Anda di halaman 1dari 4

PERCOBAAN : V

I. Judul Praktikum : Tata Letak Daun dan Rumus Daun (Phyllotaxy


atau Disposito Filiotum)
II. Tanggal Praktikum : 22 April 2018
III. Tujuan Praktikum : Untuk mengenalkan bermacam-macam duduk daun
dan deskripsi daun tersebar.

IV. Dasar Teori :


Tata letak daun atau duduk daun adalah aturan mengenai letak daun pada
batang. Berdasarkan jumlah daun pada buku maka duduk daun dibedakan menjadi
sebagai berikut yaitu duduk daun tersebar (sporsa) apabila pada buku batang
ditumbuhi oleh satu daun, posisi daun diberbagai sisi batang, duduk daun
berseling (diskidia), apabila pada buku batang ditumbuhi oleh satu daun, pasti
daun pada dua sisi batang.1

Daun-daun pada suatu tumbuhan biasanya terdapat pada batang dan


cabang-cabangnya, ada pula katanya daun-daun suatu tumbuhan berjejal-jejal
pada suatu batang, yaitu pada pangkal atau pada ujungnya daun pada batang
terpisah-pisah dengan suatu jarak yang nyata. Bagaian batang atau cabang
terdapat duduknya suatu daun disebut buku-buku batang (nodus) dan bagian ini
seringkali tampak sebagai batang yang sedikit membesar dan menjalar batang
sebagai suatu cincin.2

Tumbuhan epirit, mehoni, habitat tanah kering, tumbuh pada daerah


terbuka. Akar muncul dari buku-buku maupun ruas batang, warna coklat muda,
akar pelekat, batang berkayu bentuk bulat, permukaan kasar memperlihatkan
berkas-berkas daun. Percabangan menggarbu disirung pendek, arah tumbuh
cabang cendong ke atas membelit-belit ke kiri daun tunggal bertangkai, tata letak
pada batnag berhadapan.3

Susunan atau pola tata letak daun pada batang secara teratur. Bentuk
batang secara teratur disebut tata letak daun (phylotaksis). Pada tumbuhan dikotil
tonjolan bakal daun tersebut biasanya berbentuk pasak, sedangkan pada
____________
1
Hartanto Nugroho, Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, (Yogyakarta : Penebar
Swadaya, 2005), h.19.
2
Gembong Tjitsoepomo, Morfologi Tumbuhan, (Yogyakarta : UGM Press, 2009), h.63.
3
Ni Made Dwi, “Struktur Morfologi Tanaman Tabet-Tabet yang Tumbuh Pada Pohon
Rontal”, Jurnal Simbiosis, Vol.2, No.1, (2014), h.13.
monokotil menempati keliling batang cukup panjang dan pada dikotil pangkal
tersebut sempit.4

V. Alat dan Bahan :


a. Alat :
-

b. Bahan :
1. Pepaya (Carica papaya)
2. Waru (Hibiscus ticraceus)
3. Alamanda (Alamanda cathartica)
4. Mengkudu (Morinda citrifolia)

VI. Cara Kerja :


1. Ditulis nama ilmiah dan familinya.
2. Disebutkan ikhtisar tata letak daun.
3. Dibuat bangun daun dari salah satu bahan di atas.
4. Dibuat diagram daun sesuai dengan bangun daun pada butir D.

VII. Hasil Pengamatan :


Gambar : Pepaya (Carica papaya) Keterangan
1. Daun tersebar
2. Daun
3. Batang

____________
4
Pratiwi Ajeng, “Tata Letak Daun di Batang”, Jurnal Sains, Vol.1, No.2, (2010), h.5.
Gambar : Waru (Hibiscus ticraceus) Keterangan
1. Batang
2. Daun
3. Daun tersebar

Gambar : Alamanda (Alamanda cathartica) Keterangan


1. Bunga
2. Daun
3. Batang
4. Daun berkarang

Gambar : Mengkudu (Morinda citrifolia) Keterangan


1. Daun
2. Batang
VIII. Pembahasan :

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa pada


pepaya (Carica papaya) tata letak daunnya tersebar dengan rumus daun 3/8,
maksud angka 3 (tiga) tersebut adalah untuk mempertemukan daun yang satu
dengan yang lain yang terletak dalam satu garis yang sama harus mengelilingi
batang sebanyak 3 putaran dan maksud dari angka 8 (delapan) tersebut adalah
pada saat melakukan tiga kali putaran jumlah daun yang dilaluinya adalah
berjumlah delapan dan perhitungannya dimulai dari angka nol.

Tanaman waru (Hisbiscus tiliaceus L.) ialah daun pada tumbuhan yang
tipe pertumbuhan daun tersebar. Daun ini dapat ditentukan perumusan daun 2/5
dimana angka 2 ialah lingkar pada batang dan 5 ialah jumlah daun yang dapat
ditentukan sekali putaran. Tumbuhan alamanda (Alamanda cathartica L.)
memiliki pola tata letak daun berkaran dan berselang-seling. Pola pertumbuhan
daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) ialah berhadap bersaling.

IX. Kesimpulan :
1. Tata letak daun disebut filotaksis.
2. Pepaya (Carica papaya) yang diamati berumus daun 3/8.
3. Waru (Hibiscus tiliaceus) berumus daun 2/5.
4. Alamanda salah satu tumbuhan yang tata letak daunnya berkarang.
5. Mengkudu (Morinda citrifolia L.) tata letak daunnya berhadap
bersaling.

DAFTAR PUSTAKA

Hartanto Nugroho. 2005. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta :


Penebar Swadaya.
Gembong Tjitsoepomo. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press.
Ni Made Dwi. 2014. “Struktur Morfologi Tanaman Tabet-Tabet yang Tumbuh
Pada Pohon Rontal”. Jurnal Simbiosis. Vol.2, No.1.

Pratiwi Ajeng. 2010. “Tata Letak Daun di Batang”. Jurnal Sains. Vol.1, No.2.

Anda mungkin juga menyukai