Anda di halaman 1dari 20

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PENGANGKUT

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Tumbuhan

Dosen Pengampu: Erda Muhartati, S.Si., M.Si.

Disusun oleh :

1. Putri Farestia (180384205017)


2. Dewi Trisnawati (180384205065)
3. Shela Suttari (180384205022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkakn puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Struktur dan Fungsi Jaringan
Pengangkut”

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mempermudah dalam


memahami”Struktur dan Fungsi Jaringan Pengangkut”. Makalah Anatomi
Tumbuhan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlanjcar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terimakasih pada semua belah pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Telepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susuna kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu
kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Tanjungpinang, 3 April 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................1

DAFTAR ISI........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................3

A. Latar Belakang.....................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................5

A. Ciri-Ciri Sel Penyusun Jaringan Pengangkut......................................5


B. Perbandingan Struktur Jaringan Pengangkut Pada Tumbuhan............8
C. Unsur-Unsur Penyusun Xilem Dan Floem..........................................9
D. Macam-Macam Jaringan Pengangkut..................................................13
E. Perkembangan Jaringan Pengangkut...................................................15
F. Fungsi Jaringan Pengangkut................................................................17
BAB II PENUTUP...............................................................................................18

A. Kesimpulan................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................19
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jaringan pengangkut merupakan suatu jaringan dimana berperan dalam


pengangkutan senyawa kimia terhadap tubuh tumbuhan. Kemudian bekerja untuk
mengangkut senyawa atas hasil fotosintesis yang berlangsung di daun serta
membawa air ataupun hara mineral dari dalam tanah.

Dengan adanya kerja jaringan ini, maka seluruh sel di dalam tumbuhan akan
mendapatkan nutrisi yang sangat dibutuhkan.Jaringan ini ialah hasil
perkembangan atas meristem primer yang membentuk pengangkut primer.

Selanjutnya didalam tumbuhan dikotil, terbentuk sebuah jaringan pengangkut


sekunder yang mana hasil atas perkembangan aktivitas meristem sekunder
(kambium) tersebut.

Tubuh tumbuhan tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu pada tempat tertentu
membentuk jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur
dan fungsi sama dan terikat oleh bahan antar sel membentuk suatu kesatuan.

Berdasarkan tahap perkembangannya jaringan penyusun tubuh tumbuhan


dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya adalah jaringan
pengangkut. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa jaringan pengangkut terbagi
manjadi dua, yaitu xilem dan floem. Xilem atau pembuluh kayu dan floem atau
pembuluh tapis adalah bagian-bagian dari jaringan pengangkut yang terdapat pada
tumbuhan.

Jaringan pengangkut terbentuk dari sel-sel yang kedudukan atau letaknya


membentang menurut arah pengangkutan.Kedudukan atau letak yang demikian
tampak bagaikan untaian atau rangkaian sel, seakan-akan adanya pembuluh-
pembuluh di dalam organ tumbuhan.Jadi, terwujudnya suatu sistem jaringan ini
merupakan gabungan dari berbagai pembuluh. Pipa-pipa atau sistem jaringan
tersebut ada yang telah sempurna dan ada pula yang belum sempurna, ada yang
bersifat primer dan ada pula yang bersifat sekunder.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri-ciri sel penyusun jaringan pengangkut?

2. Bagaimana perbandingan struktur jaringan pengangkut pada tumbuhan?

3. Bagaimana unsur-unsur penyusun xilem dan floem?

4. Bagaimana macam-macam jaringan pengangkut?

5. Bagaiamana perkembangan jaringan pengangkut?

6. Apakah fungsi jaringan pengangkut?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui ciri-ciri sel penyusun jaringan pengangkut.

2. Untuk mengetahui perbandingan struktur jaringan pengangkut pada


tumbuhan.

3. Untuk mengetahui unsur-unsur penyusun xilem dan floem.

4. Untuk mengetahui macam-macam jaringan pengangkut.

5. Untuk mengetahui perkembangan jaringan pengangkut.

6. Untuk mengetahui fungsi jaringan pengangkut.


BAB II

PEMBAHASAN

A. CIRI-CIRI SEL PENYUSUN JARINGAN PENGANGKUT (XILEM


DAN FLOEM)

Jaringan pengangkut, terdiri dari jaringan kayu (xilem) dan jaringan kapal
tapis (floem). pengangkut bekerja untuk mengangkut udara, mineral, mineral dan
hasil fotosintesis. Jaringan pengangkut terdiri dari jaringan xylem darn jaringan
floem.

a. Jaringan Pengangkut Xilem (Jaringan Pembuluh Kayu)

Jaringan xilem merupakan salah satu jaringan yang berfungsi untuk


pengangkutan. Sel-sel penyusun jaringan xilem bentuknya memanjang dan
berdinding tebal. Jaringan xilem tersusun oleh sel yang telah mati. Xilem ini
terdiri atas sel-sel trakea, trakeid, serabut xilem, dan sel-sel jaringan parenkim
xilem.

Gambar 1. Struktur Penyusun Jaringan Xilem

1. Trakea

Trakea disebut juga elemen kapal, merupakan bagian dari xilem yang tersusun
atas sel-sel dan berbentuk tabung yang saling berhubungan pada ujung-ujungnya.
Di bagian dinding ujung sel trakea memperbaiki reduksi dan berubah menjadi
lubang-lubang preforasi. Trakea terbentuk dari sel-sel silinder yang mati setelah
dewasa. Pada ujung selnya akan bersatu membentuk sebuh tabung berpori-pori
yang berguna sebagai penghantar air, ini dinamakan sebagai pembuluh. Ukuran
sel trakea lebih besar namun memiliki penebalan yang lebih tipis daripada trakeid.
Penebalan ini akibat adanya zat lignin.

2. Trakeid

Trakeid berfungsi sebagai penopang dan penghantar air. Trakeid tersusun atas
sel-sel yang berbentuk lancip dan panjang dimana dinding selnya terdapat lubang-
lubang atau pori-pori. Selain itu, dinding selnya memiliki lapisan yang lebih tebal
daripada trakea. Apa fungsi pori-pori ini? dinding trakeid terdapat pori-pori
gunanya untuk meneruskan air dan mineral ke sel yang ada di sekitarnya. Bentuk
sel trakeid adalah lancip dan panjang dengan dinding sel yang berlubang-lubang.
Lubang-lubang inilah yang dikenal sebagai noktah. Ke dinding sel xilem tebal,
penebalan ini disebabkan oleh kandungan zat lignin (zat kayu) yang
membentuknya. Sel-sel trakeid memiliki dinding sel berpori. Melalui pori ini air
dan zat mineral mengalir dari trakeid satu ke trakeid lainnya.

3. Serabut Xilem

Pembentuk jaringan xilem yang lain adalah serabut xilem. Serabut xilem
tersusun oleh sel-sel yang panjang dengan ujung yang meruncing. Keadaan
dinding sel serabut xylem tebal dan memiliki noktah yang lebih terbatas jika
dibandingkan dengan noktah pada trakeid. Sel-sel jaringan parenkim pada
xylemekerja untuk menyimpan cadangan makanan. Pada dinding sel serabut
xilem juga mengandung lignin dan pori-pori yang lebih sempit dibandingkan
dengan trakeid.

4. Parenkim Xilem

Sel-sel parenkim yang terdapat pada xilem memiliki vakuola yang berukuran
besar sehingga dapat digunakan sebagai penyimpanan cadangan bahan makanan,
getah, tanin dan kristal. Pada umumnya terdiri dari sel-sel yang masih hidup yang
dapat kita temukan di xilem primer dan xilem sekunder. Xylem sekunder terdapat
dua parenkim yang mempunyai lignin dan dapat melakukan penebalan sekunder
yaitu :Parenkim aksial yang merupakan kambium fusiformis yang dibentuk oleh
sel pemula kambium dengan bentuk yang memanjang dan parenkim radial yang
merupakan parenkim jari-jari empulur.

b. Jaringan Pengangkut Floem (Jaringan Pembuluh Tapis)

Jaringan floem tersusun oleh sel-sel yang membentuknya memanjang dan


berdinding tebal. Sel penyusun jaringan floem merupakan sel yang masih hidup.
Jaringan Floem terdiri atas buluh tapis, sel pengiring, parenkim, dan serabut floem
(sklereid).

Gambar 2. Struktur Penyusun Jaringan Floem

1. Sel Buluh Tapis

Sel buluh tapis memiliki bentuk seperti tabung dimana pada bagian ujungnya
saling bertemu sehingga membentuk sebuah saluran. Sel ini berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tanaman. Ujung dinding
kapal tapis berlubang- lubang atau berpori, jadi bentuknya mirip ayakan. Melalui
pori pori ini, sitoplasma saling berhubungan antara satu sel dengan sel lainnya.
Sel-buluh tapis pada floem merupakan sel-sel yang membentuk tabung. bagian
ujungnya berlubang-lubang. Tabung buluh tapis membentuk saluran yang saling
berhubungan satu sama lain dari pangkal hingga ujung tanaman. Saluran-saluran
ini diatur dengan pengiring sel-sel.
2. Sel Pengiring

Bentuk sel pengiring adalah silinder. Ukuran dibandingkan dengan sel-sel


penyusun buluh yang mengandung plasma yang pekat. Sel pengiring merupakan
sel-sel yang terdapat di seluruh tubuh floem. Selain itu sel ini juga berfungsi untuk
menyediakan bahan makanan ke sel-sel yang masih hidup.

3. Serabut Floem

Sel-sel yang menyusun serabut floem bentuknya panjang dengan ujung ujung-
ujung berimpitan. Keadaan dinding sel tebal dan dipasang sebagai penguat
jaringan floem. Serat atau serabut floem merupakan jaringan sklerenkim yang
berfungsi memperkuat atau menopang pembuluh floem.

4. Parenkim Floem

Jaringan parenkim floem tersusun atas sel-sel yang hidup dan memiliki
dinding primer yang memiliki lubang-lubang kecil yang disebut noktah halaman.
Sel-sel jaringan parenkim floem ini tempat menyimpan cadangan makanan seperti
zat tepung, damar, dan kristal-kristal pada tumbuhan. Parenkim floem juga
berfungsi untuk memisahkan antara floem yang satu dengan floem yang lain.

B. PERBANDINGAN STRUKTUR JARINGAN PENGANGKUT PADA


TUMBUHAN

Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan bahan mineral dari akar menuju
daun. Jaringan xilem tersusun atas sel-sel yang berbagai macam yang umumnya
merupakan jaringan mati dengan dinding sel yang tebal dan terlapisi lignin
sehingga xilem juga berfungsi sebagai jaringan penyokong. Jaringan xilem
tersusun dari trakea, trakeid, serabut xilem dan parenkim xilem.Jaringan floem
berfungsi mengangkut hasil fotosintesis (berupa karbohidrat) ke seluruh bagian
tumbuhan. Sel-sel yang menyusun jaringan floem terdiri dari sel-sel yang hidup
dan sel yang mati. Jaringan pembuluh floem tersusun dari sel buluh tapis, sel
pengiring, serabut floem dan parenkim floem.
Perbandingan antara struktur jaringan pengangkut xilem dan floem dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

Pembanding Pembuluh Xilem Pembuluh Floem


Komponen Lignin Selulosa
penyusun dinding
sel
Struktur dinding sel Tebal Melintang dan berpori
Penyusun sel Tersusun dari sel-sel yang Tersusun dari sel-sel hidup
sudah mati dan sel-sel mati
Struktur penyusun Trakea, trakeid, serabut Sel buluh tapis, sel
sel xilem dan parenkim xilem pengiring, serabut floem
dan parenkim floem
Fungsi Mengangkut air dan bahan Mengangkut hasil
mineral dari akar menuju fotosintesis (berupa
daun karbohidrat) ke seluruh
bagian tumbuhan
C. UNSUR-UNSUR PENYUSUN XILEM DAN FLOEM
a. Jaringan Xilem

Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan bahan mineral dari akar menuju
daun. Jaringan xilem tersusun atas sel-sel yang berbagai macam yang umumnya
merupakan jaringan mati dengan dinding sel yang tebal dan terlapisi lignin
sehingga xilem juga berfungsi sebagai jaringan penyokong. Unsur-unsur xilem
adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Unsur-unsur penyusun xilem

1. Trakeid

Trakeida mempunyai diameter lebih kecil dibandingkan trakea, walaupun


dinding selnya juga tebal dan berkayu. Rata-rata diameter trakeida 30 milimeter
dan panjangnya beberapa milimeter. Trakeida terdapat pada semua tumbuhan
Spermatophyta (tumbuhan berbiji). Pada ujung sel trakeida terdapat lubang seperti
saringan.

Trakeid berfungsi sebagai penopang dan penghantar air. Trakeid tersusun atas
sel-sel yang berbentuk lancip dan panjang dimana dinding selnya terdapat lubang-
lubang atau pori-pori. Selain itu, dinding selnya memiliki lapisan yang lebih tebal
daripada trakea. Apa fungsi pori-pori ini? dinding trakeid terdapat pori-pori
gunanya untuk meneruskan air dan mineral ke sel yang ada di sekitarnya.

2. Trakea

Trakea merupakan bagian terpenting pada xilem yang tersusun atas tabung-
tabung yang berdinding tebal karena adanya lapisan selulosa sekunder dan
diperkuat lignin sebagai bahan pengikat. Lubang atau noktah yang terdapat di
ujung-ujung sel trakea disebut perforasi. Trakea terbentuk dari sel-sel silinder
yang mati setelah dewasa. Pada ujung selnya akan bersatu membentuk sebuh
tabung berpori-pori yang berguna sebagai penghantar air, ini dinamakan sebagai
pembuluh. Ukuran sel trakea lebih besar namun memiliki penebalan yang lebih
tipis daripada trakeid. Penebalan ini akibat adanya zat lignin.

3. Parenkim xilem

Sel-sel parenkim yang terdapat pada xilem memiliki vakuola yang berukuran
besar sehingga dapat digunakan sebagai penyimpanan cadangan bahan makanan,
getah, tanin dan kristal. Pada umumnya terdiri dari sel-sel yang masih hidup yang
dapat kita temukan di xilem primer dan xilem sekunder.

4. Serabut Xilem

Serabut xilem tersusun atas sel-sel panjang dengan ujung yang runcing. Pada
dinding sel serabut xilem juga mengandung lignin dan pori-pori yang lebih sempit
dibandingkan dengan trakeid.

b. Jaringan Floem

Jaringan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis (berupa karbohidrat)


ke seluruh bagian tumbuhan. Sel-sel yang menyusun jaringan floem terdiri dari
sel-sel yang hidup dan sel yang mati. Floem terdiri atas beberapa sel diantaranya:

1. Sel Buluh Tapis

Sel buluh tapis memiliki bentuk seperti tabung dimana pada bagian ujungnya
saling bertemu sehingga membentuk sebuah saluran. Sel ini berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tanaman.

2. Sel pengantar atau pengiring


Sel pengantar atau pengiring merupakan sel-sel yang terdapat di seluruh tubuh
floem. Selain itu sel ini juga berfungsi untuk menyediakan bahan makanan ke sel-
sel yang masih hidup.

Gambar 4. Sel pengiring

3. Parenkim Floem

Parenkim floem berfungsi untuk memisahkan antara floem yang satu dengan
floem yang lain. Selain itu juga berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan

4. Serat-Serat atau serabut Floem

Serat atau serabut floem merupakan jaringan sklerenkim yang berfungsi


memperkuat atau menopang pembuluh floem.

D. MACAM-MACAM JARINGAN PENGANGKUT (KOLATERAL,


BIKOLATERAL DAN RADIAL)
Gambar 5. Xilem dan floem

1. Jaringan Kolateral

Gambar 6. Jaringan kolateral

 Kolateral Tertutup

Tipe kolateral tertutup terbentuk bila antara xilem dan floem tidak
terdapat kambium, melainkan terdapat parenkim. Berkas pengangkut
tipe kolateral tertutup ini kadang dikelilingi jaringan sklerenkim yang
sering disebut sebagai seludang berkas pengangkut. Berkas
pengangkut tipe kolateral tertutup ini dapat dijumpai pada tumbuhan
golongan Monokotil.

 Kolateral Terbuka

Pada tipe ini antara xilem dan floem terdapat kambium, misalnya
pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Pada tipe kolateral
terbuka, kambium merupakan penghubung antara xilem dan floem.
Berdasarkan letaknya pada tipe ini, kambium dibedakan menjadi dua
yaitu kambium fasikuler, bila kambiumnya terletak dalam berkas
pengangkut dan kambium interfasikuler bila kambiumnya terletak di
luar berkas pengangkut. Kambium fasikuler berperan dalam
pembentukan floem ke arah luar dan xilem ke arah dalam.

2. Jaringan Bikolateral

Bikolateral merupakan ikatan pembuluh dimana xilem diapit oleh


floem luar dan floem dalam. Contohnya, pada tumbuhan Solanaceae (suku
terung-terungan), Cucurbitaceae (labu-labuan) dan Convolvulaceae
(tumbuhan berbunga).

Gambar 7. Jaringan Bikolateral


3. Jaringan Radial

Jaringan radial merupakan tipe berkas pengangkut yang terbentuk


jika posisi floem dan xilem tersusun berselang-seling dan biasanya
dijumpai pada bagian akar tumbuhan. Letak xilem dan floem bergantian
menurut jari lingkaran.

Gambar 8. Jaringan radial

E. PERKEMBANGAN JARINGAN PENGANGKUT

Xilem memiliki tiga sel pembentuk mulai dari trakeid, trakea dan parenkim
pengiring. Sementara itu, jenis sel-sel pada xilem dan floem adalah jaringan
parenkim, sklerenkim dan sel pengiring. Dua berkas pengangkut ini kemudian
juga dibedakan menjadi xilem dan floem primer serta sekunder.

Berikut adalah penjelasan mengenai proses terbentuknya xilem sekunder dan


floem sekunder :

 Pembetukan xilem primer serta floem primer terjadi pada proses


pertumbuhan primer sebuah tanaman sebagai hasil dari aktivitas meristem
apikal dalam proses pembentukan prokambium. Keberadaan xilem dan
floem primer, bersama bagian-bagian lain yang dihasilkan oleh
pertumbuhan primer, menyebabkan terjadinya pelebaran daun serta
perpanjangan batang. Makanan dan nutrisi yang dibawa xilem maupun
floem, dengan demikian, begitu dibutuhkan tumbuhan untuk melebarkan
daun serta memperpanjang batang sehingga tanpa kehadiran dua bagian
ini, suatu tumbuhan tidak akan tumbuh dan memiliki cara
perkembangbiakan tumbuhan dengan baik.
 Setelah pertumbuhan primer ini lengkap yang ditandai dengan melebarnya
daun dan memanjangnya batang, jaringan xilem dan floem primer yang
menyebar di bagian akar serta batang akan mati sehingga fungsinya
diambil alih oleh jaringan pembuluh sekunder.
 Jaringan pembuluh sekunder sendiri dihasilkan oleh kambium aktif yang
membelah sel-selnya. Pembelahan ini umumnya terjadi karena faktor
musim Dari situ, jaringan sekunder memunculkan xilem dan floem
sekunder sehingga xilem dan floem sekunder sebenarnya dilahirkan dari
siklus cuaca. Xilem sekunder muncul dari pertumbuhan kambium ke arah
dalam sedang floem sekunder muncul dari perumbuhan kambium ke arah
luar. Hasil nyata dari pertumbuhan sekunder ini adalah membesarnya
batang dengan dua klasifikasi, yakni kayu yang berada dalam di dalam
kambium dan kulit atau papangan yang berada di luar kambium. Dengan
demikian, jika pertumbuhan primer memperpanjang batang, maka
pertumbuhan primer membesarkannya sehingga batang menjadi kokoh
dan kuat.
 Faktor cuaca atau musim yang disebut berperan penting dalam
pembentukan xilem maupun floem sekunder adalah musim hujan. Karena
itulah, pada musim kemarau, xilem dan floem yang terbentuk sangatlah
sedikit sehingga ini cukup menghambat bagian bagian tumbuhan pada
saat pertumbuhan tanaman, utamanya dalam pembesaran batang. Ini
begitu berbeda dengan musim hujan yang memberikan curah hujan cukup
sehingga aktivitas kambium menjadi lancar dan produksi xilem serta
floem sekunder menjadi maksimal. Tak salah jika banyak yang
beranggapan bahwa tanaman semakin subur pada musim hujan. Pada
musim hujan, tumbuhan, utamanya dikotik, berpeluang besar menambah
diameter batangnya dan memperbesar lingkaran tahun yang menjadi
ukuran usia suatu tumbuhan.
F. FUNGSI JARINGAN PENGANGKUT

Jaringan floem atau pembuluh tapis merupakan jaringan pengangkut yang


berfungsi mengangkut hasil fotosintesis yang berlangsung di daun. Dimana cara
kerja jaringan ini mengangkut glukosa dari daun ke seluruh sel di dalam tubuh
tumbuhan.

1. Fungsi Xilem
 Berfungsi mengangkut air dan garam mineral dalam trensportasi
intervasikuler.
 Elemen xilem terdiri dari unsur pembuluh.
 Sel-selnya memanjang, tersusun dari trakhea dan trakheid.
 trakhea dan trakheid merupakan sel mati yang tidak memiliki protoplasma
dan hanya tersisa dinding selnya.
 Trakhea merupakan unsur terpenting pada sistem xilem angiospermae, dan
tidak terdapat pada gymnospermae.
2. Fungsi Floem
 Berguna menghantarkan zat makanan hasil proses fotosintesis daun
ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
 Elemen floem tersusun dari unsur-unsur tapis, sel pengiring dan serabut
floem, sklereid dan parenkim floem.
 Parenkim floem berfungsi menyimpan cadangan makanan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jaringan pengangkut merupakan suatu jaringan dimana berperan dalam


pengangkutan senyawa kimia terhadap tubuh tumbuhan. Kemudian bekerja untuk
mengangkut senyawa atas hasil fotosintesis yang berlangsung di daun serta
membawa air ataupun hara mineral dari dalam tanah.

Jaringan pengangkut, terdiri dari jaringan kayu (xilem) dan jaringan kapal
tapis (floem). pengangkut bekerja untuk mengangkut udara, mineral, mineral dan
hasil fotosintesis. Jaringan pengangkut terdiri dari jaringan xylem darn jaringan
floem.
DAFTAR PUSTAKA

Hopson, Janet L. & Norman K. Wessels. 1990. Essentials of Biology. New York:
Mc Graw-Hill.

Siswapedia. Jaringan Xilem dan Floem. https://www.siswapedia.com/jaringan


-xilem-dan-floem/. Diakses pada hari Rabu, 1 April 2020.

Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kausius

Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk


SMA dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta, p. 386.

Anda mungkin juga menyukai