Anda di halaman 1dari 10

Epidermis (Rambut dan Papila)

Epidermis (Hair and Papilla)

Juprika Wulan Dari


juprikawulandari.bio17@fkip.unsyiah.ac.id

Abstrak
Praktikum yang berjudul “Epidermis (Rambut dan Papila)” telah dilaksanakan pada tanggal
24 Oktober 2018 di Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas Syiah Kuala.Tujuan dari
praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengamati bentuk-bentuk rambut dan mengamati
bentuk papila. Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang berlekatan satu dengan lainnya oleh satu
perekat dari senyawa pektin. Dalam kumpulan sel tersebut dapat dibedakan kelompok sel tertentu
yang berlainan strukturnya. Epidermis merupakan jaringan terluar dari organ tanaman. Pada
jaringan ini seringkali terdapat derivat-derivat epidermis, seperti rambut, papila, emergen dan
stomata. Struktur derivat epidermis tersebut sangat bervariasi dan memiliki fungsi-fungsi tertentu.
Metode yang digunakan adalah pengamatan di bawah mikroskop. Pada pengamatan ini digunakan
daun waru (Hibiscus tilliaceus), daun durian (Durio zibethinus), dan kembang telang (Clitoria
ternate). Dari hasil pengamatan tersebut, dapat dilihat struktur rambut bintang, rambut sisik, dan
juga struktur papila. Kemudian tidak dapat dilihat rambut kelenjar pada daun tembakau (Nicotina
tabacum) karena tidak membawa daun tembakau untuk diamati.
Kata Kunci : Jaringan, epidermis, rambut bintang, papila

Abstract
The practicum entitled "Epidermis (Rambut and Papila)" was held on October 24, 2018 at
the Biology Education Laboratory of Syiah Kuala University. The purpose of this practicum was
for students to be able to do hair forms and papillae forms. Tissue is a collection of cells that are
attached to one another by an adhesive from pectin compounds. In these groups can be
distinguished from certain groups that differ in structure. The epidermis is the outer tissue of the
plant organ. In this tissue epidermal derivatives occur, such as hair, papillae, emergen and
stomata. The structure of the epidermal derivatives varies greatly and has certain functions. The
method is an observation under a microscope. At this time waru leaves (Hibiscua tilliaceus),
durian leaves (Durio zibethinus), and telang flowers (Clitoria ternate). From these observations, it
can be seen from star hair, scales, and also the structure of the papilla. Then hair cannot be seen
when tobacco leaves (Nicotina tabacum) because they do not bring tobacco leaves to pay attention.
Keywords: Tissue, epidermis, stellar hair, papillae

1
Pendahuluan lapisan epidermis pada tumbuhan berada di
Setiap organ akar, batang, atau daun bagian luar organ yang dilapisinya. Lapisan
memiliki jaringan dermis, vaskular, dan dasar. sel epidermis tersusun rapat tanpa ruang antar
Masing-masing dari ketiga kategori ini sel. Pada jenis-jenis tumbuhan tertentu, sel-sel
membentuk sistem jaringan (tissue system), pada epidermis dapat bermodifikasi
sebuah unit fungsional yang menghubungkan membentuk rambut, kelenjar, duri atau serat.
semua organ tumbuhan. Walaupun setiap Epidermis pada beberapa tumbuhan juga
sistem jaringan sambung-menyambung ke menyekresikan lapisan lilin untuk mencegah
seluruh bagian tumbuhan, karakteristik, penguapan air yang berlebihan. Lapisan lilin
karakteristik spesifik jaringan dan hubungan tersebut dinamakan kutikula (Ferdinand P.
spasialnya satu sama lain bervariasi pada 2009, p. 86).
organ-organ yang berbeda. Sistem jaringan Tebal epidermis merupakan salah satu
dermis (dermal tissue system) adalah lapisan pertahanan struktural yang terdapat pada
pelindung terluar tumbuhan. Seperti pada kulit tumbuhan, bahkan sebelum patogen datang
kita, sistem tersebut menjadi barisan dan berkontak dengan tumbuhan. Ketebalan
pertahananpertama melawan kerusakan fisik dan kekuatan dinding bagian luar sel-sel
dan patogen. Pada tumbuhan tak berkayu, epidermis merupakan faktor penting dalam
sistem jaringan ini biasanya merupakan ketahanan beberapa jenis tumbuhan terhadap
jaringan tunggal yang disebut epidermis patogen tertentu. Dari beberapa kultivar
(Campbell, 2008, p. 319). pisang diharapkan dapat ditemukan kultivar
Epidermis merupakan lapisan sel-sel yang tahan terhadap serangan penyakit
paling luar dan menutupi permukaan daun, sigatoka dan terdapat hubungan antara
bunga, buah, biji, batang dan akar. ketebalan lapisan epidermis daun dengan
Berdasarkan ontogeninya, epidermis berasal ketahanan tanaman (Aliah, 2015, p. 36)
dari jaringan meristematik yaitu protoderm. Trikoma merupakan salah satu
Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian derivate dari epidermis yang berasal dari
dalam organ tumbuhan. Berdasarkan bahasa yunani yang artinya rambut-rambut
fungsinya, epidermis dapat berkembang dan yang tumbuh dan berasal dari sel-sel
mengalami modifikasi seperti stomata dan epidermis dengan bentuk, susunan serta
trikomata. Stomata biasanya ditemukan pada fungsinya yang memang bervariasi. Trikoma
bagian tumbuhan yang berhubungan dengan pada jaringan epidermis mempunyai sifat
udara terutama di daun, batang dan rizoma. khusus sebagai daya pertahanan dari serangga,
Bentuk atau tipe stomata dibedakan atas 4 yang ditentukan oleh adanya kelenjar
yaitu anomositik, anisositik, parasitik dan (glandula) atau tidak (nonsecretory),
diasitik. Menurut fungsi, bentuk, ukuran dan kerapatan, panjang, bentuk, dan ketegakaan
susunan sel-sel epidermis tidaklah sama atau trikoma. Menurut harisha (2013), struktur
berbeda pada berbagai jenis tumbuhan, maupun morfologi trikoma memiliki
demikian juga dengan bentuk atau tipe keragaman dan dapat dijadikan sebagai kunci
stomata. Walaupun berbeda epidermisnya, dari identifikasi marga, spesies, subspecies
semua epidermis tersusun rapat satu sama lain dan varietas dari berbagai family yang diteliti.
dan membentuk bangunan padat tanpa ruang Keragaman genus serta spesies dari family
antar sel (Rompas, 2011, p. 13). solanaceae mengindikasi adanya keragaman
Epidermis berasal dari kata epi yang jenis serta bentuk dari trikoma pada family
artinya luar atau tepi dan dermis yang artinya tersebut (Dewi, 2015, p. 209).
kulit atau lapisan. Epidermis dapat diartikan
sebagai kulit terluar. Seperti pada hewan,

2
Metode/Prosedur deskriptif yang berupa teknik analisis data
Waktu dan Tempat kualitatif. Bentuk penyajiannya berupa teks
Praktikum anatomi tumbuhan tentang naratif (berbentuk catatan hasil pengamatan),
Epidermis (Rambut dan Papila) ini dilakukan dan lampiran foto hasil pengamatan yang
pada tanggal 24 Oktober 2018 di terlihat di mikroskop.
Laboratorium Pendidikan Biologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Hasil dan Pembahasan
Syiah Kuala. Jaringan Epidermis adalah lapisan
jaringan paling luar yang terbentuk dari
Alat dan Bahan protoderm dan umumnya terdiri dari beberapa
Alat yang digunakan yaitu alat tulis lapis. Jaringan epidermis daun terdapat di
seperti pulpen, pensil, kertas/buku tulis, permukaan atas dan permukaan bawah daun.
mikroskop, dan silet. Sedangkan bahannya Jaringan epidermis daun tidak mempunyai
yaitu daun waru (Hibiscus tilliaceus), daun kloroplas kecuali pada epidermis tumbuhan
durian (Durio zibethinus), dan kembang Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar
telang (Clitoria ternate). Serta bahan lainnya stomata.
yaitu air. Menurut Widowati (2011)
mengatakan bahwa Jaringan tumbuhan
Prosedur terbentuk karena berlangsungnya pembelahan
Prosedur yang dilakukan untuk dari sel-sel, yang dalam hal ini sel-sel yang
mengamati rambut-rambut dan papila pada terjadi tetap melakukan hubungan-hubungan
jaringan epidermis yaitu, Dikerok bagian dengan erat antara yang satu dengan yang
bawah daun waru (Hibiscus tilliaceus) dan lainnya. Selanjutnya pembentukkan jaringan-
daun durian (Durio zibethinus). Lalu letakkan jaringan tersebut sangat erat hubungannya
di atas kaca objek yang telah diberi tetesan pula dengan pembentukkan berbagai alat pada
air. Lalu tutup dengan kaca penutup dan tumbuhan, akar, batang, daun, bunga, buah
diamati dibawah mikroskop. Pada kembang dan lain sebagainya. Dalam hal ini, tiap
telang (Clitoria ternate) disayat melintang. jaringan biasanya hanya melakukan satu
Lalu letakkan di atas kaca objek yang telah proses dalam hidupnya. Seperti; jaringan
diberi tetesan air. Lalu tutup dengan kaca meristem yang mampu membelah terus
penutup dan diamati dibawah mikroskop. menerus dan membentuk sel-sel baru.
Rondonuwu (2014) menjelaskan
Teknik pengumpulan data fungsi jaringan epidermis yaitu sebagai
Data diperoleh melalui metode pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai
pengamatan secara langsung dengan bantuan tempat pertukaran zat. Jaringan epidermis
mikroskop, yaitu pengumpulan data dengan daun terdapat di permukaan atas dan
pengamatan secara langsung objek yang permukaan bawah daun. Jaringan epidermis
diteliti dan melibatkan panca indera daun tidak mempunyai kloroplas kecuali pada
penglihatan (mata) untuk melihat bagaimana bagian sel penutup stomata.
struktur rambut-rambut dan papila pada Ciri khas sel epidermis adalah sel-
jaringan epidermis. selnya rapat satu sama lain membentuk
bangunan padat tanpa ruang antar sel. Dinding
Teknik analisis data sel epidermis ada yang tipis, ada yang
Pada praktikum anatomi tumbuhan mengalami penebalan di bagian yang
tentang Epidermis (Rambut dan Papila) ini, menghadap ke permukaan tubuh, dan ada
metode yang digunakan adalah metode yang semua sisinya berdinding tebal dan

3
mengandung lignin. Sel-sel epidermis dapat gerakan sel penutup. Sel penutup letaknya
berkembang menjadi alat tambahan atau dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih
derivate epidermis, misalnya stoma, trikoma, rendah dari sel epidermis lainnya. Bila sama
sel kipas, sistolit, dan sel silica. Pada tinggi dengan permukaan epidermis lainnya
permukaan atas daun, dinding luar epidermis disebut faneropor, sedangkan jika menonjol
ada yang membentuk lapisan tebal yang atau tenggelam di bawah permukaan disebut
disebut lapisan kutikula. Misalnya daun keladi kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti
dan daun pisang. Ada yang berbulu halus yang jelas dan kloroplas yang secara berkala
misalnya daun durian. Pada pengamatan ini menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan
digunakan daun waru (Hibiscus tilliaceus), sel penjaga sebagian berlapis lignin.
daun durian (Durio zibethinus), dan kembang Selanjutnya dapat dilihat gambar rambut
telang (Clitoria ternate). bintang daun waru (Hibiscus tilliaceus).
Berikut dapat dilihat struktur rambut
sisik pada daun durian (Durio zibethinus).

Gambar 2. Rambut bintang daun waru


(Hibiscus tilliaceus)
Gambar 1. Rambut sisik daun durian
Dapat dilihat pada gambar hasil
(Durio zibethinus).
pengamatan yaitu rambut bintang pada daun
waru (Hibiscus tilliaceus). Rambut berbentuk
Dapat dilihat pada gambar hasil
seperti bintang, tetapi pada saat praktikum
pengamatan yaitu rambut sisik pada daun
tidak mendapatkan gambar yang utuh.
durian (Durio zibethinus). Rambut tersebut
Sehingga pada gambar terlihat seperti
sangat halus, tetapi pada gambar terlihat kasar
setengah bintang. Pada gambar tersebut
karena menggunakan pembesaran 10 x 40.
digunakan pembesaran 10 x 40.
Sebelumnya telah dicoba menggunakan
Selain mengamati rambut-rambut,
pembesaran 10 x 10, dan memang terlihat
pada pengamatan ini juga mengamati papila
rambutnya yang halus.
pada kembang telang. Dapat dilihat pada
Perlu diketahui bahwa stomata
gambar hasil pengamatan berikut.
merupakan salah satu derivat dari epidermis.
Sumenda menyatakan (2011) bahwa Sel yang
mengelilingi stomata atau biasa disebut
dengan sel tetangga berperan dalam
perubahan osmotik yang menyebabkan

4
Simpulan dan Saran
Simpulan
Dari hasil pengamatan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa epidermis merupakan
lapisan sel-sel paling luar dan menutupi
permukaan daun, bunga, buah, biji, batang
dan akar. Epidermis berfungsi sebagai
pelindung bagian dalam organ tumbuhan.
Berdasarkan fungsinya, epidermis dapat
berkembang dan mengalami modifikasi
seperti stomata dan trikomata. Rambut sisik
pada daun durian (Durio zibethinus sangat
halus, tetapi pada gambar terlihat kasar karena
menggunakan pembesaran 10 x 40.
Gambar 3. Papila kembang telang Sebelumnya telah dicoba menggunakan
(Clitoria ternate) pembesaran 10 x 10, dan memang terlihat
rambutnya yang halus. Kemudian rambut
Dapat dilihat pada gambar hasil bintang pada daun waru (Hibiscus tilliaceus).
pengamatan yaitu papila pada kembang telang Rambut berbentuk seperti bintang, tetapi pada
(Clitoria ternate), terdapat papila yang saat praktikum tidak mendapatkan gambar
berbentuk rambut-rambut seperti kelenjar. yang utuh. Sehingga pada gambar terlihat
Pada gambar tidak terlalu jelas, mungkin seperti setengah bintang. Pada gambar
dikarenakan sayatan yang didapatkan kurang tersebut digunakan pembesaran 10 x 40.
tipis. Jika sayatannya tipis akan terlihat jelas. Kemudian papila pada kembang telang
Pada gambar tersebut digunakan pembesaran (Clitoria ternate), terdapat papila yang
10 x 10. berbentuk rambut-rambut seperti kelenjar.
Pada pengamatan pada daun kembang Pada gambar tersebut digunakan pembesaran
telang tersebut bertujuan untuk melihat 10 x 10.
struktur dari papila. Sesuai dengan yang
dijelaskan Triastuti (2013) Papila merupakan Saran
modifikasi jaringan epidermis, Setiap melakukan praktikum
berupa tonjolan yang ada pada bagian diharapkan untuk dapat memperhatikan
mahkota bunga, seperti pada helaian mahkota prosedur kerja serta memperhatikan
bunga Tagetes erectus, Vigna sinensis. Bentuk keselamatan kerja. Pada praktikum Epidermis
seperti topi. Selain papila, terdapat derivat (Rambut dan Papila) ini di perlukan ketelitian
epidermis yang lainnya juga. Seperti dalam menyayat preparat, selain agar hasil
emergentia, buliform, stomata dan trikoma. sayatan yang bagus juga berguna untuk
Fajar (2016) mengatakan bahwa keselamatan Karena dalam menyayat preparat
Emergentia/duri termasuk jaringan epidermis menggunakan pisau silet yang tajam.
yang terdapat pada batang. Berbeda dengan Diusahakan memperbanyak referensi belajar,
trikoma, jaringan korteks bersama epidermis untuk memudahkan praktikan dalam
batang ikut menonjol. Duri tidak mudah melakukan praktikum.
dilepaskan. Cara memahaminya mudah, duri
itu kan berbahaya. Jadi, derivat epidermisnya
bisa disebut dengan emergentia.

5
Daftar pustaka
Aliah, Nurul Umayatul. (2015). Hubungan Rompas, Yulianda. (2011). Struktur Sel
Ketebalan Lapisan Epidermis Daun Epidermis dan Stomata Daun
Terhadap Serangan Jamur Beberapa Tumbuhan Suku
(Mycosphaerella Musicola) Penyebab Orchidaceae. Jurnal Bioslogos, Vol.
Penyakit Bercak Daun Sigatoka Pada 1 (1): 13-19.
Sepuluh Kultivar Pisang. Jurnal HPT, Rondonuwu, Sendy B. (2014). Fitoremediasi
Vol. 3 (1): 35-43 Limbah Merkuri Menggunakan
Campbell, Neil A. (2008). Biologi Edisi Tanaman dan Sistem Reaktor. Jurnal
Kedelapan Jilid 2. Jakarta: Ilmiah Sains, Vol. 14 (1): 52-59.
Penerbit Erlangga. Sumenda, Lusia. (2011). Analisis Kandungan
Dewi, Veni Puspita. (2015). Studi Trikoma Klorofil Daun Mangga (Mangifera
Daun Pada Famili Solanaceae Sebagai indica L.) pada Tingkat
Sumber Belajar Biologi. Jurnal Perkembangan Daun yang Berbeda.
Pendidikan Biologi Indonesia. Vol. 1 Jurnal Bioslogos, Vol. 1 (1): 20-24.
(2): 209-218. Triastuti, Ikrar. (2013). Kajian Produksi
Fajar, Muhammad Thoifur Ibnu. (2016). Minuman Campuran Sari Wortel
Keragaman Nukleotida Gen Lcy-b dengan Berbagai Buah. Jurnal
(Lycopene beta cyclase) Kultivar Teknologi Industri dan Hasil
Tomat Betavila F1, Fortuna F1 dan Pertanian, Vol. 18 (2): 101-113.
Tymoti F1. Jurnal Ilmiah Biologi, Widowati, Hening. (2011). Pengaruh Logam
Vol. 4 (2): 64-72. Berat Cd, Pb terhadap Perubahan
Ferdinand P, Fictor. (2009). Praktis Belajar Warna Batang dan Daun Sayuran.
Biologi 2 . Jakarta: Penerbit Visindo. Jurnal El-Hayah, Vol. 1 (4): 167-173.

6
Juprika Wulan Dari : Epidermis (Rambut dan Papila)

7
Aliah, Nurul Umayatul. (2015). Hubungan
Ketebalan Lapisan Epidermis Daun
Terhadap Serangan Jamur
(Mycosphaerella Musicola) Penyebab
Penyakit Bercak Daun Sigatoka Pada
Sepuluh Kultivar Pisang. Jurnal HPT,
Vol. 3 (1): 35-43
Campbell, Neil A. (2008). Biologi Edisi
Kedelapan Jilid 2. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Dewi, Veni Puspita. (2015). Studi Trikoma
Daun Pada Famili Solanaceae Sebagai
Sumber Belajar Biologi. Jurnal
Pendidikan Biologi Indonesia. Vol. 1
(2): 209-218.
Fajar, Muhammad Thoifur Ibnu. (2016).
Keragaman Nukleotida Gen Lcy-b
(Lycopene beta cyclase) Kultivar
Tomat Betavila F1, Fortuna F1 dan
Tymoti F1. Jurnal Ilmiah Biologi,
Vol. 4 (2): 64-72.
Ferdinand P, Fictor. (2009). Praktis Belajar
Biologi 2 . Jakarta: Penerbit Visindo.
Rompas, Yulianda. (2011). Struktur Sel
Epidermis dan Stomata Daun
Beberapa Tumbuhan Suku
Orchidaceae. Jurnal Bioslogos, Vol.
1 (1): 13-19.
Rondonuwu, Sendy B. (2014). Fitoremediasi
Limbah Merkuri Menggunakan
Tanaman dan Sistem Reaktor. Jurnal
Ilmiah Sains, Vol. 14 (1): 52-59.
Sumenda, Lusia. (2011). Analisis Kandungan
Klorofil Daun Mangga (Mangifera
indica L.) pada Tingkat
Perkembangan Daun yang Berbeda.
Jurnal Bioslogos, Vol. 1 (1): 20-24.
Triastuti, Ikrar. (2013). Kajian Produksi
Minuman Campuran Sari Wortel
dengan Berbagai Buah. Jurnal
Teknologi Industri dan Hasil
Pertanian, Vol. 18 (2): 101-113.
Widowati, Hening. (2011). Pengaruh Logam
Berat Cd, Pb terhadap Perubahan
Warna Batang dan Daun Sayuran.
Jurnal El-Hayah, Vol. 1 (4): 167-173.

8
9
10

Anda mungkin juga menyukai