BIOLOGI DASAR II
ACARA PRAKTIKUM KE : 4
KEANEKARAGAMAN LICHENES
I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Lichenes dikenal dengan nama lumut kerak, karena bentuknya
menyerupai kerak yang menempel di pohon-pohon, tebing atau batuan.
Lichenes (lumut kerak) sebenarnya bukan golongan lumut, tetapi merupakan
tumbuhan perintis hasil simbiosis antara golongan algae dan jamur. Apabila
sayatan tubuh Lichenes disayat tipis dan dilihat menggunakan mikroskop
maka akan terlihat adanya jalinan hifa atau miselium jamur yang teratur dan
di bagian lapisan permukaanya terdapat kelompok algae bersel satu atau
benang yang dijalin oleh hifa itu. Lichenes merupakan bentuk asosiasi alga
dan fungi yang hidup bersama di dalam hubungan simbiosis yang
menghasilkan tubuh baru dalam bentuk thalus lichenes. Lichenes menyerap
mineral-mineral yang dibutuhkan dari substrat tanah dan air hujan hanya
pada saat untuk bertahan hidup dengan kondisi lingkungan yang kurang
menguntungkan, namun yang utama lichenes menyerap air dan kebutuhan
lainnya dari udara. Lichenes pada umumnya hidup sebagai epiphyta, tahan
terhadap kekeringan. Berkembang biak dengan fragmentasi thallus atau
soredium, yaitu potongan yang dapat tumbuh membesar. Pada mulanya
Lichenes terjadi bila spora jamur yang tumbuh bertemu dengan algae yang
sesuai. Satu hal yang tidak disukai oleh tumbuhan ini adalah udara dan air
yang beracun. Itulah sebabnya kita tidak akan bisa menjumpai tumbuhan ini
tumbuh dekat pabrik-pabrik. Karena sifatnya yang peka ini lichens sering
dipakai sebagai indikator (penunjuk) adanya pencemaran udara disuatu
daerah.
1.2 TUJUAN
Mahasiswa dapat mempelajari beberapa contoh jenis Lichenes.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lichenes
(Abdurochmaan, 2012)
Lichenes atau yang sering disebut lumut kerak ini memiliki jenis yang
beragam. Lichenes dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk thallusnya yaitu
crustose, foliose, fruticose dan squamulose. Crustose merupakan kelompok
lichenes yang memiliki talus kecil, datar, tipis, dan melekat kuat pada
substrat,contohnya adalah Graphis sp. Foliose merupakan kelompok lichenes
yang memiliki talus berbentuk daun yang berlobus-lobus, contohnya adalah
Parmelia sp. Fruticose merupakan kelompok lichenes yang memiliki talus
berupa semak dengan cabang berbentuk pita, contohnya adalah Usnea sp. Dan
Squamulose merupakan kelompok lichens yang memiliki talus yang tipis
mendatar pada kulit pohon atau batu, contohnya adalah Psora pseudorusselli.
DAFTAR PUSTAKA
Dandani, Septian T. 2018. Tingkat Penceamaran Udara di Desa Silo dan Desa Pace
Kecamatan Silo Kabupaten Jember dengan Menggunakan Lichen Sebagai
Bioindikator. Jember: Universitas Jember.
Marianingsih, Pipit. 2017. Keanekaragaman Liken Pulau Tunda Banten sebagai Konten
Pembelajaran Keanekaragaman Hayati Berbasis Potensi Lokal. Jurnal
Biodidaktika. 12(1): Hal 17-20.
Muslim dan Ashar Hasairin. 2018. Eksplorasi Lichenes Pada Tegakan Pohon Di Area
Taman Margasatwa (Medan Zoo) Simalingkar Medan Sumatera Utara. Jurnal
Biosains. 4(3): Hal 145-153.
Noer, Iin Supartinah. Dkk. 2013. Karakterisasi Dan Kekerabatan Janggot Kai (Usnea
sp.) Di Priangan. Jurnal IJAS. 3(2): Hal 66-73.
Roziaty, Efri. 2016. Kajian Lichen, Morfologi, Habitat dan Bioindikator Kualitas Udara
Ambien Akibat Polusi Kendaraan Bermotor. Jurnal Bioeksperimen. 2(1):
Hal54-66.
Roziaty, Efri. 2017. Jenis dan Morfologi Lichen Fruticose di Kawasan Hutan Sekipan
Desa Kalisoro Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah. Proceeding Biology
Education Conference. 14(1): Hal 114-117.
Susilawati, Puspita R. 2017. Fruticose dan Foliose Lichen di Bukit Bibi Taman
Nasional Gunung Merapi. Jurnal Penelitian. 2(1): Hal 12-21.
Susilawati, Puspita Ratna. 2017. Fruticose dan Foliose Lichen di Bukit Bibi, Taman
Nasional Gunung Merapi. Jurnal Penelitian. 21(1): Hal 12-21.
Thippeswari. 2012. Antimicrobial property of bioactive factor isolated from Parmelia
perlata. International Multidisciplinary Research Journal. 2(2): Hal 1-5.
ACC
Dwi Rahmawati
Faradila Rahmita Andari
24020118130134 24020120120037