Anda di halaman 1dari 13

STRUKTUR HEWAM DAN TUMBUHAN BESERTA PENJELASANNYA

Pengertian Sel Hewan

Sel hewan adalah suatu bagian organel terkecil dengan selaput tipis yang di bagian dalamnya
terdapat larutan koloid mengandung senyawa kimia. Sel ini memiliki sejumlah keunggulan,
salah satunya mampu menduplikasi diri secara mandiri melalui proses pembelahan.

Di dalam sel terdapat senyawa yang penting untuk proses pembelahan dan juga fotosintesis,
yaitu karbohidrat dan lipid. Diketahui, karbohidrat sangat berguna dalam proses fotosintesis.
Sementara lipid berfungsi sebagai cadangan makanan, seperti lemak dan juga minyak. Selain
itu, terdapat pula protein yang berperan dalam proses metabolisme tubuh hewan maupun
tumbuhan, serta asam nukleat yang merupakan senyawa dengan peranan cukup penting
dalam proses sintesis protein.

Fungsi, Bagian, dan Struktur Sel Hewan

Berikut ini beberapa fungsi dan struktur sel hewan yang perlu kita ketahui, antara lain:

1. Membran Sel
Membran sel adalah membran semipermeabel pada sebuah sel yang mengelilingi dan
membungkus isi sitoplasma dan nukleoplasma. Membran sel memisahkan sel dari cairan
interstitial (komponen utama dari cairan ekstraseluler) di sekitarnya. Pembentukan membran
sel dilakukan dengan bahan dasar berupa lipoprotein yang dibentuk oleh lemak dan protein.
Membran ini terdiri atas lipida dwilapis, termasuk kolesterol (komponen lipid) yang berada di
antara fosfolipid untuk mempertahankan fluiditasnya pada berbagai suhu.

Membran sel juga mengandung protein membran, termasuk protein integral yang melintasi
membran (berfungsi sebagai transporter membran) dan protein perifer yang secara longgar
menempel pada sisi luar (perifer) membran sel, yang bertindak sebagai enzim yang
membentuk sel. Membran sel mengontrol pergerakan zat ketika masuk dan keluar dari sel
dan organel. Dengan cara ini, ia secara selektif dapat ditembus ion dan molekul organik.

2. Sitoplasma

Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari air,
protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-
ion, gula, lemak dan protein. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari
protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta
sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya.

3. Retikulum Endoplasma

Berikutnya adalah retikulum endoplasma yang merupakan organel berbentuk benang-benang


pada bagian inti sel. Retikulum endoplasma adalah organel yang dapat ditemukan pada
semua sel eukariotik. Retikulum endoplasma merupakan bagian dari sistem endomembran.
Retikulum endoplasma merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga RE ini
meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik.
Retikulum endoplasma terdiri atas jaringan tubula dan gelembung membran yang disebut
sisterne (cisternae) (bahasa Latin cisterna, berarti “kotak” atau “peti”). Membran retikulum
endoplasma memisahkan ruangan internal, yaitu ruang sisternal dan sitosol. Membran ini
berhubungan langsung dengan selubung nukleus atau nuclear envelope, sehingga ruang di
antara kedua membran selubung itu bersambung dengan ruang sisternal retikulum
endoplasma ini.

4. Mitokondria

Bagian dari sel hewan berikutnya adalah mitokondria yang merupakan organel terbesar
sebagai mesin dalam sel. Organel ini memiliki dua bagian lapis membran berlekuk yang
disebut dengan istilah kritas. Di dalam mitokondria, glukosa dan oksigen saling bekerja sama
untuk membentuk energi yang dibutuhkan.

5. Mikrofilamen

Mikrofilamen atau filamen aktin adalah bagian dari kerangka sel (sitoskeleton) yang berupa
batang padat berdiameter sekitar 7 nm dan tersusun atas protein aktin, yaitu suatu protein
globular. Mikrofilamen ada pada sel eukariot. Berlawanan dengan peran penahan-tekanan
(gaya tekan) mikrotubula, peran struktural mikrofilamen dalam sitoskeleton ialah untuk
menahan tegangan (gaya tarik).

Dengan bergabung dengan protein lain, mikrofilamen sering membentuk jalinan tiga dimensi
persis di dalam membran plasma, yang membantu mendukung bentuk sel. Jalinan ini
membentuk korteks (lapisan sitoplasma luar) sel tersebut mempunyai kekentalan semipadat
seperti gel, yang berlawanan dengan keadaan sitoplasma dalamnya yang lebih cair (sol).
6. Lisosom

Lisosom merupakan kantong terikat pada membran berisi kandungan enzim hidrolitik.
Lisosom terletak pada sel eukariotik, bagian ini berguna untuk mengontrol pencernaan
intraseluler dalam kondisi apapun. Lisosom berfungsi untuk mengontrol pencernaan
intraseluler, mencerna materi menggunakan fagositosis, menghancurkan organel sel yang
telah rusak, dan memasukkan makro molekul dari luar menuju ke dalam sel melalui
mekanisme endositosis.

7. Peroksisom

Peroksisom atau dikenal juga sebagai badan mikro merupakan organel berkantong kecil
berisi enzim katalase. Fungsinya untuk menguraikan peroksida (H2O2) atau metabolisme
yang bersifat racun dan mengubah lemak menjadi karbohidrat. Organel peroksisom ini bisa
ditemukan pada bagian sel hati dan juga ginjal.

8. Ribosom
Ribosom adalah organel sel yang memiliki tekstur padat dengan ukuran kecil, yaitu diameter
sekitar 20 nm. Organel ini terdiri dari 65% RNA ribosom dan 35% protein ribosom atau
ribonukleoprotein. Ribosom pada sel hewan menerjemahkan RNA untuk membentuk rantai
polipeptida atau protein dengan menggunakan asam amino saat proses translasi. Ribosom
terikat pada retikulum endoplasma kasar atau membran inti sel yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya proses sintesis protein.

9. Sentriol

Sentriol merupakan struktur organel yang berbentuk tabung pada sel eukariota. Organel ini
berperan penting dalam proses pembelahan sel dengan membentuk benang spindel dan
pembentukan silia, serta flagela. Bukan hanya itu, sepasang sentriol juga dapat membentuk
suatu struktur gabungan yang disebut dengan sentrosom.

10.Mikrotubulus

Organel sel berikutnya adalah mikrotubulus yang terletak di dalam sitoplasma. Mikrotubulus
juga bisa ditemukan pada sel eukariot yang berbentuk silindris panjang berongga. Organel ini
memiliki diameter sekitar 12 nm dan diameter luar sekitar 25 nm.

Mikrotubulus terdiri dari beberapa molekul berbentuk bulat protein globular yang disebut
dengan tubulin. Dalam posisi tidak sadar, organel ini mampu bergabung untuk membentuk
silindris yang berongga pada kondisi tertentu. Tidak hanya itu, mikrotubulus juga bersifat
kaku yang tidak bisa diubah-ubah bentuknya.
11.Badan Golgi

Badan golgi atau juga dikenal dengan sebutan aparatus golgi merupakan organel yang
berkaitan dengan fungsi ekskresi sel hewan. Posisinya tepat berada pada sel eukariotik yang
berperan dalam proses ekskresi, seperti ginjal. Bentuknya seperti kantong pipih dengan
ukuran bervariasi dan terikat oleh membran. Setiap sel hewan memiliki sekitar 10-20 badan
golgi.

12.Nukleus

Nukleus adalah organel terkecil yang mengatur sekaligus mengendalikan aktivitas sel hewan.
Proses ini dimulai dari metabolisme sampai pembelahan sel. Nukleus mengandung materi
genetik yang berbentuk DNA linear panjang membentuk kromosom. Organel ini bisa
ditemukan pada sel eukariotik yang terdiri dari beberapa bagian, seperti membran inti,
nukleoplasma, kromosom, dan nukleus.

13.Nukleolus
Nukleolus (jamak nukleoli, bahasa Latin: nucleolus, dikenal juga sebagai anak inti sel) adalah
sebuah struktur terikat tanpa membran yang terdiri dari protein dan asam nukleat dalam inti
sel (nukleus). Ribosomal RNA (rRNA) ditranskripsi dan berkumpul di dalam nukleolus.
Ultrastruktur nukleolus dapat divisualisasikan melalui mikroskop elektron, sedangkan
organisasi dan dinamika dapat dipelajari melalui penandaan protein berpijar dan pemulihan
neon setelah photobleaching (FRAP).

14.Nukleoplasma

Nukleoplasma memiliki tekstur padat di dalam inti sel atau nukleus. Di dalamnya terkandung
serat kromatin padat dan membentuk kromosom. Selain itu, nukleoplasma bertanggung jawab
membawa informasi genetika.

15.Membran Inti

Membran inti adalah elemen struktural utama nukleus yang membungkus keseluruhan
organel sel hewan. Di samping itu, organel ini berperan sebagai pemisah antara sitoplasma
dan daerah inti. Membran inti bersifat non-permeable atau tidak bisa dilalui semua zat, baik
padat ataupun cair sehingga sebagian besar molekul yang membuat nukleus membutuhkan
adanya pori inti.
Struktur Sel Tumbuhan

Tumbuhan tersusun dari sel, sel membentuk jaringan, jaringan membentuk organ. Organ
utama tanaman yaitu akar, batang, dan daun. Ketiga organ utama tanaman (akar, batang,
daun) tersusun dari jaringan dermal, jaringan pembuluh, dan jaringan dasar. Sel adalah unit
struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup.

Di dalamnya ada beberapa zat yang berfungsi untuk kelangsungan hidup organisme itu,
contohnya karbohidrat, lemak, protein, asam amino. Makhluk hidup yang bersel tunggal
(unicellular) maupun makhluk hidup yang bersel banyak (multicellular) dikelompokkan
dalam dua tipe sel , yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.

1. Dinding sel

Dinding sel merupakan bagian terluar yang membungkus sel tumbuhan. Dinding


sel merupakan salah satu komponen atau bagian dari sel tumbuhan yang tersusun dari pektin,
selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang berfungsi untuk menguatkan sel tumbuhan,
melindungi sitoplasma dan membran sitoplasma. Pada beberapa sel tumbuhan, sel yang satu
dengan sel yang lainnya dihubungkan dengan plasmodesmata,.

2. Membran sel (membran plasma)

Baik sel tumbuhan maupun sel hewan memiliki membran sel/ membran plasma/
plasmalemma. Membran sel membungkus sel, memisahkannya dari lingkungan luar,
mengatur keluar masuknya ion, mengatur tekanan osmotik sitosol.

Membran sel bersifat selektif permeabel (hanya molekul tertentu yang dapat melewati
membran sel). Membran sel juga berperan di dalam komunikasi antara sel. Struktur membran
sel disusun dua lapis fosfolipid (lipid bilayer) dan molekul protein.
3. Sitosol

Sitosol merupakan bagian dari sitoplasma tetapi tidak termasuk organel. Pada sitosol terjadi
reaksi metabolisme. Pada sitosol terdapat sitoskeleton. Sitoskeleton merupakan rangka
seluler yang terdiri dari mikrotubuli, filamen intermedie, dan mikrofilamen. Sitoskeleton ikut
mengatur bentuk dari sel.

4. Inti sel (Nucleus)

Umumnya sel makhluk hidup eukariotik memiliki satu inti, tetapi ada juga yang berinti lebih
dari satu misalnya pada sel otot lurik pada hewan. Inti sel (nucleus) dibungkus oleh dua lapis
membran, yaitu membran luar dan membran dalam.

5. Plastida (Kloroplas)

Umumnya sel tumbuhan memiliki plastida. Plastida dibedakan menjadi dua jenis. Leukoplas
(plastida yang tidak memiliki zat warna) dan kromoplas (plastida yang memiliki zat warna).
Leukoplas dibedakan menjadi amiloplas (leukoplas yang berfungsi membuat amilum) dan
lipoplas (leukoplas yang berfungsi membuat lemak), sedangkan kromoplas yang memiliki
klorofil disebut kloroplas.

Kloroplas merupakan organel yang mempunyai dua macam sistem membran yaitu membran
luar, dan membran dalam. Sistem membran dalam membentuk kantung-kantung pipih yang
disebut tilakoid dan tersusun membentuk granum. Di dalam lumen tilakoid, mengandung
klorofil untuk fotosintesis Diantara tilakoid terdapat ruangan yang disebut stroma. Kloroplas
mempunyai peran sebagai tempat fotosintesis. Fotosintesis merupakan suatu proses
mengubah energi cahaya menjadi energi kimia.Fotosintesis terdiri dari dua tipe reaksi. Reaksi
fotosintesis yang bergantung pada cahaya dan reaksi fotosintesis yang tidak bergantung pada
cahaya.Reaksi fotosistesis yang bergantung pada cahaya terjadi di membran tilakoid, dengan
bahan baku air dibantu cahaya dan klorofil, dihasilkan oksigen dan energi.

6. Ribosom

Bentuk dari ribosom ini sangat kecil diameternya 20 – 25 nm. Secara kimiawi ribosom
disusun oleh asam ribonukleat ribosom (rRNA), protein, lemak, ion magnesium (Mg2+), ion
calsium (Ca2+), dan ion mangan (Mn2+).

Ribosom terdapat pada sitoplasma secara bebas atau menempel pada retikulum endoplasma.
Ribosom berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.

7. Mitokondria (The Power Houseof The Cell)

Mitokondria bentuknya bulat lonjong, ukurannya 500 – 2000 nm. Struktur mitokondria


dikelilingi dua lapisan membran yaitu membran dalam dan membran luar.

Membran dalam membentuk lipatan-lipatan ke dalam dan terbentuk krista (cristae). Ruang
dalam mitokondria berisi matriks mitokondria tempat respirasi sel yang kemudian akan
dihasilkan energi.
8. Badan Golgi (Aparatus Golgi)

Struktur badan golgi berbentuk tumpukan kantung-kantung pipih yang sangat kompleks dan
pada bagian dalamnya terdapat ruang-ruang kecil.

Membran badan golgi terbentuk dari lipoprotein. Badan golgi berfungsi membentuk vesikel,
menghasilkan sekret berupa butiran getah, lisosom primer, menyimpan protein dan enzim
yang disekresikan. Pada sel tumbuhan, badan golgi disebut diktiosom.

9. Retikulum Endoplasma (RE)

Retikulum endoplasma (RE) merupakan membran lipoprotein pada sitoplasma yang terletak
antara membran inti dengan membran sitoplasma.

Ada dua macam retikulum endoplasma, yaitu retikulum endoplasma yang granuler/ RE kasar
(permukaan membran retikulum endoplasma terdapat ribosom) yang berperan penyalur hasil
sintesis protein dan retikulum endoplasma non granuler/ RE halus (permukaan membran
retikulum endoplasma tidak terdapat ribosom) yang berperan sebagai temoat sintesis
fosfolipid dan detoksifikasi senyawa beracun.

10.Vakuola

Vakuola pada sel tumbuhan tampak lebih besar dan jelas dibandingkan dengan sel hewan.
Vakuola pada sel tumbuhan dikelilingi membran tunggal yang disebut tonoplas. Vakuola sel
tumbuhan umumnya berperan untuk menyimpan cadangan makanan seperti sukrosa, air, ion,
dan produk buangan (khusunya yang mengandung nitrogen).

11.Peroksisom

Peroksisom merupakan organel yang dibungkus oleh satu lapis membran dan mengandung
enzim untuk menguraikan asam lemak dan asam amino. Hasil dari reaksi tersebut akan
menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) yang kemudian diubah menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2) oleh enzim katalase.

Pada tanaman, seperti pada organisme yang bersel banyak (multicellular) lainnya, sel-selnya
mengalami diferensiasi sel. Diferensiasi yaitu suatu proses dimana sel menjadi terspesialisasi
dalam struktur dan fungsi selama perkembangan tanaman tersebut. Sel yang berdiferensiasi
dapat mengakibatkan perubahan pada sitoplasma, organel, dan dinding sel.  Jenis-
jenis sel tumbuhan yang utama, yaitu:

12.Sel Epidermis

Sel epidermis terletak paling luar yang menutupi permukaan daun, batang, akar, bunga, buah,
biji yang belum mengalami penebalan sekunder. Sel-selnya rapat dan tidak memiliki ruang
antar sel.Dinding sel epidermis yang berhadapan dengan udara luar umumnya dilapisi
kutikula yang dapat menghambat penguapan air (transpirasi). Bentuk, ukuran, susunan, dan
fungsi sel epidermis berbeda-beda pada berbagai jenis tumbuhan dan organnya. Di antara sel-
sel epidermis, kecuali epidermis akar, terdapat stoma (jamak: stomata).
Stomata terdiri dari satu porus atau celah dan dua sel penutup yang mengapitnya. Stoma
berperan penting dalam proses respirasi dan transiprasi tumbuhan. Sel penutup adalah sel
epidermis yang mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sel penutup ini berperan dalam
mengatur besar-kecilnya porus. Pasangan sel penutup satu sama lain simetris dan keduanya
mengandung kloroplas.

13.Sel Parenkim

Sel parenkim memiliki bentuk yang bermacam-macam dan fungsi yang


bervariasi (didasarkan pada letak atau posisi dalam tubuh tumbuhan dan partisipasinya
dengan aktivitas sel-sel yang lainnya).

Fungsi sel parenkim antara lain dalam fotosintesis, respirasi, sekresi, penyimpanan cadangan
makanan dan air. Sel parenkim juga berperan penting dalam penyembuhan luka serta
regenerasi karena sebagai sel hidup, sel parenkim masih dapat membelah meskipun sudah
dewasa.

14.Sel Kolenkim

Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup yang dindingnya mengalami penebalan oleh selulosa,
pektin, atau lignin yang tidak merata. Dinding sel kolenkim sulit dibedakan primer dan
sekundernya.

Berdasarkan penebalan dinding selnya, kolenkim dibedakan menjadi empat macam, yaitu
kolenkim angular (penebalan dindingnya di sudut-sudut tempat bertemunya tiga atau lebih
sel), kolenkim lamelar (penebalan dindingnya sejajar permukaan organ, sehingga pada irisan
melintang terlihat seperti papan berderet), kolenkim lakunar (penebalan dinding selnya pada
bagian yang menghadap ruang antar sel), dan kolenkim anular (penebalan dinding selnya
merata sehingga lumennya berbentuk pipa.

15.Sel Sklerenkim

Sklerenkim dapat berasal dari kolenkim yang mengalami penebalan sekunder dengan lignin.
Sklerenkim terdiri dari serabut dan sklereid. Sel serabut umumya panjang-panjang,
sedangkan sel sklereid umumnya pendek-pendek. Serabut dapat berupa sel tunggal diantara
jaringan dasar tetapi umumnya bergerombol membentuk pita atau anyaman pada berkas
pengangkut.

Serabut dibedakan menjadi serabut xilar dan ekstra xilar. Sklereid dapat berupa sel tunggal
dalam suatu jaringan atau dapat membentuk jaringan khusus yang keras, seperti pada
tempurung kelapa. Sel sklereid merupakan idioblas, yaitu sel yang bentuk, ukuran, dan
ketebalan dindingnya berbeda dari sel-sel yang lainnya.

Sel sklereid umumnya terbentuk dari sel parenkim yang mengalami penebalan dinding.
Sklereid dibedakan ke dalam lima bentuk, yaitu brakisklereid (bentuknya relatif bulat),
makrosklereid (bentuknya seperti batang, osteosklereid (bentuknya seperti tulang paha),
asterosklereid (bentuknya seperti bintang atau bercabang-cabang), trikosklereid (bentuknya
relatif panjang dan bercabang).
16.Sel Xilem

Penyusun utama xilem yaitu sel trakheid dan trakhea. Sel-sel ini berfungsi sebagai
penyalur air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya. Trakhea dan trakeid berbentuk bulat
panjang, hanya saja pada trakhea terdapat lubang-lubang (perforasi) pada ujung-ujungnya.
Trakhea tersusun sedimikian rupa (ujung bertemu ujung) sehingga membentuk deretan sel
memanjang.

17.Sel Floem

Floem terdiri dari pembuluh tapis dan sel pengantar . Pembuluh tapis terdiri dari sel-sel yang
berderet dalam satu deretan yang memanjang sejajar sumbu tubuh tumbuhan). Hubungan
antara satu sel dengan sel yang lainnya dilakukan melalui papan tapis, pada dinding
melintang atau bidang tapisan pada dinding lateralnya.

Dinamakan tapisan karena terdiri dari sekelompok lubang-lubang seperti saringan yang


membatasi dua sel yang berdampingandan dihubungkan oleh benang-benang plasma. Sel
pengantar yaitu sel parenkim yang mengiringi pembuluh tapis.

Pada intinya, setiap makhluk hidup  tersusun dari sel, baik jenis prokariotik
maupun eukariotik. Pada sel tumbuhan  terdapat beberapa organel penyusun  yang tidak
dimiliki oleh sel hewan, seperti kloroplas. Organel tersebut memiliki
struktur dan fungsi khusus  yang  sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai