Teori Sel
Sejarah perkembangan dengan penemuan tentang sel, maka berkembang
pula persepsi orang tentang sel. Beberapa teori tentang sel adalah sebagai berikut :
1. Teori sel menurut Galileo Galilei (Awal abad 17)
Ia berpendapat yaitu dengan alat dua lensa menggambarkan struktur tipis
dari mata serangga. Galilei sesungguhnya bukanseorang biologiwan. Orang
pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop.
2. Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop.
Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh
dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah.
Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
3. Anton van Leeuwenhoek (October 24, 1632 - August 26, 1723)
Menggunakan lensa-lensa untuk melihat beragam protista, spermatozoa,
bakteri.
4. Robert Brown (1831)
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman
anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian
diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel
selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu
untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
5. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden
mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan,
ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia
menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann
melakukan penelitian terhadap hewan.
Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga
tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari
tubuh hewan adalah sel.
Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit
terkecil penyusun makhluk hidup.
Struktur Sel
Komponen utama penyusun sel berupa air dan beberapa komponen lainnya,
terutama protein, lemak, karbohidrat, dan asam nukleat. Secara umum bagianbagian penyusun sel dapat dibedakan menjadi :
a. Membran Sel atau Membran Plasma
Membungkus material sel yang disebut sitoplasma.
b. Sitoplasma
Terdiri dari dua bagian, yaitu sitosol (bersifat cair) dan organel (bersifat
padat).
c. Inti Sel
Merupakan organ pengendali sel. Nukleus mengandung cairan inti
(nukleoplasma), anak inti (nukleolus), dan kromosom yang mengandung
DNA.
Jenis Sel
Ada 2 jenis sel:
1. SEL PROKARIOT
2. SEL EUKARIOT
1. SEL PROKARIOT
Ukurannya relatif kecil ( 0,5-1 m). Tidak memiliki membran nukleus
(inti)
DNAnya kontak dengan sitoplasmanya secara tidak langsung. Dalam
sitoplasmanya mengandung ribosom. Sel dibungkus oleh plasma membran,
dinding luar sel yang kompleks, pili, kadang-kadang berflagela.
2. SEL EUKARIOT
Ukurannya relatif besar ( 10-100 m). Bagian dalam sangat kompleks
dengan organel-organel yang dibatasi membran maupun yang tidak dibatasi
membran. Memiliki inti sejati yang dibatasi membran. Organel lain yang dibatasi
Sel eukariot hewan dibatasi oleh plasma membran saja, sering juga
dengan flagela Tidak memiliki dinding sel.
Sel eukariot tanaman dibatasi plasma membran dan dinding sel yang
kaku. Memiliki vakuola pusat, kloroplast, tidak mempunyai sentriol, biasanya
tidak mempunyai flagela.
Sel Tumbuhan
Keterangan:
1. kloroplas
2. vakuola
3. nukleus
a. plasmodesmata
b. membran plasma
c. dinding sel
d. membran tilakoid
e. amilum
f. vakuola
g. tonoplas
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
mitokondrion (mitokondria)
peroksisoma
sitoplasma
vesikel kecil bermembran
retikulum endoplasma kasar
pori-pori nukleus
membran inti
nukleolus
ribosom
retikulum endoplasma halus
vesikel golgi
badan golgi
sitoskeleton
Dinding Sel
Dinding sel hanya ditemukan pada sel tumbuhan, sehingga sel tumbuhan
bersifat kokoh dan kaku atau tidak lentur seperti sel hewan.
Dinding sel tumbuhan banyak tersusun atas selulosa, suatu polisakarida yang
terdiri atas polimer glukan (polimer glukosa). Dinding sel tumbuhan berfungsi
untuk melindungi, mempertahankan bentuknya serta mencegah kehilangan air
secara berlebihan. Adanya dinding sel yang kuat, menyebabkan tumbuhan dapat
berdiri tegak melawan gravitasi bumi.
Beberapa senyawa penyusun dinding sel, antara lain:
a. Hemiselulosa
Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini
dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola
dengansitoplasma disebut Tonoplas.
Vakuola berisi :
garam-garam organik
glikosida
tanin (zat penyamak)
minyak eteris (misalnya : Jasmine pada melati, Roseine pada mawar Zingiberine
pada jahe)
alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)
enzim
butir-butir pati
Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non
kontraktil.
(4) Vakuola
Vakuola organel mempunyai bentuk, ukuran, dan fungsi berbeda-beda.
Fungsi vakuola berhubungan dengan fungsi lisosom. Pada sel tanaman vakuola
pusat berfungsi sebagai tempat penyimpanan, berperanan dalam pertumbuhan sel
dan berfungsi sebagai lisosom besar. Pada protista vakuola kontraktil berfungsi
sebagai pengatur air.
Vakuola Sel Tumbuhan
Vakuola adalah kantung bermembran dalam sitoplasma sel dengan bebagai
fungsi. Pada sel dewasa tumbuhan, vakuola cenderung lebih besar, dengan fungsi
penyimpanan, buangan metabolisme, perlindungan, dan pertumbuhan. Banyak sel
sel tumbuhan mempunyai vakuola besar, tunggal disebut vakuola sentral yang
menempati ruang sel sekitar 80% atau lebih. Vakuola dalam sel hewan, cenderung
lebih kecil, dan lebih digunakan secara temporer digunakan untuk menyimpan
bahan-bahan atau untuk mengangkut bahan.
Ribosom
Plastida
Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida
yaitu:
1. Lekoplas
(plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),
terdiri dari:
Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,
Elaioplas (Lipidoplas) (untuk menyimpan lemak/minyak).
Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2. Kloroplas
yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan
klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3. Kromoplas
yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
Karotin (kuning)
Fikodanin (biru)
Fikosantin (kuning)
Fikoeritrin (merah)
Sitoplasma
Sitoplasma merupakan materi yang mengisi antara inti dan selaput plasma.
Sitoplasma yang berada dalam nukleus disebut nukleoplasma. Pada sel tumbuhan,
sitoplasma dibedakan menjadi dua, yaitu yang berbatasan dengan selaput plasma
disebut ektoplasma dan yang di bagian dalam disebut endoplasma. Ektoplasma
lebih jernih dan kompak. Ektoplasma pada sel hewan berupa selaput plasma itu
sendiri. Endoplasma sel tumbuhan mengandung banyak plastida (zat warna)
Komponen utama penyusun sitoplasma sebagai berikut.
1) Cairan seperti gel (agar-agar atau jeli) yang disebut sitosol.
2) Substansi simpanan dalam sitoplasma. Substansi ini bervariasi tergantung tipe
selnya. Sebagai contoh, sitoplasma sel hati mengandung simpanan molekul
glikogen, sedangkan sitoplasma sel l emak mengandung tetesan lemak besar.
3) Jaringan yang strukturnya seperti filamen (benang) dan serabut yang saling
berhubungan. Jaringan benang dan serabut disebut sitoskeleton yang berfungsi
sebagai kerangka sel.
4) Organel-organel sel.
Matriks sitoplasma atau bahan dasar sitoplasma disebut sitosol. Sitoplasma
dapat berubah dari fase sol ke gel dan sebaliknya. Matriks sitoplasma tersusun
atas oksigen 62%, karbon 20%, hidrogen 10%, dan nitrogen 3% yang tersusun
dalam senyawa organik dan anorganik. Unsur-unsur lain adalah: Ca 2,5%; P
1,14%; Cl 0,16%; S 0,14%; K 0,11%; Na 0,10%; Mg 0,07%; I 0,014%; Fe 0,10%;
dan unsur-unsur lain dalam jumlah yang sangat kecil.
Sifat-sifat sitoplasma sebagai berikut.
1) Efek Tyndal yaitu kemampuan matriks sitoplasma memantulkan cahaya.
2) Gerak Brown yaitu gerak acak (zig-zag) partikel penyusun koloid.
3) Gerak siklosis yaitu gerak matriks sitoplasma berupa arus melingkar.
4) Memiliki tegangan permukaan.
Berkaitan dengan fungsi tersebut mitokondria sering disebut the power house of
cell.
Sel Hewan
Sentriol
adalah sebuah organel berbentuk tabung yang biasa ditemukan Hewan Bersel
Eukariot, meskipun tidak ditemukan di tumbuhan tingkat tinggi dan Jamur.
Dinding sel di tiap sentriol biasanya terdiri dari Sembilan 3 pasang
Mikrotubulas(Protein Sitoskeleton).
Mitokondria
Mitokondria, yang berbentuk filamen dengan lebar 0.5-1 m dan panjang 10
m, merupakan organel yang berfungsi mengubah energi kimiawi metabolit yang
terdapat dalam sitoplasma menjadi energi yang mudah dimanfaatkan oleh sel
yaitu ATP.
Badan Golgi
Aparatus Golgi merupakan organel yang berfungsi untuk mengemas dan
mendistribusikan protein yang disintesis oleh retikulum endoplasma. Aparatus
Golgi menerima protein tersebut melalui vesikel transportasi yang berasal dari
retikulum endoplasma.
Mikrotubulus
Lisosom
Pada
tumbuhan, dinding sel berfungsi antara lain untuk melindungi protoplas, sebagai
penguat tanaman dan mencegah terjadinya dehidrasi. Komponen utama penyusun
dinding sel adalah polisakarida. Dinding sel tumbuhan muda masih terlihat tipis
yang terdiri atas selaput zat pektin.
Setelah sel tumbuhan bertambah tua, maka dinding sel akan menebal dan
zat pembentuknya adalah selulosa. Dinding sel bagian dalam berhubungan
langsung dengan membran plasma. Membran ini bisa terlihat apabila sel berada di
dalam larutan yang lebih pekat daripada larutan dalam sel, sehingga membran
plasma akan lepas.
Selain itu, organela khas yang terdapat pada sel hewan dan tidak banyak
terdapat pada sel tumbuhan adalah sentrosom dan lisosom. Struktur sentrosom
bisa dilihat dengan jelas apabila menggunakan mikroskop elektron.
Struktur sentrosom seperti rakitan batang-batang yang menyusun bangunan
sekunder, sembilan batang membentuk bangun silinder, satu batang berada di
pusat silinder