Disusun Oleh:
KELOMPOK III
Fitriani Isma
1901140024
Elvina Indriany
1901140032
Bahrol
1901140028
Puji dan syukur kita atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan pembuatan Makalah mata kuliah
Anatomi Tumbuhan yang berjudul “JARINGAN PARENKIM, KOLENKIM, DAN
SKLERENKIM” tepat pada waktunya. Sholawat serta salam tak lupa kita hanturkan
kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikut
beliau hingga akhir zaman.
Dibuatnya Makalah ini adalah guna untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Anatomi Tumbuhan. Terlepas dari semua itu penyusun menyadari sepenuhnya bahwa
dalam penyusunan masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun
yang lainnya.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah mata kuliah Anatomi Tumbuhan
yang berjudul “JARINGAN PARENKIM, KOLENKIM, DAN SKLERENKIM”
ini dapat memberikan manfaat bagi semua khususnya kami sebagai penyusun dan
pembaca. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
B. Saran ............................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Sekumpulan jaringan akan membentuk
organ. Cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan adalah histologi. Sedangkan
cabang ilmu biologi yang mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit
adalah histopatologi. Jaringan pada tubuh tumbuhan dikelompokkan berdasarkan
tempatnya dalam tumbuhan, tipe sel, fungsi, asal-usul, dan tahap perkembangannya.
Berdasarkan jumlah tipe sel penyusunnya, jaringan dibedakan menjadi jaringan
sederhana dan jaringan rumit. Jaringan sederhana bersifat homogeni, hanya terdiri atas
satu tipe sel sedangkan jaringan rumit bersifat heterogen, terdiri atas dua atau lebih sel.
Parenkim, kolenkim,sklerenkim adalah jaringan sederhana, sedangkan xilem, floem,dan
epidermis adalah jaringan rumit. Di tahun 1875, Sachs membagi jaringan dalam tiga
system berdasarkan kesinambungan topografi yakni sistem dermal, sistem jaringan
pembuluh, dan sistem jaringan dasar. Sistem dermal meliputi epidermis, yakni
pelindung primer (pertama) bagi bagian luar tubuh, dan periderm, yang menggantikan
epidermis pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder.. sistem jaringan
pembuluh terdiri dari xilem yakni yang mengangkut air dan garam dalam tanah, dan
floem yang mengangkut hasil fotosintesis.
Sistem jaringan dasar mencakup jaringan yang membentuk dasar bagi tumbuhan,
namun sekaligus juga dapat menunjukkan spesialisasi. Jaringan dasar utama adalah
parenkim dengan semua ragamnya, kolenkim, yakni jaringan yang berdinding tebal dan
sel tetap hidup, sklerenkim yakni jaringan berdinding tebal dan sering kali berkayu
sehingga keras dengan sel yang biasanya mati.
Dalam tubuh tumbuhan, jaringan tersebar dalam pola khas bagi kelompok
tumbuhan yang bersangkutan. Pada dasarnya ada kemiripan dalam pola penyebaran
jaringan pada tumbuhan dikotil sebab jaringan pembuluh tertanam dalam jaringan dasar
dan sistem dermal merupakan penutup di sebelah luar. Pada tumbuhan dikotil, misalnya
jaringan pembuluh batang membentuk silinder berongga. Rongga tersebut terisi
jaringan dasar (empulur) dan ada pula yang berada diantara silinder pembuluh dan
system dermal (korteks). Pada daun, jaringan pembuluh membentuk system yang
beranastomosis dalam jaringan dasar yang terdiferensiasi sebagai mesofil pada akar
1
2
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1) Apa itu jaringan Dasar dan jaringan penguat?
2) Apa itu jaringan parenkim ?
3) Apa itu jaringan kolenkim ?
4) Apa itu jaringan sklerenkim?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1) Untuk mengetahui apa itu jaringan dasar dan jaringan penguat.
2) Untuk mengetahhui apa itu jaringan parenkim.
3) Untuk mengetahui apa itu jaringan kolenkim.
4) Untuk mengetahui apa itu jaringan sklerenkim.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
empelur batang, korteks akar, serta jaringan dasar pada tangkai daun dan mesofil
daun. Pada tubuh primer, parenkim berkembang dari meristem dasar. Di samping
itu, ada pula parenkim yang menjadi bagian dari jaringan pembuluh dan
berkembang dari prokambium; pada tubuh sekunder berkembang dari kambium
pembuluh serta kambium gabus.
Parenkim terdiri dari sel hidup yang bermacam-macam bentuk, sesuai
dengan fungsinya yang berbeda-beda pula. Parenkim biasanya berupa jaringan
yang selnya tidak banyak menunjukkan spesialisasi dan dapat terlibat dalam
berbagai fungsi fisiologi tumbuhan.
parenkim juga bersifat fleksibel (lentur). Hal ini dimungkinkan kerena dinding
selnya tipis.
b) Ciri-Ciri Parenkim
Adapun ciri-ciri dari Jaringan Parenkim adalah sebagai berikut.
• Dinding selnya tipis, dinding selnya jarang mengandung lignin
• Bagian selnya mempunyai noktah-noktah yang menjamin lancarnya
pertukaran zat-zat yang diperlukan tumbuhan
• Bersifat maristematis
• Bentuk vakuola yang besar dan banyak
• Berbentuk segi enam/bulat
• Terdapat ruang antar sel
• Terdapat diantara jaringan yang lain
Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta
lentur. Beberapa sel parenkim mengalami penebalan, seperti pada parenkim
xylem, Sel parenkim berbentuk kubus atau memanjang dan mengandung vakuola
sentral yang besar.
6
Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang
antarsel karena bentuk selnya membulat, meskipun ada juga parenkim yang sel-
selnya rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel, misalnya parenkim penyusun
endosperm biji. Parenkim yang mempunyai ruang antar sel terbesar adalah
mesofil daun karena ruang antar sel itu berfungsi sebagai sarana pertukaran gas
antara kolenkim dengan udara luar.
Parenkim yang mempunyai ruang antarsel adalah daun. Ruang antarsel ini
berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antar klorenkim dengan udara luar. Sel
parenkim memiliki banyak fungsi, yaitu untuk berlangsungnya proses
fotosintesis, penyimpanan makanan dan fungsi metabolisme lain. Isi sel parenkim
bervariasi sesuai dengan fungsinya, misalnya sel yang berfungsi untuk
fotosintesis banyak mengandung kloroplas. Jaringan yang terbentuk dari sel-sel
parenkim semacam ini disebut klorenkim. Cadangan makanan yang terdapat pada
sel parenkim berupa larutan dalam vakuola, cairan dalam plasma atau berupa
kristal (amilum). Sel parenkim merupakan struktur sel yang jumlahnya paling
banyak menyusun jaringan tumbuhan.
Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat membelah dan terspesialisasi
menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus. Sel parenkim biasanya
menyusun jaringan dasar pada tumbuhan, oleh karena itu disebut jaringan dasar.
c) Macam-Macam Bentuk Jaringan Parenkim
Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim ini dibagi menjadi beberapa
kelompok yaitu:
• Parenkim pagar (palisade) merupakan tempat fotosintesis yang
utamadan sel-sel memanjang yang terdapat di daun tepat di bawah jaringan
epidermis karena banyak mengandung klorofil dari pada jaringan
lainnya,dengan bentuk bulat memanjang /lonjong yang berjajar seperti
tiang/pagar dan dalam parenkim palisade ini terdapat sel klorofil /zat hijau
daun. Parenkim pagar berfungsi sebagai tempat fotosintetis.
7
• Parenkim lipatan yang terdapat pada pinus dan padi, dengan bentuk yang
berlipat ke arah dalam serta banyak mengandung kloroplas.
tempat menyimpan air pada tumbuhan xerofit /epifit (sedikit air) untuk
menghadapi kemarau misalnya pada tumbuhan kaktus dan lidah buaya.
• Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu
menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar.
Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.
Parenkim udara disebut sebagai aerenkim bertugas menyimpan udara
dalam kantung besarnya, terdiri dari sel gabus dengan rongga yang besar
sehingga membantu menjaga kelebihan air pada tumbuhan dengan habitat
perairan.Ruang antar selnva besar, sel- sel penyusunnya bulat sebagai alat
pengapung di air, misalnya parenkim pada tangkai daun tumbuhan enceng
gondok.
2. Jaringan Kolenkim
a) Pengertian Jaringan Kolenkim
dapat menjadi tipis dan kemudian selnya menjadi meristematis lagi dan mulai
membelah.Hal ini terdapat pada jaringan kolenkim yang membentuk felogen.
Noktah primer sering kali terdapat dalam dinding kolenkim.
Ukuran dan bentuk sel kolenkim beragam. Ada yang berbentuk prisma
pendek, mirip sel parenkim, atau panjang seperti serabut dengan ujung
meruncing.Sel kolenkim yan terpanjang dijumpai di daerah pusat untaian
kolenkim, dan yang terpendek di daerah tepi.Hal ini dapat diterangkan sebagai
berikut, untaian kolenkim dibentuk oleh serangkaian sel yang membelah
memanjang mulai dari pusat untaian; setelah pembelahan, sel terus memanjang
sehingga sel pusat menjadi yang terpanjang karena yang pertama kali dibentuk
dan meningkat sampai panjang maksimum.Selama perkembangan untaian
kolenkim ini juga terjadi pembelahan mendatar (horisontal).
serabut.Pada bagian tumbuhan yang tua, kolenkim menjadi keras atau dapat
berubah menjadi sklerenkim dengan pembentukan dinding sekunder yang
berlignin.Terpusatnya lignin terjadi terutama pada lapisan dinding
terluar.Biasanya disimpulkan bahwa kolenkim adalah jaringan penunjang yang
muda. Apabila kolenkim terdapat pada organ yang berkanjang (persisten) untuk
periode yang lama, kolenkim akan mengalami sklerifikasi.
Pada bagian tumbuhan yang kuat, kolenkim menjadi keras atau dapat
berubah menjadi sklerenkim dengan pembentukan dinding sekunder yang
berlignin. Pada tumbuhan dikotil misalnya, tangkai dan batang Medicago sativa,
Eryngium maritimun, Viscum album dan Salvia officinalis kolenkim berubah
menjadi sklrenkim.
c) Macam-Macam Bentuk Jaringan Kolenkim
Ukuran dan bentuk sel kolenkim ini beragam. Selnya dapat berupa prisma
pendek atau bisa pula panjang seperti halnya serat dengan ujung yang meruncing,
namun antara kedua bentuk tersebut terdapat bentuk peralihan.
Dinding sel kolenkim terdiri atas lapisan yang berselang seling, kaya akan
selulosa dengan sedikit pektin. Air dalam seluruh dinding sel kurang lebih 67%.
Roelofsen (1959) menyatakan bahwa di dalam Petasites, dinding sel kolenkim
berisi 45% pektin, 35% hemiselulosa, dan 20% selulosa. Dinding sel kolenkim
Petasites ini terdiri atas 7-20 lamela yang bergantian/berseling antara lamela yang
mengandung banyak seluosa dan lamela yang mengandung sedikit selulosa.
Semakin mendekati lumen sel, selulosanya semakin banyak. Menurut tipe
penebalan dindingnya, kolenkim dibedakan menjadi beberapa macam, sebagai
berikut:
• Kolenkim Sudut (angular kolenkim)
Penebalan dinding sel kolenkim ini terjadi pada sudut-sudut sel. Pada
penampang melintangnya, penebalan ini tampak terjadi pada tempat
bertemunya tiga sel atau lebih, seperti yang terdapat pada tangkai Rumex,
Vitis, Begonia, Coleus, Cucurbita, Morus, Beta, dan pada batang Solanum
tuberosum dan Atropa belladonna.
12
• Kolenkim Cincin
3. Jaringan Sklerenkim
a) Pengertian Jaringan Sklerenkim
15
B. Integrasi Keislaman
Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup ciptaan Allah yang memiliki
banyak manfaat. Tumbuh-tumbuhan dapat memunculkan beberapa zat untuk
dimanfaatkan oleh makhluk hidup lainnya, misalnya mulai beberapa vitamin-vitamin,
minyak dan sebagainya.Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam Al-Qur’an
surah Al-An’am ayat 99 berikut.
19
َض ًرا نُ ْخ ِر ُج ِمنْهُ َحبًّا ُمت ََرا ِكبًا َومِنَ النَّ ْخ ِل ِ ش ْيءٍ فَأ َ ْخ َر ْجنَا ِمنْهُ خ َ َوه َُو ا َّلذِي أَ ْنزَ َل مِنَ السَّ َماءِ َما ًء َفأ َ ْخ َر ْجنَا بِ ِه نَبَاتَ كُ ِل
ۚ غي َْر ُمتَشَابِ ٍه ۗ انْظُ ُروا إِلَ ٰى ثَ َم ِر ِه إِذَا أَثْ َم َر َويَ ْن ِع ِه
َ الر َّمانَ ُم ْشتَبِ ًها َو
ُّ الزيْتُونَ َو
َّ ب َو ٍ ت م ِْن أَ ْعنَا ٍ طلْ ِع َها قِنْ َوا ٌن دَانِيَةٌ َو َجنَّا
َ م ِْن
ٍ إِنَّ فِي ٰذَ ِلكُ ْم ََليَا
َت ِلق َْو ٍم يُؤْ ِمنُون
Artinya: “Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan
air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan
itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir
yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan
kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang
tidak serupa.Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan
pulalah) kematangannya.Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman”. (QS Al-An’am: 99)
PENUTUP
A. Kesimpulan
• Sistem jaringan dasar merupakan sesuatu yang mencakup jaringan yang membentuk
dasar bagi tumbuhan, namun sekaligus juga dapat menunjukkan spesialisasi.
Jaringan dasar utama adalah parenkim dengan semu ragamnya; kolenkim, yakni
jaringan yang berdinding tebal dan sel tetap hidup; sklerenkim, yakni jaringan
berdinding tebal dan sering kali berkayu sehingga keras dengan sel yang biasanya
mati. Jaringan dapat dibedakan karena memiliki sifat yang berbeda sehubungan
dengan posisinya dalam tubuh tumbuhan. Berikut ini disajikan jaringan pada tumb
uhan biji (Hidayat, 1995: 8).
• Jaringan penyokong atau penguat atau mekanik merupakan jaringan yang berperan
untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Jaringan ini
juga disebut sebagai jaringan penguat karena memiliki dindig sel yang tebal dan
kuat, juga karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuat, juga karena sel-selnya
telah mengalami spesialisasi.
• Jaringan parenkim adalah jaringan yang dapat ditemukan hampir disetiap bagian
tumbuhan, karena merupakan jaringan dasar dari penyusun tumbuhan tersebut.
Jaringan parenkim berasal dari jaringan meristem yang mampu terus berkembang
dan kemudian menjadi dewasa. Mesofil adalah jaringan yang berada diantara
epidermis bawah dan epidermis atas yang terdapat pada tumbuhan. Di sana terdapat
palisade dan bunga karang.
• Jaringan parenkim terbagi atas palisade, bunga karang, bintang, dan lipatan. Dengan
fungsi sebagai parenkim asimilasi (pembuat zat makanan), penimbun (sebagai
cadangan makanan), (jalur transpirasi) udara, (tempat cadangan) air dan pengangkut
(hara dan produk fotosintesa).
• Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penyokong dengan dinding sekunder yang
tebal dan terdapat pada organ tubuh tumbuhan yang telah dewasa. Dan jaringan
kolenkim merupakan jaringan penyokong pada tumbuhan. Secara ontogeni,
perkembangan kolenkim mirip prokambium dan tampak pada tahap yang sangat
awal dari diferensiasi meristem atau dari sel isodiametris meristem dasar.
• Ciri-ciri jaringan sklerenkim yaitu dindingnya keras, berlignin, dan mengandung
selulosa. Sedangkan jaringan kolenkim dinding tebal dan tidak berlignin.
20
21
• Jaringan sklerenkim terdiri atas serat-serat sklerenkim (fiber) dan sel-sel batu
(sklereid). Sklerenkim berfungsi untuk menghadapi segala tekanan sehingga dapat
melindungi jaringan-jaringan yang lebih lemah, melindungi tubuh tumbuhan dari
kerusakan mekanik, melindungi tumbuhan dari serangan hewan, dan sebagai alat
penyokong dan pelindung tumbuhan. Sedangkan jaringan kolenkim mampu
beradaptasi, terutama untuk menyokong batang serta daun yang sedang tumbuh
• Jaringan sklerenkim letaknya adalah di bagian korteks, perisikel, serta di antara
xilem dan floem. Sedangkan jaringan kolenkim dapat ditemukan pada batang, daun,
serta pada bagian bunga dan buah.
• Macam-macam bentuk jaringan sklerenkim adalah Sklereid dan Serat. Dan macam-
macam bentuk jaringan kolenkim adalah Kolenkim sudut (angular kolenkim),
Kolenkim lamela (lamelar kolenkim) atau kolenkim papan, Kolenkim lakuna
(lacunar kolenkim), Kolenkim cincin.
B. Saran
Berkaitan dengan Makalah tentang Jaringan Parenkim, Kolenkim dan
Sklerenkim. Kami menyadari bahwa dari berbagai referensi yang masih ada banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan dalam segi penulisan maupun tata bahasa, sehingga
dapat membuat terjadinya kesalahpahaman. Dan kami berharap dari pembaca makalah
ini khususnya, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan barokah dimata Allah Swt.
Amin.
DAFTAR PUSTAKA
22