Anda di halaman 1dari 16

ANATOMI DAUN

LAPORAN

OLEH:
ADHIRA KHAIRUNNISA LUBIS / 170301102
AGROTEKNOLOGI II B

L A B O R A T O R I U M B O T A N I
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
F A K U L T A S P E R T A N I A N
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
ANATOMI DAUN

LAPORAN

OLEH:
ADHIRA KHAIRUNNISA LUBIS / 170301102
AGROTEKNOLOGI II B

Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk dapat Mengikuti Praktikal


Test di Laboratorium Botani Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

L A B O R A T O R I U M A G R O K L I M A T O L O GI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
F A K U L T A S P E R T A N I A N
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
Judul : Anatomi Daun
Nama : Adhira Khairunnisa Lubis
NIM : 170301102
Prodi / Grup : Agroteknologi / II B

Diperiksa Oleh Diperiksa Oleh


Asisten Koodinator Asisten Korektor

( Rizky Wulanndari ) ( )
NIM . 130301256 NIM.

Diketahui Oleh
Dosen Penanggungjawab

( Ir. Meiriani, M.P )


NIP: 196505181992032001
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya paper ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Adapun judul dari laporan ini adalah Anatomi Daun yang merupakan
salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikal test di Laboratorium Botani
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada
Ir. Meiriani, M.P, Ir. Ratna Rosanti Lahay, M.P, Ir. Lisa Mawarni, M.P,
Ir. Hot Setiodo, M.S, dan Ir. Emmy harso Khardinata, M.Sc selaku dosen
penanggung jawab serta abang dan kakak asisten laboratorium botani yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini adalah laporan yang
masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dan penyempurnaan laporan
ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, Desember 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penulisan
Kegunaan Penulisan

TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE


Tempat dan Waktu
Alat dan Bahan
Prosedur Percobaan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Pembahasan

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki struktur anatomi organ

yang berbeda-beda. Mulai dari akar, batang, daun, hingga organ reproduksinya.

Dapat diketahui bahwa perbedaan yang paling mencolok antara tumbuhan

monokotil dan dikotil terletak pada berkas pembuluh, berkas pembuluh pada

tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan berkas pembuluh pada

tumbuhan monokotil terlihat tidak teratur (Soerga, 2011).

Daun pada umumnya berbentuk tipis melebar, berwarna hijau, duduk

daun pada batang menghadap ke atas. Bentuk daun umumnya tipis, datar dan

diperkuat oleh tulang daun dan memiliki permukaan luas untuk menerima cahaya.

Daun berfungsi untuk transportasi dan menangkap cahaya untuk fotosintesis, yaitu

perubahan energi matahari menjadi energi kimia (Syarif, 2009).

Daun adalah organ fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan,

meskipun batang yang berwarna hijau juga melakukan fotosintesis. Bentuk daun

sangat bervariasi, namun pada umumnya terdiri dari suatu helai daun (blade) yang

pipih dan tangkai daun yang disebut petiole, yang menyambungkan daun dengan

buku batang. Rumput dan banyak tumbuhan monokotil lainnya diketahui tidak

memiliki tangkai daun. Sebaliknya tangkai daun tersebut membentuk suatui

pelepah yang membungkus batang. Beberapa tumubuhan monokotil termasuk

palem memiliki tangkai daun. Pada tumbuhan dikotil, daun terdiri atas tangkai

(petiola) dan helai daun (lamina), sedangkan daun monokotil tidak bertangkai,

langsung melekat pada batang. Jaringan penyusun daun meliputi epidermis,

mesofil (parenkim), dan berkas pembuluh (Campbell, 2003).


Daun pada banyak dikotil (dan sebagian monokotil) bersifat dorsiventral,

yaitu memiliki permukaan atas (adaxial) dan bawah (abaxial) yang berbeda secara

morfologis. Sedangkan daun isobilateral secara morfologi sama di kedua sisinya,

meskipun masih ada permukaan abaxial dan adaxial yang dapat dibedakan

(Mulyani, 2006).

Jaringan pembuluh terletak pada jaringan spons. Jaringan pembuluh pada

daun merupakan kelanjutan dari jaringan pembuluh pada batang. Ada dua jenis

pembuluh yaitu pembuluh kayu (xylem) yang berperan untuk mengangkut air dan

mineral yang diserap akar dari tanah menuju daun dan pembuluh tapis (floem)

yang berperan untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.

(Suryanieti, 2011).

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan untuk mengetahui daun lengkap (folium

completus) atau daun tidak lengkap (folium incompletus).

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan penulisan paper ini sebagai salah satu syarat untuk

dapat mengikuti praktikal test di Laboratorium Botani Program Studi

Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara dan sebagai bahan

informasi bagi pihak yang membutuhkan.


TINJAUAN PUSTAKA

Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami

modifikasi. Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk

fotosintesis. Daun merupakan salah satu organ pokok pada tumbuhan. Daun

berbentuk pipih melebar dan pada umumnya berwarna hijau karena mengandung

kloroplas di dalam sel-selnya. Daun terdapat di bagian atas tumbuhan dan melekat

pada batang (Rianawaty, 2011).

Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang tak kalah pentingnya

dengan akar. Setiap tumbuhan pada umumnya memiliki daun. Daun dikenal

dengan nama ilmiah folium. Secara umum, daun memiliki struktur berupa helaian,

berbentuk bulat atau alonjong dan berwarna hijau (Rosanti, 2013).

Monokotil dan dikotil berada dalam susunan vena atau urat daun, jaringan

vaskuler pada daun. Sebagian besar monokotil, memiliki urat daun utama yang

paralel di sepanjang helaian daun. Dikotil biasanya memiliki jejaring urat daun

utama yang bercabang-cabang. Banyak daun berukuran besar merupakan daun

majemuk atau daun ganda (Wijayani, 2013).

Daun biasanya tipis dan melebar, kaya akan suatu zat warna hijau yang

dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan

menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuhan nampak

hijau pula. Bagian tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan

runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun

berubah menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang

(Tjitrosoepomo, 2001).
Tumbuhan satu sama lain memiliki helaian daun yang berbeda baik

mengenai bentuk, ukuran maupun warnanya. Sebatang pohon dapat mempunyai

hanya beberapa helaian daun saja, misalnya pisang, tetapi dapat pula memiliki

helaian yang banyak misalnya pohon beringin. Suatu tanaman yang

memperlihatkan bentuk daun yang berbeda dalam satu pohon, dikatakan

memperlihatkan sifat heterofili, jika masing-masing terdapat pada cabang yang

berlainan. pada satu cabang terdapat kedua macam bentuk daun tadi, sifatnya

disebut anisofili (Sativa, 2012).


BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Adapun dilaksanakan praktikum ini pada hari Rabu, 30 November 2017

pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai di Laboratorium Botani Program Studi

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dengan ketinggian

25 meter di atas permukaan laut.

Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop cahaya

untuk melihat dan mengamati objek yang berukuran sangat kecil, preparat abadi

untuk melihat anatomi pada daun, kaca penutup objek untuk menutup objek yang

berada di bawahnya, silet untuk memotong objek daun, dan pipet tetes untuk

mengambil dan meneteskan air pada objek.

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah gabus ubi kayu,

daun mangga dan daun padi, air, serta alat tulis, buku, kertas A4, penghapus,

pensil dan spidol.

Prosedur Percobaan

A. Pengamatan Preparat Abadi

1. Atur masuknya cahaya pada mikroskop

2. Letakkan preparat abadi pada meja preparat

3. Lihatlah objek 10x tentukan posisi epitel yang akan diperiksa

4. Buat pembesaran dengan objektif 40x


B. Pengamatan Preparat Basah

1. Atur masuknya cahaya pada mikroskop

2. Disiapkan bahan dan alat yang digunakan

3. Dibelah gabus ubi kayu kira-kira 1 cm

4. Masukkan organ tumbuhan ke dalam gabus yang telah dibelah

5. Dipotong setipis mungkin dengan menggunakan silet

6. Diletakkan potongan ke dalam preparat

7. Teteskan air secukupnya ke dalam preparat

8. Amati dengan mikroskop dan hasilnya difoto


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Pembahasan

Daun merupakan organ tumbuhan yang memiliki fungsi untuk menangkap

cahaya yang digunakan untuk proses fotosintesis, hal ini sesuai dengan literatur

(Syarif, 2009) yang menyatakan bahwa daun berfungsi untuk transportasi dan

menangkap cahaya untuk fotosintesis, yaitu perubahan energi matahari menjadi

energi kimia.

Pada daun terdapat jaringan parenkim palisade merupakan jaringan

parenkim yang memiliki banyak kloroplas sehingga pada jaringan ini terjadi

proses fotosintesis, hal ini sesuai dengan literatur (Rianawaty, 2011) yang

menyatakan bahwa daun berbentuk pipih melebar dan pada umumnya berwarna

hijau karena mengandung kloroplas di dalam sel-selnya.

Perbedaan yang dimiliki oleh daun monokotil dan dikotil yaitu struktur

anatominya serta letak dan susunan berkas pembuluhnya, hal ini sesuai dengan

literatur (Soerga, 2011) yang menyatakan bahwa pada tumbuhan monokotil dan

dikotil memiliki struktur anatomi organ yang berbeda-beda, mulai dari akar,

batang, daun, hingga organ reproduksinya.

Daun monokotil seringnya dijumpai tidak memiliki tangkai daun tetapi

terdiri dari pelepaah dan helaian daun yang biasanya berbentuk pita dengan variasi

yang sejajar, hal ini sesuai dengan literatur (Campbell, 2003) yang menyatakan

bahwa bentuk daun sangat bervariasi, namun pada umumnya terdiri dari suatu

helai daun (blade) yang pipih dan tangkai daun yang disebut petiole, yang

menyambungkan daun dengan buku batang.

Pada tumbuhan dikotil terdapat berkas vaskuler (pembuluh angkut), yaitu

terdiri dari xylem dan floem yang memiliki fungsi yang berbeda, hal ini sesuai
dengan literatur (Suryanieti, 2011) yang menyatakan bahwa ada dua jenis

pembuluh yaitu pembuluh kayu (xylem) yang berperan untuk mengangkut air dan

mineral yang diserap akar dari tanah menuju daun dan pembuluh tapis (floem)

yang berperan untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.


KESIMPULAN

1. Daun merupakan organ tumbuhan yang memiliki fungsi untuk menangkap

cahaya yang digunakan untuk proses fotosintesis

2. Pada daun terdapat jaringan parenkim palisade merupakan jaringan

parenkim yang memiliki banyak kloroplas sehingga pada jaringan ini

terjadi proses fotosintesis.

3. Perbedaan yang dimiliki oleh daun monokotil dan dikotil yaitu struktur

anatominya serta letak dan susunan berkas pembuluhnya.

4. Daun monokotil seringnya dijumpai tidak memiliki tangkai daun tetapi

terdiri dari pelepaah dan helaian daun yang biasanya berbentuk pita

dengan variasi yang sejajar.

5. Pada tumbuhan dikotil terdapat berkas vaskuler (pembuluh angkut), yaitu

terdiri dari xylem dan floem yang memiliki fungsi yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Mulyani, S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Jakarta : Erlangga.

Suryanieti. 2011. Praktikum Anatomi Daun. Jakarta: Agromedia.

Rianawaty, I. 2011. Struktur Fungsi Organ Tumbuhan. Jakarta: Pustaka Utama.

Rosanti, D. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.

Wijayanti, S. 2013. Biologi. Yogyakarta: Amara Books.

Tjitrosoepomo, G. 2013. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Sativa, A. 2013. Laporan Botani Morfologi dan Modifikasi Daun. Jakarta: Aksara

Soerga. 2009. Anatomi Tumbuhan Monokotil dan Dikotil. Bandung: Angkasa.

Syarif. 2009. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Bandung : Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai