Anda di halaman 1dari 4

Putri Dista Ananda: Chondrichthyes

Pendahuluan terdiri dari dua kelompok besar yaitu kelompok


Elasmobranchii adalah kelompok ikan ikan hiu dan pari. Lebih dari 500 jenis hiu
bertulang rawan yang penting dan memiliki ditemukan pada perairan di seluruh dunia, mulai
nilai komersial tinggi. Jumlah spesies dari perairan tawar hingga ke laut dalam.
Elasmobranchii di dunia mencapai 1000 spesies. Indonesia memiliki keragaman jenis hiu yang
Ikan ini memiliki ciri yang unik dan berbeda cukup tinggi, setidaknya 117 jenis ikan hiu yang
dengan ikan lainnya. Ukuran tubuh yang besar, termasuk ke dalam 25 marga ditemukan di
struktur tubuh yang terdiri atas tulang rawan wilayah perairan Indonesia (Sidili, 2015, p. 5).
dan sifatnya sebagai predator, sangat menarik Ikan pari merupakan salah satu jenis
untuk diamati. Anggota Elasmobranchii ikan yang termasuk kelas Elasmobranchii. Ikan
meliputi pari dan hiu yang dipisahkan dari ini dikenal sebagai ikan batoid, yaitu kelompok
Holochephali (Chimaera atau hiu hantu) ikan bertulang rawan yang mempunyai ekor
berdasarkan letak insang pada lengkung ke 5-7. seperti cambuk. Ikan pari memiliki celah insang
Lengkung insang tulang rawan pada yang terletak di sisi ventral kepala. Sirip dada
Elasmobranchii dibentuk oleh celah insang ikan ini melebar menyerupai sayap, dengan sisi
eksternal. Ikan ini unik karena termasuk dalam bagian depan bergabung dengan kepala. Bagian
kelompok ikan purba yang masih hidup dengan tubuh sangat pipih sehingga memungkinkan
karakter yang berbeda dengan ikan bertulang untuk hidup di dasar laut. Bentuk ekor seperti
sejati lainnya. Sifat-sifat biologi Elasmobranchii cambuk pada beberapa spesies dengan sebuah
antara lain fekunditas rendah, pertumbuhan atau lebih duri tajam di bagian ventral dan
lambat, umur yang panjang dan resiko kematian dorsal. Ikan pari memiliki ciri yang unik dan
tinggi pada semua tingkat umur (Candramila, berbeda dengan ikan lainnya yaitu struktur
2012, p. 41). tubuh yang terdiri atas tulang rawan dan
Salah satu jenis Hiu yang hampir sifatnya sebagai predator (Abubakar, 2015, p.
terancam punah adalah Chiloscyllium hasselti. 130).
Chiloscyllium hasselti atau Indonesian bamboo Tingkat kedewasaan ikan pari jantan
shark termasuk dalam ordo Orectolobiformes dilihat pada ukuran klaspernya (berfungsi
dengan famili Hemiscylliidae yang memiliki sebagai alat kelamin), sedangkan pari betina
ciri moncong bulat dan tumpul, memiliki didasarkan pada ada tidaknya telur pada indung
spirakel yang besar dan bereproduksi dengan telur. Ikan pari jantan muda dicirikan oleh
cara bertelur (ovipar). Hiu ini banyak ditemukan ukuran klasper yang lebih pendek dari sirip
di perairan Indonesia khususnya perairan perut (pelfic fin), ikan pari mulai dewasa
Sumatera dan Jawa. Pengamatan secara memiliki klasper yang sejajar dengan sirip perut,
morfologi dapat membedakan antara individu dan ikan pari dewasa mempunyai klasper yang
jantan dan betina. Mereka dapat dibedakan dari ukurannya lebih panjang dari sirip perut. Ikan
ukuran panjangnya, bentuk dan tekstur sirip, pari betina tidak dilengkapi klasper, tetapi
warna, organ reproduksi, bentuk kepala. lubang kelaminnya mudah dilihat. Ikan pari
Perbedaan morfologi dapat berdampak pada berkembang biak secara ovovivivar dengan
aspek biologi seperti cara mendapatkan jumlah anak sekitar 5-6 ekor (Utami, 2014, pp.
makanan, kompetisi, habitat yang digunakan 80-81).
dan umur serta pertumbuhannya (Laili, 2017, p.
104). Metode/Cara Kerja
Secara umum, ikan hiu merupakan Waktu dan Tempat
anggota kelompok ikan-ikan bertulang rawan Praktikum dilakukan pada tanggal 14
yang termasuk ke dalam kelas Chondrichthyes Maret 2018 pada pukul 16.20 hingga selesai di
dan sub kelas Elasmobranchii. Sub kelas ini Laboratorium Pendidikan Biologi, Fakultas

2
Putri Dista Ananda: Chondrichthyes

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ikan sebagai salah satu organisme yang
Syiah Kuala, Banda Aceh. menjadi kajian ekologi, sehingga harus dijaga
kelestariannya. Sebagai langkah awal
Subjek diperlukan kegiatan identifikasi terhadap
Pelaksana praktikum ini adalah organisme tersebut. Identifikasi adalah
mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi FKIP menempatkan atau memberikan identitas suatu
Universitas Syiah Kuala angkatan 2016. individu melalui prosedur deduktif ke dalam
Alat dan Bahan suatu takson dengan menggunakan kunci
Ikan hiu (Squalus acanthias) dan ikan determinasi. Kunci determinasi adalah kunci
pari (Raja clavata). jawaban yang digunakan untuk menetapkan
identitas suatu individu. Kegiatan identifikasi
Prosedur bertujuan untuk mencari dan mengenal ciri-ciri
Diamati preparat yang tersedia. taksonomi yang sangat bervariasi dan
Digambar secara skematis, lengkap dengan memasukkannya ke dalam suatu takson. Selain
bagian-bagian yang penting untuk diidentifikasi itu untuk mengetahui nama suatu individu atau
dan dideskripsikan. spesies dengan cara mengamati beberapa
karakter atau ciri morfologi spesies tersebut
Teknik Analisis Data dengan membandingkan ciri-ciri yang ada
Data diperoleh dari pengamatan sesuai dengan kunci determinasi (Layli, 2008, p.
langsung pada bahan yang sudah disiapkan di 117).
Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Pisces adalah sebutan umum yang
Universitas Syiah Kuala. dipakai untuk ikan atau sebagai nama super
kelas, dan nama ini diambil dari bahasa latin.
Hasil dan Pembahasan
Ichtyes juga berarti ikan berasal dari bahasa
Menurut Fitrah (2016: 67) ikan
Yunani dan ini dipakai dalam Ichtyoplogy yang
merupakan hewan vertebrata aquatik berdarah
berarti ilmu yang mempelajari tentang ikan.
dingin dan bernafas dengan insang. Ikan
Ikan merupakan hewan yang tubuhnya ditutupi
didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang
oleh sisik-sisik yang tersusun dari zat kapur.
(vertebrata) yang hidup di air dan secara
Permukaan sisik berlendir untuk memudahkan
sistematik ditempatkan pada Filum Chordata
gerakan ikan di dalam air. Ikan bergerak
dengan karakteristik memiliki insang yang
menggunakan sirip. Di sisi kanan dan kiri
berfungsi untuk mengambil oksigen terlarut dari
tubuhnya terdapat gurat sisi yang berfungsi
air dan sirip digunakan untuk berenang. Ikan
sebagai alat keseimbangan. Gurat sisi juga
hampir dapat ditemukan hampir di semua tipe
berfungsi untuk mengetahui arah arus air dan
perairan di dunia dengan bentuk dan karakter
kedalaman air tempat ikan berenang (Palennari,
yang berbeda-beda. Ciri-ciri umum dari
2016, p. 125).
golongan ikan adalah mempunyai rangka
Hiu adalah jenis ikan yang sangat
bertulang sejati dan bertulang rawan,
rentan terhadap dampak penangkapan secara
mempunyai sirip tunggal atau berpasangan dan
berlebihan karena umumnya ikan ini memiliki
mempunyai operculum, tubuh ditutupi oleh sisik
pertumbuhan yang lambat dan memerlukan
dan berlendir serta mempunyai bagian tubuh
waktu yang lama untuk berkembang biak. Jenis
yang jelas antara kepala, badan, dan ekor.
ikan ini membutuhkan waktu sekitar 50-70
Ukuran ikan bervariasi mulai dari yang kecil
tahun untuk mencapai usia dewasa dan
sampai yang besar. Kebanyakan ikan berbentuk
berkembang biak. Dilaporkan pula bahwa ikan
torpedo, pipih, dan ada yang berbentuk tidak
ini hanya mampu menghasilkan jumlah anak
teratur.
yang relatif sedikit dibandingkan dengan

3
Putri Dista Ananda: Chondrichthyes

kelompok ikan yang bernilai ekonomis lainnya tubuhnya, pinna pelvicalis yang berdekatan
(Mopay, 2017, p. 1). dengan ekor, dan clasper yang berfungsi untuk
Ikan pari merupakan komoditas memeluk ikan betina saat proses perkawinan.
perairan Indonesia dengan populasi yang besar.
Ikan ini merupakan kelompok ikan bertulang
rawan kelas Chondrichthyes. Indonesia
bertulang rawan terbesar di dunia, dengan
dugaan hasil tangkapan sebesar 118.000 ton
pada tahun 2008 yang saat itu total tangkapan
pari dunia mencapai 736.491 ton (Riyanto, 2013,
p. 224).
Ikan hiu (Gambar 1) memiliki banyak
silindris, ujung lancip, kepala pipih. Ada sirip
median dorsal. Sirip caudal heterocercal. Yang
berpasangan adalah sirip pectoral dan sirip
pelvic. Pada yang jantan, sirip caudal itu
berubah menjadi klasper (organ untuk memeluk
ikan hiu betina ketika perkawinan). Mulut Gambar 2. Ikan Pari (Raja clavata)
ventral, lubang hidung ada dua, di sebelah
ventral kepala. Mata di sebelah lateral. Celah Simpulan dan Saran
insang 5 buah yang terletak di belakang mata. Simpulan
Di sebelah dorsal depan mata ada spirakulum. Pada kelas Chondrichthyes, seluruhnya
Lubang kloaka di antara sirip pelvic. Tubuh berupa rangka tulang rawan. Memiliki celah
tertutup dengan sisik-sisik placoid. Pada ikan insang berjumlah 5-7 yang berada di sisi atau di
hiu akan terjadi pengerasan tulang. bawah. Pada jantannya memiliki clasper yang
berfungsi sebagai alat pemeluk betina saat
terjadinya proses perkawinan. Ukuran badan
jantan dan betina juga berbeda.

Saran
Dalam melakukan praktikum sebaiknya
praktikan lebih menjaga kebersihan, ketenangan,
dan kenyamanan selama praktikum berlangsung.
Diharapkan pula kedepannya lebih efektif
dalam menggambar preparat yang akan diamati.

Daftar Pustaka
Abubakar, Salma. (2015). Aspek Biologi
Reproduksi Ikan Pari Totol (Neotrygon
kuhlii) di Perairan Selat Sunda. Jurnal
Gambar 1. Ikan Hiu (Squalus acanthias) Teknologi Perikanan dan Kelautan, 6:2,
129-138.
Bentuk umum ikan pari (Gambar 2)
Candramila, Wolly. (2012). Komposisi,
adalah pipih dengan ekor yang panjang, pada Keanekaragaman dan Rasio Kelamin
bagian dorsalnya terdapat mata yang berdekatan Ikan Elasmobranchii Asal Sungai Kakap
dengan spirakel sebagai alat indera, pinna Kalimantan Barat. Jurnal Biospecies,
pectoralis pada kedua sisi paling sudut dari 1:2, 41-46.

4
Putri Dista Ananda: Chondrichthyes

Fitrah, Syawal Syah. (2016). Identifikasi Jenis Palennari, Muhiddin. (2016). Biologi Dasar
Ikan di Perairan Laguna Gampoeng Bagian Pertama. Makassar: Alauddin
Pulot Kecamatan Leupung Aceh Besar. University Press.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan
Perikanan Unsyiah, 1:1, 66-81. Riyanto, M. (2013). Karakterisasi
Glikosaminoglikan Dari Tulang Rawan
Laili, Nurlaini. (2017). Jenis Kelamin Hiu Tupai Ikan Pari Air Laut (Neotrygon kuhlii)
(Chiloscyllium hasselti) Berdasarkan dan Pari Air Tawar (Himantura signifer).
Karakter Morfologi dan Morfometri. Jurnal PHPI, 16:3, 224-232.
Jurnal Biosains, 3:2, 103-111.
Sadili, Didi. (2015). Pedoman Identifikasi dan
Laily, Nur. (2008). Identifikasi Jenis-Jenis Ikan Pendataan Hiu Apendiks II Cites.
Teleostei yang Tertangkap Nelayan di Jakarta: Kementerian Kelautan
Wilayah Perairan Pesisir Kota Semarang. Perikanan.
Jurnal Iktiologi Indonesia, 16:2, 116-
124. Utami, Mutiari Nurul Syam. (2014). Studi
Biologi Ikan Pari (Dasyatis sp) di TPI
Mopay, Maratade. (2017). Identifikasi Tasik Agung Rembang. Journal of
Molekuler Sirip Ikan Hiu yang Didapat Marine Research, 2:3, 79-85.
Dari Pengumpul Sirip di Minahasa.
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 1:2, 1-7.

Anda mungkin juga menyukai