.

Pembuluh itu juga menyumbang bahan bagi pembentukan dinding sel. Badan golgi dibangun
oleh membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula. Dari tubulus dilepaskan kantung-
kantung kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti enzim-enzim pembentuk
dinding sel.

12. Nukleus
Nukleus adalah organel terkecil yang mengatur sekaligus mengendalikan aktivitas sel hewan.
Proses ini dimulai dari metabolisme sampai pembelahan sel. Nukleus mengandung materi
genetik yang berbentuk DNA linear panjang membentuk kromosom. Organel ini bisa
ditemukan pada sel eukariotik yang terdiri dari beberapa bagian, seperti membran inti,
nukleoplasma, kromosom, dan nukleus.

13. Nukleolus
Nukleolus (jamak nukleoli, bahasa Latin: nucleolus, dikenal juga sebagai anak inti sel) adalah
sebuah struktur terikat tanpa membran yang terdiri dari protein dan asam nukleat dalam inti
sel (nukleus). Ribosomal RNA (rRNA) ditranskripsi dan berkumpul di dalam nukleolus.
Ultrastruktur nukleolus dapat divisualisasikan melalui mikroskop elektron, sedangkan
organisasi dan dinamika dapat dipelajari melalui penandaan protein berpijar dan pemulihan
neon setelah photobleaching (FRAP).
Nukleolus adalah organel yang ada pada inti sel atau nukleus. Fungsinya untuk membentuk
protein menggunakan RNA atau asam ribonukleat.

14. Nukleoplasma
Nukleoplasma memiliki tekstur padat di dalam inti sel atau nukleus. Di dalamnya terkandung
serat kromatin padat dan membentuk kromosom. Selain itu, nukleoplasma bertanggung jawab
membawa informasi genetika.

15. Membran Inti


Membran inti adalah elemen struktural utama nukleus yang membungkus keseluruhan
organel sel hewan. Di samping itu, organel ini berperan sebagai pemisah antara sitoplasma
dan daerah inti. Membran inti bersifat non-permeable atau tidak bisa dilalui semua zat, baik
padat ataupun cair sehingga sebagian besar molekul yang membuat nukleus membutuhkan
adanya pori inti.

https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_hewan

Alat peraga Sel Hewan


Daftar Pustaka
https://www.tokopedia.com/blog/tingkat-organisasi-kehidupan-edu/#:~:text=Di
%20dalam%20struktur%20biologi%2C%20organisasi,ekosistem%2C%20bioma%2C
%20dan%20biosfer.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_hewan

https://www.google.com/search?
q=gambar+sel+hewan+dan+tumbuhan&oq=gambr+sel+&aqs=chrome.3.69i57j0i13i512
l9.8384j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8#imgrc=4bId8sPVNEgK3M

Anda mungkin juga menyukai