Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

DISTRIBUSI STOMA PADA BERBAGAI MACAM TANAMAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan

Yang dibina oleh Betty Lukiati, M.S, Dr. dan Mardiana Lelitawati, S.Si., M.S

Disusun oleh :
Kelompok 1 Offering H 2018

1. Alief Sella F.N.N (180342618033)


2. Aliyya Suci Arizona (180342618088)
3. Amalia Nur R (180342618089)
4. Azril Febrian (180342618001)
5. Oktavia S (180342618052)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

PRODI S1 BIOLOGI

SEPTEMBER 2019
A. TUJUAN

1. Menghitung jumlah stomata pada satuan luas tertentu


2. Membandingkan distribusi stoma pada berbagai jenis daun berdasarkan lingkungan
hidupnya
B. HIPOTESIS

Pada tumbuhan, lebar dan luas daun tidak berpengaruh pada distribusi stomata.
Jumlah stomata bervariasi diantara jenis-jenis tumbuhan. Daun yang tumbuh
pada lingkungan kering dan di bawah cahaya dengan intensitas tinggi cenderung mempunyai
stomata banyak dan kecil kecil dibandingkan dengan yang hidup pada lingkungan basah dan
terlindung. Stomata pada berbagai macam tanaman ada yang hanya di permukaan epidermis
atas saja atau di permukaan bawah dan ada juga di kedua permukaan.

C. PROSEDUR KERJA
Praktikum potensial osmotik bertujuan untuk menghitung jumlah stomata pada satuan
luas tertentu dan kemudian dibandingkan distribusi stoma dari berbagai jenis tumbuhan
berdasarkan lingkungan hidupnya. Praktikum ini dilakukan pada hari Selasa, 17 September
2019 di Laboratorium Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Alat dan bahan yang
digunakan praktikum distribusi stoma pada berbagai macam tanaman yaitu daun Kigeria
africana & Nerium oleander, daun Alamanda chartica, daun Begonia sp & Asplenium sp,
isolasi, counter, mikroskop, gelas benda, gunting, dan cairan kolektor.
Prosedur praktikum dimulai dengan membersihkan bagian daun abaksial maupun
adaksial dari lapisan lilin maupun trikoma. Kemudian mengoleskan cairan kolektor pada bagian
abaksial dan adaksial daun. Setelah itu isolasi bagian cairan kolektor tersebut sambil ditekan-
tekan dan ditunggu beberapa saat hingga mengering. Kelupas bagian isolasi dan diletakan di
kaca benda. Diamati kaca benda tersebut dibawah mikroskop dan di hitung jumlah stoma yang
ada pada setiap 1 mm.
D. HASIL PENGAMATAN
a) Jumlah distribusi stoma
Banyaknya stoma per mm pada permukaan daun
No Nama Tanaman Abaksial Adaksial
(jumlah stoma/mm2) (jumlah stoma/mm2)
1 Kigeria africana - 71/0,785 mm2 = 90
2 Nerium oleander 174/3,14 mm2 = 55 117/3,14 mm2 = 37
3 Alamanda chartica - 57/3,14 mm2 = 18
4 Begonia sp 0 56/0,785 mm2 = 71
5 Asplenium sp 0 8/3,14 mm2 = 2
b) Gambar penampang melintang epidermis
No Nama Adaksial Abaksial
tanaman
1 Kigeria
africana

Perbesaran 45 x 10
2 Nerium
oleander

Perbesaran 3 x 10 Perbesaran 3 x 10
3 Alamanda
chartica

Perbesaran 45 x 10
4 Begonia sp

Perbesaran 3 x 10 Perbesaran 3 x 10
5 Asplenium
sp

Perbesaran 3 x 10 Perbesaran 3 x 10

E. PEMBAHASAN

Daun merupakan organ pokok pada tubuh tumbuhan. Pada umumnya berbentuk pipih
bilateral, berwarna hijau, dan merupakan tempat utama terjadinya fotosintesis. Berkaitan
dengan itu, daun memiliki struktur mulut daun yang berguna untuk pertukaran gas O2, CO2,
dan uap air dari daun ke alam sekitar dan sebaliknya yang disebut stomata (Papuangan, 2014).
Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau porus, jadi
stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis
khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel
epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur
besarnya lubang- lubang yang ada diantaranya (Campbell, dkk, 2004).
Stomata ini berfungsi sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis,
sebagai jalan penguapan (transpirasi), dan sebagai jalan pernapasan (respirasi). Stomata sangat
penting bagi tumbuhan karena pori stomata merupakan tempat terjadinya pertukaran gas dan
air antara atmosfer dengan system ruang antar sel yang berada pada jaringan mesofil di bawah
epidermis. Hal ini sangat menyebabkan stomata sangat berperan dalam proses transpirasi dan
fotosintesis. Stomata pada sebagian besar tumbuhan lebih terkonsentrasi pada permukaan
bagian bawah daun, yang mengurangi transpirasi karena permukaan bagian bawah menerima
lebih sedikit cahaya matahari dibandingkan dengan permukaan atas (Campbell, dkk., 2004).
1. Daun Kigeria africana
2. Daun Nerium oleander
3. Daun Alamanda chartica
4. Daun Begonia sp
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil distribusi stomata dari tumbuhan
Begonia sp. Pada permukaan atas/ adaksial daun belum ditemukan stomata sedangkan pada
bagian abaksial ditemukan adanya stomata berjumlah 71 setiap mm2. Berdasarkan data tersebut
kesimpulan sementara yang dapat diambil adalah bahwa tumbuhan Begonia sp tidak memiliki
stomata pada bagian adaksial dan hanya ditemukan stomata pada permukaan abaksial. Sehingga
tumbuhan Begonia sp. memiliki kecenderungan untuk hidup di lingkungan mesofit.

Hasil pengamatan pada praktikum distribusi stomata daun Begonia sp. adalah stomata
hanya ditemukan pada permukaan abaksial. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
Begonia sp. adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan mesofit yaitu beradaptasi pada
lingkungan yang tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering dengan suhu dan kelembaban yang
sedang. Tumbuhan mesofit pada daun dorsiventral umumnya stomata banyak terdapat pada
bagian epidermis bawah daun sedangkan pada bagian atas hanya sedikit atau tidak ada sama
sekali (Setjo, 2004). Menurut letak stomata, daun Begonia sp. termasuk daun amfistomatik,
karena stomata terletak di kedua permukaan daun. Namun pada pengamatan yang kami lakukan
belum menemukan stomata pada bagian adaksialnya. Hal ini dikarenakan kurang telitinya
praktikan saat melaksanakan praktikum.
Daun Alamanda sp
Pengamatan distribusi stomata pada daun Alamanda dilakukan dengan membuat
sayatan bagian adaksial(atas) dan bagian abaksial(bawah) daun. Stomata banyak ditemukan
pada bagian abaksial daun, sedangkan pada bagian adaksial daun kami tidak menemukan
adanya stomata. pada bagian adaksial kami tidak menemukan satupun stomata sehingga
Ratarata distribusi stomata daun Alamanda 0 stomata sedangkan pada bagian abaksial kami
menemukan 57 stomata. Berdasarkan pengamatan tersebut daun Alamanda dapat
dikelompokkan dalam daun yang bertipe hipostomatik yakni distribusi stomata banyak terdapat
pada permukaan abaksial dan permukaan adaksial hanya beberapa saja bahkan tidak ada sama
sekali. Hal ini sesuai dengan teori bahwa Alamanda hidup pada lingkungan yang mesofit yakni
hidup pada lingkungan yang cukup air. Tamanan Alamanda termasuk jenis tanaman evergreen
yang tumbuh di tempat yang terkena banyak sinar matahari dengan hujan yang cukup dan
kelembaban tinggi sepanjang tahun (Campbell et al, 2004). Tumbuhan yang tumbuh di tempat
dengan intensitas cahaya tinggi memiliki stomata yang banyak di bagian abaksial, sementara
pada bagian adaksialnya hanya sedikit atau bahkan tidak ada. Hal ini berkaitan dengan adaptasi
tumbuhan Alamanda yang mampu hidup di daerah yang tidak terlalu kering atau terlalu basah
tetapi lembab.

5. Daun Asplenium sp
Pada saat ami mengamati jumlah stoma pada bagian adaksial dan abaksial daun
Asplenium sp ditemukan adanya stomata pada bagian bawah daun saja berjumlah 2 setiap mm2.
Tipe daun yang memiliki stoma dibagian bawah yaitu tipe hipostomatik (Setjo dkk, 2004). Hal
ini sesuai dengan pernyataan oleh Sanusi (2009), bahwa umumnya tanaman yang hidup di darat
memiliki stomata di bagian bawah daun yang berfungsi mencegah penguapan berlebihan.
Asplenium sp merupakan tanaman mesofit yang hidup di lingkungan yang tidak terlalu kering
dan tidak terlalu basah. Tanaman mesofit pada daun dorsi ventral umumnya stomata terdapat
pada bagian epidermis bawah daun, sedangkan pada bagian atas hanya sedikit atau tidak sama
sekali (Setjo dkk, 2004)

F. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan, sebagai berikut:

1. Jumlah stomata pada satuan luas tertentu yaitu, sedikit (1-50), cukup banyak (51-
100), banyak (101-200), sangat banyak 6 (201- > 300) dan tak terhingga ( 301 - > 700). Begonia
sp, Alamanda, Asplenium nidus, Ficus elastica, dan Nerium oleander memiliki jumlah stomata
kategori sedikit pada permukaan adaksial dan abaksial.
2. Perbandingkan distribusi stomata pada tumbuhan yang sesuai dengan adaptasi hidup
antara lain pada Begonia sp stomata banyak ditemukan pada permukaan abaksial karena
tumbuhan ini habitat hidupnya di lingkungan mesofit yaitu beradaptasi pada ingkungan yang
tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering dengan suhu dan kelembaban yang sedang. Pada
tumbuhan Alamanda stomata paling banyak ditemukan di permukaan abaksial daun sesuai
dengan habitat hidup pada lingkungan yang mesofit yakni hidup pada lingkungan yang cukup
air. Pada
Ficus elastica stomata banyak ditemukan pada permukaan abaksial sehingga daunnya tipe
hipostomatik karena habitatnya pada xerofit yaitu lingkungan dengan tempat yang kering. Pada
Asplenium nidus distribusi stomata terbanyak pada permukaan daun karena Asplenium nidus
merupakan tumbuhan epifit, yaitu menempel pada tumbuhan lain. Pada Nerium oleander
stomata banyak ditemukan pada permukaan abaksial daun sehingga daunnya tipe hipostomatik
karena habitatnya pada xerofit yaitu lingkungan dengan tempat yang kering.

G. DAFTAR PUSTAKA

Campbell N. A., Reece, J. B., & Mitchell, L. G. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid III Alih
Bahasa: Wasmen. Jakarta: Erlangga.

Papuangan, N. 2014. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Tanaman Penghijauan. Jumlah dan
Distribusi Stomata pada Tanaman Penghijauan di Kota Ternate. Vol 3 No (1). Ternate:
Universitas Khairun
Sanusi, A. 2009. Hubungan Faktor Iklim dengan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman. Jakarta:
Penebar Swadaya
Setjo, Susetyo A., dkk. 2004. Common Text Book (Edisi Revisi): Anatomi Tumbuhan. Malang:
IMSTEP

Anda mungkin juga menyukai