Anda di halaman 1dari 9

Jaringan Meristem, Epidermis Dan Derivatnya Pada Organ Akar,

Batang, Daun dan Bunga.


Adi Abdilah*
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
*
email penulis: adhy.japan123@gmail.com

A. TUJUAN
1. Untuk mampu membuat rancangan eksperimen, membuat preparat,
mengobservasi, menganalisis dan menyimpulkan jaringan meristem pada organ
akar dan batang berbagai tanaman.
2. Untuk mampu membuat rancangan eksperimen, membuat preparat,
mengobservasi, menganalisis dan menyimpulkan jaringan epidermis dan
berbagai macam dan bentuk derivat dari epidermis pada organ batang, akar dan
daun berbagai tanaman.
B. DASAR TEORI
Tumbuhan terdiri atas berbagai macam jaringan yang membentuk organ
tumbuhan. Banyaknya pengetahuan tentang struktur jaringan menyebabkan kesulitan
dalam memberi definisi yang tepat suatu jaringan. Jaringan pada tumbuhan dibedakan
berdasarkan tempatnya dalam tumbuhan, tipe sel, fungsi, asal-usul, dan tahap
perkembangannya. Berdasarkan jumlah tipe sel penyusunnya, jaringan dibedakan
menjadi jaringan sederhana dan jaringan rumit. Parenkim, kolenkim, dan sklerenkim
adalah jaringan sederhana, sedangkan xilem, floem, dan epidesmis adalah jaringan rumit
(Mulyani, 2006)
Semua sel pada tahap perkembangan embrio mengalami pembelahan.
Pertumbuhan dan perkembangan sel lebih lanjut menunjukkan adanya diferensiasi
menjadi bagian khusus tumbuhan dan juga masih ada sel yang tetap bersifat embrio
(embrional), yaitu mampu mengakan pembelahan terus-menerus. Jaringan yang bersifat
embrio dalam tubuh tumbuhan dewasa ini disebut meristem. Sel meristem terus-menerus
membelah dan menambah tubuh tumbuhan (Mulyani, 2006).
Jaringan meristem atau disebut juga jaringan muda memiliki membran sel yang
tipis, bentuknya teratur antara segi empat dan kubus, sedangkan ruang sel (lumen) masih
pemuh dengan protoplas serta vakuola yang kecil-kecil. Sifat khusus dari jaringan muda
ini adalah sel-sel yang membentuknya selalu menggandakan kegiatan-kegiatan untuk
membelah yang disebut dengan istilah meristematis (Sutrian, 2011)
Jaringan meristem berdasarkan tempatnya dalam tubuh tumbuhan dibedakan
menjadi meristem pucuk, meristem interkalar, meristem lateral. Meristem pucuk, yang
terdapat pada bagian pucuk akar dan batang. Meristem interkalar, yang terdapat di antara
jaringan dewasa, misalnya pada buku Graminae. Meristem lateral, yang letaknya sejajar
dengan permukaan organ, misalnya kambium dan felogen. Meristem berdasarkan asal
usulnya dibedakan menjadi meristem primer dan meristem sekunder. Meristem primer
adalah sel yang berkembang secara langsung dari sel bersifat embrio dan tetap bersifat
embrio. Meristem sekunder adalah jaringan yang berkembang dari jaringan dewasa yang
masih dapat berdiferensiasi. Meristem primer akan membentuk jaringan dasar tumbuhan
yang meliputi epidermis, korteks dari akar dan batang, mesofil daun, dan jaringan
pembuluh primer. Meristem sekunder akan berkembang menjadi jaringan pembuluh
sekunder dan jaringan penyokong. (Denny, 2017)
Epidermis merupakan lapisan sel-sel paling luar dan menutupi permukaan daun,
bunga, buah, biji, batang dan akar. Berdasarkan ontogeninya, epidermis berasal dari
jaringan meristematik yaitu protoderm. Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian
dalam organ tumbuhan. Berdasarkan fungsinya, epidermis dapat berkembang dan
mengalami modifikasi seperti stomata dan trikomata (Cutler dkk, 2007).
Perbedaan struktur sel epidermis dapat berupa bentuk dan susunan sel epidermis,
jumlah sel epidermis, dan panjang sel epidermis .Menurut fungsi, bentuk, ukuran dan
susunan sel-sel epidermis tidak sama atau berbeda pada berbagai jenis tumbuhan (Fahn,
1991 dalam Haryanti, 2010). Walaupun berbeda epidermisnya, semua epidermis tersusun
rapat satu sama lain dan membentuk bangunan padat tanpa ruang antar sel (Cutler dkk,
2007).
Derivat epidermis adalah bentuk spesifik atau struktur tambahan pada epidermis
yang memiliki fungsi tertentu. Trikoma dan stomata merupakan derivat epidermis,
derivat epidermis dapat berupa sel kipas, epidermis ganda dan litosis. Sel kipas, litosis
dan epidermis ganda ditemukan pada tumbuhan monokotil dan sebagian kecil tumbuhan
dikotil, sedangkan trikoma dan stomata ditemukan pada sebahagian besar tumbuhan
yang memiliki klorofil. (Chatri, 2013)
Trikoma adalah rambut-rambut yang tumbuh dari sel-sel epidermis dengan
bentuk, susunan serta fungsinya bervariasi. Trikoma biasanya muncul pada permukaan
luar hampir seluruh organ tumbuhan. Trikoma dapat diklasifikasikan menjadi 2 golongan
yaitu trikoma non glandular yang tidak mempunyai sekresi dan trikoma glandular yang
mempunyai hasil sekresi. Berdasarkan jumlah sel yang membangunnya, trikoma dapat
dibedakan menjadi uniseluler dan multiseluler. Trikoma uniseluler merupakan trikoma
yang terdiri dari satu sel, dan multiseluler merupakan trikoma yang bersel banyak. Selain
trikoma, pada epidermis juga ditemukan stomata. (Adedeji dkk., 2007)
Stomata merupakan celah dalam epidermis yang dibatasi oleh dua sel epidermis
yang khusus, yakni sel penutup. Sel yang mengelilingi stomata dapat berbentuk sama
atau berbeda dengan sel epidermis lainnya. Berdasarkan susunan sel epidermisnya,
stomata dapat dikelompokkan menjadi 6 tipe: tipe anomositik, anisositik, parasitik,
diasitik, aktinositik dan tipe siklositik. Berdasarkan letak stomata pada permukaan daun,
stomata dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe yaitu: tipe amfistomatik, hipostomatik dan
epistomatik (Setjo dkk., 2004).
C. METODOLOGI
1. Alat
a. Cawan Petri
b. Silet
c. Objek Glass
d. Cover Glass
2. Bahan
a. Air
b. Daun Soka (Ixora Sp.)
c. Daun Durian (Durio Zibetinus)
3. Prosedur Kerja
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Disayat tipis daun secara melintang
c. Disayat daun secara membujur setipis mungkin
d. Diamati preparat di bawah mikroskop dari perbesaran terkecil hingga
perbesaran terbesar
e. Dicatat hasil temuan pada tabel hasil pengamatan

D. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Jaringan Meristem
No Nama Organ dari Asal Meristem Letak Meristem Keterangan
Tanaman Karakteristik
Sel
1. - - Menggunakan
perbesaram
10x0,25.
Sayatan
Daun Soka melintang
(Ixora Sp.)

2. - - Dinding sel
tipis

Daun Soka
(Ixora Sp)

3. - - Isi sel tidak


mengandung
zat makanan

Daun Durian
(Durio
Zibethinus)
Tabel 2. Jaringan Epidermis
No Nama Organ dari Bentuk Sel Bentuk Derivat Keterangan
Tanaman Epidermis Modifikasi Karakteristik
Jaringan Sel
Epidermis
1. Epidermisnya Trikoma non- Sel epidermis
berbentuk kulit granduler tidak
bentuk sisik dan memiliki
trikoma non- klorofil dan
glanduler dilapisi oleh
Daun Durian bentuk bintang bulu-bulu
(Durio halus
Zibethinus)
2. Berbentuk tidak Stomata, litokis Tersusun
beraturan, segi rapat dan
empat, segi lima, terdiri atas
dan segi enam satu lapis sel
tunggal

Daun Soka
(Ixora Sp)
3. Bulat stomata Menggunakan
perbesaram
10x0,25.
Sayatan
Daun Soka melintang
(Ixora Sp.)

E. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada tanggal 22 Juli 2020, mengenai
Jaringan meristem, epidermis dan derivatnya pada organ akar, batang, daun dan bunga.
yang bertujuan untuk membuat rancangan eksperimen, membuat preparat,
mengobservasi, menganalisis dan menyimpulkan jaringan meristem pada organ akar dan
batang berbagai tanaman, dan untuk membuat rancangan eksperimen, membuat preparat,
mengobservasi, menganalisis dan menyimpulkan jaringan epidermis dan berbagai macam
dan bentuk derivat dari epidermis pada organ batang, akar dan daun berbagai tanaman.
Dalam pengamatan kali ini digunakan mikroskop dengan pembesarannya 10x0,25 dan
alat lain yang digunakan berupa silet, cover glass, cawan petri dan gelas objek.
Sedangkan bahan yang digunakan dan diamati berupa daun soka (Ixora Sp.) dan daun
durian (Durio Zibetinus).
Aspek-aspek yang dilihat dan dianalisis pada praktikum ini yakni jaringan
meristem, epidermis dan derivatnya, yang digunakannya tabel untuk memperlihatkan
bagaimana aspek jaringan meristem, epidermis dan derivatnya dari bahan yang diujikan.
Langkah kerja pertama-tama mempersiapkan alat dan bahan, kemudian disayat bahan-
bahannya menggunakan silet, yang dipotong secara melintang dan membujur setipis
mungkin. Selanjutnya sayatan tadi disimpan atau diletakan di cover glass, lalu setelah itu
diletakan preparat pada meja preparat di mikroskop. Setelah itu diamati dan ditulis ditabel
pengamatan.
Percobaan pertama yaitu dengan menyayat daun soka atau biasa dikenal dengan
sebutan dalam nama ilmiah Ixora Sp. secara melintang dan membujur dengan sayatan
setipis mungkin, kemudian lettakan hasil sayat tersebut ke dalam cawan petri yang berisi
air selama beberapa detik, lalu pindahkan sayatan ke glass objek dan tutup dengan cover
glass, letakkan diatas meja mikroskop dengan pembesaran 10x0,25 dan amati dengan
seksama. Berdasarkan hasil pengamatan pada daun soka atau Ixora Sp. Berdasarkan hasil
pengamatan pada daun soka sayatan melintang dan membujur tidak ditemukan jaringan
meristem pada struktur daun tersebut. Menurut Adrak, R.A dan Sri Amintarti (2009) hal
ini terjadi karena jaringan meristem hanya terdapat pada ujung akar dan ujung batang.
Jaringan tersebut dinamakan sebagai jaringan meristem karena sel-selnya selalu
mengalami pembelahan sel. Jaringan meristem yang memiliki sifat tersebut akan
memperbanyak jumlah sel pada bagian ujung tumbuhan baik pada akar maupun batang
sehingga terjadi pertumbuhan primer pada tumbuhan. Batang semakin tinggi dan akar
akan semakin panjang.
Berdasarkan pengamatan bentuk sel dari daun soka atau Ixora Sp. Adalah tabular,
dengan karakteristik dinding selnya yang tipis. Ixora Sp mempunyai epidermis berbentuk
tidak beraturan, segi empat, segi lima, dan segi enam. Sel epidermis tersusun rapat satu
sama lain serta tidak mempunyai ruang antar sel. Kedudukan sel epidermis tidak
beraturan satu sama lain. Pada sel epidermis Ixora Sp. ini tersebar stomata. Bentuk sel
epidermis pada Ixora Sp. bervariasi, tetapi secara ontogeni epidermis merupakan jaringan
yang seragam. Kondisi ini ini sesuai dengan pendapat Nugroho, dkk. (2006) yang
menyatakan bahwa sel-sel epidermis mempunyai bentuk yang bervariasi. Kedudukan sel
epidermis tidak beraturan satu dengan yang lain. Derivat modifikasi dari jaringan
epidermis daun tanaman soka atau Ixora Sp. adalah stomata atau mulut daun dan litokis.
Menurut Setjo dkk (2004) Stomata merupakan celah dalam epidermis yang dibatasi oleh
dua sel epidermis yang khusus, yakni sel penutup. Sel yang mengelilingi stomata dapat
berbentuk sama atau berbeda dengan sel epidermis lainnya. Sedangkan litokis adalah sel
yang berisi dari epidermis normal dengan pertumbuhan khusus ke arah dalam, sel tersebut
berisi kristal kalsium karbonat yang disebut sitolit.
Ixora adalah salah satu jenis Rubiaceae yang sangat dikenal. Berupa perdu
yang tegak, tingginya 2-4 m. Daun penumpu bulat telur segitiga, meruncing bentuk
paku. Daun berhadapan, bertangkai pendek, bentuk memanjang bulat telur terbalik,
dengan pangkal dan ujung tumpul, tepi rata sedikit beringgit. Bunga harum, tersusun
dalam malai rata yang bertangkai, duduk atau bertangkai pendek, pada ujung tangkai
dengan 2 anak daun pelindung kecil. Beberapa diantaranya adalah Ixora grandiflora, I.
Stricta dan I. Coccinea (Steenis, 2005). Menurut Frida (2008) Tanaman soka dapat
digunakan sebagai obat disentri, sedangkan kulit batang dan akarnya berkhasiat sebagai
obat luka. Salah satu penyebab infeksi pada luka adalah bakteri Staphylococcus aureus.3
Selain itu tanaman soka dapat juga berkhasiat sebagai obat diare. Salah satu penyebab
diare adalah infeksi Escherichia coli. Klasifikasi dari tanaman soka ini sendiri antara lain
adalah sebagai berikut;
Kingdom :
Plantae
Subkingdom :
Tracheobionta
Super Divisi :
Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas :
Asteridae
Ordo :
Rubiales
Famili :
Rubiaceae
Genus :
Ixora
Spesies :
Ixora coccinea L.

Percobaan kedua yaitu dengan menyayat daun durian atau biasa dikenal dengan
sebutan dalam nama ilmiah Durio Zibetinus. secara melintang dengan sayatan setipis
mungkin, kemudian lettakan hasil sayat tersebut ke dalam cawan petri yang berisi air
selama beberapa detik, lalu pindahkan sayatan ke glass objek dan tutup dengan cover
glass, letakkan diatas meja mikroskop dengan pembesaran 10x0,25 dan amati dengan
seksama. Berdasarkan hasil pengamatan pada daun soka atau Ixora Sp. Berdasarkan hasil
pengamatan pada daun durian sayatan melintang tidak ditemukan jaringan meristem pada
struktur daun tersebut. Menurut Mulyani (2006) Jaringan meristem ini mudah ditemukan
pada bagian titik-titik tumbuh batang maupun akar. Meristem di bagian ini disebut
sebagai meristem primer dan meristem juga ditemukan pada bagian batang dan akar,
membentuk kambium.
Berdasarkan pengamatan terhadap durian atau Durio Zibetinus, terlihat sel
epidermisnya  berbentuk kulit. Pada daun durian, permukaannya terdapat velotinus yaitu
bulu/rambut yang halus seperti beludru, lunak, pendek dan rapat. Fungsi epidermis pada
daun adalah untuk mengurangi besarnya penguapan dan rambut gatal berfungsi
mengurangi gangguan dari manusia dan hewan. Derivat epidermis pada daun Durio
zibetinus adalah trikoma, lebih tepatnya trikoma non granduler. Menurut Adedeji dkk.
(2007) Trikoma adalah rambut-rambut yang tumbuh dari sel-sel epidermis dengan
bentuk, susunan serta fungsinya bervariasi. Trikoma biasanya muncul pada permukaan
luar hampir seluruh organ tumbuhan. Trikoma dapat diklasifikasikan menjadi 2 golongan
yaitu trikoma non glandular yang tidak mempunyai sekresi dan trikoma glandular yang
mempunyai hasil sekresi.
Pohon durian banyak tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Habitus pohon, tinggi
15-30 m. Batang tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial, putih kehijauan. Daun
tunggal, tersebar, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal meruncing, panjang 11-15
cm, lebar 4-6 cm, tangkai silindris, putih kehijauan, petulangan menyirip, hijau
kekuningan. Bunga tunggal, di batang, bertangkai silindris, panjang ± 5cm, hijau, kelopak
bentuk lonceng, hijau, benang sari bentuk kipas, putih, tangkai putik silindris, putih,
mahkota lepas, panjang 4-5 cm, putih kekuningan. Buah kotak, bulat, bulat telur, panjang
15-30 cm, garis tengah 13-15 cm, berduri tajam, masih muda hijau setelah tua kuning.
Biji bulat telur, diameter ± 3 cm, dilapisi selaput biji, kuning. Akar tunggang, putih kotor
(Depkes, 2008).

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Magnoliopsida
Sunclass : Caryophyllidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Durio
Species : Durio zibetinus

Durian sangat kaya akan sumber gizi yang bermanfaat untuk kesehatan kita
diantaranya, mencegah depresi dapat membuat badan lebih rilek, meningkatkan mood,
dan secara umum membuat perasaan lebih gembira, urian dapat merangsang produksi
hemoglobin dalam darah sehingga membantu penderita anemia, durian mengandung
kalium sangat tinggi tetapi kadar garam yang rendah, membuat durian sempurna untuk
menurunkan tekanan darah, durian memiliki efek antacid alamiah pada tubuh, apabila
anda mengalami nyeri perut, durian mengandung vitamin B yang tinggi yang dapat
membantu memperbaiki sistem syaraf, serta durian dapat juga membantu orang yang
berusaha berhenti merokok. (Depkes, 2008)
F. KESIMPULAN
Berdasrkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Jaringan meristem memiliki membran sel yang tipis, bentuknya teratur antara segi
empat dan kubus
2. Derivat epidermis adalah bentuk spesifik atau struktur tambahan pada epidermis
yang memiliki fungsi tertentu. Trikoma dan stomata merupakan derivat epidermis,
derivat epidermis dapat berupa sel kipas, epidermis ganda dan litosis.
G. DAFTAR PUSTAKA
Adedeji, O., O.Y. Ajuwon and O. O. Babawale. 2007. Foliar epidermal studies,
organographic distribution and taxonomic importance of trichomes in the family
Solanaceae. International Journal of Botany. 3: 276-28
Adrak, R.A dan Sri Amintarti. 2009. Penuntun Praktikum Anatomi Tumbuhan. PMIPA
FKIP UNLAM : Banjarmasin.
Chatri, M. 2013. Sel dan Jaringan Pada Tumbuhan. Padang: UNP Press
Cutler, D. F., dkk. (2007). Plant Anatomy: An Applied Approach. New York: Blackwell
Publishing.
Denny, S. Pertumbuhan dan Perkembangan Jaringan Meristem Bawang Merah (Allium
ascalonium L.) Kultivar Katumi Secara In Vitro. Jurnal Agro Vol. IV, No. 2,2017
Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes RI Jakarta
Frida, Y. 2008. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tanaman Soka.
Jurnal bioslogos. 1(1): 1-19.
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Nugroho dkk. 2006. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Angkasa. Bandung.
Setjo, S., Krtini, E., Saptasari, M., dan Sulisetijono. (2004). Common Textbook Anatomi
Tumbuhan. Malang: UNM.
Steenis, Van C.G.G.J. 2005. Flora. Bandung : PT. Pradnya Paramita.
Sutrian, Yayan. 2011. Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Jakarta: Rineka Cipta.
H. LAMPIRAN

Daun Soka (Ixora


Sp.) melintang 10 x
0,25
Daun Soka (Ixora
Sp.)
membujur 10x0,25

Mensayat daun
Mikroskop dan
Durian (Durio Praktikan
zibetinus)
Melintang
Pembesaran
10x0,25

I. PERTANYAAN PRAKTIKUM
1. Pada saat pengamatan anatomi daun durian, sebutkan apa saja yang ditemukan
pada hasil pengamatan preparatnya?
Epidermisnya berbentuk kulit, Bentuk Derivat Modifikasi Jaringan Epidermis
Trikoma non-granduler bentuk sisik dan trikoma non-glanduler bentuk bintang
dan Sel epidermis tidak memiliki klorofil dan dilapisi oleh bulu-bulu halus
2. Pada saat pengamatan anatomi daun soka, sebutkan apa saja yang ditemukan
pada hasil pengamatan preparatnya?
Bentuk Sel Epidermis Berbentuk tidak beraturan, segi empat, segi lima, dan segi
enam, Bentuk Derivat Modifikasi Jaringan Epidermis Stomata, litokis dan
Keterangan Karakteristik Sel Tersusun rapat dan terdiri atas satu lapis sel
tunggal
J. Catatan Akhir Setelah melihat video (komentar)
Suara nya enak didengar dan jelas

Anda mungkin juga menyukai