Anda di halaman 1dari 13

TUGAS IPA TENTANG SEL HEWAN DAN

SEL TUMBUHAN BESERTA BAGIAN


BAGIAN DAN FUNGSINYA

NAMA : Ilham Bintang Ramadhan


KELAS : 7.2
MAPEL : IPA
1. Gambar Sel Hewan dan Sel Tumbuhan beserta
Bagian Bagiannya
Gambar Sel Hewan

Gambar Sel Tumbuhan


2. Bagian-bagian dan Fungsi nya
A. Sel hewan
 Membran Sel
Membran sel merupakan pembungkus sel paling luar yang tersusun atas protein (lipoprotein) dan
lemak (lipid). Bagian sel ini berperan untuk mengatur mineral dan nutrisi yang masuk dan keluar
sel. Fungsinya adalah :
 Mengatur keluar masuk nutrisi dan mineral
 Sebagai pembungkus / pelindung sel
 Menerima rangsangan dari luar
 Tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia

 Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel dan segala sesuatu yang larut di dalamnya, kecuali nukleus (inti sel)
dan organel, serta sitoplasma terdiri atas protein material dan air. Sitoplasma bersifat koloid
kompleks yakni tidak cair dan tidak padat yang dapat berubah tergantung konsentrasi air, jika
konsentrasi air rendah akan menjadi padat lembek disebut gel, sedangkan jika konsentrasi air
tinggi akan menjadi encer disebut sol. Sol ialah keadaan dimana kosentrasi air meningkat
sehingga mengakibatkan koloid encer. Sedangkan gel ialah keadaan dimana koloid bersifat
lembek karena rendahnya kosentarasi air. Fungsinya adalah :
 Sebagai sumber bahan kimia sel
 Tempat berlangsungnya metabolisme sel

 Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma (RE) menjadi bagian sel hewan terbesar kedua setelah mitokondria.
Reticulum endoplasma merupakan organel yang tersusun oleh membrane yang terbentuk seperti
jaring-jaring. Letak RE memusat pada bagian dalam sitoplasma (endoplasma) sehingga disebut
sebagai reticulum endiplasma lanjutan dari membrane nukleus hingga ke membrane plasma.
Retikulum Endoplasma juga terdiri dari 2 macam, yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar
berfungsi untuk memegang protein yang terbentuk di ribosom. Oleh karena itu RE kasar akan
ditempeli oleh ribosom dan RE halus tidak ditempeli oleh ribosom. Fungsi retikulum
endoplasma yaitu :
 Sebagai tempat untuk menyimpan fospolipid, steroid dan glikolipid
 sebagai saluran penghubung antara nukleus dengan bagian luar sel.
 Sebagai tempat pengangkut sintesis, steroit dan lemak
 Membantu detoksifikasi sel-sel berbahaya di dalam sel (REh)
 Sebagai sintesis protein (Rek)

 Mitokondria
Mitokondria adalah organel terbesar yang merupakan mesin dalam sel hewan. Mitokondria
berbentuk mirip dengan cerutu yang memiliki dua lapis membran lekuk-lekuk dan dinamakan
kritas. Mitokondria memiliki bentuk bulat tongkat dan berukuran panjang berkisar antara 0,2-5
mikrometer dan memiliki diameter 0,5 mikrometer. Ruangan dalam mitokondria berisi cairan
dan disebut matriks itokondria. Mitokondria disebut juga the power house sebagai penghasil
energi dikarenakan oksigen dan glukosa saling berkombinasi dalam membentuk energi (ATP)
yang diperlukan untuk metabolisme dan aktivitas seluler dalam organel. Mitokondria dalam
bentuk tunggulnya disebut dengan mitokondrion. Mitokondrion adalah organel yang mengubah
dari energi kimia ke energi yang lain.
Fungsi Mitokondria adalah :
 Menghasilkan energi dalam bentuk ATP
 Sebagai tempat respirasi aerob

 Mikrofilamen
Mikrofilamen terbentuk dari protein, aktin dan miosin. Berbentuk mirip dengan mikrotubulus
namun diameter mikrofilamen lebih kecil dan lebih lembut. Berbentuk panjang, tipis, dan
berserat protein (terutama aktin). Mikrofilamen ditemukan di sebagian besar sel. Mikrofilamen
mengikat protein memungkinkan mikrofilamen untuk mendorong dan menarik pada membran
sel untuk membantu pergerakan sel. Gerakan dari membran sel, organel, dan sitoplasma adalah
semua terkait dengan tubulus dan filamen. Fungsinya adalah :
 Mikrofilamen bersama dengan mikrotubulus untuk membentuk struktur yang
memungkinkan sel untuk menahan bentuknya, bergerak sendiri, dan bergerak organel-
nya.
 Semua mikrofilamen dan mikrotubulus bergabung membentuk sitoskeleton sel.
 Mikrofilamen banyak ditemukan juga dalam jaringan otot untuk membantu sel otot
relaksasi dan kontraksi.
 Mikrofilamen mengikat protein memungkinkan mikrofilamen untuk mendorong dan
menarik pada membran sel untuk membantu pergerakan sel.
 Mikrofilamen memiliki peran dalam pergerakan sel, eksositosis dan endositosis.

 Peroksisom (Badan Mikro)


Peroksisom merupakan kentong kecil yang berisi enzim katalase. Peroksisom terdapat pada sel
hewan, fungi, dan daun tanaman tingkat tinggi untuk mengetahui letak peroksisom di dalam sel.
Berfungsi menguraikan sisa metabolisme yang berupa peroksida (H2O2) yang bersifat toksik
menjadi air dan oksigen yang berbahaya bagi sel. Peroksisom banyak terdapat di ginjal dan sel
hati. Fungsi peroksisom:
 Mengubah lemak menjadi karbohidrat
 Berperan penting dalam penyerapan cahaya dan respirasi.
 Menguraikan perokida (H2O2) menjadi air dan oksigen

 Lisosom
Lisosom adalah organel berupa kantong terikat di membran yang berisi kandungan enzim
hidrolitik yang digunakan dalam mengontrol pencernaan intraseluler di keadaan apapun.
Lisosom ialah organel yang memiliki bentuk agak bulat dan dibatasi membran tunggal. Lisosom
terdapat pada sel eukariotik. Fungsinya adalah :
 Pemasukan makromulekul dari luar menuju ke dalam sel dengan mekanisme endositosis
 Mencerna materi dengan menggunakan fagositosis
 Mengontrol pencernaan intraseluler
 penghancuran organel sel yang telah rusak (autofagi)
 pembebasan enzim keluar sel
 menghancurkan senyawa karsinogenik

 Mikrotubulus
Mikrotubulus terletak di dalam sitoplasma yang ditemui di sel eukariot. Berbentuk panjang
berongga seperti silindris dengan diameter 12 nm dan diameter luar 25 nm. Terdiri dari tubulin,
yaitu molekul yang berbentuk bulat protein globurat. Saat kondisi tertentu tubulin akan spontan
membentuk silindris panjang berongga. Mikrotubulus memiliki sifat kaku. Fungsi mikrotubulus
adalah:
 Melindungi sel
 Memberi bentuk sel
 Berperan dalam pembentukan flagela, silia dan sentriol

 Ribosom
Ribosom adalah organel sel yang padat dan kecil dengan diameter 20 nm yang terdiri atas
65%RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (Ribonukleoprotein atau RNP ) . Ribosom
terletak di dalam sitoplasma sehingga hanya dapat kita lihat dengan bantuan mikroskop elektron.
Ribosom bekerja dalam menerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai polipeptida (protein)
dengan menggunakan asam amino yang dibawah tRNA pada saat proses translasi. Di dalam sel
ribosom terikat pada retikulum endoplasma kasar (REk), atau membran inti sel. Fungsi Ribosom
adalah :
 Tempat berlangsngunya sintesis protein yang selanjutnya digunakan untuk pertumbuhan,
perkembangbiakan atau perbaikan sel yang rusak.

 Sentriol
Sentriol adalah struktur berbentuk tabung yang dapat ditemukan pada sel eukariota. Sepasang
sentriol yang membentuk struktur gabungan disebut sentrosom. Sel tumbuhan tidak mempunyai
sentriol walaupun sel hewan membelah tanpa sentriol. Sel hewan tanpa sentriol maka silia atau
flagela tidak berkembang secara fungsional. Sentriol juga mengambil peran dalam pembelahan
sel dan dalam pembentukan silia dan flagela. Sepasang sentriol yang membentuk struktur
gabungan disebut dengan sentrosom. Fungsinya adalah :
 Untuk mengontrol pembentukan benang-benang gelondong selama pembelahan sel.
 Berperan membentuk silia dan flagela.

 Badan Golgi
Badan golgi/aparatus golgi/kompleks golgi adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi
sel. Badan golgi dapat ditemukan di semua sel eukariotik dan terdapat pada fungsi ekskresi,
seperti ginjal. Badan golgi berbentuk kantong pipih yang berukuran kecil hingga besar dan
terikat oleh membran. Setiap sel hewan memiliki 10-20 badan golgi. Fungsi Badan Golgi adalah:
 Membentuk vesikula (kantung) untuk ekskresi
 Untuk merakit mikro molekul yang kaya karbohidrat.
 Sebagai pusat produksi, pergudangan, penyortiran dan pengiriman
 Membentuk lisosom
 Memproses protein
 membentuk membran plasma

 Nukleus
Nukleus merupakan inti sel yang mengendalikan dan mengatur aktivitas sel, sejak proses
metabolisme hingga proses pembelahan sel. Nukleus terdiri atas membran nukleus, matriks dan
anak inti. Nukleus terdapat pada sel eukariotik dan mengandung DNA (Asam Deoksiribonukleat)
dan kromosom. DNA terdiri dari nukleotida yang membantu dalam pembentukan protein pada
proses translasi dan transkripsi. Hampir semua sel memiliki nukleus, karena nukleus ini berperan
penting dalam aktivitas sel, terutama dalam melakukan sintesis protein. Namun ada beberapa sel
yang tidak memiliki nukleus antara lain sel eritrosit dan sel trombosi.
Fungsi nukleus adalah :
 Untuk menjaga integritas gen-gen
 Sebagai pusat kendali seluruh sel
 Mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen
 Menyimpan informasi genetik
 Tempat terjadinya replikasi
 Mengendalikan proses metabolisme dalam sel
 Nukleoplasma
Merupakan protoplasma dalam inti, yang mengandung materi genetik >> kromosom (DNA)
nucleolus, ditemukan dalam nukleus dan mengandung informasi genetik yang lebih banyak
(RNA). Nukleoplasma berbentuk cairan padat yang berada di dalam inti sel (nukleus). Fungsi
Nukleoplasma adalah :
 Membentuk kromosom dan gen

 Nukleolus
Nukleolus adalah daerah yang terdapat di dalam inti sel (nukleus) yang bertanggung jawab
dalam pembentukan protein menggunakan RNA (Asam ribonukleat). Fungsinya adalah :
 Bertanggung jawab dalam pembentukan protein

 Sitoskeleton
Sitoskeleton merupakan organel sel berupa jalinan filamen-filamen protein dan bulu-bulu halus
yang terletak antara nukleus dan membran. Sitoskeleton terbagi menjadi tiga jenis yakni
mikrotubul, mikrofilamen dan filament intermediat. Fungsinya adalah :
 Memberikan bentuk pada sel dan membantu pengangkutan bahan-bahan didalam sel.
 Berperan dalam pergerakan sel dan organel-organel sel serta memberi dan menjaga
bentuk sel.
 Berfungsi sebagai rangka pada sel seperti halnya rangka pada tubuh manusia

 Membran Inti
Membran inti adalah elemen struktural utama nukleus yang membungkus keseluruhan organel
dan memisahkan antara sitoplasma dan daerah inti. Membran inti bersifat tak permeabel dengan
sebagian besar molekul yang membuat nukleus membutuhkan pori inti sehingga nukleus dapat
melintasi membran. Fungsi Membran Inti adalah :
 Pelindung inti sel (Nukleus)
 Tempat pertukaran zat antara materi inti dan sitoplasma

B. Sel Tumbuhan
 Membran Sel
Bagian-bagian sel tumbuhan yang pertama adalah membran sel. Membran sel merupakan
lapisan terluar yang menyelubungi seluruh badan sel tumbuhan. Membran sel
mempunyai sifat selektif permeabel, yang berarti hanya dapat dilalui oleh zat-zat tertentu
seperti asam amino dan glukosa.
Membran sel terdiri atas 2 macam yaitu fosfolipid dan protein. Fungsi membran sel
adalah untuk melindungi bagian dalam sel dan membatasinya dengan lingkungan di luar
sel, serta untuk mengatur keluar masuknya zat dari dan menuju sel.

 Dinding Sel
Berikutnya ada bagian dinding sel. Dinding sel adalah bagian yang ada pada sel
tumbuhan, namun tidak ditemui pada sel hewan, sehingga jadi salah satu perbedaan sel
hewan dan sel tumbuhan yang utama. Dinding sel sebagian besar terbentuk dari polimer
karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting)
Adapun fungsi dinding sel pada tumbuhan adalah untuk memberikan bentuk sel
tumbuhan, melindungi bagian dalam sel dari pengaruh lingkungan dan menjaga sel
tumbuhan agar tidak pecah akibat masuknya air secara berlebihan.

 Plasmodesmata
Plasmodesmata adalah sebuah saluran terbuka pada dinding sel tumbuhan melalui benang
sitosol yang terhubung dari setiap sel-sel tetangganya. Sitoplasma lewat melintasi
plasmodemata dan menghubungkan kandungan hidup sel yang bersebelahan.
Plasmodesmata tampak seperti terowongan yang terjadi dari perluasan membran plasma
dari sejumlah sel yang bersebelahan dan berisi sebuah tabung berdiameter lebih kurang
40 nm.

 Vakuola
Bagian sel tumbuhan berikutnya adalah vakuola. Vakuola merupakan sebuah ruang
dalam sel yang berisi cairan yang berupa rongga yang diselaputi dengan membran.
Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan
bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.
Fungsi vakuola antara lain adalah sebagai tempat menyimpan zat-zat makanan seperti
protein dan zat gula yang di dalamnya tersimpan pigmen daun, daun, dan buah, juga
untuk mengatur tekanan di dalam sel, menstabilkan tingkat nilai ph, serta untuk
mengisolasi zat sisa-sisa metabolisme sel.

 Plastida
Plastida adalah salah satu dari organel pada sel-sel dalam tumbuhan dan alga. Organel ini
paling dikenal dalam bentuknya yang paling umum, yakni kloroplas yang juga berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Bagian plastida hanya dimiliki oleh sel
tumbuhan saja.
Plastid dalam sel dikenal dalam berbagai bentuk, di antaranya yaitu kloroplas, kromoplas,
leukoplas, proplastid, amiloplas, etioplas, dan elaioplas. Tiap bentuk tentu memiliki ciri-
ciri dan fungsi masing-masing, meski yang paling dikenal adalah kloroplas.

 Badan Golgi
Badan golgi merupakan sebuah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel.
Organel ini juga sering disebut dengan istilah aparatus golgi, kompleks golgi atau
diktiosom. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada
organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi
Sebagai alat eksresi pada sel yang di dalamnya terjadilah sebuah proses perubahan dari
enzim yang tidak aktif menjadi enzim aktif. Sebagai tempat penyimpanan sekunder
protein dan juga zat-zat lain yang berasal dari retikulum endoplasma.

 Ribosom
Ribosom merupakan salah satu dari organel yang berukuran kecil dan padat dalam sel
yang berfungsi untuk tempat sintesis protein. Ribosom sendiri mengandung asam
ribonukleat (RNA) sebanyak 60% dan protein sebanyak 40%.
Terdapat dua jenis ribosom yakni ribosom terikat dan ribosom bebas. Ribosom terikat
pada umumnya bergabung dengan retikulum endoplasma. Ribosom berfungsi untuk dapat
memproduksi dan mensintesis zat protein yang ada dalam sel.

 Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan bagian sel yang terdiri dari sistem membran. Organel
ini merupakan bagian dari sistem endomembran dan merupakan labirin membran yang
demikian banyak sehingga meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel
eukariotik.
Fungsi retikulum endoplasma adalah untuk membentuk lemak dan steroid. Sel-sel yang
sebagian besar terdiri dari retikulum endoplasma halus terdapat di beberapa organ seperti
hati. Ribosom juga merupakan tempat proses pembentukan protein terjadi di dalam sel.

 Mitokondria
Mitokondria merupakan organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel pada
makhluk hidup. Selain itu, organel ini juga memiliki fungsi seluler lain, seperti
metabolisme asam lemak, biosintesis pirimidina, homeostasis kalsium, transduksi sinyal
seluler, dan penghasil energi.
Mitokondria memiliki bentuk bulat lonjong yang ada di dalam sitoplasma sel tumbuhan.
Mitokondria memiliki dua bagian yakni membran dalam dan membran luar. Membran
dalam yang bentuknya berbelit-belit seperti labirin yang disebut dengan krista.

 Mikrotubulus
Mikrotubulus merupakan organel sel yang terdapat di dalam sitoplasma semua sel
eukariot. Bentuk miktrotubulus berupa sebuah silinder yang panjang dan berongga
dengan diameter luarnya kira-kira 25 nm dan diameter dalamnya kurang lebih 12 nm.
Fungsi mikrotubulus antara lain adalah untuk menjaga tekanan di dalam sel dan
membantu replikasi kromosom. Selain itu, mikrotubulus juga berfungsi sebagai media
transportasi zat.

 Mikrofilamen
Mikrofilamen atau filamen aktin merupakan sebuah bagian dari kerangka sel yang
termasuk sebagai sitoskeleton dan juga berbentuk tabung panjang padat. Bentuknya
berupa batang padat berdiameter sekitar 7 nm dan tersusun dari protein aktin, yakni
sebuah protein globular.
Organel sel ini tersusun dari benang-benang yang terbuat dari beberapa kumpulan
molekul protein dan aktin. Adapun fungsi mikrofilamen adalah sebagai kerangka yang
dapat mempertahankan bentuk sel supaya tidak berubah-ubah.

 Lisosom
Bagian sel tumbuhn selanjutnya adalah lisosom. Lisosom merupakan sebuah organel sel
yang berupa kantong terikat membran dan berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk
mengontrol pencernaan intraseluler di berbagai keadaan.
Komposisi lisosom terdiri dari membran lisosom dan enzim hidrolitik. Enzim hidrolitik
dibuat pada retikulum endoplasma, yang mengalami pemaketan di badan golgi dan
kemudian ke endosom lanjut yang nantinya akan menjadi lisosom.

 Hyaloplasma
Bagian sel tumbuhan selanjutnya adalah bagian hyaloplasma. Hyaloplasma merupakan
organel sel berupa sebuah cairan yang sedikit kental pada sitoplasma. Cairan Ini
mengandung protein, lemak, nukleotida, tRNA, gula, kation, dan anion.
Hyaloplasma ini adalah rumah organel sel, sitoskeleton, dan parameter plasma. Ketika
dilihat dalam mikroskop cahaya dan elektron, hyaloplasma muncul sebagai substansi
amorf tanpa struktur.

 Nukleus
Bagian sel tumbuhan yang terakhir adalah nukleus yang merupakan inti sel. Organel sel
ini terletak di dalam sel eukariotik dan merupakan organel sel yang sangat unik dan
penting serta mengandung materi genetik yang berbentuk DNA (deoxyribonucleic acid).
Di dalam DNA biasanya terdapat informasi tentang genetik yang berbetuk
polinukleotida. Fungsi nukleus antara lain adalah untuk mengkoordinasi proses
metabolisme, misalnya pertumbuhan sel, pembelahan sel, dan sintesis protein.

3. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


 Ukuran dan Bentuk Sel
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yang pertama dapat dilihat dari ukuran dan
bentuk selnya. Sel-sel yang ada di dalam tumbuhan berukuran lebih besar, sedangkan
pada tubuh hewan ukurannya cenderung lebih kecil. Dilihat dari bentuknya, ukuran sel
yang ada pada tumbuhan cenderung lebih tetap dan stabil, sementara sel-sel yang dimiliki
oleh hewan bentuknya tidak tetap.

 Dinding Sel
Sebagai lapisan terluar, dinding sel bertugas untuk melapisi dan melindungi membran
plasma. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yaitu hewan tidak memiliki dinding sel
sedangkan tumbuhan memilikinya. Hal ini yang mungkin paling menonjol karena
dinding sel membuat tumbuhan akan terlihat kaku dan kuat. Sementara manusia dan
hewan tidak memiliki dinding sel yang membuatnya bisa bergerak bebas kemanapun
sesuai dengan keinginan.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa tumbuhan juga sebenarnya bisa bergerak yaitu melalui
pertumbuhan menuju ukuran yang lebih besar dan akarnya yang terus menjalar. Gerakan
ini disebut dengan gerakan pasif karena memang tidak bisa diamati dan berlangsung
dalam waktu yang cukup lama.

 Kloroplas
Kloroplas adalah bagian dari sel yang hanya ditemukan pada tumbuhan. Bagian ini
berfungsi dalam proses berlangsungnya fotosintesis, yaitu proses menghasilkan makanan
dengan memanfaatkan beberapa zat dari luar tubuh tumbuhan. Kloroplas akan
menyediakan wadah untuk dapat berfotosintesis. Tumbuhan akan memanfaatkan air,
sinar matahari, dan karbondioksida untuk diubah menjadi energi kimia. Energi tersebut
kemudian disimpan oleh tumbuhan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa lainnya yang
dibutuhkan selama proses pertumbuhan.
Proses fotosintesis memerlukan cahaya matahari dalam pembuatan makanan, inilah yang
membedakannya dengan hewan. Sumber makanan pada hewan tidak didapatkan dengan
memanfaatkan cahaya matahari sehingga tidak memiliki kloroplas dalam tubuhnya.
Lagipula hewan bukanlah makhluk yang membuat makanannya sendiri seperti tumbuhan.
Hewan akan memanfaatkan makhluk hidup lainnya sebagai sumber makanannya dengan
cara berburu.

 Lisosom
Lisosom adalah salah satu organel yang hanya dimiliki oleh hewan dengan peran yang
sangat penting. Bagian ini berperan untuk menyaring benda asing dan kotoran yang
masuk ke tubuh hewan sehingga tidak mengganggu proses pencernaannya. Lisosom
terdiri atas membran dengan ketebalan sekitar 9 nanometer yang dapat mencegah
terjadinya kebocoran enzim. Membran dalam lisosom memiliki beberapa kandungan
enzim seperti hidrolitik, nuclease, fosfatase, protease, dan lain-lain. Enzim-enzim tersebut
yang membantu fungsi kerja dari lisosom.Tumbuhan tidak memiliki lisosom seperti
halnya hewan karena tidak melakukan proses pencernaan makanan seperti hewan dan
struktur organ pencernaan yang sangat berbeda. Proses pencernaan pada tumbuhan
dilakukan oleh vakuola.
 Sentriol
Sebagai salah satu organel yang dimiliki dalam sel, sentrol membantu proses pembelahan
sel dengan terjadi pemisahan kromosom. Sentriol berbentuk seperti tabung dengan
diameternya sebesar 250 nanometer dengan panjang antara 150-500 nanometer yang
terletak di dekat nukleus atau inti sel.
Saat pembelahan sel terjadi, sentriol akan menggandakan dirinya sendiri dengan replikasi
DNA. Sentriol terdiri atas 2 bagian komponen mikrotubula dimana dalam setiap
komponen ada 9 mikrotubul. Dalam pembelahan sel, sentriol akan membantu terjadinya
proses mitosis dan sitokinesis.
Sentriol hanya dapat ditemukan pada hewan, sedangkan tumbuhan tidak memerlukannya.
Pada dasarnya, hewan adalah makhluk yang selnya berbentuk tidak tetap sehingga
pembelahan diri sulit untuk dilakukan. Sementara tumbuhan selnya cenderung tetap
sehingga tidak membutuhkan sentriol dalam perkembangannya.

 Vakuola
Vakuola adalah salah satu organel sel yang berisi cairan yang dipisahkan oleh satu
membran yang disebut dengan tonoplas. Cairan ini seperti air yang di dalamnya
terkandung enzim, alkaloid, garam, asam, basa, mineral, glukosa, asam organik, dan
asam amino. Vakuola dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Vakuola Kontraktil dan
Vakuola Nonkontraktil.
Adapun Vakuola Kontraktil yang bertugas untuk mengeluarkan air dari sel untuk
mempertahankan molekul dalam sel dan menjaga konsentrasi ion. Sedangkan Vakuola
Nonkontraktil berperan dalam mencerna makanan yang dikonsumsi dan mengedarkannya
ke seluruh bagian.
Vakuola lebih mudah untuk dijumpai pada semua jenis tumbuhan-tumbuhan, sedangkan
pada hewan keberadaannya sulit untuk dideteksi. Pada tumbuhan, bagian ini berukuran
besar dan lebih permanen. Sedangkan pada hewan, vakuola berukuran lebih kecil dan
sifatnya tidak permanen. Hanya ada beberapa hewan yang memiliki vakuola dalam
selnya yaitu hewan-hewan yang tergolong uniseluler seperti protozoa.

 Silia
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan selanjutnya yaitu pada organel sel yang bernama
Silia. Dalam tubuh makhluk hidup, silia bertanggung jawab dalam pergerakan sel dan
membantu melindungi perjalanan sel pada proses terjadinya metabolisme. Silia akan
muncul dalam jumlah yang cukup banyak pada bagian permukaan sel. Bentuknya terlihat
seperti benang tipis dengan ketebalan mencapai 0,25 ultra meter dan panjangnya antara
2-20 ultra meter. Hewan adalah organisme yang memiliki silia karena pergerakannya
yang dinamis dan aktif. Sedangkan tumbuhan tidak memiliki silia karena sel-sel di
dalamnya cenderung stabil dan jarang bergerak.

 Plastida
Fotosintesis pada tumbuhan memerlukan tempat agar dapat berlangsung dengan baik.
Organel sel yang berperan dalam hal ini adalah plastida. Letak dari plastida yaitu pada
membran dalam dan membran luar yang bentuknya cukup beragam. Selain untuk proses
fotosintesis, plastida juga berperan sebagai wadah untuk bertahan hidup seperti bernafas,
makan, dan minum.

Kandungan pigmen berwarna hijau (klorofil) pada plastida disebut sebagai kloroplas,
sedangkan pigmen selain warna hijau disebut dengan kromoplas. Selain kloroplas dan
kromoplas, plastida juga dapat menghasilkan pigmen yang tidak berwarna atau disebut
juga leukoplas. Ukuran diameter plastida berkisar antara 4-6 ultra meter dengan
jumlahnya mencapai 20-40 ultra meter pada beberapa tumbuhan yang tergolong tingkat
tinggi. Plastida hanya dapat ditemukan pada tumbuhan saja, sel-sel pada hewan tidak
memiliki plastida.

 Flagella
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yang terakhir adalah flagela. Dalam ilmu biologi,
Flagela merupakan organel sel yang strukturnya panjang dan tipis seperti benang dengan
pergerakannya yang aktif. Bagian ini banyak dimiliki oleh makhluk hidup yang bersel
tunggal (uniseluler) dan beberapa organisme yang bersel jamak (multiseluler). Flagela
bertanggung jawab sebagai alat gerak pada organisme baik itu prokariotik atau
eukariotik. Ukuran diameternya antara 15-20 nanometer dan berwarna cenderung bening
dan berbentuk menyerupai cembung apabila diamati dengan menggunakan mikroskop.
Beberapa organisme dapat mempunyai flagela lebih dari satu dalam selnya seperti alga
bersel satu (Escherichia Coli dan Euglena Viridis). Flagela mudah untuk ditemukan pada
sel-sel hewan dibandingkan dengan sel-sel tumbuhan. Hal ini disebabkan karena hewan
aktif bergerak sedangkan tumbuhan cenderung lebih pasif.
Meski begitu, beberapa tumbuhan juga memiliki flagela seperti lumut dan beberapa
tumbuh-tumbuhan yang berbiji terbuka. Flagela pada tumbuhan berfungsi sebagai alat
untuk menuju ke tempat yang banyak terdapat sumber-sumber air. Sementara tumbuh-
tumbuhan yang berbunga tidak memilikinya.

Anda mungkin juga menyukai